Sinopsis Memory Lost Season 2 Episode 9 - 2

Sinopsis Memory Lost Season 2 Episode 9 - 2


Saat Xu Nan Bo menyadarkan Lao Dao dari lamunannya, Lao Dao mendadak kebelet dan langsung bergegas keluar ke toilet bertanda biru... tanpa sadar kalau itu adalah toilet wanita. Ha!

Beberapa wanita masuk tak lama kemudian dan jelas saja mereka langsung jejeritan heboh sambil mengejar-ngejar Lao Dao.

Yang tidak Lao Dao sadari, semua kegiatannya itu direkam oleh Nan Bo dan disaksikan semua mahasiswa di kelas. Percobaan sukses.


Lao Dao kembali tak lama kemudian dan kali ini tampaknya dia benar-benar sudah sadar, dia bahkan bingung sendiri kenapa dia mendadak kebelet.

Xu Nan Bo menjelaskan bahwa dari percobaan hari ini, menunjukkan bahwa dalam keadaan sadar sekalipun, seseorang tetap bisa dipengaruhi oleh suara dan penglihatan yang mensugesti pikiran mereka, yang pada akhirnya menghipnotis mereka dalam keadaan sadar sepenuhnya.

Lao Dao tadi terpengaruh oleh sugestinya saat dia mulai berjalan dari tempat duduknya ke panggung dan selama dia melihat gambar-gambar dan mendengar suara.

Sebelum dia masuk ke toilet, kebanyakan orang bergantung pada pengalaman mereka untuk membuat keputusan dan menentukan tujuan perbuatan mereka. Makanya sebelumnya, dia sengaja menukar tanda toilet dan Lao Dao masuk ke toilet yang salah sesuai perkiraan.


Setelah kuliah usai, para mahasiswi heboh mengerubungi Nan Bo bak sekumpulan fans mengerubungi idolanya. Lao Dao yang masih malu, langsung menyeret Xiao Zhuan ke arah lain.

Tapi Nan Bo tiba-tiba memanggilnya. Dia lalu berjalan mendekati mereka sambil memperbaiki gesper tasnya yang lepas. Nan Bo mengaku kalau dia adalah dosen tamu di jurusan psikologi klinis universitas ini dan makanya dia tahu semua nama-nama mahasiswanya.

"Kalian adalah polisi."

Hah? Dari mana dia tahu? Xiao Zhuan berusaha menyangkal. Tapi Lao Dao menghentikannya, penyamaran mereka sudah ketahuan.


Salah satu polisi memberitahu Cold Face kalau keluarganya Xin Jia sangat amat marah dan tidak mau bekerja sama. Mereka bahkan butuh waktu lama untuk mendapatkan laptopnya Xin Jia.

Tapi semua isinya sudah dihancurkan dan tidak bisa diperbaiki. Tapi untunglah ada internet, jadi mereka masih bisa melacak riwayat surfing internetnya Xin Jia.

Xin Jia memang cukup pintar menyembunyikan kejahatannya. Semua email yang dikirimnya memiliki sistem penghancuran diri setelah dibaca. Tapi ada satu email yang tidak terkirim gara-gara koneksi internet yang tidak stabil dan secara otomatis tersimpan sebagai copy di cloud storage-nya.

Email itu ditujukan pada K. 'Aku tahu kau tidak akan setuju denganku dan akan memperingatkanku untuk menghubungi orang itu dulu dan mendapatkan persetujuannya sebelum bergerak. Tapi jika aku mengalami masalah, yang lain yang akan melaksanakan rencana itu, iya kan?'


Han Chen mengajak Jin Xi belanja baju di mal dan memilihkan gaun putih untuknya. Jin Xi langsung suka pilihannya.

"Kalau begitu, cobalah. Berpakaianlah yang cantik, aku akan mengajakmu menemui teman-temanku nanti."

"Aku selalu mengira kalau aku tidak suka gaun, aku baru mengetahuinya sekarang. Bukan karena aku tidak menyukainya, hanya saja biasanya aku bergaul dengan banyak pria, apa yang mereka tahu tentang kecantikan? Pacarmu ini sangat cantik, kau tidak akan malu."


Jin Xi keluar tak lama kemudian dengan memakai gaun barunya. Tapi saat dia mau memperlihatkannya pada Han Chen, dia malah mendapati dua orang gadis sedang diam-diam memotret Han Chen yang sedang duduk berpose bak model ganteng.

Cemburu, Jin Xi langsung menggamit lengan Han Chen dan mengkonfrontasi kedua gadis itu. Kedua gadis itu langsung meminta maaf dan buru-buru pergi.


"Hebat. Aku cuma ganti baju 2 menit dan kau sudah bikin masalah. Kenapa kau berakting sok keren dan berpose, biar ada orang yang memotretmu?"

"Kalau aku tidak keren, mana mungkin aku pantas bersanding dengan Nona Su Mian yang angkuh ini? Sini, kulihat."

"Bagaimana? Bagus, kan?"

"Sempurna."


Mereka tiba di restoran tak lama kemudian dan bertemu teman-temannya Han Chen yang sudah menunggu. Semua temannya memuji pacar barunya Han Chen.

Lalu kemudian, datanglah kedua teman Han Chen yang dulu ngotot kalau Han Chen tak punya tunangan. Begitu melihat Jin Xi, senyum mereka langsung menghilang dan tampak jelas mereka mengenal Jin Xi dan tak suka padanya.


Mereka bahkan langsung menarik Han Chen ke tempat lain dan menyatakan kalau mereka tidak setuju dengan wanita pilihan Han Chen itu.

Han Chen jelas kesal mengkonfrontasi kebohongan mereka 4 tahun yang lalu padanya bahwa tunangannya itu tidak ada. Apa mereka tidak ingin dia bertemu dengan Su Mian lagi?

"Kalau wanita itu memang Su Mian, maka seharusnya dia mati dulu." Kata si Monyet keceplosan (nama panggilan).

Dawei sontak membentaknya, tapi Han Chen langsung menuntut penjelasan lebih lanjut. Monyet berkata kalau 5 tahun yang lalu mereka berada dalam bahaya yang membuat Han Chen koma selama 1 tahun.

Su Mian menghilang, tapi kemudian mereka menemukan mayat yang hampir membusuk di bawah jurang. Karena itulah mereka yakin kalau Su Mian sudah mati dulu. Apa wanita yang Han Chen bawa itu Su Mian asli?


Han Chen tak percaya, memangnya dulu mereka sudah melakukan pencocokan DNA hingga mereka memutuskan kalau Su Mian sudah mati? Apa mereka sudah mengecek sidik jarinya?

Dawei mengklaim kalau mereka sudah melakukan semua itu dan mereka sudah mengkonfirmasi kalau itu adalah mayat Su Mian, mereka membandingkan DNA mayat itu dengan rambut yang mereka temukan di rumahnya Su Mian.

"Bahkan sekalipun kalian mengira dia sudah mati, lalu kenapa kalian merahasiakan keberadaannya dariku selama bertahun-tahun ini?!"


"Karena dia mengkhianatimu!" Kata Monyet (Hah?)

Dia mengklaim kalau mereka berdua sudah berpisah sebelum kecelakaan itu terjadi. Setelah Su Mian meninggalkan akademi kepolisian, dia bergaul dengan orang jahat setiap hari. Dia itu bukan wanita baik-baik.

Waktu itu Han Chen sedang menangani sebuah kasus besar dan sibuk selama beberapa bulan. Su Mian dikeluarkan dari akademi kepolisian waktu itu.

Han Chen pernah meminta mereka untuk mengawasi Su Mian waktu itu dan mereka melihatnya masuk ke sebuah mobil mewah. Saat itulah mereka baru tahu kalau mereka berdua sudah putus dan Han Chen tidak pernah lagi bicara tentangnya.

Han Chen sontak membentak mereka, bersikeras menolak mempercayai omongan mereka. "Aku akan segera menikahinya dan aku tidak akan mengirim undangan untuk kalian."


Han Chen mau pergi, tapi Dawei mencegahnya dan bersikeras kalau Han Chen tidak boleh bersama wanita itu apalagi menikahinya. Dia melihat file milik ayahnya dan disebutkan di dokumen itu kalau Su Mian terlibat dalam kasus pembunuhan, dia membunuh seseorang. Su Mian itu pembunuh.

"Itu yang kalian cemaskan dan takutkan selama bertahun-tahun ini?"

Han Chen menegaskan kalau Su Mian meninggalkan akademi untuk menjadi mata-mata. Semuanya palsu, putus dengannya itu palsu dan pembunuhan itu pun palsu, Su Mian masuk ke sindikat penjahat itu sebagai mata-mata.

Dawei tahu kalau Su Mian mata-mata. Tapi menurut informasi itu, Su Mian berubah setelah dia masuk ke sindikat penjahat itu. Dia berubah menjadi bagian dari penjahat itu dan menjadi pembunuh berantai. Semua bukti menunjukkan kalau dia adalah pembunuh.

Jika itu tidak benar, lalu kenapa kasus itu masih dirahasiakan sampai sekarang. Kenapa selama bertahun-tahun pihak kepolisian tidak mengungkap identitasnya yang sebenarnya kalau dia adalah mata-mata?

Kenapa mereka berdua merahasiakannya dari Han Chen selama ini? Dan kenapa orang tua Han Chen begitu marah besar begitu mendengar tentang Su Mian?

 

Han Chen tampak goyah, tapi saat dia kembali, dia langsung mengajak Jin Xi pergi dari sana tanpa memberi penjelasan apapun pada Jin Xi atau teman-temannya yang lain.


Xiao Zhuan cs menghubungi Jin Xi dan Han Chen untuk memberitahu mereka bahwa chip yang ditemukan di dalam t**uh T dan Xin Jia itu memiliki sistem penghancuran diri.

Jika mereka salah memasukkan password maka benda itu akan rusak dengan sendirinya dan departemen informasi tidak bisa mendapatkan apapun dari kedua chip itu.

Tapi mereka menemukan satu email tak terkirim dari cloud storage-ya Xin Jia dan email itu ditujukan pada orang misterius bernama K.

Jin Xi menduga bahwa jika Xin Jia ada kontak dengan Xu Nan Bo, maka mungkin saja Nan Bo itu adalah K. Xiao Zhuan rasa itu tidak mungkin, soalnya Xin Jia cuma menghadiri kuliahnya dan setelah itu mereka tidak saling kontak.

Selain itu, waktu Xin Jia ditembak, K baru tiba di bandara. Jadi dia tidak mungkin punya waktu untuk terlibat dalam penembakan Xin Jia.


Anehnya, saat dia dan Lao Dao menghadiri kuliahnya, Nan Bo bisa langsung tahu kalau mereka polisi. Orang ini juga sangat berbakat dalam psikologi.

Dulu dia mempelajari psikologi kriminal, banyak biro yang mendengar tentangnya. Tapi dia agak ekstrem jadi banyak biro yang tidak mau menerimanya. Selama 2 tahun terakhir ini, dia pindah haluan ke psikologi klinis.

Menurut Lao Dao, Nan Bo ini orang yang karismatik dan kemampuan observasinya sangat baik. Hanya saja, dia merasa Nan Bo menderita OCD (Gangguan Obsesif Kompulsif).

"Dari mana kau tahu?" Heran Xiao Zhuan.

"Tasnya. Apa kau ingat saat dia menghampiri kita, gesper tasnya lepas dua kali dan dua kali pula dia mengetahuinya dan cepat-cepat memperbaikinya."


Ngomong-ngomong tentang K, Jin Xi tiba-tiba teringat surat misterius yang mereka temukan dalam kasus Chen Li Jiang dulu, surat itu dari seseorang bernama K.

Karena sekarang mereka belum bisa membuktikan ada keterlibatan apa antara Xin Jia dan Xu Nan Bo, dia menyarankan agar mereka mencari tahu apakah Nan Bo ada hubungan dengan Chen Li Jiang. Dengan begitu, mereka mungkin bisa membuktikan secara tak langsung apakah dia K atau tidak.

Han Chen lalu memerintahkan Lao Dao untuk menginvestigasi tempat-tempat Nan Bo melakukan konferensinya sebelum dia datang ke Kota Lan. Dia juga memerintahkan Cold Face untuk menyelidiki mobilnya Xin Jia.

 

Cold Face dan tim forensik mulai menyelidiki mobilnya Xin Jia. Dari salah satu rekaman black box, mereka menemukan rekaman di suatu tempat dan Xin Jia terdengar kelelahan dan menyuruh seseorang untuk menahan seseorang lainnya. (apa dia sedang membunuh orang?)

Dan dari informasi GPS-nya, mereka mendapati tempat itu berada di Gunung He Ming sekitar 3km dari rumahnya Xin Jia. Cold Face segera memerintahkan si polisi untuk menghubungi polisi lokal daerah itu, mereka akan ke sana.

 

Sementara itu, Xiao Zhuan pergi ke kantor polisi lamanya dan bertemu kembali dengan Direktur Gu yang tentu saja senang bisa bertemu kembali dengannya. Mereka ngobrol basa-basi sebelum kemudian Xiao Zhuan to the point mengatakan tujuan utamanya datang kemari.

Direktur Gu sudah tahu, dia bahkan sudah mempersiapkan semua data tentang Chen Li Jiang untuk Xiao Zhuan, termasuk surat dari K.


Cold Face memimpin pasukan polisi ke sebuah tanah lapang di Gunung He Ming dan mereka mulai mencari-cari hingga alat pendeteksi menemukan sesuatu.

Mereka mulai menggali area itu dan terus menggali hingga akhirnya menemukan beberapa mayat terkubur jadi satu, beberapa ada yang masih utuh atau hampir membusuk, sementara lainnya hanya tinggal tulang belulang.


Mayat-mayat itu kemudian dibawa ke kantornya Si Bai. Si asisten cemas mengingat Si Bai habis pingsan dan menyarankan agar mereka memindahkan mayat-mayat ini ke ahli patologi lainnya biar Si Bai bisa istirahat, tapi Si Bai menolak.

Si Bai dan asistennya mulai meneleti mayat-mayat itu, menentukan sebab kematian dan perkiraan waktu kematian mereka. Orang-orang ini tampaknya dijadikan kelinci percobaan dengan berbagai sebab kematian. Ada yang kena racun, ditusuk, dan ada yang kena ledakan.

Dia lalu menyuruh Cold Face cs untuk pergi dulu agar dia bisa melakukan otopsi lebih lanjut. Dia akan menghubungi mereka nanti.


Sehari semalam, Si Bai dan Asistennya mengotopsi mayat-mayat itu dan si asisten baru menyelesaikan laporan otopsi mayat terakhir keesokan harinya. Dari struktur tulang wajahnya, dia mendapati korban melakukan operasi plastik saat masih hidup dulu.

Si Bai menyuruh asistennya pulang duluan dan dia sendiri yang akan menyelesaikan sisanya. Dia lalu pergi ke kantor polisi untuk menyerahkan laporan otopsi itu.


Tepat saat itu juga, Xu Nan Bo datang dan mereka berpapasan jalan. Si Bai santai berjalan lurus melewatinya begitu saja, tapi Nan Bo tampak terkejut melihat Si Bai.

Bersambung ke episode 10

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam