Sinopsis Bupphae Saniwaat Deleted Scene

Sinopsis Bupphae Saniwaat Deleted Scene

Hari itu, Por Date dan Kade duduk berdua di pinggir sunga. Por Date tiba-tiba berkomentar bahwa seandainya Kade tidak terlahir kembali kemari, maka dia harus menunggu 329 tahun agar dirinya terlahir kembali di masa depan untuk bertemu kade.

 

"Aku di sini sekarang, jao ka." Ujar Kade sambil menempelkan tangan Por Date ke pipinya dengan manja tak peduli biarpun lagi banyak perahu-perahu yang berseliweran di sungai.

Baru saat Por Date menegurnya bahwa tidak ada wanita di Ayutthaya yang akan melakukan hal seperti ini, Kade akhirnya melepaskan tangan suaminya itu.

"Maaf. Tapi itu membuat Ork Ya Visut Sakorn senang dan jantungnya berdebar kencang."

"Kau bisa mendengarnya?"

Kade mengiyakannya. Senang, Por Date langsung mendekatkan wajahnya berniat mengecup pipi Kade. Tapi kali ini Kade yang malu dan langsung mundur.


Mengalihkan topik kembali ke masalah politik, Kade penasaran apa sebenarnya yang menyebabkan dinasti-nya Raja Narai (Dinasti Prasat Thong) berakhir?

"Raja memiliki 3 kelompok musuh. Banyak pejabat yang tidak menyukai Paduka Raja. Biksu Agung juga tidak senang dengan Paduka Raja karena beliau menghargai umat nasrani, terutama Phraya Wichayen entah karena alasan apa."

"Seandainya Phra Phetracha tidak memberontak, menurutmu apakah ada orang lain yang akan melakukannya?"

"Phra Phetracha satu-satunya orang yang bisa melakukannya lebih daripada siapapun. Dia memilki dukungan dari banyak pejabat. Biksu Agung dan rakyat juga mendukungnya."


"Lalu bagaimana nasib para farang itu mulai sekarang?"

Por Date heran mendengar pertanyaannya, kenapa Kade malah tanya padanya, bukankah Kade sudah tahu sendiri dari sejarah. Ah! Benar juga, Kade baru ingat. (Saking lamanya di Ayutthaya, yah, sampai lupa)

"Katakanlah padaku, Mae... Kadesurang." Aww, pertama kalinya Khun P' menyebut nama Kade yang asli.

Kade tersenyum mendengarnya. Mengenai masalah nasib para farang, Phetracha kan sangat amat benci sama mereka, sebentar lagi takkan ada satupun orang Perancis di Ayutthaya.


Mereka akan diusir dari negara ini dan Ayutthaya tidak akan lagi bergantung pada pengaruh farang.

"Bahkan bisnis pun tidak?" Tanya Por Date

Kade berkata bahwa mereka masih akan berbisnis dengan farang (secara terbatas), tapi tidak ada satupun farang yang akan menjadi pejabat. Por Date jadi cemas mendengarnya, di eranya Kade, apakah masih ada kota bernama Ayutthaya?

Kade mengiyakan, masih ada kota bernama Ayutthaya di masa depan (tapi dia tidak memberitahu kalau Kerajaan Ayutthaya sendiri akan hancur nantinya). Por Date lega mendengarnya, dia sudah cemas saja gara-gara ekspresi wajah Kade.

"Apa yang akan terjadi, pasti akan terjadi." Ujar Kade.

(FYI, kalau kalian penasaran dengan kisah akhir Kerajaan Ayutthaya, nonton aja dramanya James Ji yang judulnya Neung Dao Fah Diew)

******


Por Date baru saja pulang, tapi malah mendapati kedua anak kembarnya sedang memegangi keranjang mangga di bawah pohon sambil heboh bersorak-sorak menyemangati ibu mereka yang lagi bergelantungan di atas pohon.

Si kembar sontak mundur ketakutan begitu melihat ayah mereka datang. Kade yang baru berhasil memetik mangga, santai saja hendak melemparkan mangganya ke bawah... tapi malah mendapati suaminya sedang mempelototinya.

"Khun Ying Karakade, turun sekarang juga!"

Terpaksalah Kade harus turun dan mendengarkan omelan sang suami. Kenapa tidak menyuruh para pelayan saja? Kalau orang lain melihatnya memanjat pohon, apa yang akan mereka pikirkan?

"Kau itu Khun Ying Phraya Visut Sakorn sekarang!"


Puas mengomeli istrinya, Por Date gantian mengomeli anak kembarnya. "Kalian berdua, ingat kata-kata ayah. Jangan bilang-bilang pada siapapun tentang masalah memanjat pohon ini. Terutama nenek kalian. Jangan bilang pada beliau kalau ibu kalian memanjat pohon kayak monyet. Mengerti?"

"Kami hanya ingin makan mangga nam pla wan." Kompak si kembar.

"Ayah tanya kalian mengerti atau tidak?"

"Mengerti."


Kade meyakinkan suaminya kalau dia sebenarnya tidak ingin memanjat. Dia sebenarnya mengajak si kembar untuk menunggu Por Date di dok, tapi mereka malah melihat mangga dan ingin memakannya. Makanya Kade harus memanjat untuk memetik mangga-mangga itu.

"Kau itu sudah punya 4 anak, masih saja bermain seperti anak kecil." Omel Por Date, tapi dia sudah tidak marah kok.

******


Saat semua tamu berkumpul di rumah Por Date hari itu, Kade baru saja selesai menata rambut Prang, putri bungsunya. Prang lalu tanya apakah dia boleh bermain dengan Ee Sot, tapi Kade sontak menegurnya untuk bicara yang lebih sopan.

"Oke, jao ka. Ibu, jao ka. Bolehkan aku bermain dengan P'Sot?" Tanya si bungsu meralat ucapannya sendiri.

Kade mengizinkan, tapi terlebih dulu dia menuntut kecupan di pipi. Cup! Prang pun memberikan kecupannya lalu pergi.


Di luar, si kembar dan kedua putranya Maria sedang bermain adu ayam bersama para pelayan. Tapi saat salah satu anak Maria senggol-senggolan dengan Rit, Rit malah kesal dan langsung mendorongnya sampai dia terjatuh.

Jorge jelas tidak terima adiknya dibegituin, jadilah anak-anak itu mulai saling mendorong. Joi dan yang lain sontak panik berusaha mencegah keempat anak itu berkelahi lebih lanjut.

Saat para wanita melihat kejadian itu, Janward yang paling cemas. Apakah Kade tidak akan keluar untuk menghentikan mereka? Mereka mungkin akan saling hajar dan membunuh satu sama lain.

Tapi Kade malah santai-santai saja. Keempat anak itu tumbuh bersama, mereka saling menyayangi, mereka tidak akan berkelahi. Kade yakin itu.


Dan dugaannya benar. Secepat mereka adu argumen, secepat itu pula anak-anak itu berbaikan kembali saat pertandingan adu ayam dimulai lagi seolah tak pernah ada perdebatan di antara mereka. Joi yang berada di tengah-tengah mereka pun senang.

******


Sementara itu di masa depan, Ibu tiba-tiba memberitahu Nenek bahwa Kade sekarang sudah bahagia. Dia bertemu dengan orang yang dia cintai dan mencintainya. Hmm, mungkin Ibu memimpikan Kade sehingga ia tahu.

"Mereka sudah menikah dan memberikan 4 cicit untuk Ibu. Yang paling tua adalah kembar lelaki."

"Lalu di mana Kade?" Tanya Nenek.

"Di suatu tempat. Aku juga tidak tahu di mana. Tapi Bupphae Saniwaat-lah yang membawa Kade ke sana. Ibu jangan bersedih lagi sekarang."

******


Hari itu, Por Date mengajak istri dan anak-anak mereka ke pasar. Sesampainya di sana, Pin membuntuti si kembar ke sebuah kios alat tulis, sementara Yam menjaga Prang yang mendadak jongkok di depan beberapa kurungan ayam dan bebek.

Entah apa yang si kecil itu pikirkan. Tapi berhubung dia cuma diam, Yam santai saja mengalihkan perhatiannya ke si kembar. Tapi saat Pin berpaling ke arahnya, dia malah shock. "Ee Yam!!! Khun Nu Prang!"


Ternyata si bungsu dengan sengaja melepaskan ayam-ayam dan bebek-bebek itu dari kurungannya. (Wkwkwk! Pantesan Por Date bilang kalau si bungsu itu mirip Kade)

Sontak saja suasana pasar mendadak ribut bukan main, semua orang berlarian kesana-kemari berusaha menangkapi ayam-ayam dan bebek-bebek yang kabur itu. Bahkan si kembar pun harus ikut turun tangan.


Por Date dan Kade datang tak lama kemudian dan jelas saja sang ayah langsung mengomeli putri bungsunya itu. Apa Prang sadar apa yang barusan dilakukannya?

Si bungsu cuma bisa diam. Si kembar-lah angkat bicara membela adik mereka, mereka meyakinkan Por Date bahwa Prang melakukan ini karena dia kasihan pada ayam-ayam dan bebek-bebek ini.

Prang itu berhati lembut dan simpatik. Dia takut ayam-ayam dan bebek-bebek itu dibunuh, makanya dia melepaskan mereka biar mereka tidak dibunuh.

"Betul, jao ka. P'Reung mengutarakan apa yang aku pikirkan." Kata Prang dengan gaya sok dewasanya.

Seketika itu pula Por Date melihat kemiripan antara anak bungsunya dengan ibunya, dan itu kontan membuat kemarahan Por Date sirna seketika.


Tak lama kemudian, mereka pulang... dengan membawa semua ayam-ayam dan bebek-bebek yang kabur tadi. Tapi Prang ketakutan melihat wajah ayahnya yang masih terlihat menakutkan.

"Ingatlah, Mae Karakade. Aku tidak akan membawa anak-anak, terutama Mae Prang, ke pasar lagi."

"Bagaimana, nak? Apa kau akan mengizinkan itu terjadi?"

Prang sontak duduk di pangkuan Por Date lalu menggelandot manja dalam dekapan sang ayah tercinta... dan sukses membuat hati sang ayah luluh seketika.

EPILOG:


Hari itu, Kade dan anak-anaknya berkumpul untuk makan daging panggang. Sementara yang lain sibuk memanggang daging, Kade dan Por Date malah sibuk main kode-kodean, masih mesra aja mereka biarpun anak-anaknya udah empat. Hehe.

Prik memanggil Joi untuk makan bersama mereka saat tiba-tiba saja Por Date menyuruhnya untuk menyiapkan perahu untuknya. Pfft! Kasihan Joi.

Por Date lalu memanggil salah satu putranya, Por Rit. Dan memberinya sebuah kotak. Dalam sekejap, kita melihat Rit beranjak dewasa, tapi kita tidak melihat wajahnya.


Di pojok pekarangan, Rit melihat sesuatu yang bercahaya dari dalam tanah. Maka dia menggali tanah itu dan menemukan errr... buku mantra bulan kah? Entah itu apa, kita tunggu saja di Prom Likit (season 2), tapi aku nggak tahu kapan tayangnya. Belum ada beritanya juga.

"Prom Likit (Takdir) akan menuntun kita bertemu kembali." Itulah kata-kata perpisahan Por Date.

Terima kasih pada semua pembaca yang setia menanti sinopsis ini sampai akhir. Maaf kalau ada salah-salah kata, typo, dan dan lain sebagainya.

Dan sekali lagi aku minta maaf bagi yang nggak bisa akses Drama Diary, blog lama aku itu sekarang tidak dibuka untuk umum. Jadi jangan minta diundang2 lagi yah. Lagian percuma, sebagian besar postingannya sudah kubalikin ke draft soalnya mau kupindah kemari.

Beberapa sinopsis lama, sekitar 2-3 tahun yang lalu, akan ku-upload ulang di blog ini, tapi akan kupindahkan satu per satu karena sinopsis di blog lama itu buuanyaaaak banget. Gak semuanya akan ku-upload  ulang, beberapa aja kayak Boss and Me, My Sunshine, Love O2O, dll.

TAMAT

Post a Comment

9 Comments

  1. Ok. Tmkasih. Yun xi diteruskan dong mba..
    .

    ReplyDelete
  2. Terimakasih kak. Dah kubaca mpek habis ni sinopsis. Suka banget dehhh

    ReplyDelete
  3. Makasih mba ima..udh namatin bhupase suniwatnya...

    ReplyDelete
  4. Makasih byk kak ,sy suka banget bhupphae saniwat. Ditunggu selanjutnya Prom Likit atau Neung Dao Fah Diew (drama james ji).. 😊😊

    ReplyDelete
  5. Mantapppp mbakkk😚😘 itu lakornnya james sama taewaew bukan mbak 😊 pokoknya aku padamu khun por date yang senyummmmm nyaa maniiisssssssssssss banget meleleh pokoknya😅

    ReplyDelete
  6. Mba... saya mau baca ep 1-10 gm ya?? Linknya ga bs dibbuka

    ReplyDelete
  7. Mba reupload ep 2-10 dong, bacanya gak tau tengahnya. Tau2 dah selesai. Pengen tau proses pordate jatuh cinta sama kade.pleeeeesss...

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam