Sinopsis Our Times part 5 [END]
Dengan keyakinannya kalau Chen Shin sangat menyukai Ouyang, Tai Yu pun memberitahu Ouyang segalanya sesuatu tentang Chen Shin. Bahwa Chen Shin adalah orang yang selalu bersikap pura-pura baik-baik saja, dia selalu butuh waktu yang sangat lama untuk menentukan makanan yang ingin dimakannya sebelum akhirnya tetap saja memilih makanan yang itu-itu saja. Tai Yu lah orang yang membuat buku catatan matematika untuk Chen Shin yang kemudian dia titipkan pada Ouyang karena dia ingin membantu impian Chen Shin masuk Universitas Taiwan.
"Dia tidak pernah lihat-lihat kalau lagi jalan jadi tolong jaga dia setiap saat. Dia ingin masuk Universitas Taiwan tapi dia sangat buruk dalam matematika. Dia suka bersepatu roda dan menggemari film-filmnya Stephen Chow. Dia sangat menyukaimu"
Ternyata kepergian Tai Yu ke luar negeri, bukan karena dia di-DO tapi karena dia mengalami penggumpalan darah di otaknya dan harus segera dioperasi. (Oh my! Please don't tell me he's dead?!)
Penyakit itu diakibatkan karena kepalanya terbentur aspal sangat keras dalam insiden tabrakan mobil waktu itu, yang kemudian diperparah saat dia berkelahi dan terkena hantaman di kepala. Dokter mengharusnya untuk dirawat di rumah sakit dan melakukan operasi. Tai Yu meminta Ouyang untuk merahasiakan masalah ini dari Chen Shin karena dia tidak mau Chen Shin menyalahkan dirinya sebagai penyebab sakitnya Tai Yu itu.
Saat Tai Yu dipanggil menghadap pak direktur baru waktu itu, dia sebenarnya bukan dipanggil gara-gara masalah perkelahian. Tapi karena pak direktur sudah diberitahu orang tuanya Tai Yu kalau dia akan dibawa ke Amerika untuk operasi. Pak direktur bahkan sudah tidak lagi membenci Tai Yu dan berharap semoga Tai Yu bisa memulai segalanya dari awal di Amerika nanti.
Tai Yu tidak mengikuti ujian sekolah karena dia sedang dirawat di rumah sakit waktu itu. Tapi walaupun begitu, dia tetap belajar dengan tekun demi memenuhi janjinya pada Chen Shin.
Malam sebelum Chen Shin berulang tahun, dia membeli kaset Andy Lau lalu meminta pemilik toko untuk memberikan cutout-nya Andy Lau padanya. Tapi baru saja dia keluar toko sambil menenteng cutout-nya Andy Lau, dia malah dihadang oleh para gangster musuhnya.
Awalnya Tai Yu berusaha menghindar. Tapi saat si preman mengancam akan menganggu Chen Shin, Tai Yu akhirnya menyerah dan membiarkan mereka mengeroyoknya tanpa perlawanan. Dan walaupun Tai Yu pada akhirnya babak belur, tapi dia berhasil mempertahankan cutout itu tetap utuh.
Kembali ke masa kini,
Chen Shin menangis menyadari betapa besarnya cinta Tai Yu padanya.
Malam harinya, dia kembali ke arena sepatu roda dan mendengarkan kaset pemberian Tai Yu. Kaset itu ternyata bukan kaset lagunya Andy Lau tapi kaset rekaman suaranya Tai Yu. Dia mendengarkan kaset rekaman itu seolah Tai Yu bicara langsung padanya.
"Lin Chen Shin, sekarang kau sudah bersama orang yang kau sukai kan? Aku memenangkan hati Tao Min Min dan Kau memenangkan hati Ouyang. Kita memenuhi janji yang kita buat sejak awal. Kurasa... ini adalah satu-satunya sekaligus hal terakhir yang bisa kulakukan untukmu. Lin Chen Shin, walaupun kau pendek dan bodoh dan bahkan sekalipun kau menyukai orang lain. Tapi aku tetap menyukaimu, sangat. Lin Chen Shin, jika kau sudah mendengarkan seluruh kaset ini. Maka lihatlah ke langit, agar aku tahu kalau aku juga memandang langit berbintang yang sama, bersama dengan gadis yang kusukai. Aku mencintaimu"
Kembali ke tahun 2015,
Chen Shin menatap langit sebagaimana dulu sambil mendengarkan kembali kaset rekamannya Tai Yu. Dia membuka diarynya kembali dan akhirnya melepaskan stiker yang menutupi nama orang yang dia sukai dan orang itu adalah Tai Yu. Dia masih menyimpan semua barang-barang kenangannya dengan baik termasuk gantungan kunci Andy Lau yang sampai sekarang masih terus dipakainya.
Keesokan harinya, dia masuk kantor dan langsung menuju kantor atasannya yang bukannya sibuk kerja malah sibuk motongin bulu hidungnya. Semua karyawan yang lain, langsung heboh berkumpul di depan kantor si atasan untuk melihat apa yang terjadi. Chen Shin yang biasanya sangat patuh pada bos mereka, kali ini malah melakukan tindakan yang benar-benar membuat semua orang tercengang.
Begitu masuk, dia langsung melempar surat pengunduran diri yang dia tulis tangan lalu berkata "Berikan semua gajiku dan semua hari libur yang sudah sepantasnya kuterima. Atau biarkan aku berhenti. Aku tidak perlu menyia-nyiakan hidupku di tempat yang bahkan tidak ada seorangpun peduli padaku"
Lalu tanpa menunggu jawaban si bos yang masih sangat tercengang sampai tidak bisa berkata-kata, Chen Shin ngeloyor pergi begitu saja. Tapi keberaniannya itu sontak membuat semua orang terkagum-kagum termasuk para pegawai yang dulu mengolok-oloknya di belakangnya.
"Wow! Surat pengunduran diri yang ditulis tangan, sangat antik"
"Kalau kami mungkin cuma akan mengirim email. Tidak mungkin berani melakukan hal seperti yang kau lakukan"
"Kau keren!"
Berbeda dengan teman-temannya di kantor, pacarnya Chen Shin malah tidak setuju dengan pengunduran dirinya. Dia bahkan langsung mengomel panjang lebar, mengkritiki sikap Chen Shin yang kekanak-kanakan...bla bla bla.
"Di masa depan. Kau mungkin tidak akan benar-benar menjadi orang hebat. Kau masih akan membuat kesalahan dan kebingungan. Kau masih akan menyesal karena tidak mendapat lebih banyak es atau tidak punya hubungan lebih banyak atau bersikap terlalu baik pada orang yang sebenarnya tidak kau sukai dan bukannya menyayangi orang yang lebih kau sukai"
Capek mendengarkan semua omelan si pacar, Chen Shin pun langsung membuat keputusan baru "Sebaiknya kita putus saja"
Suatu hari, Chen Shin menjerit heboh... gara-gara kehabisan tiket konsernya Andy Lau yang langsung sold out dalam waktu sangat singkat. Kesal, dia langsung ngomel-ngomel ke cutout-nya Andy Lau yang sampai sekarang masih bertengger utuh di rumahnya "Bagaimana bisa kau masih saja terkenal setelah 30 tahun? Kenapa sampai sekarang aku masih belum bisa mendapatkan tiket satupun?!"
Pada hari konsernya Andy Lau, Chen Shin berjalan lesu sementara orang-orang yang lewat di sekitarnya pada sibuk menggosipkan tiket yang mereka dapatkan. Chen Shin akhirnya hanya bisa selfie dengan posternya Andy Lau yang terpampang di depan gedung konser.
Setelah itu, dia pergi membeli makanan di kedai terdekat. Setelah selesai, dia berjalan kedepan kedai untuk mendengarkan MP3. Seorang pria mendatangi kedai makanan itu dan menemukan gantungan kuncinya Chen Shin yang terjatuh. Pria itu memungutnya lalu menepuk bahu Chen Shin untuk mengembalikan gantungan kunci itu. Chen Shin berbalik dan langsung melongo menatap wajah orang yang mengembalikan gantungan kunci itu padanya...
Karena ternyata pria itu adalah Andy Lau yang sedang menyamar. (Wah! beruntungnya Chen Shin. Tiket ga dapet malah ketemu orangnya langsung) Saking senangnya, dia hampir saja meneriakkan nama Andy.
Tapi untungnya Andy cepat-cepat mengisyaratkannya untuk diam "Aku break sebentar. Perlakukan saja aku seperti orang biasa"
"Jangan khawatir. Menurutku kau sangat biasa. Aku tidak menyukaimu sama sekali" kata Chen Shin.
Tapi dia ngomongnya dengan sangat antusias. Saking antusiasnya, sampai-sampai tak sengaja dia melepaskan headset-nya dan lagu Andy langsung berkumandang. Ha! Ketahuan deh! Chen Shin malu lalu cepat-cepat beralasan kalau lagu itu di-download temannya dan dia bahkan tidak tahu siapa penyanyinya. Dia lalu mematikan lagunya... tapi malah memperlihatkan wallpaper foto selfie-nya dengan posternya Andy Lau.
"Bagaimana kalau aku foto bersamamu" usul Andy Lau "Walaupun kau menganggapku biasa dan bukan fans ku. Tapi apa kau mau foto bersamaku?"
Yah jelas mau lah, Chen Shin malah kegirangan banget.
Setelah selfie, Chen Shin meminta Andy untuk memberinya tanda tangan di buku jurnalnya. Chen Shin juga meminta Andy Lau untuk menulis '
To: Lin Chen Shin'. Anehnya, Andy Lau tampak tercengang mendengar nama Lin Chen Shin.
"Kau akan datang ke konserku malam ini, kan?"
"Dari mana anda tahu?"
"Karena, konserku berjudul
'chen shin ai ni' (Sungguh mencintaimu). Jadi kau harus datang"
"Tapi aku tidak mendapatkan tiket. Semuanya sudah terjual habis"
Mendengar itu, Andy Lau langsung menuliskan nomor seseorang di buku jurnalnya Chen Shin. Andy Lau berkata kalau itu adalah nomor staf konsernya dan menyuruh Chen Shin untuk menelepon orang itu "Kau harus datang! Jangan lupa yah? Bye bye"
Malam harinya, semua orang sudah mulai masuk tempat acara. Chen Shin lalu menelepon staf yang nomornya diberikan Andy Lau tadi. Dia memberitahukankan namanya pada orang itu... lalu tiba-tiba saja, sebuah suara akrab memanggilnya "Lin Chen Shin"
Chen Shin berbalik dan mendapati seorang pria didepannya, menyapanya dengan nada akrab lalu berkata "Apa kuah wijennya masih terpisah dari mie-nya"
Waaaaah... dia Tai Yu (
Jerry Yan). Chen Shin sangat terpana sampai tidak berkata-kata.
Tiba-tiba suara Andy Lau menyapa Chen Shin dari layar monitor di belakangnya "Konsernya akan segera dimulai. Apa kau senang? Aku senang! Karena seorang temanku berusaha keras untuk mewujudkan konser ini. Dia ingin memenuhi janji yang dia buat pada cinta pertamanya. Aku sangat menyukai kisah cinta mereka. Aku ingin mendedikasikan konser ini pada semua orang yang mencintai seseorang dengan tulus. Terima kasih"
Chen Shin langsung berkaca-kaca penuh haru mendengarnya.
Dia berbalik kembali ke Tai Yu dan bertanya apakah tema konser '
chen shin ai ni' itu adalah idenya Tai Yu. Tentu saja Tai Yu langsung membenarkannya.
"Konsernya sudah mau dimulai"
"Tapi aku tidak punya tiket"
"Kalau begitu... aku akan meminta Andy Lau bernyanyi untukmu"
Mereka tertawa mengenang kenangan indah mereka dulu.
"Lama tak bertemu"
"Iya. Lama tak bertemu" bersama-sama mereka berjalan masuk ke tempat konser.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam