Siapakah sebenarnya Wang Quan Sheng yang asli? Marilah kita melihatnya dalam flashback...
Pada tahun 2010, Wang Quan Sheng adalah seorang pelajar SMA yang sifatnya, bisa dibilang, mirip sama Yun Ru: pendiam, penyendiri dan tidak punya teman. Namun ada yang tidak biasa darinya, yaitu dia cowok jeruk makan jeruk.
Pria yang disukainya adalah teman sekolahnya sendiri. Pria yang disukainya itu awalnya tidak tahu dan memperlakukan Quan Sheng selayaknya teman-temannya yang lain, padahal jelas-jelas Quan Sheng selalu menunjukkan perhatian yang tidak biasa padanya.
Hingga suatu hari, Quan Sheng terang-terangan menyatakan cinta pada pria itu. Seketika itu pula, pria itu langsung ilfeel dan memusuhi Quan Sheng. Bahkan sejak itu, Quan Sheng jadi dibuli teman-temannya pria itu.
Suatu hari saat di toilet, tiba-tiba dua teman pria itu muncul untuk membulinya dan menghinanya macam-macam. Lalu pria itu juga muncul dan langsung mendorong Quan Sheng dengan kesal. Tapi Quan Sheng malah nekat mencium bibir pria itu. Pria itu sontak mendorongnya lalu menonjoknya sekuat tenaga sampai mulut Quan Sheng berdarah.
Patah hati, Quan Sheng pun duduk di pantai, menatap laut di hadapannya dengan sedih sembari berharap semoga suatu hari nanti dunia akan berubah tak peduli siapa pun yang dia sukai. Itulah pikiran dan harapan terakhirnya sebelum kemudian dia memutuskan mengakhiri hidupnya dengan terjun ke laut.
Namun seperti yang kita ketahui, saat dia tenggelam, jiwa Zi Wei mengambil alih sehingga Quan Zheng pun selamat dan sekarang Zi Wei-lah yang mendiami raga Wang Quan Sheng.
Hari itu, Li Zi Wei (yang berada di dalam tubuh Wang Quan Sheng) tertidur dan bermimpi buruk, dia memimpikan dirinya berlari menaiki tangga gedung kosong dengan terburu-buru. Tapi sesampainya di atas, dia malah mendapati tubuh Yun Ru sudah terbujur kaku kehabisan darah dan Mo Jun Jie ada di sampingnya, memegang pecahan kaca yang berlumuran darah sambil menangis. (Hah? Ingatan masa lalu kah? Jun Jie yang bunuh Yun Ru? Kenapa?)
Li Zi Wei tersentak bangun dari mimpi buruk itu dengan tersengal-sengal. Setelah dia tenang, dia membuka dompet di meja dan membaca nama di KTP-nya adalah Wang Quan Sheng, nama pertama yang Yu Xuan ucap setelah dia bangun dari koma di masa lalu. Dia adalah pria yang Yu Xuan sebut sebagai kekasihnya. Dari kalender di meja, dia mengetahui bahwa dirinya sebagai Quan Sheng hidup di tahun 2010.
Tapi tentu saja dia masih belum terbiasa dengan kehidupan barunya ini. Orang tuanya Quan Sheng sudah duduk di meja makan saat dia turun. Dia agak canggung saat harus menyapa kedua orang tua Quan Sheng yang sekarang menjadi orang tuanya.
Tapi tampak jelas hubungan Quan Sheng (yang asli) dan ayahnya tidak akur. Ayah bahkan cuma menatap anaknya dengan tatapan sinis sebelum kemudian memalingkan muka sambil geleng-geleng bak orang tua yang kecewa dengan anaknya.
Ibu masih sangat mencemaskan putranya, apalagi wajah Quan Sheng tampak kurang baik. Zi Wei meyakinkan Ibu bahwa dia baik-baik saja lalu bergegas pamit keluar. Ibu masih sangat khawatir dan ingin menyusulnya, tapi Ayah dengan cepat mencegahnya.
Ibu sontak kesal sama Ayah dan menyalahkan Ayah sebagai penyebab putra mereka jadi begini, Ayah selalu mengeluhkan Quan Sheng dan kurang perhatian padanya. Makanya Ibu tak percaya kalau insiden tenggelam di laut itu cuma kecelakaan.
Zi Wei naik kereta ke Tainan dan mendapati toko kaset 32 sudah tutup, tempatnya masih belum berubah, namun jelas sudah lama ditinggalkan pemiliknya. Zi Wei tersenyum teringat saat-saat indah yang dihabiskannya bersama kedua sahabatnya di toko itu dulu.
"Li Zi Wei," panggil seseorang yang muncul dari belakangnya, yang ternyata Paman Wu. "Kau... Li Zi Wei kan?"
Zi Wei jujur mengaku bahwa dia memang Li Zi Wei, tapi juga Wang Quan Sheng, pacarnya Huang Yu Xuan yang nantinya akan mati. Waktu dia bangun, dia mendapati dirinya adalah Wang Quan Sheng yang hidup di tahun 2010.
Situasinya sekarang ini, sama persis seperti Huang Yu Xuan saat mendiami raga Yun Ru dulu. Dia tetaplah Li Zi Wei, namun memiliki memorinya Wang Quan Sheng.
Situasi ini memang agak absurd dan sulit dipercaya, namun setelah pengakuan Yu Xuan dulu, Paman Wu akhirnya bisa benar-benar percaya sekarang. Zi Wei mengaku bahwa dia sendiri juga baru percaya omongan setelah dia mengalaminya sendiri sekarang.
Paman Wu mengaku bahwa sekarang dia sudah pindah ke Taipei dan membuka sebuah coffee shop. Dia sendiri sebenarnya tidak pernah ada pikiran akan membuka coffee shop. Namun dulu Yu Xuan setiap hari mencuci otaknya dengan berkata bahwa di masa depan dia akan membuka coffee shop, makanya sekarang dia punya ide untuk membuka coffee shop.
Zi Wei penasaran sama kabar ibu dan adiknya Yun Ru. Paman Wu berkata bahwa ibunya Yun Ru sudah menikah lagi dan mereka hidup bahagia sekarang. Sedangkan Si Yuan, dia menjadi lebih dewasa sejak insiden itu. Dia mulai belajar dengan serius, dan sekarang sudah memiliki karir yang bagus dan akan segera menikah juga.
Sudah bertahun-tahun berlalu, sekarang sudah tidak ada lagi yang menyebut-nyebut nama Yun Ru. Namun Paman Wu meyakini bahwa itu bukan karena semua orang melupakan Yun Ru, melainkan karena mereka takut mengungkit-ungkitnya kembali.
Paman Wu sebenarnya menyesal karena dulu tidak mempercayai ucapan Yu Xuan. Jika tidak, mungkin apa yang terjadi pada Yun Ru tidak akan pernah terjadi. Berusaha menghiburnya, Zi Wei meyakinkan Paman Wu untuk tidak membebani dirinya sendiri dengan pikiran itu.
Dia penasaran apa yang terjadi pada raga Zi Wei yang asli pasca kecelakaan mobil yang terjadi pada tahun 2003. Paman Wu memberitahu bahwa pasca insiden itu, Zi Wei koma. Lalu orang tuanya Zi Wei membawa Zi Wei pulang ke Kanada. Zi Wei juga penasaran dengan kabar Mo Jun Jie sekarang.
Entah apa jawaban Paman Wu, tapi kemudian Zi Wei kembali ke sekolah lamanya, ke kelas lamanya yang kontan membuatnya berkaca-kaca teringat kenangan-kenangan indahnya bersama kedua sahabatnya dulu.
Malam harinya, Zi Wei mencoba mencari tentang Huang Yu Xuan di internet dan berhasil mendapatkan akun medsosnya yang dipenuhi dengan foto-foto selfie dan foto-foto bersama teman-temannya. Yu Xuan di tahun 2010 masihlah seorang mahasiswa biasa yang bahagia dengan hidupnya.
Setelah itu, Zi Wei mendatangi Paman Wu di kafe-nya di Taipei. Paman Wu secara refleks memanggilnya Li Zi Wei sehingga Quan Sheng harus mengingatkan bahwa sekarang dia adalah Wang Quan Sheng.
Zi Wei datang untuk meminta bantuan Paman Wu untuk mencarikannya rumah kontrakan. Dia mengaku bahwa dia sudah memutuskan apa yang akan dia lakukan sebagai Wang Quan Zheng.
Dia ingat dulu Huang Yu Xuan pernah bilang padanya untuk tidak sedih jika dia pergi. Karena hari di mana dia pergi itu bukan akhir, melainkan awal. Dulu dia tidak mengerti apa maksudnya, tapi sekarang Zi Wei mulai memahaminya.
Karena itulah, dia ingin hidup sebagai Wang Quan Sheng seperti yang Yu Xuan katakan dulu. Dia harus masuk ke universitas yang sama dengan Yu Xuan agar mereka bisa bertemu lalu nantinya menjadi Wang Quan Sheng yang dikenang Huang Yu Xuan di tahun 2019, lalu mencoba mengubah apa yang terjadi pada tanggal 14 Februari 1999.
Saat Zi Wei hendak pergi, Paman Wu buru-buru menyusulnya untuk memberikan sebuah kotak padanya. Dia memberitahu bahwa isi kotak itu adalah beberapa barang peninggalan Huang Yu Xuan.
Waktu Paman Wu menemukan barang-barang ini kemarin, dia sebenarnya mulai mempercayai ucapan Yu Xuan dulu. Makanya dia menyimpannya, siapa tahu Yu Xuan benar-benar akan mencarinya suatu hari nanti, jadi dia berencana untuk memberikan ini padanya. Tapi karena sekarang Zi Wei berencana untuk hidup sebagai Wang Quan Sheng, jadi Paman Wu memutuskan untuk memberikan kotak ini ke Zi Wei.
Zi Wei lalu mendatangi kampusnya Yu Xuan, mencari dan menunggu dengan sabar untuk bisa bertemu Yu Xuan lagi. Setelah beberapa lama, akhirnya dia melihat Yu Xuan lagi jalan bersama kedua temannya. Zi Wei langsung sumringah dan hampir mau menyapa, tapi Yu Xuan langsung melewatinya tanpa mengenalinya sama sekali.
Zi Wei baru membuka kotak itu setelah kembali ke kampung halamannya Quan Sheng. Ada beberapa foto kenangan indahnya bersama Jun Jie dan Yu Xuan. Namun yang paling menarik perhatiannya adalah foto bahagia mereka bertiga di depan toko kaset 32 (foto yang nantinya akan ditemukan Yu Xuan di masa depan).
Tak lama setelah itu, Zi Wei pamit pada kedua orang tua Quan Sheng. Dia memberitahu mereka bahwa dia mau mengambil jurusan seni di universitas pilihannya yang berada di Taipei. Dia ingin fokus untuk persiapan ujian masuk universitas, makanya lebih baik dia tinggal di Taipei.
Melihat Ibu masih sangat khawatir dan berat melepaskan putranya, Zi Wei langsung memeluknya dan meyakinkan Ibu bahwa dia sudah bukan Wang Quan Zheng yang dulu, jadi Ibu dan Ayah tidak usah khawatir. Dia janji tidak akan melakukan sesuatu yang akan membuat Ibu khawatir.
Tampak jelas Zi Wei telah membawa kehangatan pada keluarga Quan Sheng, sama seperti bagaimana dulu Yu Xuan membawa kehangatan pada keluarganya Yun Ru. Ayahnya Quan Sheng sudah tidak lagi memandang putranya dengan sinis dan terharu saat Zi Wei/Quan Sheng memeluknya. Dia benar-benar bangga dengan perubahan putranya.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam