Rekap Novel The Days of Seclusion and Love Bab 1 - Bab 5

 

Aku penasaran kenapa adaptasi novel ini kontroversial banget, sampai-sampai beberapa bulan yang lalu, fansnya Tian Xi Wei memboikot adaptasi drama ini. 

Setelah baca novelnya, oh oke, aku akhirnya ngerti kenapa. Pantesan...... Yang masih di bawah umur, dimohon kebijaksanaannya ya, di-skip aja. ^^

Rekap Novel The Days of Seclusion and Love Bab 1 - Bab 5

Kisah dimulai disebuah rumah bordil bernama Menara Menghui di Negara Wu. Guan Feng Yue adalah salah satu wanita penghibur alias pel***r yang masih baru di tempat ini.

Dia berniat menggoda Putra Mahkota Ye Yu Qing, tapi gara-gara dia makan kebanyakan, menyebabkan berat badannya bertambah berat sehingga kain sutra merah yang dipakainya saat pertunjukkan malah putus dan sekarang dia terjatuh ke tangan pria yang sebenarnya paling ingin dia dia hindari, Yin Ge Zhi yang wajahnya tampak selalu marah.

Berhubung tidak bisa menghindar, jadi sekalian saja dia goda Yin Ge Zhi dengan tak tahu malu. Awalnya Yin Ge Zhi masih biasa-biasa padanya, tapi saat Putra Mahkota Ye Yu Qing mulai menunjukkan ketertarikan pada Feng Yue, Yin Ge Zhi tiba-tiba saja memutuskan untuk membiarkan Feng Yue melayaninya.

Jadilah Feng Yue menggodanya dengan liar hingga mereka berakhir bermalam bersama. Walaupun wajahnya dan sikapnya sangat dingin dan judes, tapi Yin Ge Zhi tetaplah pria yang mudah tergoda, apalagi menghadapi godaan wanita secantik bidadari seperti Feng Yue yang menggodanya dengan sangat agresif.

Namun Feng Yue ini bukan wanita penghibur biasa. Dia sebenarnya juga bukan warga asli Negara Wu, melainkan pendatang dari Negara Wei. Negara yang sekarang sudah ditaklukkan oleh Negara Wu pasca perang.

Dulunya, dia sebenarnya pernah menjadi jenderal wanita di Negara Wei dan pernah beberapa kali terjun ke medan perang dengan penuh keberanian. Namun kemudian, sebuah musibah menimpa keluarganya sehingga mereka semua dibantai dan hanya dia seorang yang bertahan hidup.

Sedangkan Yin Ge Zhi, Feng Yue sangat mengenalnya karena dia sebenarnya adalah Pangeran Negara Wei yang sekarang hidup di Negara Wu sebagai sandera politik.

Sejak dulu pun, Yin Ge Zhi memang selalu bermuka masam dan tidak pernah tersenyum. Dulunya, Yin Ge Zhi juga seorang jenderal perang yang terkenal sadis dan tak kenal takut saat membabat musuh-musuhnya. Berkat kepemimpinannya, Negara Wei mampu menaklukkan Negara Qi. 

Kehebatannya di medan perang membuat banyak orang berpikir bahwa Negara Wei takkan pernah terkalahkan selama mereka dipimpin Yin Ge Zhi. Rakyat mendukungnya dan Kaisar mempercayainya.

Namun siapa sangka, Negara Wei pada akhirnya kalah setelah datangnya sebuah surat yang menuduh bahwa salah satu Jenderal Negara Wei, berkolusi dan menjual negara mereka.

Namun walaupun mereka berdua dulu pernah sama-sama berkarir di kemiliteran Negara Wu, hanya Feng Yue yang sering melihat Yin Ge Zhi, makanya sekarang pun Yin Ge Zhi tidak tahu siapa dia.

Dan walaupun sekarang Feng Yue menggodanya dengan tidak tahu malu, tapi sebenarnya dia benci setengah mati pada Yin Ge Zhi. Mengapa? Karena kehancuran seluruh keluarganya dulu berhubungan dengan Yin Ge Zhi.

Feng Yue adalah anggota Keluarga Guan. Ayahnya adalah Jenderal Guan yang dituduh berkolusi menjual Negara Wei. Padahal Jenderal Guan dan seluruh Keluarga Guan selalu setia pada negara. 

Namun gara-gara surat fitnah yang entah berasal dari siapa itu, Jenderal Guan dan seluruh Keluarga Guan dibantai hanya dalam semalam, dan hanya menyisakan Feng Yue sebagai satu-satunya yang selamat.

Yin Ge Zhi sendiri mencurigai identitas Feng Yue, tapi dia hanya curiga tentang niatannya menggoda Putra Mahkota Ye Yu Qing, mungkin dia curiga kalau Feng Yue mau menjahati Ye Yu Qing, makanya dia sengaja menjauhkannya dari Ye Yu Qing. 

Niatnya mau menginterogasi Feng Yue, tapi Feng Yue dengan cerdik berakting seolah dia hanyalah wanita lemah tak berdaya yang tak mungkin punya niatan licik apa pun, lalu kemudian dia mulai menggodanya dengan liar hingga akhirnya Yin Ge Zhi benar-benar tergoda.

Sejak bermalam bersama, sikap Yin Ge Zhi masih tetap judes dan terus merendahkannya, tapi di sisi lain, dia tetap membooking Feng Yue selama beberapa hari ke depan.

Sedangkan Feng Yue terus berusaha mencari segala kesempatan untuk terus menempeli Yin Ge Zhi. Saat mendengar Yin Ge Zhi dipanggil keluar untuk membantu Nona Yi, Feng Yue langsung mengejarnya dengan dalih bahwa dia tergila-gila sama Yin Ge Zhi dan tidak mau pisah sama dia. 

Dia benar-benar berkulit tebal dan tidak mempan diusir sama sekali, malah langsung menaiki kudanya Yin Ge Zhi tanpa permisi dan terus menggelandotinya sehingga Yin Ge Zhi pun terpaksa membawanya bersamanya.

Pada akhirnya, Feng Yue menyelamatkan Nona Yi dengan gagah berani. Saat salah satu penjahat hendak menghantam Nona Yi dengan balok kayu, Feng Yue langsung menahan balok kayu dengan muka datar bak seorang ahli bela diri yang keren.

Kehebatannya membuat Yin Ge Zhi hampir saja mengira kalau dia ahli bela diri, tapi sedetik kemudian, tiba-tiba saja Feng Yue berurai air mata sambil meratapi tangannya dengan heboh, dia patah tulang.

Ya, biarpun dulu dia seorang jenderal militer, tapi Feng Yue yang sekarang sudah kehilangan segalanya, termasuk kemampuan bela dirinya.

Kecurigaan Yin Ge Zhi padanya semakin meningkat saat dia mendengar bahwa Feng Yue mengambil pekerjaan jadi pelayan di acara ultah Guru Besar Li yang merupakan guru besarnya Putra Mahkota, curiga kalau dia akan menggunakan acara itu untuk mendekati Putra Mahkota. 

Namun Feng Yue dengan cerdik menepis kecurigaannya dengan menyatakan bahwa dia tidak akan pergi ke acara itu, dia hanya akan melayani Yin Ge Zhi sekarang. 

Sikapnya yang sama sekali tak gentar menghadapi ancaman semenakutkan apa pun, membuat Yin Ge Zhi jadi semakin keheranan padanya. Sungguh beda dibandingkan wanita penghibur lain yang gampang digertak. Benar-benar wanita licik!

Di sisi lain, Yin Ge Zhi sepertinya sedang mencari seseorang yang juga berasal dari Negara Wei. Makanya begitu dia mendengar bahwa Feng Yue berasal dari Negara Wei dan baru pindah ke Negara Wu sejak tiga tahun yang lalu, dia seketika curiga kalau Feng Yue adalah orang tersebut.

Namun Feng Yue yang takut identitasnya sebagai satu-satunya anggota keluarga Guan yang selamat akan ketahuan, dengan cerdik membuat kebohongan tentang identitasnya, mengklaim kalau dia hanya rakyat jelata yang terlahir di keluarga petani sederhana.

Setelah datang ke Negara Wu tiga tahun yang lalu, kedua orang tuanya sakit parah hingga meninggal dunia. Dia tidak sanggup bertahan hidup sendirian, jadi terpaksa jual diri di tempat ini.

Dia beralasan bahwa keluarganya pindah ke Negara Wu karena Negara Wei selalu saja berperang. Ayahnya membawa keluarga mereka pindah setelah merebaknya kabar pengkhianatan Jenderal Guan. 

Ayahnya bilang bahwa pengkhianatan Jenderal Guan pasti akan menghancurkan negara, makanya mereka bergegas pindah ke Negara Wu. Dan ternyata ayahnya benar, tak lama kemudian, Negara Wei kalah.

Dia bahkan sengaja menjelek-jelekkan Jenderal Guan sebagai orang egois yang menjual negara dan rakyatnya demi kemuliaan dirinya sendiri.

Yin Ge Zhi cuma terdiam galau mendengar ucapan dan cercaan Feng Yue pada Jenderal Guan. Mengapa dia galau?

Karena sebenarnya, dilihat dari sudut pandang Yin Ge Zhi, kecurigaannya terhadap Jenderal Guan cukup beralasan. Di satu sisi, dia ingin sekali percaya kalau Jenderal Guan bukan seorang pengkhianat karena memang dia terkenal sangat setia pada negara. Keluarga Guan bahkan sudah mengabdi pada negara selama beberapa generasi.

Namun dalam pertempuran Pingchang, mereka mengalami kekalahan besar yang mengorbankan 50.000 nyawa prajurit mereka. Lalu datanglah surat itu yang seketika membuatnya mencurigai Jenderal Guan karena yang mengetahui rute penyebaran strategis prajurit mereka hanyalah mereka berdua.

Jika bukan dia yang membocorkan informasi ini ke pihak musuh, maka sudah pasti Jenderal Guan-lah pelakunya. Jenderal Guan berusaha membela diri waktu itu, tapi dia sama sekali tidak memiliki bukti solid untuk membuktikan dirinya.

Karena tidak tahu harus bagaimana, jadi Yin Ge Zhi kemudian pergi ke ibu kota untuk melaporkan masalah ini ke Kaisar dan menyerahkan nasib Jenderal Guan sepenuhnya ke tangan Kaisar dengan harapan Kaisar akan menangani masalah ini secara obyektif.

Namun yang tak disangkanya, saat kemudian dia kembali ke ibu kota, dia malah baru mengetahui bahwa Jenderal Guan sudah divonis bersalah dengan bukti kuat, lalu kemudian Jenderal Guan bunuh diri di penjara.

Dia benar-benar bingung waktu itu. Segalanya tampak benar, namun perasaannya mengatakan sepertinya ada sesuatu yang salah.

Lalu kemudian dia mendapat dekret Kaisar yang memerintahkannya untuk menangkap semua anggota Keluarga Guan. Sembilan generasi keluarga Guan dieksekusi, para pelayan dan wanita ada yang diasingkan dan ada pula yang dipaksa menjadi pel***r.

Bahkan setelah dia melakukan semua itu pun, Yin Ge Zhi masih memiliki keraguan dalam hatinya. Makanya dia mencoba menanyai putra keduanya Jenderal Guan.

Namun pemuda itu benar-benar sudah sangat dendam dan benci dengan kekaisaran negara mereka sehingga dia hanya menjawab sinis bahwa fitnah atau tidak itu sudah tidak penting lagi sekarang, kesetiaan selama ratusan tahun sama sekali tidak berarti menghadapi fitnah satu hari. Makanya dia langsung mengutuki kehancuran kekaisaran Negara Wei dan mengutuk supaya negara mereka tidak akan pernah lagi memiliki pejabat yang setia.

Kutukannya pada akhirnya benar-benar menjadi kenyataan. Setelah kejadian itu, Negara Wei terus menerus diserang tanpa henti dengan informasi militer yang terus menerus bocor.

Dan baru sekaranglah Yin Ge Zhi mulai benar-benar meragukan pengkhianatan Jenderal Guan. Apakah dia benar-benar berkhianat? Bagaimana kalau tidak?

Bersambung...

Post a Comment

0 Comments