Orang suruhannya Wan Shan dengan mudah merebut ponselnya Jiang Jun, dan biarpun Jiang Jun sudah berusaha mengejarnya, pada akhirnya dia tetap gagal, malah kaki dan tangannya jadi terluka karenanya.
Dan bodohnya Jiang Jun malah sama sekali tidak mencurigai Wan Shan dan cuma mengira kalau kejadian ini cuma insiden perampokan biasa. Saat Yuan Shuai melihatnya pulang dalam keadaan pincang dan hampir menangis, Yuan Shuai sontak membopongnya masuk rumah dan dengan lembut mengobati lukanya.
Tapi setelah Jiang Jun menceritakan segala hal yang dilakukannya seharian ini hingga perampokan ponselnya, Yuan Shuai langsung mengomeli Jiang Jun habis-habisan dan jelas dia langsung bisa menduga kalau itu adalah perbuatan Wan Shan.
Dia jadi sangat mengkhawatirkan keselamatan Jiang Jun, makanya dia memerintahkan Jiang Jun untuk cuti selama beberapa hari dan melarangnya untuk ikut campur dlagi dalam masalah Wan Shan dan Nona Tang. Tapi karena ucapannya agak kasar, Jiang Jun jadi kesal dan tidak terima, dan bersikeras mau mencari sendiri bukti yang hilang itu.
Xu Li mendatangi kampusnya Xiao Chuan, namun yang tak disangkanya, dia malah menemukan fakta bahwa Xiao Chuan adalah lelaki pujaan kampus yang itu artinya banyak gadis yang menyukainya.
Dengan bantuan seorang mahasiswa, Xu Li mendatangi perpus tempat Xiao Chuan biasanya nongkrong. Dia menemukan laptopnya Xiao Chuan di meja, tapi orangnya tidak ada (sedang dipanggil sama profesornya). Mejanya berantakan sekali dengan segala macam bungkus bekas makanan dan minuman, dan buku-buku bertebaran di seluruh meja.
Xu Li memutuskan untuk membersihkan dan merapikannya, bahkan menambahkan hadiah snack kesukaannya di meja. Tapi tepat setelahnya, dia malah melihat chat-nya Xiao Chuan (di laptopnya yang terbuka), yang tampaknya dari seorang wanita dengan nama akun 'Sweetheart' yang mengajaknya kencan. Dari kalimatnya, sepertinya hubungan mereka cukup romantis.
OMG! Xiao Chuan sudah punya pacar? Dan yang lebih mencengangkan, Xu Li mendapati Xiao Chuan menamai nomor kontaknya sebagai 'Gadis Minimarket', Xu Li jadi kecewa dan patah hati. Dia langsung mendatangi Jiang Jun untuk curhat.
Sementara itu di kantor, Yuan Shuai sedang membahas para kandidat yang paling cocok untuk menjadi CEO Wanxing menggantikan Wan Shan. Dari ketiga kandidat, Yuan Shuai paling suka yang terakhir, Luo Sheng, karena dia memenuhi semua kriteria. Tidak masalah biarpun orang ini muridnya Wan Shan, asalkan Luo Sheng punya ambisi, Yuan Shuai bisa melatihnya untuk menjadi lawannya Wan Shan.
Atas bantuan seseorang (entah siapa) yang mampu melacak ponselnya Jiang Jun, Yuan Shuai dengan cepat mendapatkan ponselnya Jiang Jun. Pastinya ponsel itu sudah dihancurkan, maka Yuan Shuai pun langsung menghubungi orang itu untuk membantunya mendapatkan kembali data dalam ponsel rusak ini.
Du Lei bertemu dengan Wan Shan karena dia sudah mengetahui tentang apa yang terjadi pada Jiang Jun dan dia jelas tidak senang, dan memperingatkan Wan Shan agar hal semacam ini jangan sampai terjadi lagi.
Du Lei lalu memutuskan pergi ke rumah Jiang Jun, tapi lagi-lagi, malah bertemu Yuan Shuai yang memperingatkannya untuk tidak dekat-dekat dengan Jiang Jun. Hmm... Du Lei jadi curiga dengan kepedulian Yuan Shuai yang agak berlebihan pada karyawan. Canggung, Yuan Shuai beralasan kalau dia cuma takut Jiang Jun akan membocorkan rahasia perusahaan.
"Benarkah? Menarik sekali. Sejak kita mulai bersaing, ini pertama kalinya aku melihatmu begitu bersemangat. Menurutmu, mana mungkin aku tidak tertarik pada gadis ini."
"Kuperingatkan kau. Jangan bermain api."
Tepat saat itu juga, Du Lei melihat Jiang Jun datang tapi Yuan Shuai belum menyadarinya. Maka Du Lei dengan sengaja memprovokasi Yuan Shuai dengan membisikinya, "melihatmu begitu peduli padanya, aku jadi penasaran dan sangat menantikan reaksimu saat melihatnya... dalam pelukan pria lain."
Jelas saja Yuan Shuai langsung refleks menonjoknya, dan itu kontan membuat Jiang Jun (yang tidak mengerti situasi yang sebenarnya) jadi kesal, mengira Yuan Shuai yang salah, mengira Yuan Shuai memukul Du Lei cuma karena mereka saingan kerja.
Bahkan saking kesalnya sama Yuan Shuai, Jiang Jun menyatakan kalau Du Lei adalah temannya dan menolak mempercayai omongan Yuan Shuai yang berusaha memperingatkannya tentang kelicikan Du Lei.
Kesal, Yuan Shuai memperingatkannya untuk berhati-hati dengan orang yang bahkan belum dia kenal dengan baik. Jika sampai terjadi masalah, sudah pasti Jiang Jun bakalan datang padanya untuk meminta bantuannya. Tapi Jiang Jun masih saja bersikeras menolak mempercayainya, malah merasa tak enak pada Du Lei.
Saat Du Lei pulang malam harinya, dia mendapati Linda sudah menunggunya di rumah dan langsung cemas melihat luka di bibirnya. Mereka berdua jelas sedang mengatur strategi untuk merebut Wanxing dari MH, Linda bahkan tahu kalau Du Lei sekarang ini sedang menjadikan Jiang Jun sebagai bidaknya.
Namun jelas Linda merasa ada yang aneh dengan reaksi Du Lei saat dia membicarakan Jiang Jun, karena biarpun Du Lei memanfaatkan Jiang Jun, namun dia juga terdengar sangat peduli dengan Jiang Jun. Karena itulah, dia diam-diam menyuruh orang untuk membuntuti dan mengawasi Du Lei.
Keesokan harinya di kantor saat hendak naik lift, Jiang Jun malah bertemu dengan Yuan Shuai. Tapi karena kedua orang itu masih perang dingin, Jiang Jun jelas ogah satu lift sama Yuan Shuai. Bahkan sepanjang siang itu, mereka terus saling balas dendam dengan picik.
Jiang Jun menemui Nona Tang untuk memberitahunya tentang kejadian yang terjadi padanya malam itu dan memperingatkan Nona Tang untuk berhati-hati jika dia keluar rumah sendirian. Tapi dia meyakinkan Nona Tang untuk terus berjuang bersamanya untuk mengungkapkan kejahatan Wan Shan.
Karena itulah Jiang Jun merekomendasikan temannya yang seorang pengacara yang akan bisa membantu kasus Nona Tang dan melindunginya secara hukum.
Stres memikirkan kasus ini, Jiang Jun memutuskan istirahat dulu dan menyegarkan dirinya dengan mandi. Tapi sialnya, air di rumahnya mendadak mati saat dia sedang keramas. Hadeh! Ternyata dia lupa bayar tagihan air. Parahnya lagi, layanan kompleks juga tidak bisa membantunya sama sekali karena sudah terlalu malam, dan besok juga tidak bisa karena besok weekend.
Sialnya lagi, benar-benar tidak ada air tersisa, tidak pula air minum atau air di kulkas. Apa boleh buat, terpaksa sekali dia harus meminta bantuan satu-satunya orang yang bisa membantunya dalam kondisi darurat semacam ini, tetangga sebelah, Yuan Shuai.
Tapi di tengah kesibukannya keramas, tiba-tiba Wangcai nyelonong masuk yang kontan membuat Jiang Jun menjerit heboh. Yuan Shuai yang mendengar jeritannya, sontak cemas dan akhirnya nekat masuk ke kamar mandi.
Untungnya Jiang Jun masih pakai baju mandinya. Tapi karena matanya masih tertutup gara-gara busa shampoo-nya, dia jadi tidak bisa melihat Yuan Shuai ada di mana dan akhirnya malah menendang kepala Yuan Shuai dan tak sengaja menginjak tangan Yuan Shuai yang hendak mengambil anjingnya.
Usai keramas, Jiang Jun akhirnya harus mengompres kepala Yuan Shuai yang ditendangnya tadi, tapi Yuan Shuai malah terus menerus menatapnya yang jelas saja membuatnya risih ditatap seperti itu.
Tapi yang paling menarik perhatiannya adalah ponselnya yang sudah rusak ada di mejanya Yuan Shuai dan data diri Luo Sheng. Jiang Jun langsung paham apa rencana Yuan Shuai, dia ingin menggantikan Wan Shan dengan Luo Sheng. Jadi ternyata Yuan Shuai juga merasa kalau Wan Shan juga bermasalah? Terus kenapa Yuan Shuai marah padanya waktu itu?
"Karena kau terlalu sembrono. Kau bahkan belum menemukan solusi masalah, dan hanya memikirkan ingin menegakkan keadilan, dan menempatkan diriku dalam situasi berbahaya seperti itu. Jika aku tidak marah padamu, terus siapa yang harus kumarahi?" omel Yuan Shuai.
Baiklah, baiklah, Jiang Jun mengaku salah dan memang pantas dimarahi. Terus, bagaimana perkembangan situasinya sekarang? Yuan Shuai mengaku bahwa Luo Sheng sudah setuju untuk bekerja sama dengannya. Namun mereka tetap membutuhkan bukti paling penting yang ada di ponselnya Jiang Jun.
Yuan Shuai sudah menyuruh orang untuk mendapatkan datanya kembali, tapi masih sulit. Jadi cara terbaik untuk melawan Wan Shan sekarang ini adalah Nona Tang harus maju sendiri.
Oh, kalau itu, Jiang Jun meyakinkan Yuan Shuai untuk tidak khawatir. Dia tadi bertemu Nona Tang dan Nona Tang sudah siap melawan Wan Shan. Tapi pengakuannya jelas membuat Yuan Shuai jadi semakin mengomelinya saking cemasnya. Jiang Jun benar-benar terlalu ceroboh dan terlalu nekat.
"Itu kan karena sebelumnya aku mengira kalau aku berjuang sendiri. Aku tidak menyangka kalau kau akan membantuku. Mulai sekarang, kita berdua adalah sekutu. Aku pasti akan melaporkan setiap aksiku kepada organisasi."
Oh, baiklah. Karena mereka sekutu, Yuan Shuai memanfaatkan saat itu untuk memerintahkan Jiang Jun mengeringkan Wangcai. Hah? Jiang Jun kaget karena anjingnya Yuan Shuai ternyata bernama Wangcai juga seperti anjingnya yang dulu.
Baru sadar dirinya keceplosan, Yuan Shuai sontak panik membela diri dan mengklaim kalau dia menamai anjinga Wangcai karena dia suka saja, tidak boleh? Jiang Jun geli mendengarnya, tentu saja boleh, dia kan tidak protes atau apa pun, kenapa juga Yuan Shuai panik?
"A-aku tidak panik! Aku tidak panik! Cepetan, keringkan dia! Kalau dia sampai flu, kau yang harus bertanggung jawab!"
Bersambung ke episode 10
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam