Pemadam kebakaran berusaha membawa Ya Nuo turun, namun karena tangganya sempit dan curam, Zi Feng jadi khawatir dia akan jatuh. Maka Zi Feng langsung saja membopong Ya Nuo, dan jelas saja sikap manisnya itu membuat Ya Nuo jadi terpesona padanya.
Tapi setibanya di UGD, Ya Nuo sontak marah memarahinya karena Zi Feng terlalu nekat mempertaruhkan nyawanya dan membuatnya sangat ketakutan, takut Zi Feng mati gara-gara kenekatannya itu.
Tapi bagi Zi Feng, nyawa Ya Nuo lebih berharga, dia tidak bisa diam saja membiarkan Ya Nuo berada di ambang maut karena kedinginan dan kehujanan sendirian.
"Tapi itu beda!"
"Beda apanya?! Karena kita saudara tersumpah, aku tidak bisa diam saja melihatmu berada dalam kesulitan."
"Aku hanya tidak ingin melihatmu terluka, ngerti nggak sih?! Kalau kau mati, apa yang harus aku lakukan?! Apa kau tidak pernah memikirkan itu! Apa kau tidak pernah berpikir apa yang harus kulakukan?!" tangis Ya Nuo.
Mendengar itu, Zi Feng jadi merasa bersalah dan langsung menggenggam tangan Ya Nuo dan meminta maaf karena sudah membuat Ya Nuo khawatir.
"Berjanjilah padaku, di masa depan, apa pun yang terjadi, kau tidak boleh bertindak impulsif. Kau harus menjaga keselamatanmu sendiri, dengar tidak?!"
"Aku mengerti."
"Jika kita benar-benar saudara tersumpah, maka kau harus menepati janjimu. Kau sudah berjanji padaku."
Zi Feng benar-benar tersentuh mendengarnya dan langsung mengusap air mata Ya Nuo, bahkan menggodanya untuk berhenti cengeng, kalau tidak, nanti Ya Nuo tidak akan dapat cewek loh. Pfft!
Ya Nuo hampir saja ketahuan setelah dokter memeriksanya dan memberitahu Zi Feng bahwa keadaan 'gadis itu' baik-baik saja. Untungnya, Zi Feng mengira kalau dokter salah periksa pasien, lalu Papa dan Mama Pi datang tak lama kemudian dan buru-buru menyela dokter saat dokter hampir meyakinkan Zi Feng kalau Ya Nuo tuh cewek, mereka lalu cepat-cepat menjauhkan dokter sebelum dokter nyerocos lebih lanjut tentang gendernya Ya Nuo.
Mama Pi jadi kesal pada Zi Feng karena membuat anaknya hampir celaka. Zi Feng berusaha meminta maaf setulus hati berulang kali, tapi Mama Pi tetap tidak terima anaknya jadi seperti ini. Padahal Zi Feng sendiri yang berjanji akan menjaga Ya Nuo dengan baik, tapi sekarang dia malah membuat Ya Nuo hampir celaka.
Mama Pi jadi menyesal sudah menyetujui keinginan Ya Nuo untuk bekerja pada Zi Feng. Saking kesalnya, Mama Pi sontak melarang Zi Feng untuk melihat keadaan Ya Nuo dan mengusirnya.
Mama Pi bahkan memaksa Ya Nuo untuk menandatangani surat pengunduran diri dan melarang Ya Nuo berhubungan dengan Zi Feng lagi. Tapi Ya Nuo bersikeras menolak dan meyakinkan Mama Pi bahwa Zi Feng tidak bersalah, Zi Feng tidak tahu menahu karena dia sendiri yang nekat pergi ke sana gara-gara majalah itu menerbitkan artikel sembarangan tentang Zi Feng. Malah Zi Feng yang mempertaruhkan nyawanya dengan melompat dari gedung sebelah yang jaraknya lumayan jauh hanya demi menyelamatkannya.
Mendengar itu, Mama Pi mendadak ganti marah ke Ya Nuo karena terlalu nekat menegakkan kebenaran dan keadilan. Tapi akhirnya hati Mama Pi luluh juga saat Ya Nuo mengaku bahwa dia bahagia bisa bekerja di taman hiburan karena ini adalah pekerjaan resmi pertamanya. Dia bahkan memiliki ruang kerjanya sendiri.
Pertama kalinya dalam 25 tahun hidupnya, akhirnya dia bisa membaur dan tidak lagi iri pada kehidupan orang lain. Papa Pi meyakinkan istrinya untuk membiarkan saja Ya Nuo tetap bekerja di sana, Papa Pi kan sendiri juga bekerja di sana. Mama Pi akhirnya mengalah dan mengizinkan Ya Nuo tetap bekerja pada Zi Feng.
Keesokan harinya, Zi Feng memburu si pemimpin redaksi dan langsung menghajarnya dan mengancamnya yang jelas saja membuat si pemimpin redaksi ketakutan bukan main hingga akhirnya dia meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, dia tidak akan berani.
Ya Nuo baru keluar dari rumah sakit saat tiba-tiba saja mereka kedatangan tamu, Zi Feng dan Zi Han. Seperti biasanya, Zi Han langsung sok mesra sama Ya Nuo yang jelas saja membuat Ya Nuo tak nyaman.
Zi Han bahkan terang-terangan merayu Ya Nuo di hadapan kedua orang tua Ya Nuo, menggenggam tangannya mesra, bahkan bersikap bak calon menantu bertemu calon mertua dengan membawakan hadiah-hadiah untuk Papa dan Mama Pi, bahkan blak-blakan melamar Ya Nuo.
Sikapnya benar-benar membuat Ya Nuo sekeluarga jadi canggung dan bingung bagaimana harus mengatasinya. Ya Nuo terus berusaha menolaknya, tapi Zi Han keras kepala menolak menyerah... Hingga akhirnya terpaksa Ya Nuo berkata bahwa dia tidak bisa punya hubungan dengan Zi Han... Karena dia menyukai cowok. Wkwkwk!
Ya sebenarnya sih wajar, tapi dengan situasinya sekarang ini, ucapannya itu membuat Zi Feng dan Zi Han jadi mengira kalau dia jeruk makan jeruk. Mama dan Papa Pi kaget, tapi terpaksa mereka juga mengiyakan ucapan Ya Nuo dan membuat kedua kakak-adik itu salah paham pada Ya Nuo. Zi Han shock, sedangkan Zi Feng jadi canggung dan khawatir, takut dirinya disukai sesama jenis.
Keesokan harinya saat hendak berangkat kerja, Zi Han malah mendapati Guang Chao ada di depan karena ternyata Zi Feng mempekerjakannya jadi supir baru mereka. Beuh! Gayanya sok cool banget lagi.
Zi Han sontak heboh tidak terima dan membujuk Zi Feng untuk tidak mempekerjakan Guang Chao. Nih orang sudah menghilangkan truk makanannya Ya Nuo, ngapain malah dipekerjakan jadi supir mereka sih? Orang yang tidak bisa dipercaya seperti ini, sangat menakutkan.
Guang Chao dengan lebay meyakinkan Zi Han kalau dia sudah berubah dan bersumpah kalau dia pasti akan menjaga mobil mereka dengan baik. Zi Feng pun meyakinkan Zi Han kalau dia sudah mengancam Guang Chao bahwa jika Guang Chao menghilangkan mobil lagi, maka dia bakalan harus membayar kompensasi.
Tapi tetap saja Zi Han tidak setuju Guang Chao jadi supir keluarga mereka. Biarpun dia bisa dipercaya, tapi penampilannya nggak banget gini. Image Keluarga Du bisa runtuh kalau punya supir modelan kayak gini.
"Nona Zi Han! Anda tidak boleh bilang begitu. Dalam dunia hotdog dan hamburger, saya ini termasuk daging segar yang tinggi dan tampan."
"Tinggi apanya?"
"Saya tinggi ambisi dan keberanian."
"Tampannya?"
"Pria pekerja keras tuh tampan."
"Segarnya?"
"Saya belum pernah punya pacar dan belum pernah ciuman pertama. Itu termasuk masih segar, kan?"
"Liao Guang Chao! Apa kau tahu beberapa hal itu ada kadaluarsanya? Kau sama sekali tidak memiliki semua kategori itu!"
Zi Feng buru-buru menengahi mereka dan mengingatkan Zi Han bahwa Guang Chao ini temannya Ya Nuo, jadi janganlah mempersulit Guang Chao. Baiklah, demi Ya Nuo, Zi Han akhirnya terpaksa mengalah dan memberi Guang Chao kesempatan untuk membuktikan diri.
Di taman hiburan, Qing Yang dari kejauhan melihat Nana sedang bekerja sendirian meniup balon-balon. Dia datang untuk mengembalikan dompetnya Nana yang ketinggalan. Tapi Nana curiga, jangan-jangan mengembalikan dompet ini sebenarnya cuma alasan biar Qing Yang bisa menemuinya?
"Kau bisa bilang begitu," jawab Qing Yang.
Wah! Jawaban yang kontan membuat Nana sumringah. Tapi Qing Yang dengan cepat beralih topik ke balon-balon ini. Nana mendadak punya ide dan langsung meminta bantuan Qing Yang untuk meniup balon-balon ini.
Qing Yang bersedia membantu tanpa ragu, membuat Nana jadi semakin terpesona padanya. Qing Yang benar-benar 'matahari kecilnya' (Yang artinya matahari).
"Sejak aku bertemu denganmu, aku merasakan kehangatan dalam hatiku," ujar Nana.
Qing Yang bingung bagaimana harus menanggapi pernyataan Nana itu dan akhirnya cuma menghindar dengan kembali meniup balon. Nana jadi gregetan dan langsung meniup balon ke arahnya, itu berhasil meredakan kecanggungan Qing Yang dan jadilah mereka bermain balon dengan riang gembira.
Ya Nuo baru kembali ke ruang kerjanya, tapi malah mendapati Zi Han menduduki mejanya dengan ditemani Guang Chao yang berdiri di belakangnya bak pengawal pribadi dengan membawa rantang makanan dan sebuket bunga.
Hadeh! Ternyata Zi Han masih belum menyerah juga. Rantang makanan itu dan buket bunga itu untuk Ya Nuo karena dia bertekad untuk tetap mendapatkan Ya Nuo dan meluruskan Ya Nuo ke jalur yang benar.
Dia bahkan langsung menggoda Ya Nuo dengan gaya seksi, tapi bukannya bikin Ya Nuo tergoda, malah Guang Chao yang mimisan melihat tingkahnya. Wkwkwk!
Ya Nuo panik banget, untungnya telepon dari Zi Feng muncul saat itu. Ya Nuo sontak memanfaatkan itu untuk bergegas menghindar dari Zi Han, dan ngos-ngosan setibanya di ruangannya Zi Feng.
Zi Feng memberinya beberapa tugas. Sikapnya, walaupun terlihat normal seperti biasanya, namun tampak jelas dia gugup dekat-dekat dengan Ya Nuo. Saat Zi Feng masih mengkhawatirkan kondisi Ya Nuo, Ya Nuo santai saja meletakkan tangan Zi Feng di keningnya untuk meyakinkan Zi Feng kalau dia baik-baik saja.
Tapi sentuhan biasa itu sontak membuat Zi Feng tegang dan langsung melepaskan tangannya. Ya Nuo langsung sadar kalau Zi Feng jaga jarak dengannya gara-gara ucapannya kemarin.
"Tidak," sangkal Zi Feng, "itu adalah kebebasan personal. Aku selalu menghormati perkara semacam ini, tidak akan memengaruhi persahabatan kita."
Oh, benarkah? Ya Nuo langsung saja mendekat dengan gaya menggoda, dan itu sontak membuat Zi Feng jadi gugup. Pfft! Masih berani menyangkal, jelas-jelas Zi Feng takut pada Ya Nuo.
Zi Feng ngotot menyangkal. Dia bukannya takut, hanya saja dia masih bingung untuk menentukan batasan-batasan hubungan mereka.
"Batasan apa yang perlu ditentukan? Bersikap saja seperti biasanya. Baiklah, kuakui kalau aku mengucap itu kemarin hanya untuk menghancurkan harapan Zi Han."
Untungnya Zi Feng percaya dan jadi lega karenanya. Dia bahkan langsung menggoda Ya Nuo seperti sebelumnya. Mereka asyik saja bercanda tawa sambil rangkul-rangkulan bak sepasang kekasih mesra, tidak sadar kalau Zi Han ada di belakang mereka, menyaksikan kemesraan mereka dengan shock
Pemandangan itu membuat jadi benar-benar mempercayai kalau Ya Nuo ternyata memang jeruk makan jeruk dan sepertinya pria yang disukai Ya Nuo adalah kakaknya. OMG!
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam