Yan Chi santai saja merapikan kembali bajunya sembari memberitahu semua orang bahwa Qin Wan barusan cuma mengobati lukanya yang belum sembuh.
Qin Wan pun bergegas keluar untuk memberi salam pada Tuan Putri. Yue Qing pikir kalau Qin Wan bakalan menemani Tuan Putri naik perahu, makanya dia sengaja mengantarkan Tuan Putri ke perahu.
Namun mendadak Tuan Putri malah menyuruh Qin Wan untuk jalan-jalan berdua sama Yue Ning. Pfft! Gagal deh rencana Yue Qing.
Soalnya kan Qin Wan sebelumnya belum pernah mendatangi acara festival musim gugur di sini, makanya Tuan Putri ingin dia bersenang-senang dulu dan menikmati keramaian festival ini seperti anak muda lainnya.
Pfft! Kasihan Yue Qing, dia jadi kecewa. Namun berhubung sudah terlanjur, akhirnya dia pergi bersama neneknya tersebut, sedangkan Qin Wan jalan-jalan bersama Yue Ning, Yue Jia, Wei Yan Zhi dan Yan Chi.
Di tengah jalan, tiba-tiba terdengar suara alunan kecapi, dan Wei Yan Zhi refleks mengenali lagu itu. Sekilas dia tampak seperti orang yang menyukai musik, tapi saat Qin Wan mengomentari reaksinya itu dan menanyakan apakah dia bisa bermain kecapi, wajahnya kembali seperti sedia kala dan menyangkal.
Dia mengklaim bahwa dia mengenali lagu ini hanya karena sering mendengarkan kakak tirinya memainkan lagu ini berulang kali. Kakak tirinya sangat ahli bermain kecapi, dia dan Nona Song belajar kecapi pada guru yang sama.
Hmm, informasi yang menarik. Mengingat bekas gigitan manusia yang ada di bahu Nona Song, mungkinkah itu adalah perbuatan kakak tirinya Wei Yan Zhi? Bagaimanapun, Nona Song selalu dipingit, jadi pria-pria yang pernah berinteraksi dengannya pun terbatas pada para kerabat.
Yue Ning dengan cepat menyela suasana tak menyenangkan ini dan mengingatkan semua orang untuk tidak memikirkan kasus Nona Song untuk hari ini, karena hari ini seharusnya mereka semua bersenang-senang.
Mereka akhirnya memutuskan berpisah, Qin Wan pergi berdua dengan Yue Ning ke area khusus yang menjual segala aksesoris dan pernak-pernik wanita, sedangkan yang cowok-cowok pergi ke tempat lain.
Qin Wan membelikan tiga lentera untuknya sendiri, Yue Ning dan juga untuk Fu Ling. Saat mereka keluar dari kios lentera, suasana jadi semakin ramai dan orang-orang semakin banyak berdatangan.
Setelah itu, Qin Wan juga membeli topeng untuk mereka bertiga yang dia pilih berdasarkan karakter mereka masing-masing.
Tepat setelah itu, tiba-tiba mereka semua terdorong di dalam keramaian, dan berhubung mereka semua memegang lampion, jadi mereka tidak bisa saling berpegangan dan akhirnya terpisah ke arah yang berbeda.
Yang jadi masalah, hanya Qin Wan satu-satunya yang terus terbawa arus ke arah yang berbeda dari mereka hingga akhirnya dia menghilang entah ke mana yang jelas saja membuat Fu Ling cemas.
Dari mendengarkan percakapan orang-orang di sekitarnya, Qin Wan mengetahui bahwa ternyata orang-orang ini mau menonton grup Opera Shuang Jing yang sangat terkenal di Jinzhou dan Jianzhou.
Dia terus terbawa arus keramaian hingga akhirnya mereka berhenti setelah tiba di tempat pertunjukkan. Dia bisa saja menunggu di sini sambil menonton, tapi memikirkan Fu Ling yang pasti sangat mengkhawatirkannya, Qin Wan akhirnya memutuskan untuk pergi menembus keramaian.
Namun baru beberapa langkah, tiba-tiba dia melihat sosok yang tampak familier yang mengenakan jubah biru yang dia kenali seperti jubah birunya Yue Qing.
Tapi bukankah Yue Qing sedang bersama Tuan Putri sekarang? Perahu keluarga Marquis juga berada di arah yang berlawanan, kalaupun itu Yue Qing, tidak mungkin dia bisa berada di sini secepat ini. Tapi kalau bukan Yue Qing, terus siapa yang di depan itu?
Penasaran, Qin Wan pun menembus keramaian menuju ke arah orang itu dan saat akhirnya dia bisa keluar dari kerumunan orang, dia melihat orang itu masuk ke gang lalu dengan cepat menghilang di sana.
Qin Wan ragu-ragu sesaat, tapi akhirnya rasa kekepoannya mengalahkan keraguannya hingga dia pun memutuskan nekat membuntuti orang itu.
Di tempat lain, Fu Ling dan Yue Ning terbawa arus ke arah yang berlawanan di mana kerumunan orang-orang ini ternyata mau antri pembagian sembako.
Untungnya setelah beberapa menit, mereka akhirnya bisa keluar dari antrian dan bergegas menuju ke arah yang dituju Qin Wan. Namun setelah sampai sana, mereka malah tidak melihat Qin Wan di mana-mana.
Mereka pikir bahwa mungkin Qin Wan masih terdorong di dalam keramaian, makanya mereka naik ke tempat yang agak tinggi supaya Qin Wan bisa melihat mereka, tapi bahkan setelah beberapa lama menunggu, tetap saja Qin Wan tidak kelihatan di antara keramaian. Fu Ling jadi semakin panik sekarang.
Biarpun orang-orang ini banyak yang memakai topeng, tapi Qin Wan seharusnya mudah kenali karena dia mengenakan topeng Xiezhi yang sangat berbeda daripada yang lain.
Untungnya tak lama kemudian, Yue Jia, Wei Yan Zhi dan Yan Chi muncul bersama. Yue Ning pun langsung meminta mereka untuk mencari keberadaan Qin Wan yang entah menghilang ke mana.
Maka Yue Jia pun meminta Wei Yan Zhi untuk kembali ke jalan awal karena siapa tahu Qin Wan sudah balik ke sana, sedangkan dia sendiri dan Yan Chi berpencar ke arah yang berbeda. Sebelum mereka semua pergi, Yue Ning memberitahu mereka bahwa Qin Wan membawa lampion anggrek dan mengenakan topeng Xiezhi.
Fu Ling ingin sekali ikutan mencari saking cemasnya, tapi Yue Ning melarang dan menginstruksikannya untuk tetap di sini. Takutnya Fu Lin hilang juga sebelum Qin Wan ditemukan.
Padatnya orang membuat Yue Jia dan Yan Chi kesulitan bergerak. Di saat inilah, Yan Chi melihat sebuah gang dan akhirnya memutuskan untuk bergerak ke sana.
Bahkan gang itu pun lumayan ramai. Namun biarpun Yan Chi terus bergerak semakin ke dalam, tetap saja dia tidak menemukan satu pun orang yang mengenakan topeng Xiezhi.
Akhirnya begitu tiba di tengah gang yang sudah tidak ada orangnya sama sekali, dia memutuskan untuk balik saja dan mencari ke arah lain. Namun tepat saat dia hendak berbalik, mendadak sudut matanya menangkap sebuah cahaya suram di tanah tak jauh dari sana.
Yan Chi akhirnya bergerak ke arah cahaya itu hingga dia menemukan lampion anggrek tergeletak di tanah, ini lampionnya Qin Wan. OMG! Apa yang membuat Qin Wan menjatuhkan lampion ini? Apa yang terjadi padanya?
Cemas, Yan Chi akhirnya memutuskan untuk terus menyusuri gang itu sembari membawa lampion itu dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada Qin Wan.
Teringat orang yang berusaha menakut-nakuti Qin Wan dengan cara jadi mayatnya Nona Song, Yan Chi jadi semakin cemas, berpikir bahwa mungkin Qin Wan diculik oleh si pelaku.
Karena itulah dia akhirnya terbang ke atas atap rumah orang sehingga dia bisa melihat area itu dengan lebih jelas. Dari sinilah dia bisa melihat akhir gang ini menuju ke arah pasar lampion.
Yan Chi pun memutuskan untuk menuju ke arah pasar lampion tersebut sembari terus memikirkan kenapa Qin Wan nekat menyusuri gang yang sepi, gelap dan bau ini.
Setibanya di akhir gang, dari atas atap rumah orang dia melihat ada menara lampion yang cukup tinggi. Area ini cukup sepi sekarang karena kebanyakan orang sedang menonton pertunjukkan opera.
Matanya menyurvei seluruh area itu hingga akhirnya dia melihat Qin Wan tak jauh dari sana, sedang berdiri diam di tengah jalan dengan masih mengenakan topeng Xiezhi, tapi dia memperhatikan Qin Wan sedang menoleh kanan-kiri seperti sedang mencari sesuatu.
Tepat saat dia hendak bergerak ke arah Qin Wan, dia malah melihat menara lampion yang berada di belakangnya Qi Wan bergerak roboh tepat ke arah Qin Wan. OMG!T
anpa memedulikan apa pun, Yan Chi pun sontak melesat melemparkan dirinya untuk melindungi Qin Wan.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Qin Wan sebelumnya?... Awal mulanya, dia melihat sosok yang mirip Yue Qing dan memutuskan untuk membuntutinya.
Sebenarnya awalnya dia juga ragu dan takut untuk melanjutkan setelah1 sampai di tengah gang yang sepi dan gelap. Namun anehnya, setelah beberapa lama membuntuti, dia menyadari bahwa orang yang mirip Yue Qing itu, sepertinya sedang menuntunnya.
Dia jalan, 'Yue Qing' juga jalan. Dia berhenti jalan, si 'Yue Qing' juga berhenti jalan. Dia mempercepat langkahnya, si 'Yue Qing' juga semakin mempercepat jalannya.
Berhubung Qin Wan kepo luar biasa, dia akhirnya tidak takut lagi untuk terus membuntuti. Malah lama-lama dia jadi gusar karena gerakannya terbatas gara-gara memegang lampion, makanya dia tanpa ragu membuang lampionnya, lalu lari mengejar orang itu hingga akhirnya dia masuk ke area pasar lampion ini. Di sini dia cuma bisa berdiri kebingungan di tengah jalan karena si 'Yue Qing' mendadak menghilang... hingga akhirnya terjadilah insiden menara roboh ini dan untungnya dia selamat berkat Yan Chi. Namun Yan Chi sendiri jadi terluka karenanya.
Orang-orang pun seketika berdatangan. Qin Wan ingin mengecek lukanya Yan Chi, tapi yang tak disangkanya, Yan Chi balik ke menara roboh itu hanya untuk mengambilkan lampion anggreknya yang dia bawa. Lampion itu tidak rusak ataupun terbakar walaupun Yan Chi sempat menjatuhkannya saat menyelamatkan Qin Wan tadi.
Tepat saat itu juga, Yue Jia dan yang lain akhirnya akhirnya datang juga dengan mencemaskan Qin Wan. Qin Wan meyakinkan kalau dia baik-baik saja, tapi Yan Chi terluka, jadi mereka pun bergegas menuju ke perahu keluarga Marquis.
Di sanalah mereka melihat Yue Qing yang asli, sedari tadi ada di sini bersama Tuan Putri, tidak punya kesempatan untuk keluar sama sekali karena neneknya itu terus mengajaknya ngobrol sepanjang waktu. Jadi sudah pasti orang yang Qin Wan buntuti tadi bukan Yue Qing.
Sementara Yue Ning memberitahu yang lain tentang apa yang terjadi tadi, Qin Wan membawa Yan Chi masuk kabin untuk mengobatinya. Padahal luka lamanya Yan Chi belum sembuh, tapi sekarang malah ketambahan luka baru lagi.
Qing Wan benar-benar merasa berterima kasih pada Yan Chi, makanya dia menyatakan bahwa jika dia membutuhkan bantuan medisnya lagi di masa mendatang, dia tidak akan minta bayaran satu sen pun.
Mendiskusikan kasus ini, Qin Wan yakin bahwa pelakunya adalah orang yang tidak menginginkannya untuk ikut campur dalam kasus Nona Song.
Menurut Yan Chi, pelakunya sudah pasti tahu kalau Qin Wan bisa melakukan otopsi, makanya dia berusaha melakukan segala cara untuk mencelakai Qin Wan.
Tapi... orang-orang yang mengetahui kemampuannya ini kan tidak banyak. Cuma anggota inti Keluarga Marquis, Prefek Huo, Xu He, Huo Ning dan kedua pelayannya, Yan Chi dan Wei Yan Zhi.
Yan Chi penasaran apakah mungkin Qin Wan pernah tak sengaja keceplosan?... Ah! Qin Wan ingat waktu itu dia hampir keceplosan ngomong ke Wei Yan Zhi tentang nasalah dia memeriksa mayat Nona Song. Sebenarnya waktu itu dia langsung berusaha menutupinya, tapi... mungkinkah?
Wei Yan Zhi ada di sana waktu dia melakukan otopsi pertamanya. Lalu kemudian terjadilah insiden mayat tanpa kepala yang muncul di jendela kamarnya. Tapi Wei Yan Zhi tidak kidal. Apakah mungkin kecurigaannya salah?
Yue Jia dan Wei Yan Zhi kembali tak lama kemudian setelah menyelidiki insiden menara lampion yang roboh, tapi sayangnya, mereka tak banyak menemukan petunjuk selain fakta bahwa tali pengikat menara lampion itu dipotong dengan sebuah alat yang sangat tajam, dan tidak menemukan seorang pun yang mencurigakan. Mungkin orangnya sudah melarikan diri di tengah keramaian.
Tak lama kemudian, Prefek Huo juga ikutan muncul. Bukan karena masalah kasus ini, melainkan karena orang-orangnya yang baru kembali dari menyelidiki Kuil Tenli yang merupakan rest stop terakhir rombongan pengantin, belum bisa menemukan kepala korban, tapi mereka menemukan jejak darah di satu area, dan juga...
Mereka mengetahui bahwa pada malam yang sama, rombongannya Yan Chi juga beristirahat di area kuil yang sama, hanya saja lokasi kemping mereka berseberangan dengan lokasi kemping rombongan pengantin. Karena itulah, sekarang Yan Chi juga jadi tersangka dalam kasus ini.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam