Sinopsis Before We Get Married Episode 1 - 3

 Sinopsis Before We Get Married Episode 1 - 3

Tapi malam harinya saat bersiap mau makan malam, Wei Wei malah keheranan melihat penampilan Ke Fei yang amat s~~si. Ini kan cuma makan malam, ngapain dia dandan sampai segitunya? Wei Wei sendiri cuma pakai baju kerjanya.


"Kita akan makan malam, kenapa kau penampilanmu cuma begitu?" Balas Ke Fei.

"Memangnya ada yang salah dengan pakaianku?"

"Kau pikir pakaianmu benar? Jangan khawatir, serahkan padaku."

Wei Wei mendadak takut. "Nope!"

"YES!!!"

 

Tak lama kemudian, Wei Wei akhirnya ganti penampilan pakai gaun malam. Tapi betapa herannya dia saat Ke Fei malah membawanya ke sebuah pesta. Katanya cuma makan malam?

"Kita juga bisa makan malam di tempat ini, makan sepuasnya."

Begitu melihat mereka datang, Bai Yang mempersilahkn mereka duduk lalu mengumumkan acara pesta ini dimulai. Dia meminta para wanita untuk memperkenalkan diri mereka, tapi bukan dengan cara sebut nama, melainkan dengan cara menyebut jenis saham perusahaan mereka dan nomor perusahaan mereka.
 

Tapi saat Wei Wei yang diminta untuk menyebut nomor saham perusahaannya, dia tidak hapal. Tapi tiba-tiba saja terdengar suara Ke Huan yang dengan lancarnya menyebutkan nomor saham perusahaannya Wei Wei dan harga sahamnya hari ini.

Ke Huan langsung berjalan ke arah Wei Wei bak supermodel berjalan di atas catwalk, sementara Bai Yang memperkenalkannya sebagai CEO baru Perusahaan Modal Ventura Guoxin.


Ke Fei jelas tertarik padanya dan langsung maju memperkenalkan dirinya. Tapi Ke Huan bahkan tidak tertarik sedikitpun padanya dan langsung menyapa Wei Wei seolah dia tidak tahu kalau Wei Wei bakalan hadir di pestanya malam ini.

"Kalian saling mengenal?" Tanya Ke Fei.

"Nggak!"

"Bagaimana mungkin kita tidak saling mengenal, Zhou Wei Wei? Aku tidak menyangka kalau kita akan bertemu lagi di pesta perjodohan."

Wei Wei kaget, pesta perjodohan? Katanya ini cuma makan malam promosi seseorang? Ke Fei membenarkan, pesta promosinya Ke Huan.

"Selamat datang di pestaku."

"Terus apa artinya pesta perjodohan?"

"Pesta perjodohan adalah di mana pria dan wanita bersenang-senang dengan minum-minum... lalu berakhir dengan kejadian yang seharusnya terjadi antara pria dan wanita."

"Aku mau pulang saja."


Tapi Ke Fei dengan cepat menghentikannya dan mengancam akan putus hubungan dengan Wei Wei kalau Wei Wei sampai pergi. Baiklah, Wei Wei akhirnya mengalah dan memutuskan untuk makan saja.

Ke Huan langsung menyusulnya dan Bai Yang langsung menghadang Ke Fei sebelum Ke Fei sempat menyusul Ke Huan.

Ke Huan mencoba menawarkan wine untuknya, tapi Wei Wei menolak. Pesta mulai jadi semakin liar, semua orang minum-minum dan berpesta pora, dan hanya Wei Wei yang nggak ikut-ikutan.


Ke Fei yang paling parah. Saat Ke Huan lewat di depannya, dia langsung menghentikannya dan mencoba merayunya. Tapi Ke Huan dengan cepat menarik Bai Yang menggantikannya dan jadilah bibir mereka yang saling bersentuhan. Wei Wei kontan panik menyeret temannya itu menjauh.
 

Acara lalu dilanjutkan dengan main game mesin capit. Siapa saja yang berhasil mendapatkan boneka dari mesin ini, dia boleh mengundang seorang gadis untuk menghabiskan malam bersamanya.

Pastinya Ke Huan yang main duluan. Sambil melirik Wei Wei, dengan arogannya dia berkata kalau dia hanya perlu satu kesempatan. Jika dia gagal, maka dia akan menghabiskan malam ini sendirian.

Dan ternyata dia benar-benar sukses mengambil satu boneka kelinci hanya dengan satu kali mencoba. Sekarang dia akan memilih seorang wanita dan pastinya yang dia pilih adalah Wei Wei... dan langsung ditampik dengan kesal sama Wei Wei. Wkwkwk!

"Aku tidak mau berpartisipasti dalam permainan gilamu ini."

"Gila? Jadi maksudmu semua orang di sini gila?"

Ke Fei yang sudah mabuk berat, dengan pedenya mengira kalau Ke Huan memilihnya dan langsung berusaha merayunya. Untunglah Bai Yang sigap menariknya pergi.


Begini saja, Ke Huan akan memberi Wei Wei 3 kali kesempatan. Jika Wei Wei bisa mengambil satu boneka saja, maka Wei Wei boleh menolaknya. Wei Wei pede, dia kan punya 3 kali kesempatan, dia pasti bisa mendapatkan satu boneka.


Wei Wei langsung mencobanya, satu kali, dua kali, tiga kali... gagal semua. Wkwkwk! Ke Huan senang. Dan saking konsennya untuk mendapatkan boneka itu, Wei Wei sampai tidak sadar semua orang sudah pergi dan meninggalkannya berduaan dengan Ke Huan.


Wei Wei sontak melarikan diri dengan ketakutan dan asal saja bersembunyi di salah satu ruangan, tapi malah ngeri mendapati berbagai benda aneh semacam borgol dan lain sebagainya di ruangan itu.

Parahnya lagi, saat dia mau keluar, Ke Huan mendadak muncul dan langsung menggodanya. Sepertinya Wei Wei sudah siap untuk malam ini.

"Kuperingatkan kau! Jangan mendekat!"

"Semua orang di sini orang dewasa, kau menerima tantangan dan kalah. Seharusnya kau mengakui kekalahanmu sekarang."

"Kau tidak mengenalku."

"Kalau begitu, mari kita saling mengenal satu sama lain (sambil lirik ranjang)."

"Aku tidak akan melakukan apapun denganmu, aku sudah punya pacar."

"Aku tahu, aku juga punya pacar. Kami sudah bersama selama 10 tahun."

(What? Dan dia malah nge-godain pacar orang lain?) Wei Wei tak percaya mendengarnya, kalau dia punya pacar, lalu kenapa dia malah bersikap seperti ini?


"Hari ini kita sama. Kita sama-sama berpartisipasi di pesta perjodohan tanpa sepengatahuan pasangan kita."

"Aku bahkan tidak tahu kalau ini pesta perjodohan. Kukira ini cuma pesta promosi. Aku kemari hanya untuk makan malam. Akua akan menikah dengan pacarku, apa kau tidak membacanya di buku jurnalku?"

"Akan menikah? Lalu kenapa kau tidak pergi begitu kau tahu kalau ini pesta perjodohan?"

"Aku terperangkap di sini gara-gara temanku."

"Apa kau memberitahu pacarmu?"

Wei Wei langsung speechless mendengarnya. Memangnya Ke Huan sendiri bilang-bilang ke pacarnya apa? Tentu saja tidak, dan dia tidak berencana memberitahu pacarnya. Wei Wei tidak perlu mengkhawatirkannya, dia tidak akan mengatakan apapun.

"Dasar playboy! Aku kasihan sama pacarmu! Apa kau tidak berpikir kalau dia mungkin sedang menunggu teleponmu di rumah? Apa kau tidak memikirkan segala hal yang dilakukannya untukmu selama 10 tahun ini? Kalau kau tidak mencintainya, putus saja dengannya! Kenapa kau malah mengotori dirimu sendiri di sini?! Kau tidak pantas disebut sebagai pria!"


Tapi omelan Wei Wei itu malah membuat Ke Huan jadi emosi. Dia spontan mengambil satu borgol, mendorong Wei Wei ke tempat tidur lalu memborgol tangan Wei Wei.

"Kau tidak punya hak untuk memberitahuku tentang bagaimana akuamemperlakukan pacarku."

"Lepaskan aku!"

Ke Huan santai menyarankannya untuk tidak bergerak-gerak. Karena jika begitu, nantinya akan sulit bagi Wei Wei untuk menjelaskan tentang kenapa pergelangan tangannya memerah. Dan jangan khawatir, dia tidak akan memaksa siapapun untuk tidur dengannya. Dia tidak akan melakukan perbuatan ilegal.

"Ini sudah ilegal!"

"Ini bahkan tidak sesuai standarku, ini cuma permainan."


Dia langsung berjalan pergi yang jelas saja membuat Wei Wei makin histeris dan mengancam akan memanggil polisi. Ke Huan santai saja. Dia justru ingin sekali Wei Wei menelepon polisi... biar pacarnya Wei Wei tahu kalau Wei Wei menghabiskan malam yang menyenangkan.

Dia memang meninggalkan kunci borgol itu, tapi dia meletakkannya di tempat yang cukup jauh dari jangkauan Wei Wei. Ke Huan lalu pergi meninggalkannya begitu saja. Ponselnya Wei Wei berbunyi dari Hao Yi saat itu, tapi Wei Wei bahkan tidak bisa meraihnya.

 

Ke Huan sebenarnya galau begitu ia masuk mobil. Saat dia mengecek ponselnya, dia mendapati ada puluhan chat dan misscall dari pacarnya, tapi dia tampak tidak senang sedikitpun.


Entah apa yang dia pikirkan, tapi tak lama kemudian, akhirnya dia balik ke Wei Wei dan berbaik hati melempar kunci borgolnya padanya. Dia menyuruh Wei Wei cepat pulang dan telepon pacarnya.

Begitu tangannya terlepas, Wei Wei sontak memukuli Ke Huan dengan tasnya sambil bersumpah kalau akan menuntut Ke Huan.

"Wah! Wanita yang sama ingin menuntutku dua kali seharian ini."

"Kenapa? Tidak boleh?!"

"Pulanglah sebelum aku menyesalinya."


Wei Wei akhirnya pergi. Tapi dia tidak pulang, melainkan pergi ke Hao Yi dan ngotot mau menginap malam ini tak peduli biarpun sekarang bukan hari sabtu. Dia bahkan mengancam akan putus kalau Hao Yi menolaknya malam ini.

Mungkin karena merasa bersalah karena telah merahasikan apa yang dilakukannya tadi dari Hao Yi, Wei Wei beralasan kalau dia sangat merindukan Hao Yi malam ini lalu mulai menc~~mnya.

Tapi saat suasana mulai panas, tiba-tiba saja dia berubah pikiran dan menghentikan Hao Yi dengan alasan lagi datang bulan.


Sesampainya di lobi apartemennya, Ke Huan langsung disambut pacarnya, Zi Yuan, yang ternyata habis belanja banyak. Tapi Ke Huan tampak tidak senang sedikitpun melihat belanjaan sebanyak itu... yah, bisa dimaklumi sih. Zi Yuan belanja sebanyak itu pakai duitnya Ke Huan.

Zi Yuan memang tampaknya wanita yang manis. Tapi Ke Huan begitu dingin padanya. Dia bahkan buru-buru menghindar saat Zi Yuan mendekat padanya.

Saat Zi Yuan melihat boneka di tangan Ke Huan itu, dia langsung senang mengira Ke Huan mau memberikan boneka itu untuknya. Tapi Ke Huan dengan dinginnya mengklaim kalau dia membeli boneka itu untuk Bai Yang, soalnya Bai Yang mau ngasih boneka itu untuk pacarnya.

"Tapi akau bahkan tidak pernah memberiku boneka binatang?" Protes Zi Yuan.

"Karena kau tidak memerlukannya."


Dia membawa semua belanjaannya Zi Yuan seorang diri lalu fokus ke pekerjaannya lagi. Zi Yuan dengan antusias menunjukkan hadiah yang dibelikannya untuk Ke Huan. Dan walaupun Ke Huan menerimanya, dia tampak tidak antusias sedikitpun.

Dari pembicaraannya, Zi Yuan mengenal para petinggi di tempat kerjanya Ke Huan dan berencana ingin mengundang mereka makan malam. Ke Huan tidak suka mendengar itu dan berusaha mengisyaratkan Zi Yuan secara halus untuk tidak perlu ikut campur dalam pekerjaannya.

Tapi Zi Yuan errr... entah dia nggak nyambung atau nyambung tapi nggak peduli. Dan Ke Huan jadi semakin frustasi gara-gara sikapnya itu.


Hmm, Zi Yuan ini sepertinya sadar tentang bagaimana sikap Ke Huan padanya. Tapi dia seolah tak peduli dan terus berusaha bersikap manis.

Hubungan mereka jelas-jelas ada masalah, tapi tidak ada satupun dari mereka yang mau meniduskusikannya, seolah keduanya sama-sama menutup mata dan pura-pura tidak ada masalah apa-apa dengan hubungan mereka.

Bahkan saat Zi Yuan dengan gaya manjanya tanya apakah Ke Huan marah karena dia menghabiskan banyak uangnya Ke Huan hari ini, Ke Huan  menyangkal dengan nada rada sinis... bukankah semua yang Zi Yuan lakukan adalah demi kebaikannya, iya kan?

Zi Yuan memberitahu Ke Huan bahwa lusa adalah hari peringatan kematian ibunya. Tapi tidak apa-apa kok kalau Ke Huan sibuk dan tidak bisa datang. Tapi Ke Huan berkata kalau dia akan mengosongkan waktu untuk itu. Zi Yuan langsung berubah senang lagi.


Ekspresi Ke Huan seketika berubah melembut saat dia menatap boneka kelinci yang tadinya mau dia hadiahkan pada Wei Wei itu.

Tiba-tiba dia kepikiran mencari medsosnya Wei Wei dan langsung mengirimkan permintaan pertemanan Wei Wei. Tapi tentu saja Wei Wei langsung me-reject-nya.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam