Sinopsis My Little Princess Episode 5 - 2

Sinopsis My Little Princess Episode 5 - 2


Nyonya Chen hendak spa tapi malah diberitahu bahwa 'temannya' juga ada di sana. Penasaran, dia masuk dan mendapati orang yang mengaku sebagai temannya itu adalah ibu kandungnya Xing Chen.

Ibu langsung bangkit dengan panik saat melihatnya datang dan beralasan kalau dia datang kemari dengan menggunakan kartu yang Nyonya Chen letakkan di meja waktu itu, sayang kan kalau tidak digunakan.

Dia berusaha sok akrab tapi Nyonya Chen malah mengusirnya bahkan menyatakan tak kenal dengannya.

Ibu terus berusaha membujuknya bahkan mengingatkan Nyonya Chen bahwa dialah yang paling disukai Xing Chen.

Tapi Nyonya Chen dengan dinginnya mengingatkan Ibu bahwa Xing Chen adalah putrinya. Ibu akhirnya pergi dengan canggung.


Xing Chen mendapat pesan dari Nian Yu yang memberitahunya bahwa les hari ini ditunda. Menyadari Nian Yu ada dimana, dia langsung pergi ke rumah sakit anak dan mendapati Nian Yu dengan membacakan dongeng untuk pasien anak di sana.

Saat Xing Chen mengumumkan kedatangannya, pasien anak itu langsung menyambutnya hangat, malah meminta Xing Chen untuk membacakannya cerita.

Melirik Nian Yu tak enak hati, Xing Chen menyuruh anak itu untuk mendengarkan ceritanya Nian Yu saja. Anak itu menurut, tapi diam-diam melempar wajah sebel pada Xing Chen karena Nian Yu nggak asyik banget kalau baca cerita.

"Hei, apa kau sedang baca cerita?" Xing Chen akhirnya protes mewakili mereka. "Mereka sepertinya ngantuk. Apa kau tak tahu kalau yang paling indah di dunia ini adalah senyuman? Sudahlah, biar aku saja yang baca"

Xing Chen langsung mengambil alih bukunya, bercerita dengan emosi dan penuh semangat dengan menggunakan boneka-boneka di sana untuk menggambarkan ceritanya hingga sukses membuat anak-anak tersenyum. Nian Yu pun tersenyum melihatnya.

 

Malam harinya, Nian Yu memandang bayangan dirinya di cermin dengan keheranan, masa dia tidak punya senyum indah sih? Akhirnya dia mencoba menarik wajahnya untuk membentuk senyuman dan mencoba berbagai versi senyum.


Keesokan harinya di kampus, Chu Yao lagi kumat, menakut-nakuti Ja Na dengan bangkai kecoak.

Sukses menakuti Ja Na, Chu Yao punya ide licik untuk mengerjai Xing Chen juga dan memasukkan bangkai kecoak itu ke lokernya Xing Chen.


Di loker itu, dia melihat kartu nama toko komik dan poster promosi event komik yang membuatnya heran dan tak menyangka seorang putri seperti Xing Chen ternyata suka baca komik.


Di lapangan berkuda, Xing Chen merasa kesulitan gara-gara celnanya yang terlalu ketat saat hendak menaiki kudanya.

Dia langsung panik, jangan-jangan dia jadi tambah gendut sekarang. Tapi dia menolak mempercayainya, tidak mungkin dia tambah gendut. Ini pasti gara-gara salah cuci, pasti itu.

Dia mencoba menaiki kudanya lagi tapi tetap saja dia merasa kesulitan. Tepat saat itu, Ja Na lewat dan langsung menyindirnya tambah gendut. Xing Chen tentu saja menyangkalnya, sejak lahir dia tidak pernah bertambah satu kilogram pun, tahu!

Ja Na dengan santainya menyebutkan bahwa model bajunya Xing Chen itu terbuat dari bahan yang khusus untuk model langsing. Tapi sekarang jadi melar dipakai Xing Chen. Fashion itu tidak bisa bohong loh. Tapi Xing Chen terus bersikeras menyangkalnya dan menyalahkan pembantunya yang mencuci tidak benar.

Menuduh Xing Chen pembohong, Ja Na langsung menantangnya untuk menimbang berat badannya, di lokernya ada timbangan tuh.

Xing Chen menolak dengan gaya angkuhnya, kenapa juga dia menimbang berat badannya, ini kan bukan toko daging. Dia bahkan balas dendam dengan mengkritiki kaki Ja Na yang kelihatan besar.


Chu Yao tiba-tiba muncul. Awalnya dia sok-sokan membela Xing Chen sebelum akhirnya berubah menjadi sindiran tentang berat badannya.

Setelah Ja Na pergi, Chu Yao terang-terangan mengakui bahwa dia sudah mengetahui rahasia Xing Chen yang suka makan junk food sambil baca komik. Dia memperingatkan Xing Chen bahwa rahasianya ini akan aman di tangannya, hanya jika dia merasa senang.


Xing Chen terus bersikap sok cuek. Tapi begitu Chu Yao pergi, dia langsung panik sendiri. Dari mana Chu Yao mengetahui rahasianya itu. Apa Chu Yao membuntutinya? Apa Chu Yao melihatnya langsung?... atau jangan-jangan, Beruang di toko komik itu adalah Chu Yao?

Pasti dia, iya kan? tanyanya pada kudanya. Yah jelas aja dia cuma dapat jawaban manggut-manggut dari si kuda.

Xing Chen jadi semakin panik melihat jawaban si kuda. Benar-benar berpikir kalau si kuda sependapat dengannya. Dia yakin sekali pasti Chu Yao lah si Beruang itu, Chu Yao lah yang selama ini melihatnya makan junk food hingga jadi gendut. Dia harus bagaimana sekarang? tanyanya galau pada si kuda.


Bos toko komik mengerti keinginan Nian Yu yang tidak ingin pekerjaan paruh waktunya diketahui orang lain. Karena itulah dia tidak masalah kalau Nian Yu tidak datang ke event mereka di kampus.

Tapi Nian Yu menyatakan mau datang menjadi maskot mereka. Yang mengejutkannya, Nian Yu yang jarang tersenyum, tiba-tiba tersenyum lebar. Nian Yu jadi canggung dan langsung melarikan diri.


Chu Yao mendatangi event itu dan menyadari pasti toko komik inilah yang sering didatangi Xing Chen. Pikiran licik Chu Yao langsung kumat untuk mencari kelemahan Xing Chen.


Saat bertemu Zhou Wei di kelas, Xing Chen mencoba bertanya tentang apakah Chu Yao punya pekerjaan paruh waktu.

Zhou Wei malah geli mendengarnya, mana mungkin Chu Yao punya pekerjaan paruh waktu kalau keluarganya punya perusahaan sendiri.

Kalau begitu apa dia punya rahasia? Misalnya menyamar jadi teddy bear? Kalau masalah rahasia, Zhou Wei juga tak tahu. Kalau Chu Yao punya rahasia maka sudah pasti Chu Yao tidak akan memberitahunya. Xing Chen jadi berpikir, mungkin ini memang rahasia kecilnya Chu Yao.


Saat berpapasan dengan Chu Yao, Xing Chen langsung mengkonfrontasinya dan mengklaim kalau dia sudah tahu rahasianya Chu Yao.

Chu Yao langsung canggung, tapi dia berpikir kalau Xing Chen sedang membicarakan tentang kejahilannya dengan kecoa, jadi dia langsung membela diri. Itu kan cuma binatang kecil.

Jelas saja penyebutannya tentang 'binatang' itu, membuat Xing Chen jadi semakin yakin kalau Chu Yao adalah si Beruang "Kenapa kau berbuat seperti itu?" tanyanya malu-malu.

"Tentu saja karena aku ingin memberimu pelajaran. Kukasih tahu, yah. Itu adalah binatang yang kusiapkan khusus untukmu. Bagaimana? Kau suka?"


"Kau ini bos perusahaan tapi malah melakukan hal-hal seperti itu. Apa kau tahu diketawai orang lain?"

Chu Yao tak terima dengan tuduhan itu, lagian Xing Chen punya bukti apa bicara seperti itu? Dia kan cuma melakukannya sekali.

Xing Chen jelas tak percaya, Chu Yao kan sudah beberapa kali melakukannya. Chu Yao menyangkalnya dengan kesal dan langsung pergi. Xing Chen jadi bingung sendiri, jadi Chu Yao memang menyamar jadi Beruang atau tidak sih?


Saat melewati event komik, Xing Chen melihat si Beruang sudah ada di sana. Masih berpikir kalau dia adalah Chu Yao, Xing Chen langsung berkhayal alay lagi. Mengkhayalkan dirinya membully Beruang Chu Yao hingga membuat Chu Yao jadi benci padanya.

Sadar dari khayalannya, Xing Chen memutuskan untuk bicara dengan Chu Yao untuk menjernihkan kesalahpahaman mereka. Tapi saat itu si Beruang tiba-tiba menghilang entah kemana.


Saat dia mencoba mencarinya, tiba-tiba dia melihat Chu Yao ada di hadapannya dan memanggilnya dengan pakaian biasa yang tadi dikenakannya. Xing Chen heran melihat Chu Yao sudah ganti baju secepat itu.

Chu Yao berkata kalau dia ingin mengatakan sesuatu pada Xing Chen. Xing Chen juga sama jadi dia menyeret Chu Yao ke lapangan berkuda, tanpa menyadari Beruang yang di carinya sebenarnya ada di belakang dan melihat mereka.


Di sana, Chu Yao langsung menyindir tajam hubungan Xing Chen dengan pria lain dan memerintahkan Xing Chen untuk minta maaf padanya.

Walaupun kesal, tapi karena dia mengira kalau Chu Yao adalah Beruangnya, Xing Chen akhirnya berusaha menahan diri dan meminta maaf dengan gaya sok imut.

Tapi Chu Yao tak mau memaafkannya semudah itu dan menantang Xing Chen berkuda. Kalau dia menang satu putaran maka dia akan menjaga rahasia Xing Chen. Xing Chen menurutinya dan membiarkan Chu Yao menang, Xing Chen berpikir akan menganggap ini sebagai balas budi atas kebaikan Beruang waktu itu.


Dia memutuskan untuk menjaga rahasianya Chu Yao karena takutnya kalau Chu Yao tahu bahwa dia mengetahui rahasianya Chu Yao, takutnya Chu Yao tidak akan menolongnya lagi seperti dulu. Berpikir untuk melakukan sesuatu, dia langsung turun dari kudanya sambil pura-pura mengeluh kakinya keseleo.

Chu Yao sontak panik dan cemas. Tapi saat melihat ekspresi Xing Chen yang jelas dibuat-buat, dia langsung sadar kalau Xing Chen cuma pura-pura. Chu Yao langsung kesal dan mengancam akan membeberkan rahasia Xing Chen kalau lain kali Xing Chen membuatnya kesal lagi.


Dia langsung pergi meninggalkan Xing Chen. Xing Chen berusaha mengejarnya. Tapi saat dia bangkit, si kuda tiba-tiba mendorongnya hingga Xing Chen kena karma dan keseleo betulan. Parahnya lagi, setelah membuat Xing Chen terluka, si kuda langsung ngeloyor pergi meninggalkannya.


Dia mencoba bergerak, tapi kakinya kesakitan. Jadilah Xing Chen harus merana seorang diri di sana.

Xing Chen semakin ketakutan sampai menangis setelah beberapa lama tak ada seorang pun yang datang menolongnya. Tapi tepat saat itu, Kestaria Beruangnya datang menghampirinya.


Masih mengira dia Chu Yao, Xing Chen langsung menggerutu panjang lebar, menuduh Chu Yao tidak segera kembali kemari malah ganti kostum. Beruang Nian Yu cuma diam lalu membantu mengompres kaki Xing Chen.

"Aku tahu kau pasti akan datang menolongku. Walaupun kau terlambat, tapi aku bahagia. Terima kasih" ucap Xing Chen.

Beruang langsung bangkit untuk mengusap lembut kepala Xing Chen. Tepat saat itu si Gangster berhasil menemukan keberadaan mereka berdua dan langsung melapor ke bosnya.


Xing Chen menyandarkan kepalanya di kepala Beruang, benar-benar bahagia Beruang datang menyelamatkannya lalu bertanya... "Kau menyukaiku, kan? Kau sayang padaku, kan?... Zheng Chu Yao?"

OMO! Beruang Nian Yu terdiam kecewa.

Bersambung ke episode 6

Post a Comment

0 Comments