Sinopsis About is Love Episode 21 - 2

Sinopsis About is Love Episode 21 - 2

Dulu, kakaknya di panti asuhan mengajari Ning Fei kecil cara menulis namanya 'Ning Ran'. Sebenarnya kakaknya dulu agak salah dalam menulis namanya sendiri, makanya sekarang Ning fei juga menulisnya sama seperti itu.

"Jadi ini rahasia di antara kalian? Lalu bagaimana kemudian kalian berpisah?"

Flashback.


Suatu hari, Ning Ran memberitahu Ke Fei tentang sepasang suami istri yang datang untuk mengadopsi Ning Fei. Dia berusaha mengajak Ning Fei keluar menemui mereka, tapi Ning Fei menolak pergi.

Ning Ran dengan sabar memberitahu Ning Fei bahwa orang tua angkatnya sepertinya orang kaya. Jika Ning Fei pergi bersama mereka, maka dia akan meninggalkan tempat ini. Masa dia mau terkurung di panti asuhan ini selamanya?

Tapi Ning Fei ngotot tidak mau karena mendiang ayahnya pernah menyuruhnya untuk menunggu seseorang. Baiklah, kalau Ning Fei benar-benar tidak mau pergi, Ning Ran meminta izin Ning Fei untuk memberikan kesempatan ini padanya saja.

Dia sudah tidak tahan lagi hidup seperti ini. Dia benar-benar ingin pergi dan menjalani hidup yang baik. Ning Fei panik berusaha menahannya untuk tidak pergi, tapi Ning Ran ngotot mau pergi.

Dia janji jika dia hidup enak di masa depan nanti, dia akan kembali untuk mencari Ning Fei. Dan jika Ning Fei meninggalkan tempat ini suatu hari nanti, Ning fei juga harus mencarinya dan jangan lupakan namanya.

Flashback end.


"Lalu apa kakakmu mencarimu setelah itu?" Tanya Zhou Shi.

Tidak. Sebulan setelah itu, Ayahnya Wei Qing datang menjemputnya. Dan selama ini, Ning Fei selalu berusaha mencari Ning Ran. Zhou Shi yakin kalau Ning Fei pasti akan menemukan kakaknya suatu hari nanti, apalagi sekarang dia sangat terkenal. Kalau kakaknya menulis tulisannya, dia pasti akan mencari Ning Fei.


Wei Qing datang saat itu, Ning Fei pun pamit duluan. Zhou Shi melapor bahwa Nyonya He akan membuat proposalnya dan mengirimkannya ke perusahaan dua hari lagi.

Dan dia juga merasa kalau sikap Nyonya He pada Wei Qing sudah mulai berubah. Apalagi karena Wei Qing berinisiatif mengadakan pameran untuk Ning Fei, Nyonya He merasa terharu.

Dia juga memberitahu Nyonya He bahwa Wei Qing menolak ide untuk menyuruh Ning Fei melanjutkan mendesain perhiasan. Nyonya He tersenyum loh.

Wei Qing senang mendengarnya. Tapi sedetik kemudian, dia berubah sok jaim lagi seolah dia masa bodo dengan masalah itu.


Mereka lanjut revisi malam harinya. Tapi Wei Qing kesal banget gara-gara Zhou Shi tidak ada perkembangan dan langsung meremas-remas lembar soalnya.

Zhou Shitidak terima dan langsung balas menuduh Wei Qing sebagai penyebabnya. Ini gara-gara dia kurang tidur, makanya dia tidak bisa menghapal dengan baik dan tidak bisa mengerjakan soal dengan baik.

Kesal, Wei Qing malah melempar lebih banyak lembar soal padanya. Zhou Shi shock, bunuh saja dia. Wei Qing masa bodo, pokoknya Zhou Shi harus bisa menyelesaikan semua soal-soal ini malam ini juga. Jika tidak, maka dia tidak boleh tidur.

Wei Qing sendiri juga sebenarnya kelelahan dan baru bisa tidur di kantor. Tapi dia terus melatih Zhou Shi dengan keras, bahkan menyita semua jajanan yang Zhou Shi selundupkan dari teman-temannya.


Suatu malam saat dia benar-benar sudah sangat kelaparan, Wei Qing tiba-tiba saja berbaik hati menawarinya semangkok mie. Tapi Zhou Shi jadi curiga dan menolak, dia mau lanjut belajar saja.

Tapi Wei Qing malah sengaja menggodanya dengan menyeruput kuah mienya dengan begitu nikmat sampai Zhou Shi akhirnya tidak tahan dan langsung merebut mie itu dari tangannya.


Dia mulai memeriksa hasil pekerjaannya Zhou Shi dan walaupun masih banyak yang salah, tapi setidaknya sekarang dia sudah ada sedikit perkembangan. Dia bahkan langsung mengelus kepala Zhou Shi dengan bangga, usaha keras Zhou Shi sepertinya mulai membuahkan hasil. Teruslah bekerja keras. Zhou Shi juga boleh nambah mie-nya kalau mau.

"Baik, Profesor Wei!" Zhou Shi langsung melesat ke dapur dengan antusias.


Latihan selanjutnya, Wei Qing membawa Zhou Shi ke gudang bawah tanah tempatnya menyimpan berbagai koleksi benda-benda seninya. Apa Zhou Shi tahu tentang kisah Kaisar Pu Yi? Tidak.

Wei Qing pun mulai bercerita. Pu Yi dan Wang Guo Wei adalah teman baik dan sama-sama kolektor benda-benda seni. Suatu hari, Wang Guo Wei mengundang Pu Yi untuk melihat-lihat koleksi barang antiknya.

Tapi setelah Pu Yi melihatnya, dia langsung tahu kalau semua itu palsu. Wang Guo Wei tidak percaya dan ngotot kalau semua koleksinya asli. Pu Yi akhirnya tidak mendebatnya lagi. Tapi kemudian, Wang Guo Wei memeriksa ulang semua koleksinya dan menyadaari ternyata semuanya memang palsu. Terus dia tanya sama Pu Yi, bagaimana Pu Yi bisa tahu? Ajarin dong.

Tapi Pu Yi hanya berkata bahwa dia tidak punya ilmu untuk membedakan mana asli dan palsu. Dia hanya merasa kalau koleksi Wang Guo Wei ini beda dari koleksi yang milik Pu Yi sendiri.

Intinya, seseorang biasanya lebih mudah belajar dari apa yang dia lihat dan dia dengar daripada membaca buku.


Makanya dia membawa Zhou Shi kemari agar dia bisa belajar benda-benda seni secara langsung. Zhou Shi mulai melihat-lihat hingga perhatiannya tertarik pada sebuah lukisan yang ternyata lukisannya sendiri, tapi lukisan itu jelek banget. Ngapain Wei Qing beli lukisannya.

Wei Qing menyangkal. Coba pikir, apa mungkin dia akan menempatkan benda yang tidak berharga di tempat ini. Lukisan ini sama sekali tidak seburuk yang Zhou Shi pikir.

Dia membeli lukisan ini jauh sebelum dia bertemu Zhou Shi. Birpun tekniknya Zhou Si waktu melukis lukisan ini masih buruk dan kurang pengalaman, tapi dia punya bakat dan kreatifitas yang bisa dia kembangkan melalui latihan. Wei Qing yakin kalau Zhou Shi pasti bisa jadi pelukis berbakat.


Karena itulah, berdasarkan kelihaian bisnisnya, Wei Qing membeli lukisan ini dan dia akan menggunakannya di masa depan nanti saat harga jualnya meningkat.

"Ternyata ini cuma demi uang." Zhou Shi kecewa.

"Uang adalah cara terbaik untuk mengetes sesuatu. Jika orang membelinya, bukan berarti barang itu bagus. Jika tak ada seorang pun yang membelinya, maka sudah pasti barang itu tidak bagus. Jiwa seni itu diaudit dengan keindahan. Nilai seni itu diaudit dengan uang."

"Itu tidak masuk akal."

"Makanya jangan merasa tidak percaya diri lagi. Biarpun kau tidak sebanding dengan Bi Qiu Jing atau Li Ming Cheng dalam banyak hal, tapi dalam hal melukis, kau jauh melebihi mereka. Dengan Xun Ran pun kau tidak kalah."

"Benarkah? Jangan bilang kalau itu cuma untuk menyemangatiku."

"Aku bersumpah berdasarkan penilaian keindahanku bahwa kau pasti akan jadi pelukis hebat di masa depan nanti."


Tiba-tiba Wei Qing mendapat telepon tentang masalah pekerjaan. Terpaksa dia harus meninggalkan Zhou Shi sebentar, Zhou Shi lihat-lihat saja sendiri. Tapi dia memperingatkan Zhou Shi bahwa semua koleksinya kali ini adalah asli, jadi Zhou Shi harus hati-hati.

Setelah Wei Qing pergi, Zhou Shi iseng saja memutar salah satu koleksi mangkok antik di rak... dan begitu benda itu diputar, tiba-tiba saja pintu di pojokan terbuka. Oh, ada ruang rahasia ternyata.


Zhou Shi langsung msuk ke ruang rahasia itu. Ada beberapa lukisan di tempat itu atas nama Wei Heng, sepertinya semua lukisan ini milik ayahnya Wei Qing. Zhou Shi mengambil sebuah pigura foto keluarga... saat tiba-tiba saja Wei Qing muncul dan membentaknya.


Zhou Shi kaget sampai dia tak sengaja menjatuhkan pigura itu sampai pecah berkeping-keping.

"Keluar."

"Tapi fotonya..."

"Keluar!"

Zhou Shi akhirnya keluar dengan penuh rasa bersalah, sementara Wei Qing masih membeku menatap sedih foto keluarga yang sekarang pecah itu.


Foto itu tampaknya seperti foto keluarga mereka bertiga saja. Tapi sebenarnya, dulu ada Ning Fei di tengah-tengah mereka saat mereka pertama kali mengambil foto itu. 

Wei Qing tampak seperti orang asing karena dia berdiri agak berjauhan dari mereka sementara kedua orang tuanya tampak tersenyum bahagia bersama Ning Fei kecil. Wei Qing yang benci dengan hal tiu, akhirnya memotong fotonya Ning Fei. Dan di kursi kerja Ayah, tampak ada bekas darah yang masih belum hilang sampai sekarang (mungkin memang sengaja tidak dihapus).

Zhou Shi akhirnya pulang ke apartemennya sendiri. Tapi dia masih tidak enak dengan kejadian itu dan akhirnya memutuskan untuk mengirim chat permintaan maaf pada Wei Qing.

Fei Fei pulang tak lama kemudian dan jelas heran meloihat Zhou Shi sudah pulang. Zhou Shi memberitahu bahwa Wei Qing mengizinkannya pulang karena Wei Qing merasa dia sudah mempelajari semuanya selama beberapa hari ini. Jadi sekarang yang perlu dilakukannya hanyalah mengerjakan kisi-kisi soal saja.

"Sini kulihat wajahmu." Fei Fei tiba-tiba menangkup wajah Zhou Shi. Syukurlah pipi Zhou Shi masih temben dan sehat.

"Aku hampir mati kelaparan selama beberapa hari terakhir. Aku cuma bisa makan beberapa gigitan sandwich dan dia tidak membiarkanku tidur. Aku sangat kelaparan sampai mataku bisa bersinar hijau. Fei fei, aku ingin makan enak."

Baiklah. Fei Fei nanti akan keluar beli sayur dan daging. Bagaimana kalau nanti malam mereka makan hotpot? Oke! Zhou Shi langsung mengecup pipi Fei Fei dengan sayang.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments