Sinopsis Drama Cina Hidden Love Episode 25 [FINAL]

Episode 25: Bergegas Mencapai Tujuan, Cinta Tersembunyi.

 

Di dua kota yang berbeda, keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Sang Zhi sibuk mempersiapkan kompetisinya, sedangkan Jia Xu mulai sibuk mencari lokasi yang paling cocok untuk studio barunya, merenovasi studionya dan juga merekrut pegawai.

Jia Xu juga mengajak Chen Jun Wen untuk menjadi produser game barunya. Setelah renovasi studionya selesai, dia dan keempat temannya berkumpul di bar milik Sang Yan. Namun tiba-tiba saja Jia Xu memberitahu Sang Yan bahwa dia berencana mau mengunjungi Papa dan Mama Sang. 

Wuih! Jia Xu ngebet banget ya? Sang Zhi bahkan belum lulus kuliah. Jia Xu menyangkal, dia hanya ingin mengunjungi mereka sekaligus ada yang ingin dia bicarakan dengan mereka.

Qian Fei sangat setuju dengan sikap Jia Xu ini, Jia Xu pacaran serius dengan tujuan untuk menikah, tidak seperti Sang Yan yang hobi mengumbar sana-sini bahwa banyak cewek yang mengejarnya.

Sang Zhi menelepon saat itu. Jia Xu bahkan tidak mau repot-repot menjauh dan sengaja mengangkat teleponnya dan ngobrol mesra dengan sang pacar di hadapan semua orang.

Berhubung Sang Yan kepo, jadi dia sengaja ikut dalam pertemuan antara kedua orang tuanya dengan Jia Xu. Suasananya agak sedikit canggung karena pertemuan ini juga tidak langsung to the point tentang tujuan kedatangan Jia Xu, melainkan makan-makan bersama dulu sambil berbasa-basi.

Baru mulai terasa serius usai makan dan semua orang berkumpul di ruang tamu dan Jia Xu pun mulai membahas tentang kekhawatiran Papa dan Mama Sang terhadap hubungannya dengan Sang Zhi.

Dia mengaku bahwa dia sudah mempertimbangkannya dengan sangat serius.Dia mengerti kalau mereka hanya khawatir putri mereka akan terluka. Namun dia meyakinkan mereka bahwa dia benar-benar tulus pada Sang Zhi.

Dia meyakinkan mereka bahwa masalah dengan keluarga korban tabrak-lari ayahnya sudah sepenuhya dia atasi. Dia meyakinkan mereka bahwa dia akan berjuang di sini sambil menunggu Sang Zhi lulus demi masa depan mereka berdua.

Jika bukan karena Sang Zhi, mungkin hidupnya akan berbeda. Sang Zhi selalu memikirkannya lebih dulu sebelum dia melakukan tindakan apa pun. Sang Zhi lebih muda darinya, namun malah selalu ingin melindunginya, padahal seharusnya dialah yang menjaga Sang Zhi. Dia tidak punya banyak harta, tapi dia berjanji akan menggunakan semua miliknya untuk bersikap baik pada Zhi Zhi.

Yang tak disangkanya, Papa dan Mama Sang akhirnya menyetujui hubungan mereka dan bisa melihat ketulusan Jia Xu terhadap putri mereka. Jujur mereka akui bahwa awalnya mereka juga masih kurang yakin walaupun Sang Zhi sudah berusaha berulang kali meyakinkan mereka, karena mereka hanya mendengar dari pihak Sang Zhi saja.

Jika memang Jia Xu yakin bisa melindungi Sang Zhi, tentu saja mereka sebagai orang tuanya Sang Zhi bisa tenang. Satu-satunya yang mereka harapkan hanyalah kebahagiaan putri mereka.

Jia Xu tersentuh mendengarnya. Pantaslah Zhi Zhi bisa begitu baik, karena dia memang memiliki orang tua yang baik dan membesarkannya dengan baik. Memiliki orang tua seperti Papa dan Mama Sang benar-benar sesuatu yang sangat membahagiakan.

"Kau lupa kalau masih ada gege yang begitu baik?" protes Sang Yan.

Tak lama kemudian, Sang Yan mengantarkan Jia Xu keluar sambil sekalian buang sampah sambil mengomentari Jia Xu yang menurutnya terlalu memanjakan Sang Zhi, tuh anak bisa semakin liar dan susah diatur kalau terlalu dimanjakan. Hidup Jia Xu bisa sangat menyedihkan nantinya.

"Dan juga, kelak jangan menyalahkan segala hal pada dirimu sendiri. Kau munafik sekali. Selain itu, hidupmu akan bisa lebih rileks."

Aww, Jia Xu tersentuh mendengarnya, "terima kasih, saudara. Sejujurnya, aku sangat berterima kasih atas segalanya selama ini."

Jia Xu jadi ingat masa dulu. Dulu saat dia pertama kali bertemu dengan Sang Zhi, mereka juga melewati jalan ini untuk buang sampah juga. Sebenarnya waktu itu dia sudah jujur ke Sang Yan tentang masalah Sang Zhi, berharap Sang Yan, sebagai kakak kandungnya Sang Zhi, mau datang ke sekolah menemui pak guru.

Namun karena dulu Shang Zhi sering mendapatkan panggilan orang tua, makanya Sang Yan masa bodo dan ngotot tidak mau datang membantu adiknya yang terlalu sering dimanjakan oleh orang tua mereka. Makanya Jia Xu yang pada akhirnya datang memenuhi janjinya pada Sang Zhi. Jia Xu geli juga mengingat masa lalu itu.

Begitu pulang ke studio-nya, yang sekaligus dia tinggali, Jia Xu langsung video call Sang Zhi dan memberitahu bahwa dia barusan dari menemui kedua orang tua Sang Zhi, dan sekarang mereka sudah tidak keberatan lagi dengan hubungan mereka berdua.

Woah! Sang Zhi senang banget. Kalau begitu, Jia Xu sekarang harus lebih percaya diri bahwa dialah yang terbaik. Duan Jia Xu yang terbaik di dunia. Tidak ada seorang pun yang punya hak untuk berkata buruk tentangnya.

"Aiyoo, aku merindukanmu."

"Aku juga."

Oh ya, Sang Zhi mengaku bahwa dia menang kompetisi. Penghargaannya akan diberikan pada akhir bulan, apa Jia Xu bisa datang? Wah! Jia Xu senang banget mendengarnya menang penghargaan. Eh tapi, akhir bulan ya...sepertinya dia tidak bisa datang, belakangan ini banyak rapat karena dia sedang mengerjakan proyek baru. Maaf.

Sang Zhi agak kecewa sih, tapi baiklah, dia mengerti kok. Namun dia dengan gaya imutnya meminta Jia Xu untuk berjanji untuk datang jika lain kali dia mendapatkan penghargaan lagi. Oke! Mereka pun menyepakatinya dengan berjanji jari kelingking.

Hari ini acara pemberian penghargaan. Jia Xu tidak datang tapi tanya-tanya terus tentang apakah acaranya sudah dimulai. Tepat saat Sang Zhi hendak menjawab chat-nya, orang-orang di sekitarnya mendadak kasak-kusuk heboh lalu tiba-tiba saja Jia Xu dari belakang mengejutkannya.

Sang Zhi sontak sumringah melihatnya. Kenapa Jia Xu datang? Jia Xu malah mengirim chat, pura-pura ngambek mengeluhkan pertanyaannya barusan, kayaknya Sang Zhi tidak merindukannya.

Geli, Sang Zhi membalasnya lewat chat juga, menanyakan kapan dia datang dan kenapa dia datang. Jia Xu mengaku kalau dia baru tiba pagi ini dan dia datang karena dia tahu kalau Sang Zhi pasti ingin dia datang. Kebetulan juga, tim game-nya juga diundang, jadi dia mewakili Si Yun untuk datang.

"Lalu kenapa kau bilang tidak datang?" tanya Sang Zhi.

Karena di dalam strategi pacaran jarak jauh yang Sang Zhi tulis, menyebutkan bahwa pasangan harus sering memberi kejutan untuk mempertahankan hubungan. Makanya sekarang Jia Xu memberi kejutan untuk Sang Zhi.

"Kupikir kau lupa."

"Mana mungkin, aku bahkan menjadikannya wallpaper HP-ku."

"Dua hari lalu kau bilang tidak bisa datang, aku..."

"Kecewa?"

"He-eh."

"Sedih?"

"He-eh."

"Kau menangis?"

"Enggak. Aku senang kau datang."

Duh, mereka co cuit sekali. Yu Xin yang sedari tadi jadi obat nyamuk, lama-lama nggak tahan mendengarkan obrolan mesra mereka dan langsung mengeluh di grup chat.

Membaca keluhan Yu Xin itu, Sang Zhi akhirnya berinisiatif mengajak Jia Xu pindah ke belakang saja biar bisa berduaan saja sekalian biar tidak mengganggu Yu Xin.

Baru sekarang Sang Zhi memperhatikan Jia Xu memakai dasi pemberiannya. Namun Jia Xu mengeluh kalau dasinya terlalu ketat. Sang Zhi pun langsung sigap mau membantu melepaskan kancing kerahnya, eh Jia Xu mendadak meng3cvpnya. 

Dia yang berbuat, dia juga yang dengan tidak tahu malunya playing victim menuduh Sang Zhi memainkan trik untuk meng3cvpnya. Pfft! Sang Zhi sampai speechless dibuatnya. Bercanda. Jia Xu meminta maaf, dia hanya terlalu merindukan Sang Zhi. Sang Zhi sontak sumringah mendengarnya, dia juga merindukan Jia Xu.

Tepat saat itu juga, seorang staf memanggil Jia Xu untuk bersiap naik ke panggung. Begitu dia naik panggung, sontak saja para wanita heboh mengagumi ketampanannya. Namun tentu saja perhatian Jia Xu hanya tertuju pada pacar tercintanya.

Bahkan saat dia melihat Sang Zhi sedang memotretnya, Jia Xu langsung pindah posisi dan terang-terangan mengumumkan pada semua orang bahwa pacarnya sedang memotretinya.

Pastinya dia di sini untuk mempresentasikan desain karakter kartun pemenang, yang tak lain adalah karyanya Sang Zhi. Namun yang tak disangkanya, cerita kartun yang Sang Zhi buat ternyata adalah kisah cinta mereka dan perasaan diam-diam Sang Zhi terhadap Jia Xu sejak dia masih remaja.

Jia Xu terharu sekaligus bangga padanya. Jia Xu pun memanggil Sang Xi naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan. Hmm, mereka romantis sekali saling memandang dengan penuh cinta seolah dunia milik berdua, yang lainnya ngontrak.

Dua tahun kemudian... Sang Zhi dan teman-temannya akhirnya lulus kuliah dan mereka merayakannya dengan bermain ke pantai. Jia Xu tentu saja ikut dan bertindak sebagai fotografer mereka.

Puas bermain air, mereka pun berbaring bersama. Suasana berubah jadi agak sendu karena setelah hari ini, mereka semua akan berpisah untuk menjalani kehidupan masing-masing. Namun Sang Zhi mengingatkan mereka bahwa biarpun mereka terpisah, perasaan mereka tidak akan hilang, mereka akan selalu ada untuk satu sama lain.

Tiba-tiba pacarnya Ning Wei ngasih kode ke Sang Zhi, dan seketika itu pula Sang Zhi langsung membuat-buat alasan agar Ning Wei menjauh sebentar dari mereka, karena ternyata hari ini pacarnya Ning Wei mau melamar Ning Wei.

Sang Zhi yang paling antusias mengatur dan memimpin semua orang untuk membuat sebuah tempat romantis berbentuk heart dengan dihias kelopak-kelopak bunga di bagian tepinya untuk area lamaran. Setelah semuanya sudah siap, Sang Zhi pun menuntun Ning Wei ke area lamaran.

Namun begitu sampai di area lamaran, Ning Wei malah langsung keluar meninggalkan Sang Zhi di tengah lalu masuklah Jia Xu dengan membawa buket bunga untuk Sang Zhi. Ah! Ternyata ini lamarannya Jia Xu untuk Sang Zhi. Semua anggota keluarganya Sang Zhi bahkan turut hadir menyaksikan momen ini.

Jia Xu mengaku bahwa dulu dia berpikir tidak masalah jika dia harus sendirian seumur hidup. Namun sejak bertemu dengan Sang Zhi, Sang Zhi membuatnya menyadari bahwa mencintai dan dicintai adalah sesuatu yang sangat membahagiakan.

"Terima kasih telah memberiku begitu banyak cinta. Karenamu, aku menyadari bahwa aku juga seorang yang baik. Ternyata, aku begitu pantas untuk dicintai. Kau yang membuatku tiba-tiba ingin mencoba mencintai seseorang tanpa pamrih."


Jia Xu langsung berlutut dan mengeluarkan cincin lamarannya, "aku tidak punya hal lain yang bisa kuberikan padamu. Aku hanya punya enam kata, aku akan bersama denganmu seorang selamanya. 

Kuharap kau akan menjadi saksi dari enam kata ini.Namun butuh waktu yang lama unutk menjadi saksi enam kata ini. Aku ingin menghabiskan seluruh hidupku untuk memenuhi janji ini. Apakah kau bersedia menikah denganku?"

Semua orang sontak bersorak menyemangati Sang Zhi untuk menerimanya, bahkan keluarganya Sang Zhi pun memberikan restu mereka. Sang Zhi pun tanpa ragu menerima lamarannya, dan lamaran indah inipun diakhiri dengan c1vm4n romantis yang sontak membuat para penonton mereka heboh.

Setelahnya, mereka jalan-jalan di pantai berdua. Jia Xu mengaku iri pada Sang Zhi karena Sang Zhi menyukainya begitu lama, rasanya sangat menyenangkan memiliki seseorang dalam hati.

Jia Xu pun berbagi rahasianya, sebenarnya dia sudah mulai jatuh cinta pada Sang Zhi jauh sebelum dia menunjukkan perasaannya pada Sang Zhi, lebih tepatnya, sejak malam salju pertama di malam tahun baru.

"Kisah kami dimulai dari saat dia berusia 22 tahun. Aku dulu diam-diam menyembunyikan pemikiranku padanya dan tidak berani membiarkan siapa pun mengetahuinya. Aku mencoba menjadi orang yang lebih baik dan mengejar langkahnya. Saat aku datang kepadanya, baru aku menyadari, bahwa aku tidak pernah berlari sendirian. Dia juga berusaha berlari ke arahku. Lima tahun penuh. Aku menyembuhkan luka masa mudanya, dia memenuhi cinta pertamaku di masa mudaku. Kisah kami dimulai saat dia berusia 22 tahun dan berakhir saat aku berusia 22 tahun."

Suatu hari, Sang Zhi baru masuk kamar dan mendapati Jia Xu tengah memegangi botol susu yang sekarang hanya tersisa satu bintang. Segalanya seperti kembali seperti saat mereka pertama kali bertemu saat Jia Xu berpaling padanya, tampak begitu tampan menawan di bawah siraman cahaya mentari. Bedanya, kali ini Jia Xu berada di kamarnya dan bukan kamar kakaknya.

Jia Xu langsung protes karena bintang yang satu ini belum Sang Zhi berikan padanya. Sang Zhi pun membuka origami bintang kecil itu, memperlihatkan tulisan Sang Zhi yang bertekad untuk masuk Universitas Yihe demi Jia Xu. Terharu, Jia Xu pun menc1vmnya mesra.

~THE END~

Post a Comment

0 Comments