Sinopsis Catch Me / Steal My Heart part 3

Sinopsis Catch Me / Steal My Heart part 3 

Maaf karena gambarnya tidak lengkap. Ini sinopsis udah lama banget, waktu aku awal-awal buat blog Drama Diary kayaknya, dan file videonya juga udah ilang. Jadi, yah, gitu deh, Mianhe ^^


Flashback,
Ho Tae melukis wajah Jin Sook yang saat itu sedang menemaninya. Malam harinya, saat mereka sedang jalan-jalan, Jin Sook tiba-tiba menyuruh Ho Tae menyanyi untuknya, di jalanan yang mereka lewati ini sekarang juga. Ho Tae langsung menolaknya, bagaimana dia bisa menyanyi di tempat seramai ini.

Jin Sook yang kesal dengan penolakan Ho Tae, langsung mempercepat langkahnya dengan wajah merengut. Ho Tae langsung mengejarnya lalu menggumamkan sebuah lagu untuk Jin Sook sampai membuat Jin Sook bisa kembali tersenyum.


"Lebih keras lagi" pinta Jin Sook.

Maka Ho Tae pun langsung menyanyikan lagu 'Kim Dong Ryul - Should I Tell You Again That I Love You' dengan suara lebih keras dan menutup mata penuh penghayatan.

Orang-orang yang lewat langsung menatap Ho Tae dengan pandangan aneh tapi Ho Tae tetap menyanyikannya dengan penuh penghayatan.


Setelah selesai menyanyikannya, Ho baru merasa malu sendiri dan orang-orang yang melihatnya pun langsung menertawainya diam-diam. Namun saat dia membuka mata, ternyata Jin Sook sudah menghilang dan hal itu membuat Ho Tae jadi tambah malu.


Dia hendak pergi dengan kesal, tapi kemudian dia melihat Jin Sook ternyata sedang berbincang akrab dengan salah seorang polisi, pemandangan tersebut membuat Ho Tae jadi tambah kesal.


Saat mereka pulang dengan bis, Ho Tae yang kesal duduk di bangku lain sementara Jin Sook berusaha keras untuk merayunya.

Jin Sook berusaha memanggil namanya beberapa kali dan saat Ho Tae masih belum mau menjawabnya, maka dia pun langsung melempar boneka yang sedari tadi dibawanya pada Ho Tae.

"Duduklah disini" pinta Jin Sook sambil menunjuk bangku kosong disebelahnya.

"Memangnya aku bisa kau suruh datang dan pergi sesukamu?" protes Ho Tae.


Tapi walaupun protes, Ho Tae akhirnya mau juga duduk disamping Jin Sook. Jin Sook lalu bertanya apakah Ho Tae pernah berc**man di bbir. Pertanyaan itu membuat Ho Tae merasa canggung dan bingung, tidak tahu bagaimana harus menjawabnya.

"C**m aku, sekarang" pinta Jin Sook sambil menutup mata dan mendekatkan wajahnya pada Ho Tae.


Ho Tae mulai mendekat untuk menc**mnya tapi saat bis mengalami sebuah lonjakan kecil, Ho Tae malah jadi mencium matanya Jin Sook. Maka Jin Sook pun berinisiatif untuk menc**m Ho Tae duluan.


Kembali ke masa kini,
Jin Sook menyobek satu kertas gambar yang berisi lukisan wajahnya untuk ia kagumi.


Saat dia mendengar suara pintu terbuka, Jin Sook langsung menyembunyikan buku gambar itu di kursi yang kemudian dia tindih sambil pura-pura tidur. Ho Tae heran melihatnya, bagaimana bisa Jin Sook tertidur dalam keadaan seperti ini.


Keesokan paginya, saat Ho Tae bangun tidur, dia langsung kaget karena dia melihat Jin Sook sedang tertidur di sampingnya dan memluknya.

Perlahan-lahan, Ho Tae berusaha menyingkirkan tangan Jin Sook yang dari dirinya tapi Jin Sook malah mempererat plukannya.


Terpesona melihat wajah Jin Sook sangat dekat dengannya, Ho Tae langsung membelai wajah Jin Sook dan mendekat untuk menc**mnya. Tapi tiba-tiba terdengar suara ponsel berbunyi dan Ho Tae langsung menjauh dan pura-pura tidur lagi.


Dalam keadaan masih setengah sadar, Jin Sook langsung mengambil ponselnya dan menjawab telepon yang ternyata miliknya Ho Tae.

Ho Tae langsung panik "Hei, kenapa kau jawab teleponku."


"Kukira ponsel itu milikku."

Ho Tae langsung protes, masa Jin Sook tidak bisa membedakan yang mana miliknya setelah mendengar nada deringnya. Tapi Jin Sook malah memberitahu kalau nada dering mereka sama.

"Kenapa kau pakai nada dering yang sama denganku?"

"Ponsel kita kan ponsel pasangan"


Jin Sook akhirnya sadar kalau dia tertidur di kasurnya Ho Tae, tapi Jin Sook bingung kenapa dia bisa ada di kasur itu. Saat Jin Sook melihat bajunya setengah terbuka, dia langsung curiga jangan-jangan Ho Tae sudah membuka bajunya lalu dia pakaikan lagi.

Ho Tae langsung membela diri "Apaan? Memangnya apa yang bisa kulakukan padamu?"


Tapi Jin Sook tidak percaya dan langsung memukuli Ho Tae dengan bantal dan memaksanya turun dari kasur. Dan saat Ho Tae masih belum mau turun juga, Jin Sook langsung menendangnya sampai terjatuh.

"Kau salah paham!"


Ho Tae ikut bersama detektif Oh untuk mendatangi rumah Jin Sook yang sekarang sudah kosong. Tapi saat Ho Tae melihat detektif Oh masuk ke rumah dengan masih memakai sepatunya, Ho Tae langsung protes.

"Apa kau tidak tahu betapa pentingnya melindungi TKP?" protes Ho Tae.

Detektif Oh bingung kenapa Ho Tae ikut datang kemari, Ho Tae mengatakan kalau dia ikut karena dia menangani kasus yang melibatkan Yoon Jin Sook sebagai tersangka.

Saat Ho Tae dan detektif Kim hanya berduaan, detektif Kim bertanya apakah Ho Tae tadi malam menghabiskan malam bersama wanita yang bicara dengannya di telepon tadi.

Detektif Kim yakin kalau Ho Tae pasti sudah punya kekasih apalagi dulu Ho Tae pernah bertanya tentang sewa rumah di daerah Seongbook-dong.

"Bukan seperti itu" sangkal Ho Tae.

Tapi detektif Kim tidak percaya, dia lalu menasehati Ho Tae untuk tidak lengah hanya karena Ho Tae sudah pernah menghabiskan malam bersama wanita itu.

"Kesalahan terbesar yang dilakukan oleh kaum pria adalah hanya karena pernah tidur bersama sekali, langsung merasa kalau wanita itu adalah miliknya" ujar detektif Kim

"Sudah kubilang tidak!" Ho Tae berusaha menyangkalnya sekali lagi tapi detektif Kim malah semakin menggoda.

Sementara itu detektif Oh sedang duduk di sofa sambil mengangkat kakinya ke meja dan membaca informasi penggunaan kartu kredit milik Jin Sook.

Dari informasi itu, detektif Oh mengetahui kalau Jin Sook baru saja menggunakan kartu kreditnya untuk berbelanja bahan-bahan spaghetti.

Saat detektif Oh menyebut Jin Sook 'wanita ini', Ho Tae langsung marah-marah dan jelas saja membuat semua orang langsung memandangnya dengan keheranan.

Menyadari dirinya keceplosan, Ho Tae beralasan kalau Jin Sook juga manusia yang hak asasinya harus mereka hormati.

"Bukankah dulu kau bilang dia makhluk aneh?" tanya detektif Oh.

"Memangnya pencuri itu pembunuh? Atau perampok" bela Ho Tae.

Detektif Oh lalu bertanya pada anak buahnya tentang alamat pria yang terlihat bersama Jin Sook di apotik dan anak buahnya memberitahunya kalau pria itu mungkin tinggal di Bangbae-dong (daerah tempat tinggal Ho Tae). Terang saja Ho Tae jadi galau.

Anak buahnya detektif Oh lalu bertanya apa yang harus mereka lakukan dengan kartu kreditnya Jin Sook, apakah mereka harus memblokirnya. Dan sebagai jawabannya detektif Oh langsung memukuli kepala bodoh anak buahnya.

"Kalau diblokir bagaimana bisa kita menangkapnya? Biar saja dia pakai."

Diam-diam Ho Tae menelepon Jin Sook untuk tidak keluar dari apartemennya. Saat dia memberitahu Jin Sook kalau sekarang dia berada di rumahnya Jin Sook, Jin Sook langsung menyuruhnya untuk mengambilkan sebuah gulungan koran yang berada di bawah sofa. Tapi sayangnya gulungan koran itu saat ini sedang berada di tangan detektif Oh.

Ho Tae jadi semakin panik saat dia mendengar Jin Sook memesan mie yang akan dia bayar dengan kartu kredit juga. Ho Tae langsung berbisik melarangnya membeli dengan kartu kredit, tapi Jin Sook tetap harus menggunakan kartu kredit karena dia tidak punya uang tunai.

"Hutang saja nanti kubayar" bisik Ho Tae.

Jin Sook lalu bertanya ke pengantar makanannya apakah dia boleh hutang, tapi sayangnya dia tidak memperbolehkan Jin Sook untuk hutang, maka Jin Sook pun terpaksa membayarnya dengan kartu kredit lagi.

Malam harinya di kantor polisi, gulungan koran yang tadi diminta Jin Sook entah bagaimana sudah berada di tangan Ho Tae, dia tengah merenung sambil mengetuk-ngetukkan gulungan koran itu saat dia mendengar polisi lain mengatakan kalau mereka baru saja mendapat informasi Jin Sook menggunakan kartu kredit untuk membeli semangkok mie di daerah Baekbae-dong.

Ho Tae sontak berdiri sambil berteriak mengeluh dan membuat semua orang berpaling padanya dengan keheranan. Dia jadi semakin kesal saat detektif Kim datang untuk memberitahunya kalau dia sudah mendapat informasi tentang Jin Sook juga. 

Ho Tae langsung mengeluh, apalagi yang harus diselidiki, kenapa tidak langsung tangkap saja. Tapi detektif Kim tetap menyampaikan informasi yang didapatkannya. 

10 tahun yang lalu Jin Sook pernah ditangkap atas tuduhan pencurian tapi kemudian dibebaskan dan kebetulan sekali kasus 10 tahun yang lalu itu ditangani oleh detektif Kim. 

Flashback,
Ho Tae hendak menemui jin Sook dengan membawa sebuket mawar dan kotak berisi cincin pasangan (cincin pasangan yang pernah ditemukan Jin Sook di bengkel mobil). 

Sementara itu, Jin Sook sedang berbelanja sepatu pria sebelum dia bertemu dengan Ho Tae. Saat dia sedang mengantri membayar sepatunya, tiba-tiba dia melihat preman-preman yang dulu mengejarnya di bis, sekarang sedang berada di toko itu.

Saat preman-preman itu melihat Jin Sook membayar sepatu, mereka langsung marah karena Jin Sook punya uang untuk membeli sepatu tapi tidak mau membayar hutangnya pada mereka.

Jin Sook langsung menaruh uangnya di meja kasir dan melarikan diri dengan membawa sepatunya, para preman langsung mengejarnya.

Saat tengah melarikan diri, tiba-tiba Jin Sook tersandung dan saat itulah 2 orang polisi datang menjemputnya, salah satu dari polisi itu adalah detektif Kim.

Ho Tae masih menunggu Jin Sook saat dia mengirim pesan dan bertanya apakah Jin Sook akan terlambat karena berdandan. Dia setia menunggu Jin Sook saat pasangan-pasangan lain tengah berlalu lalang di hadapannya. Tapi saat Jin Sook benar-benar tidak datang, Ho Tae langsung menaruh bunganya di tanah dan menunduk sedih.

Di mobil polisi, setelah Jin Sook membaca pesan dari Ho Tae, dia langsung meminta pada detektif Kim untuk singgah dulu ke Namsan dengan alasan cuaca bagus.

"Kau pikir ini taksi yang akan membawamu jalan-jalan?" tolak detektif Kim.

Tapi rekannya yang menyetir, memutuskan untuk menuruti keinginan Jin Sook dan langsung membelokkan mobilnya menuju Namsan.

Jin Sook senang dan saat mereka hampir sampai ke tempat tujuan, Jin Sook langsung meminta agar jendelanya diturunkan sedikit. 

Mobil polisi akhirnya lewat didepan Ho Tae yang saat itu tengah menunduk sedih, dan Jin Sook langsung mengambil sepatunya dan melemparkannya sampai mengenai kepala Ho Tae.

Jin Sook memandangi Ho Tae dengan sedih saat mobil polisi itu terus melaju. Sementara Ho Tae yang sedang sedih, jafi kesal setelah kepalanya terpukul sepatu yang entah datang dari mana.

Detektif Kim marah saat Jin Sook melemparkan sepatu itu dan lebih marah lagi saat dia melihat sepatu itu sedang dipakai oleh seorang pria yang detektif Kim panggil 'si kunyuk'.

Kembali ke masa kini,
Saat detektif Kim sedang bercerita pada Ho Tae tentang Jin Sook yang melempar sepatu keluar jendela mobil, detektif Kim memperhatikan kalau sepatu waktu itu sama persis dengan sepatu yang saat ini sedang dipakai Ho Tae. 

"Model dan warna sepatu ini sama persis dengan sepatu yang ditemukan oleh si kunyuk itu"

Tapi bukannya curiga kalau si kunyuk yang dia maksud itu Ho Tae, detektif Kim malah kagum karena ternyata sepatu model lama itu masih ada yang menjualnya sekarang.

Saat semua orang sudah pulang, Ho Tae masih merenung di meja kerja. Seorang rekannya datang untuk memberitahunya kalau detektif Oh menyuruhnya menyebarkan selebaran penangkapan Jin Sook.

Mendengar itu, Ho Tae sontak berbaik hati membantu rekannya itu untuk menyelesaikan pekerjaan selebaran penangkapan Jin Sook. 

Ho Tae melihat foto Jin Sook di selebaran dan langsung punya ide untuk mengedit gambar itu dengan memberi tahi lalat di pipi.

Sesampainya di rumah, Ho Tae langsung panik karena dia tidak melihat Jin Sook di rumah. Saat Jin Sook datang, Ho Tae langsung menarik Jin Sook kedalam plukannya, ia lalu menangkup wajah Jin Sook untuk menc**mnya tepat saat dia menyadari sesuatu yang membuatnya terpanah.

Dia melihat di pipi Jin Sook ada sebuah tahi lalat yang sama persis dengan yang ada di gambar selebaran yang dia edit tadi.

Ho Tae berusaha menghapus tahi lalatnya tapi ternyata tahi lalat itu benar-benar asli, dan hal itu membuat Ho Tae langsung frustasi karena sekarang selebarannya sudah dicetak dalam jumlah yang banyak dan sudah disebarkan ke publik.

Keesokan harinya, detektif Oh bertanya kapan dia bisa melihat pacar barunya Ho Tae. Ho Tae menolak memperlihatkan pacarnya, detektif Kim jadi mengira kalau Ho Tae dan pacarnya sedang bertengkar. Detektif Kim lalu memberi nasehat cinta pada Ho Tae.

"Yang namanya pacaran itu, sebentar panas sebentar dingin. Kalau kau ingin mempercepat prosesnya, inilah saatnya kau butuh kaos pasangan, cincin pasangan, dan spa pasangan"

Ho Tae langsung manggut-manggut serius mendengar nasehat itu, detektif Kim menyarankan sebaiknya Ho Tae memulainya dengan kaos pasangan saja, tepat saat itu ada 2 orang pria yang ditangkap bersamaan sedang mengenakan kaos pasangan teddy bear warna pink.

"Mesra kan?" ujar detektif Kim sambil menunjuk pasangan itu dengan senyum geli. 

Malam harinya, saat Ho Tae pulang dengan membawa hadiah dan sedang membuka pintu apartemennya, dia malah melihat sosok wanita baru saja keluar dari rumah tetangga sebelahnya. Awalnya Ho Tae cuek saja sampai akhirnya dia menyadari kalau wanita itu adalah Jin Sook.

Ho Tae langsung marah "Bagaimana bisa kau keluar dari rumah tetangga?"

Ho Tae melihat Jin Sook sedang memegang sebuah boneka astro boy, dia langsung sadar kalau Jin Sook baru saja mencuri boneka tetangganya.

Dia langsung menggeledah tbuh Jin Sook, tapi tidak menemukan apapun selain boneka astro boy itu. Jin Sook berusaha menjelaskan kalau dia mencurinya karena dia telah mematahkan lengan bonekanya Ho Tae jadi dia berpikir mungkin Ho Tae akan suka dengan boneka yang ini.

"Baiklah, sekarang kembalikan." 

Ho Tae menyuruh Jin Sook mengembalikan boneka itu sekarang juga, tapi saat dia menyadari kalau ada kamera CCTV sedang menghadap ke arah mereka, Ho Tae langsung menghentikan ulah Jin Sook yang hendak menerobos kembali kedalam rumah tetangga dan cepat-cepat membuang boneka astro boy itu.

Pria tetangganya (cameo by Cha Tae Hyun) sedang berjalan pulang dari kantornya saat dia melihat boneka astro boy-nya sedang meluncur ke arahnya dan mendarat di aspal dengan kepala dan tubuh terpisah.


Pria itu jelas kaget bukan kepalang, dia langsung menghampiri boneka kesayangannya dan menangis tersedu-sedu melihat bonekanya hancur.

"Oh tidak! Dong! Kenapa bisa begini, Dong?!" tangis pria tetangga itu

Saat seseorang hendak berjalan lewat di dekatnya, pria tetangga itu langsung menghalangi orang itu dari bonekanya dengan lebay. 


Sesampainya di rumah, pria tetangga itu memperlakukan bonekanya bagai sebuah barang yang sangat berharga dan mengembalikannya ke rak penuh boneka astro boy lainnya dengan penuh kehati-hatian.


Ho Tae sedang menguping di lemari bajunya sambil bertanya-tanya dalam dirinya sendiri apa yang sedang dilakukan Jin Sook didalam sana, kenapa lama sekali. Tepat saat itu, Jin Sook keluar dengan memakai kaos teddy bear yang kebesaran.

"Kau beli ini karena ingin pakai kaos pasangan denganku, kan?" goda Jin Sook.

Ho Tae tersenyum tapi kemudian dia langsung menyangkalnya "Bukan begitu! Aku beli satu dapat satu."

Tapi Ho Tae memperhatikan kalau kaos yang dipakai Jin Sook itu seharusnya miliknya. Tapi Jin Sook tidak mau melepaskan kaos yang sudah dipakainya dan memaksa Ho Tae untuk memakai yang model cewek saja, kaos teddy bear yang berwarna pink.

Beberapa saat kemudian, Ho Tae mengenakan kaos teddy bear yang kekecilan, Ho Tae merasa tidak nyaman dan terus menerus menarik-narik kaos itu dengan kesal.

"Kenapa tidak ada satupun masalah yang lancar? Pakai baju saja tidak nyaman!" keluh Ho Tae.

"Terima kasih, ini pertama kalinya aku menerima hadiah kaos pasangan" ujar Jin Sook setulus hati.

"Ini juga pertama kalinya bagiku... memakai baju wanita."

Jin Sook lalu meminta Ho Tae untuk berfoto bersama, awalnya Ho Tae menolak tapi saat Jin Sook bertanya apakah Ho Tae tidak mau berfoto dengannya karena Ho Tae tidak mempercayainya, Ho Tae akhirnya menyerah dan mau berfoto bersama.

Setelah itu Jin Sook bertanya kenapa Ho Tae tidak menangkapnya. Saat Ho Tae hanya diam, Jin Sook langsung menggenggam tangan Ho Tae dan memintanya untuk tidak terlalu menyiksa dirinya sendiri karena Jin Sook bisa datang ke kantor polisi sendiri dan menyerahkan dirinya sendiri. 

Tapi Ho Tae langsung menampik tangannya dan menyuruh Jin Sook untuk tidak menyiksa dirinya sendiri saja karena menangkap Jin Sook itu hanyalah masalah waktu.

"Mendengarmu berkata seperti itu, aku jadi agak takut. Aku bukan seorang pencuri biasa. Aku adalah seorang pencuri barang-barang seni berkualitas tinggi. Tidakkah terpikir olehmu kalau ini hanyalah ujung sebuah gunung es? Orang yang berkecimpung di profesi ini, yang hebat itu yang identitasnya terjaga"

Ho Tae sangat terkejut mendengarnya "Masih ada lagi?"

"Guci yang berada di taman Il San Jeon... masih ada."

Keesokan harinya, detektif Oh sedang memimpin rapat dimana dia memberitahukan bahwa telah terjadi pencurian permata yang terjadi setelah pencurian guci porselen di Seongbook-dong. Dari hasil pengamatan detektif Oh, kasus percurian permata itu mengacu ke cara kerja Yoon Jin Sook.

Jin Sook juga mencuri seekor anjing yang katanya berharga 40 juta won tapi Jin Sook tidak sempat mencuri buku silsilah si anjing. Detektif Oh mengatakan semahal apapun seekor anjing, jika dia tidak memiliki buku silsilah maka anjing itu tidak ada bedanya dengan anjing kampung.

Detektif Oh juga memiliki informasi penting tentang Yoon Jin Sook yaitu ukuran aset yang dimiliki Jin Sook, selain rumah di Seongbook-dong, Jin Sook ternyata memiliki aset rahasia senilai 5 milyar won.

"Maksudmu dia mendapat keuntungan 5 milyar won dari hasil curiannya?" tanya kepala detektif.

Detektif Oh langsung tersenyum kegum "Sudah 10 tahun aku bekerja di kantor polisi, baru kali ini aku melihat pencuri yang pintar mengolah aset."

Detektif Oh memberitahu bahwa 3 tahun yang lalu, Jin Sook membeli sebuah apartemen di pinggiran Seoul yang harganya melonjak 4 kali lipat.


Setelah merasakan manisnya investasi, Jin Sook mulai merambah ke dunia saham. Walaupun tidak mengerti saham tapi ajaibnya, semua saham yang dibeli Jin Sook selalu menghasilkan keuntungan dan membuat asetnya kembali memberinya keuntungan 2 kali lipat.


Masih belum puas, Jin Sook membeli tanah di Yang Pyeong dengan harga murah dan menanaminya dengan kayu untuk konstruksi, dan pada saat bahan baku mulai melonjak, penghasilan Jin Sook jadi semakin dahsyat.


"Karena itulah disebut 'efek Yoon Jin Sook'. Semua yang dia sentuh, berubah menjadi emas" ujar detektif Oh.


Mendengar kehebatan Jin Soo itu, kepala detektif memberi saran pada anak buahnya "Kalau mau cari perempuan, carilah yang seperti dia."

Diam-diam Ho Tae tersenyum tapi dia cepat-cepat berubah serius lagi saat detektif Oh melanjutkan informasi tentang Jin Sook yang juga punya investasi di bidang jamur Chaga produksi Rusia.


Saat itu, tiba-tiba mereka mendapat telepon kalau ada orang yang melapor telah melihat Yoon Jin Sook di Sin Im-dong. Kepala polisi memerintahkan mereka semua untuk bergerak dan semua polisi langsung bergegas keluar untuk menangkap Jin Sook.

Setelah semua orang pergi, kepala detektif langsung menelepon istrinya dan menyuruhnya untuk menginvestasikan tabungan emas mereka di jamur Chaga produksi Rusia.


Bersambung ke part 4

Post a Comment

0 Comments