Sinopsis Are You the One Episode 40 [END]

Bangsawan Qin menuduh Xing Zhou melakukan korupsi dengan mengambil alih tanah dan bangunan dengan dalih hadiah dari Kaisar untuknya, dan juga mengorupsi harta pemberontak Raja Lu yang seharusnya dimasukkan ke kas negara. Dia bahkan punya buktinya dan langsung menyerahkannya ke Raja Sui.

Terang saja Xing Zhou langsung membela diri dan berusaha menyerang Raja Sui yang seharusnya lebih dicurigai karena putri angkatnya meracuni Kaisar.

Namun Bangsawan Qin langsung menuduh Xing Zhou mencoba berkelit dengan menyerang orang lain yang jelas menunjukkan kalau dia memang bersalah, jadi dia memohon Raja Sui untuk segera menangkap Xing Zhou.

Raja Sui pura-pura kaget, tapi tentu saja dia langsung mengabulkan permohonan Bangsawan Qin dengan senang hati dan memerintahkan penangkapan Xing Zhou.

Tak lama kemudian, datanglah titah kerajaan yang memutuskan hukuman kurungan rumah pada keluarganya Xing Zhou.

Raja Sui kemudian mendatangi Xing Zhou di penjara hanya untuk mengejeknya, lalu memerintahkan Xing Zhou untuk berlutut padanya. Xing Zhou ogah dan langsung menantang Raja Sui untuk membunuhnya sekarang saja kalau mau atau Raja Sui mau naik takhta dulu supaya bsa membunuhnya dengan metode penyiksaan? 

Tapi sampai mati pun dia tidak akan mau tunduk pada Raja Sui, bahkan sekalipun dia jatuh ke jurang neraka, dia akan tetap merangkak naik kembali untuk membalas orang-orang yang menyakitinya. Dia menyarankan sebaiknya Raja Sui segera naik takhta sebelum Kaisar siuman. 

Jika Kaisar siuman sebelum dia berhasil mendapatkan takhta, maka sudah pasti Raja Sui-lah yang nantinya akan berlutut memohon ampun di hadapannya karena Raja Sui-lah koruptor yang sebenar-benarnya.

Ucapan Xing Zhou benar-benar berhasil memprovokasi Raja Sui sehingga malam ini dia juga, dia nekat menuntut Ibu Suri Agung untuk memberikan stempel kerajaan padanya untuk menyetempel titah penunjukkan dirinya sebagai Kaisar pengganti sebelum Kaisar mati.

Untungnya Ibu Suri Agung tidak bodoh dan langsung mengerti apa maunya Raja Sui, makanya dia menolak memberikannya dengan alasan lupa di mana dia menaruhnya. 

Lagipula, Kaisar masih bernapas sekarang. Dan biarpun dia belum punya keturunan, tapi titah ini juga sama sekali tidak menyebutkan nama Raja Sui atau siapa pun sebagai penerus takhta. 

Tepat saat itu juga, tiba-tiba mereka mendapat kabar bahwa kondisi Kaisar tiba-tiba membaik berkat para tabib yang berhasil menemukan cara untuk menawarkan racunnya. Pfft! Raja Sui sontak panik dan bergegas ke kamarnya Kaisar.

Mian Tang mengunjungi Xing Zhou di penjara dengan membawakan makanan. Namun sebenarnya dia datang untuk menyelamatkan Xing Zhou dan mengeluarkannya dari penjara.

Namun mereka terhalang oleh para anak buahnya Raja Sui yang berjaga di depan penjara. Pasutri itu sontak kompak bekerja sama menyerang orang-orang itu dan berhasil mengalahkan semuanya dengan cepat.

Namun saat mereka hampir sampai gerbang, mereka malah dikepung pasukan penjaga penjara. Untungnya saat itu juga, Shi Yi Kuan datang untuk menyelamatkan mereka. Sepertinya hubungannya dengan Xing Zhou jadi harmonis sejak perang bersama melawan pemberontak Raja Lu.


Walaupun kondisi Kaisar sudah membaik, namun dia belum sadarkan diri. Raja Sui datang dengan membawa pasukannya dan langsung memerintahkan semua orang untuk keluar, termasuk mengusir para tabib.

Begitu sendirian, Raja Sui langsung mencekik Kaisar. Namun tiba-tiba saja Kaisar membuka mata yang jelas saja mengagetkan Raja Sui. 

Kaisar bahkan langsung bangun dan menyudutkan Raja Sui seolah dia sudah sadar sedari tadi, sama sekali tidak kelihatan kayak orang baru bangun dari sakit. Lalu tepat saat itu juga, Xing Zhou muncul dengan menghunus pedang padanya.

Di tempat lain, Mian Tang mendatangi Yun'er yang ternyata belum mati. Heh? Yun'er pikir kalau Raja Sui pasti sudah menyerang istana sekarang, tapi alangkah bingungnya dia saat melihat burung beonya yang sebelumnya dia sempat dia jadikan uji coba sebelum meracuni Kaisar dan Permaisuri dan seharusnya mati, sekarang malah muncul kembali dalam keadaan sehat walafiat. Kok bisa?

Mian Tang santai menjelaskan bahwa racun yang dia dapatkan dari si pedagang perhiasan Ruyi itu sebenarnya bukan berasal dari Raja Sui, melainkan dari dia. Si pedagang perhiasan itu adalah orangnya Mian Tang.

Malah sebenarnya itu sama sekali bukan racun, jari bisa berubah warna jadi kuning saat dicelup ke dalam air abu rumput juga palsu. Semua itu cuma akal-akalan mereka sehingga hanya orang-orang yang pernah bersentuhan langsung dengan bubuk racun palsu itu yang tangannya bisa berubah warna saat terkena air.

Bangsawan Qin mengkhianati Xing Zhou pun sebenarnya cuma akting, segala yang terjadi sekarang ini adalah sandiwara yang sudah mereka susun dengan sempurna untuk memprovokasi Raja Sui.

Raja Sui awalnya masih bisa angkuh mengira para pengawalnya sudah ada di luar, tapi dipanggil-panggil tidak ada yang datang. Pfft! Raja Sui sontak panik keluar mencari mereka, tapi benar-benar tidak ada satu pun.

Raja Sui seketika jadi mulai menggila hingga dia berniat mau membunuh Kaisar, mengira cuma ada mereka bertiga dan tidak akan ada yang tahu.

Namun tepat sebelum dia sempat menikam Kaisar, Ibu Suri Agung mendadak muncul bersama semua pejabat dan jelas mereka semua sudah menyaksikan semua perbuatan dan ucapan Raja Sui. Raja Sui kalah dan akhirnya ditangkap!

Tentu saja, Xue Ji juga tidak mati. Kaisar bertemu dengannya tak lama kemudian dan dengan mata berkaca-kaca memberitahunya bahwa segalanya sudah berakhir sekarang.

Segalanya sudah baik dan normal sekarang, jadi sudah saatnya Xing Zhou pamitan pada Kaisar. Dia dan Mian Tang ingin pulang ke Zhenzhou. Mian Tang tidak mau lama-lama di ibu kota karena kebanyakan pejabat di sini punya 3 atau 4 selir, Mian Tang tidak mau dia mendapat pengaruh buruk di sini.

Selain itu, Xing Zhou juga pernah berjanji pada Mian Tang bahwa setelah semua masalah ini selesai, dia akan menemani Mian Tang berkeliling pegunungan dan sungai sebelum kembali ke kampung halaman. 

Sekarang sudah saatnya dia menepati janjinya. Maka Kaisar pun melepaskannya dengan mengajaknya bersulang arak. Namun setelah Xing Zhou pergi, Kaisar baru melihat Xing Zhou meninggalkan lencananya, yang itu artinya, dia mengundurkan diri dari jabatannya.

Semua orang akhirnya mendapatkan kebahagiaannya masing-masing. Zhao Quan dan He Zhen sudah menyelesaikan misi mereka, jadi sudah saatnya mereka menikah. Kaisar pun sekarang sudah tidak lagi berusaha menyangkal perasaannya terhadap Xue Ji, permaisurinya yang selalu mempercayainya dan mendukungnya dalam suka dan duka.

Sementara itu, Xing Zhou dan Mian Tang pulang lewat jalur air, melewati sungai dan pegunungan yang indah sesuai janjinya sembari merencanakan masa depan mereka yang kelak hanya akan menjadi rakyat biasa dan menjalani kehidupan rakyat biasa yang cuma perlu memikirkan urusan makan besok.

~ THE END ~

Post a Comment

0 Comments