Sinopsis Accidentally in Love Episode 9 - 1
Daniel dan Xiao Mei sedang menonton demo MV lagu Breathing saat Feng datang. Menurut Daniel, MV itu benar-benar bagus dan penuh emosi. Ini bisa mengubah image-nya Feng menjadi lebih romantis.
Tapi yang tak disangkanya, Feng tiba-tiba menyatakan kalau dia tidak mau lagi menyanyikan lagu ini. Jelas saja Daniel kaget dan langsung menuntut penjelasan.
Feng menolak mengatakan alasannya yang sebenarnya dan hanya beralasan kalau keputusannya ini impulsif.
"Aku akan menerima semua konsekuensinya." Tegas Feng lalu pergi.
Temannya Xin Ya melapor tentang kabar yang dia dengar barusan. Katanya kemarin malam, Feng dan Nan Xi sedang bersama Qing Qing, pantas saja kedua pria itu tidak menemui Xin Ya semalam.
"Chen Qing Qing! Kau tidak akan lolos!" Murka Xin Ya.
Nan Xi sedang mencari buku di perpus saat Qing Qing mendadak muncul dan langsung menyudutkannya ke rak dalam posisi yang terlalu dekat. Ada yang mau dia tanyakan.
"Kalau kau mau tanya, kenapa harus dengan posisi begini?" Heran Nan Xi.
"Soalnya kalau tidak begini, aku tidak bisa berdiri." Kata Qing Qing sambil menunjukkan kakinya yang sedang di-gips.
"Kenapa kakimu bengkak?"
"Tidak apa-apa. Dokter bilang kalau aku hanya perlu istirahat beberapa hari. Ketua, aku ingin tanya apa yang sebenarnya terjadi kemarin. Apa kau mengenal Lan Xin Yu?" Tanya Qing Qing.
Nan Xi kaget, bagaimana Qing Qing mengetahui tentang Xin Yu? Soalnya dia mendengar Feng menyebut nama itu kemarin. Dan saat Feng menyebut nama itu, Ge Yang jadi sangat marah. Kedua pria itu hampir saja berkelahi.
Karena itulah, dia berpikir kalau Nan Xi mungkin mengetahui sesuatu. Nan Xi memberitahu Qing Qing bahwa sejak kematian Xin Yu, kedua pria itu berubah menjadi orang yang berbeda.
Tapi untuk detilnya, dia menolak memberitahu. Kalau Qing Qing mau tahu, tanya saja sendiri pada Feng. Hanya Feng yang berhak untuk memutuskan apa yang harus dikatakan.
Qing Qing akhirnya kembali ke kelas dan menemukan Feng sedang asyik nge-game. Feng Feng sudah mau serius lanjut les matematikannya, tapi Qing Qing hari ini berbaik hati untuk membebaskan Feng dari les matematika.
Feng senang dan sudah mau beranjak pergi main basket. Tapi Qing Qing kontan membentaknya untuk balik. Hari ini memang tidak perlu les matematika, tapi ada hal sangat penting yang mau Qing Qing lakukan dengan Feng.
Dia lalu mengeluarkan papan dan menyatakan bahwa mulai sekarang, dia akan memulai proyek disiplin. Dia adalah pemimpin proyeknya, dan Feng adalah asistennya.
"Tujuan kita kali ini adalah maasalah penculikan di taman hiburan dan memuat hukuman yang adil bagi Lin Ge Yang."
Qing Qing sudah beberapa hari mengamati gerak-geriknya Ge Yang dan sekarang sudah hapal. Tapi belum sempat lanjut bicara, Feng mendadak menyatakan kalau dia mengundurkan diri. Jelas karena proyek ini bisa mengorek masa lalunya.
Feng bahkan langsung merobek-robek fotonya Ge Yang. Qing Qing pikir dia siapa bisa membuat proyek tidak masuk akal ini? Dekan?
"Tapi dia menculikku!"
"Tapi dia tidak melukai siapapun. Kau terluka karena tidak disengaja!"
"Si Tu Feng, apa kau tidak merasa kalau Lin Ge Yang menagetmu?"
"Dia terus membidikmu. Bukan cuma kau, tapi masalah ini juga berkaitan dengan Lan Xin Yu."
Feng kaget, bagaimana Qing Qing bisa tahu tentang Xin Yu? Kesal, dia langsung membanting USB-nya Qing Qing dan memperingatkannya untuk membiarkan pihak sekolah saja yang menangani Ge Yang.
"Berhentilah terlibat dengan urusan orang lain. Khususnya masalah ini!"
Qing Qing kontan emosi dan refleks menggunakan kakinya yang sakit sebagai pelampiasan. Dia benar-benar tidak mengerti dirinya sendiri, kenapa juga dia peduli tentang Feng. Menyebalkan! Frustasi, akhirnya dia melanjutkan cerita komiknya. Kali ini dia menceritakan Feng disiksa musuhnya sampai mewek.
"Menjadi diriku sungguh melelahkan. Dan pada akhirnya, aku disebut tukang ikut campur!"
Para fans-nya Feng membaca update-an webtoon-nya Feng. Heran mereka, sepertinya si penulis He Bian Cao ini sangat mengenal idola mereka. Lain kali mereka harus berusaha membujuk si penulis ini untuk menceritakan lebih banyak kisah tentang idola mereka.
Nan Xi dan Feng juga sudah melihat update webtoon itu. Nan Xi juga merasa kalau si penulis webtoon ini sangat mengenal Feng. Apa mungkin dia orang yang mereka kenal?
"Lebih baik dia tidak membuatku mencari tahu siapa dia!" Kesal Feng.
"Selain Chen Qing Qing, aku tak percaya ada orang lain yang bisa mempengaruhi Yang Mulia Si Tu Feng."
"Hei! Hentikan!"
Saat pelajaran dimulai, Bu Guru tiba-tiba menyuruh Feng untuk menjawab pertanyaan nomor dua. Feng yang sedari tadi sibuk melamun, jelas bingung sendiri harus menjawab apa.
Dia mencoba mengintip bukunya Qing Qing, tapi Qing Qing langsung menutup bukunya dengan kesal. Tak bisa menjawab, Bu Guru langsung memerintahkan Feng untuk datang ke kantornya setelah kelas usai.
Jam istirahat, Qing Qing buru-buru pergi untuk mengantarkan pesanannya. Feng ingin membantu, tapi Qing Qing ketus menolaknya.
Selesai melakukan pekerjaannya, tiba-tiba Qing Qing mendapat pesan dari Feng untuk ke Qing Shen dan mengajaknya makan malam bersama. Qing Qing menyetujuinya dengan manis di chat-nya, padahal dia sebel banget sama Feng.
Malam harinya, dia bertemu Feng yang berdandan necis di restoran dan langsung ngegombal memuji penampilan Qing Shen yang malam ini sangat cantik.
Qing Shen mengucap terima kasih dengan senyum manis. Tapi kemudian dengan nada rada sinis dia tanya apakah Feng selalu memperlakukan semua wanita dengan manis seperti ini?
Feng menyangkal. "Aku tidak suka berbohong. Jika aku bilang kau cantik, berarti kau benar-benar cantik."
"Terima kasih."
"Aku sudah memesan hidangan khusus restoran ini. Cobalah apakah sesuai dengan keinginanmu."
Qing Qing pun mencoba mencicipinya dengan gaya anggun. Feng heran, cara Qing Qing mencicipi makanan mengingatkannya akan...
"Temanmu?"
"Tidak." Sangkal Feng lalu buru-buru mengalihkan topik ke tujuan utamanya mengajak Qing Shen bertemu dengannya hari ini.
Dia ingin memberitahu Qing Shen secara pribadi tentang MV lagu Breathing. "Aku memutuskan... untuk tidak merilisnya."
Tapi yang tak disangkanya, reaksi Qing Shen cuma mengangguk seolah dia mengerti. Dia tidak terkejut?
"Aku yakin kau punya alasanmu sendiri." Ujar Qing Qing lalu mengajak Feng bersulang.
"Terima kasih atas pengertianmu."
Feng mengaku bahwa jika dia merilis lagu ini, dia takut akan ada seseorang yang terluka. Qing Shen semakin penasaran, apa sebenarnya arti lagu Breathing ini. Tapi, tidak usah jawab kalau itu sesuatu yang sulit dibicarakan.
Tapi berbeda dari sikapnya pada Qing Qing, kali ini Feng dengan mudahnya mengaku pada Qing Shen bahwa lagu ini adalah lagu yang dia tulis untuk seorang gadis yang sangat istimewa.
Namun tiga tahun yang lalu, gadis itu meninggal dalam sebuah kecelakaan. Merilis lagu itu hanya akan membawa banyak kenangan yang menyakitkan. Itulah mengapa Feng memutuskan untuk tidak merilisnya.
Tapi meski MV ini tidak akan dirilis, pihak perusahaannya cukup terkesan dengan aktingnya Qing Shen. Jadi mungkin mereka akan bekerja sama lagi di masa depan.
"Terima kasih. Dan terima kasih juga karena kau mau berbagi denganku."
"Tidak masalah, kita kan teman."
"Teman?" Qing Qing membatin sinis dalam hatinya. Kalau Qing Shen adalah temannya, lalu bagaimana dengan Qing Qing?
Menyembunyikan kekecewaannya dalam senyuman, Qing Qing mengajak Feng bersulang lalu buru-buru pamit dan menolak diantarkan pulang.
Qing Qing berjalan pulang dengan lemas memikirkan bagaimana Feng dengan mudahnya bisa terbuka pada Qing Shen, tapi ketus pada Qing Qing. Apa itu artinya, Feng hanya mau berteman dengan gadis-gadis cantik?
Feng jadi kesal karena sikap Qing Qing dan langsung pergi begitu saja setelah kelas usai. Tepat saat itu juga, Xin Ya cs mendadak mendatanginya dengan senyum teramat manis yang jelas aneh dan mencurigakan.
Qing Qing sinis, mereka tidak sedang dalam situasi di mana mereka senang bicara pada satu sama lain, jadi tidak perlu repot-repot beramah tamah. Ada yang bisa dia bantu? Untuk apa mereka datang kemari?
"Qing Qinga, memanga benar kami telaha memperlakukanmu dengan buruk, tapi kami kemari dengan tulus ingin berteman denganmu." Ujar Xin Ya. (Hmm, mencurigakan)
Temannya Xin Ya mengklaim kalau mereka datang kemari dengan tulus dan ingin membeli snack dari Qing Qing. Qing Qing jelas kaget mendengarnya.
Bahkan saat snack pesanan mereka tiba, Xin Ya tiba-tiba berbaik hati membagi-bagikannya pada teman-teman sekelas mereka.
Tapi belum juga mereka sempat memakannya, salah satu temannya Xin Ya entah pura-pura atau beneran, tiba-tiba mengeluh sakit perut setelah memakan snack itu.
Xin Ya langsung mengecek snack-snack itu dan mengumumkan kalau semua snack ini sudah kadaluarsa dan dengan lantang mengklaim kalau semua ini dibeli dari Qing Qing.
Kontan saja semua orang langsung heboh menyuruh Xin Ya untuk protes ke Qing Qing dan mendapatkan keadilan bagi mereka semua. Ini tidak boleh dibiarkan. Xin Ya diam-diam tersenyum licik.
Bersambung ke part 3
2 Comments
Lanjut,semangat!!
ReplyDeleteCeritanya makin seru,tak tunggu kelanjutannya,semangat
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam