Sinopsis Legend of Yun Xi Episode 6 - 2

Sinopsis Legend of Yun Xi Episode 6 - 2

Putra Mahkota menjamu dua orang pejabat di rumah bordil sambil membicarakan kasus pembunuhan Menteri Kehakiman. Salah satu pejabat sangat yakin kalau Fei Ye-lah pembunuhnya karena semua bukti dan saksi mengarah padanya. Kenapa Kaisar masih belum menghukumnya?


"Itu karena dia sangat berkuasa dan baru kembali dengan membawa kemenangan. Dia disukai rakyat. Bahkan Kaisar saja takut padanya." Ujar pejabat dua.

"Pangeran, anda secara resmi menyatakan perang dengan Pangeran Qin. Anda tidak boleh lengah."

"Lalu apa yang harus kulakukan? Pamanku orang yang terlalu pemaksa. Bahkan terkadang, Ayahanda harus mengalah padanya. Dia membunuh orangku tanpa jejak, kasus ini jadi buntu. Ayahanda juga diam saja. Apa yang bisa kukatakan?"

Sudahlah, lupakan saja masalah itu. Beberapa hari yang lalu, Putra Mahkota mendapatkan upeti teh. Karena itulah dia menyajikan teh itu untuk mereka. Biasanya teh itu hanya boleh diminum Kaisar dan Ibu Suri, jadi jangan beritahu siapa-siapa.


Namun tak lama setelah kedua pejabat itu meminum tehnya, mereka mendadak ambruk tak bernyawa.


Jelas saja saat Kaisar mengetahui kematian kedua pejabat tersebut, ia kontan murka dan memerintahkan Jenderal Wu untuk menyelidiki kasus-kasus ini secara menyeluruh. Siapapun pelakunya, temukan mereka.


Tempat pertama yang Jenderal Wu selidiki adalah sebuah restoran. Tapi dia tidak sadar kalau Putra Mahkota dan Qi Shao sedang memperhatikannya dari kejauhan dengan senyum licik.


Yun Xi galau. Suaminya itu selalu pergi pagi-pagi dan pulang larut malam. Sudah 10 hari dia tidak bertemu Fei Ye. Kalau begini caranya, bagaimana bisa dia mengecek tanda Suku Angin itu? Apa yang harus dia lakukan?

Zhao Momo datang tak lama kemudian dan langsung cemas melihat wajah murung Yun Xi. Dia meyakinkan Yun Xi bahwa Fei Ye itu sebenarnya baik.

Nyonya Yi juga baik kok, hanya saja belakangan ini Nyonya Yi mengkhawatirkan banyak hal. Jadi wajar saja kalau suasana hatinya buruk. Tapi seiring berjalannya waktu, segalanya pasti akan membaik.

"Kudengar kalau Pangeran difitnah terkait kasus pembunuhan para menteri? Apa Pangeran sudah membuktikan dirinya tidak bersalah?"


Justru itu. Nyonya Yi saat ini sangat khawatir gara-gara kasus ini. Parahnya lagi, belum ada perkembangan sama sekali terhadap penyelidikan kasus ini. Pangeran juga sangat sibuk belakangan ini, mungkin dia juga sedang menyelidikan kasus ini.

Yun Xi juga khawatir. Dia tertangkap basah di rumah Menteri Kehakiman saat kejadian itu terjadi, dan tidak banyak orang juga di ibu kota yang berani membunuh menteri sekeluarga. Dan sekarang ada kasus-kasus dua menteri lain yang terbunuh, tentu saja akan sangat sulit bagi Fei Ye untuk menjernihkan nama baiknya.

"Saya dengar kalau mereka dibunuh dengan racun yang sulit diketahui. Pangeran tidak akan pernah menggunakan cara selicik itu."

Mendengar itu, Yun Xi mendadak punya ide bagus. "Kau bilang kau punya banyak ahli racun dan tidak membutuhkanku. Kalau begitu akan kubuktikan padamu. Akan kudapatkan petunjuk lalu menyerahkannya pada di Pangeran Es itu."

Dia lalu meminta Zhao Momo untuk menyiapkan sup ayam untuknya. Dia sendiri yang akan membawakan sup ayam itu pada Fei Ye.


Saat dia tiba di depan pintu, dia mendengar Fei Ye tengah membicarakan kasus ini dengan Xi Feng. Menurut penyelidikan mereka, petugas otopsi hanya bisa menentukan mereka mati karena diracuni, tapi mereka tidak bisa menentukan jenis racunnya.

Yun Xi berusaha memberikan sup ayam itu padanya, tapi Fei Ye malah menyuruhnya untuk memberikan sup ayam itu ke Xi Feng. Yun Xi ngotot ingin melayani Fei Ye, tapi Xi Feng dengan cepat menghadangnya dan merebut sup ayam itu. Pfft! Gagal deh rencana Yun Xi.


Setelah Yun Xi pergi, Xi Feng mengutarakan pendapatnya tentang Qing Ge. Menurutnya tujuan kedatangan Qing Ge kemari tidak sesederhana itu.

Putra Mahkota Qiu Barat baru saja naik tahta dan para menteri terbunuh dalam jarak waktu yang berdekatan. Ditambah lagi dengan Paman Perdana Menteri, mereka harus sangat waspada terhadapnya.

Di sisi lain, ada perkembangan dalam kasus korupsi yang diselidiki oleh Jenderal Baili. Ia sudah menemukan petunjuk. Akan tetapi, selama kasus pembunuhan ini belum terpecahkan, Kaisar akan punya alasan untuk menyingkirkan Fei Ye dan para pendukung mereka.

Jadi, kedatangan Qing Ge ada gunanya juga. Kaisar adalah orang yang gampang curiga. Ia pasti curiga kalau kedatangan Qing Ge punya maksud tersembunyi. Selama perhatian Kaisar teralih untuk memikirkan masalah Qing Ge, mereka punya kesempatan untuk menyelidiki kasus ini.


Keesokan harinya, seorang menteri mendesak Kaisar untuk menyelidiki kasus pembunuhan ketiga menteri. Jenderal Mu melapor bahwa dia sudah menyelidiki semua toko obat di seluruh ibu kota, tapi sampai saat ini dia masih belum mendapatkan petunjuk apapun tentang jenis racun yang membunuh para menteri itu.

Si menteri terus mendesak Kaisar untuk segera menyelesaikan kasus. Toh petunjuknya sudah jelas. Apa karena tersangkanya adalah Pangeran Qin?

Tapi Jenderal Mu tidak setuju. Biarpun semua petunjuk memang mengarah pada Pangeran Qin, tapi tidak ada bukti konkret bahwa Pangeran Qin-lah pembunuhnya.

Si menteri mengingatkan Kaisar bahwa ada banyak saksi mata yang melihat Pangeran Qin di rumah Menteri Kehakiman saat kejadian itu terjadi. Kasus pembunuhan kedua menteripun sama persis seperti pembunuhan Menteri Kehakiman.

Di tambah lagi, fakta bahwa ketiga menteri itu adalah lawan politik Pangeran Qin. Dia yakin kalau Jenderal Mu sengaja menutup-nutupi bukti untuk melindungi Pangeran Qin.

"Apa maksudmu?!" Jenderal Mu tidak terima tuduhannya.

"Saya hanya mengatakan yang sebenarnya!"

"Kalian berada di istana. Bersikaplah sepantasnya!" Bentak Kaisar. Kaisar lalu menanyakan pendapat Paman. Menurutnya, bagaimana kasus ini seharusnya ditangani?

"Lapor, Paduka. Saya rasa, apa yang mereka katakan masuk akal. Sekarang ini, Pangeran Qin-lah tersangka utamanya. Jika Paduka tidak bertindak terhadap Pangeran Qin, orang-orang akan berpikir kalau Paduka tidak adil."


"Tapi tidak ada petunjuk. Menurutmu, apa yang harus kita lakukan?"

Paman menyarankan agar Kaisar menonaktifkan jabatan Pangeran Qin terlebih dulu dan menarik kekuasaan militernya. Mereka bisa memutuskan lagi setelah kebenarannya terungkap.

"Adik ke-4, menurutmu bagaimana?" Tanya Kaisar.

Fei Ye yang sedari cuma diam, menyatakan kalau dia akan mengikuti apapun keputusan Kaisar.


Putra Mahkota senang. Sungguh tak disangka kalau mereka bisa semudah itu menyingkirkan kekuasaan Fei Ye. Sepertinya dia tidak sehebat yang mereka pikirkan selama ini.

Tapi Paman tidak berpuas diri semudah itu dan memperingatkan Putra Mahkota untuk tetap berhati-hati. Biarpun segala sesuatunya berjalan lancar, tapi Pangeran Qin bisa saja memutarbalikkan situasi setiap saat.

Pokoknya untuk sementara waktu ini, sebaiknya mereka diam saja agar tidak menarik perhatian Fei Ye. Jika Fei Ye menemukan petunjuk sedikit saja, maka segala yang mereka capai, akan sia-sia.

Semua ini berkat Qi Shao. Dia sangat pintar. Dia kelihatan seperti orang baik, tapi nyatanya dia kejam. Putra Mahkota membutuhkan orang semacam itu sebagai ahli strategi.

"Tapi ingat, begitu kau mengetahui kalau dia tidak setia, bunuh saja dia."


Mengalihkan topik kembali tentang Fei Ye, Putra Mahkota memperhatikan kalau Qing Ge itu sepertinya punya dendam pada Fei Ye.

Paman tahu sebabnya. Itu karena Fei Ye mengalahkan Qiu Barat, jadi pantas saja kalau Qing Ge dendam pada Fei Ye. Jika Qing Ge mampu mendapatkan cinta Kaisar dan menyingkirkan Selir Xiao, mungkin itu juga bisa mempengaruhi Pangeran ke-2 juga. Paman menyarankan, sebaiknya mereka diam saja dan memperhatikan segala perubahan yang akan terjadi.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam