Feng Yue sontak lari menyembunyikan diri di punggung Yin Ge Zhi, mengubur wajahnya di sana dengan ketakutan tanpa berani bergerak.
Sontak saja ini membuat tatapan mata Yin Ge Zhi pada Jenderal Yi jadi semakin tajam, dan itu membuat Jenderal Yi jadi semakin heran dan tak senang.
Wanita ini cuma pelayan, untuk apa Yin Ge Zhi begitu melindunginya? Sebelumnya dia merasa tenang dengan sikap Yin Ge Zhi yang penuh pengabdian pada putrinya, tapi kehadiran wanita ini mulai menggoyahkan kepercayaannya terhadap Yin Ge Zhi.
Dia mengklaim kalau dia hanya khawatir kalau Yin Ge Zhi tertipu dan membuat keputusan yang tidak bijak. Yin Ge Zhi sinis mendengar kepedulian palsunya dan menegaskan bahwa dia lebih memahami orang-orangnya sendiri, Jenderal Yi tidak perlu khawatir.
Namun tentu saja Jenderal Yi harus ikut campur, semua wanita yang dekat dengan Yin Ge Zhi tak peduli bagaimanapun wajah mereka harus segera disingkirkan. Karena itulah dia mencoba menghasut Yin Ge Zhi dengan membuat Yin Ge Zhi mencurigai latar belakang wanita ini karena bisa saja wanita ini punya niat jahat pada Yin Ge Zhi. Dia bisa membantu kalau Yin Ge Zhi mau menyelidiki latar belakang wanita ini.
Yin Ge Zhi menegaskan kalau dia akan menginvestigasinya sendiri. Namun saat dia hendak meraih Feng Yue, dia merasakan badan Feng Yue gemetaran hebat. Dia pikir kalau Feng Yue ketakutan, tapi sebenarnya tidak, Feng Yue gemetar karena menahan keinginan yang begitu membuncah... keinginan untuk menusuk Jenderal bejat itu sampai mati.
Jenderal Yi merasa aneh dengan pelayan itu, sepertinya pelayan itu sengaja menghindarinya. Makanya dia dengan sok baik berusaha meyakinkan Feng Yue untuk tidak takut padanya, dia cuma penasaran ingin melihat wajah Feng Yue karena katanya dia sangat cantik.
Itu bukan permintaan yang berlebihan, makanya Yin Ge Zhi juga tidak merasa keberatan, namun Feng Yue terus mengubur wajahnya di punggungnya dan dengan suara pelan menegaskan kalau dia tidak bisa menunjukkan mukanya pada Jenderal Yi.
Yin Ge Zhi jelas penasaran kenapa dan langsung ngotot menuntut Feng Yue untuk memberikan alasannya di sini, sekarang juga.
Hadeh! Feng Yue jadi bingung harus bagaimana, kalau identitasnya ketahuan baik oleh Yin Ge Zhi maupun oleh Jenderal Yi, dia pasti akan mati, tapi... kalau cuma Yin Ge Zhi yang tahu, mungkin dia masih memiliki sedikit harapan.
Berpikir cepat, Feng Yue terpaksa membuat keputusan terbaik saat itu juga. Dia lalu berjinjit lalu berbisik sepelan mungkin ke telinga Yin Ge Zhi... "Marga hamba adalah Guan, nama asli hamba adalah Qing Yue."
Yin Ge Zhi begitu kaget mendengarnya hingga dia refleks berbalik dan langsung meraih Feng Yue dan mengubur wajah Feng Yue di dadanya, menekannya begitu keras hingga Feng Yue merasa tulangnya hampir patah.
Yin Ge Zhi dipenuhi dengan amarah membuncah di dadanya hingga dia buru-buru pamitan, lalu wuuuusssss, terbang membawa Feng Yue pergi ke area lain, tapi masih di sekitar kediaman jenderal.
Dia langsung menekan Feng Yue ke bebatuan dengan penuh emosi. Suaranya terasa begitu menakutkan saat dia mengucap nama aslinya, "Guan Qing Yue?"
Tapi dia marah lebih karena Feng Yue membohonginya sejak awal. Dia tahu kalau Feng Yue berbohong sejak Feng Yue salah menjawab pertanyaannya tentang berapa jumlah pengawal yang dia bawa ke lapangan pelatihan.
Kalau Feng Yue beneran sering melihatnya pergi ke lapangan pelatihan, maka seharusnya Feng Yue tahu kalau dia biasanya hanya membawa Guan Zhi, bukan 6 atau 18 pengawal.
Cara bicara Feng Yue juga kadang terdengar seperti prajurit militer. Makanya dia pernah curiga kalau dia mungkin adalah mata-mata musuh.
Pernah pula dia curiga bahwa alasan Feng Yue berada di sisinya mungkin untuk memanfaatkannya untuk membunuh seseorang. Tak disangka, ternyata orang yang mau Feng Yue bunuh adalah dirinya.
Ternyata dia jenderal wanita Guan Qing Yue yang cukup ternama dulu, putrinya Jenderal Guan. Yang artinya dia memang pernah meminum pil penawar bisa ular, tapi dia malah tetap nekat memakan goji beri.
Bagaimana bisa seorang jenderal militer yang begitu hebat dulu, sekarang malah menyamar jadi pel***r murahan, lemah dan menyedihkan hanya untuk mendekatinya?
Mungkin setiap malam mereka tidur bersama, Feng Yue selalu menunggu kesempatan untuk membunuhnya. Yin Ge Zhi begitu murka tapi tidak tega menyakitinya dan akhirnya memukuli dadanya sendiri.
"Yang Mulia Pangeran Yin, apakah kau masih bersedia mendengarkanku? Tujuanmu datang ke Wu hanya demi memenangkan kesempatan bagi Wei untuk bertahan. Aku bisa membantumu."
Tapi jika Yin Ge Zhi tidak menginginkan bantuannya dan dia mati di sini, maka semua rencana dan tujuan asli Yin Ge Zhi akan sampai ke Putra Mahkota dan Jenderal Yi dengan sangat cepat. Jika dia gagal, maka Yin Ge Zhi juga tidak akan berhasil dan kejatuhan Negara Wei hanya tinggal menunggu waktu.
Dia tidak berencana membiarkan Yin Ge Zhi mengetahui identitasnya secepat ini, kejadian hari ini benar-benar di luar ekspektasinya. Dia sadar betul bahwa hubungan mereka selama ini tidak cukup membekas di hati Yin Ge Zhi, makanya dia merencanakan jalan keluar untuk dirinya sendiri jika sewaktu-waktu identitasnya terbongkar lebih cepat.
Feng Yue menyarankan sebaiknya mereka bicara lebih lanjut di tempat lain, tapi Yin Ge Zhi diam saja dengan wajah pucat yang membuat Feng Yue jadi khawatir dan refleks mengulurkan tangan untuk mengecek dahinya.
Tapi Yin Ge Zhi sontak menampar keras tangan Feng Yue dengan jijik, dan menuduhnya masih terus berakting. Bagaimana bisa seorang jenderal wanita Negara Wei, malah menjual dirinya jadi pel***r? Apa Feng Yue tidak merasa kalau perbuatannya ini menghina para prajurit yang gugur di medan perang? Dan apa yang dia lakukan untuk menghilangkan kekuatan bela dirinya?
Feng Yue santai membuka pita merah di tangannya yang selama ini tak pernah dia lepaskan itu untuk menunjukkan pada Yin Ge Zhi dua bekas luka menyilang besar, bekas luka pemotongan tendon, hukuman kejam yang biasanya dilakukan oleh Negara Wei untuk menghancurkan kekuatan bela diri seorang pengkhianat negara.
Hati Yin Ge Zhi mencelos melihat bekas luka menyilang besar itu, rasanya dia tidak ingin mempercayainya, tapi itu benar-benar nyata terpampang di depan matanya. Bahkan tabib terhebat di seluruh dunia sekalipun, tidak akan pernah bisa memperbaiki tendon yang sudah dipotong itu.
"Untuk apa Yang Mulia marah? Hamba sudah kehilangan segalanya, rumah dan keluarga. Aku benar-benar sudah tidak memiliki kekuatan bela diri dan tidak bisa menjadi ancaman bagimu. Walaupun aku memang menyembunyikan sesuatu, tapi itu hanya untuk pertahanan diri. Sekarang aku memperlihatkan kebenarannya padamu dan tidak ada niatan untuk membalaskan dendam masa lalu, jadi kemarahanmu membingungkanku. Apakah kau pikir aku licik karena kabur dari kematian sehingga kau ingin membunuhku lagi?"
Tanpa sepatah kata, Yin Ge Zhi langsung membopong Feng Yue terbang keluar dari kediaman inj, mengabaikan orang-orangnya Jenderal Yi yang berusaha menahan mereka.
Dia terus membopongnya erat seolah takut dia akan kabur di tengah jalan sampai akhirnya mereka sampai kembali ke rumah mereka.
Yin Ge Zhi langsung berteriak memanggil Gan Jiang dan mengonfrontasinya yang bekerja sama dengan Feng Yue karena Gan Jiang mengetahui identitas asli Feng Yue.
Kaget menyadari mereka sudah ketahuan, Gan Jiang sontak bersujud dan mengakui kesalahannya. Guan Zhi yang baru datang dan tidak tahu apa-apa, jelas bingung dengan situasi ini.
Namun Yin Ge Zhi tanpa mengatakan apa pun, langsung menyeret Feng Yue ke kamar dan melemparnya ke sofa.
"Kenapa kau datang ke Wu?" Tanya Yin Ge Zhi.
"Untuk membunuh orang," jawab Feng Yue.
Tapi jangan khawatir. Dia tidak berniat membunuh Yin Ge Zhi kok. Kebanyakan yang ingin dia bunuh sudah mati, sekarang tinggal Jenderal Yi.
"Kau tidak ingin membunuhku?" Tanya Yin Ge Zhi tak percaya.
Feng Yue tertawa ngakak mendengarnya, "apakah Yang Mulia merasa bersalah sehingga merasa aku ingin balas dendam padamu?"
Tentu saja Feng Yue ingin membunuhnya juga, tapi tidak sekarang, dan pastinya dia tidak cukup bodoh untuk mengakuinya secara terang-terangan.
Dia mengaku bahwa sejak dia kabur dari eksekusi matinya, dia sengaja datang ke Wei karena Wu terlalu berbahaya baginya. Dia berencana membunuh orang-orang di sini yang terkait dengan fitnahan terhadap ayahnya.
Dia mau mencari bukti kolusi antara ayahnya dan Jenderal Yi, tapi jika tidak menemukannya, maka dia akan kembali ke Wei dan membunuh orang-orang yang bertanggung jawab atas malapetaka yang menimpa seluruh Keluarga Guan.
Dia sama sekali tidak berencana bertemu dengan Yin Ge Zhi, apalagi Yin Ge Zhi sangat licik. Pertemuan mereka benar-benar kebetulan, dia tidak bisa mundur, jadi sekalian saja dia membantu Yin Ge Zhi.
Tapi dia sungguh tidak ada niatan buruk pada Yin Ge Zhi. Sejak awal dia tidak pernah melakukan apa pun yang bisa menyakiti Yin Ge Zhi, dia bahkan membantu Yin Ge Zhi menipu Putra Mahkota.
Namun amarah Yin Ge Zhi tetap tak menurun sedikitpun karena dia masih belum bisa mempercayai Feng Yue. Dialah yang mengirimkan bukti pengkhianatan Jenderal Guan ke ibu kota. Feng Yue sungguh tidak membencinya?
"Di antara Yang Mulia dan aku hanya ada keuntungan, tidak ada cinta ataupun benci," tegas Feng Yue sembari tetap menatapnya dengan tenang.
Yin Ge Zhi sontak tertawa miris mendengarnya, teringat bagaimana selama ini Feng Yue selalu bilang cinta padanya, memujinya setinggi langit, dan selalu bilang kalau Feng Yue ingin selalu bersamanya selamanya, tapi sekarang Feng Yue malah bilang bahwa di antara mereka cuma ada keuntungan, tidak ada cinta ataupun benci.
Bodoh sekali dia membiarkan dirinya mempercayai omongan Feng Yue dan membiarkan Feng Yue masuk dan mengakar di dalam hatinya.
Pangeran Yi yang agung, yang tak pernah sekalipun mencintai wanita mana pun, bahkan sudah melepaskan diri dari kenangan akan wanita tak dikenal tiga tahun yang lalu, sekarang malah dengan bodohnya jatuh ke tangan seorang wanita penghibur rendahan.
"Bagiku sekarang kau tidak menunjukkan keuntungan, cuma ancaman."
"Menjadi ancaman hidup bagimu, tidak buruk juga. Lagipula, Jenderal Yi pasti tidak akan berakhir baik, kan?"
"Bagaimana kau tahu dia tidak akan berakhir dengan baik?"
"Karena baik kau maupun Putra Mahkota tidak akan melepaskannya. Namun Putra Mahkota tidak akan membiarkannya mati, dan jika tanganmu ternoda darahnya, maka kau akan sulit menjelaskannya. Jadi kenapa tidak membiarkanku menanganinya? Aku tidak punya apa pun, tidak akan rugi apa pun dan tidak takut apa pun.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam