Rekap Novel Coroner's Diary Bab 68 - Bab 71

 

Keempat pelayan itu bernama sama karena mereka dibesarkan di rumah ini, sama seperti pelayannya Nona Ke-5 dan Nona Ke-6.

Fu Ling langsung suka sama Wan Tang yang menurutnya paling rajin, pagi-pagi sudah bekerja mengurus tanaman-tanaman anggrek di luar. 

Wan Tao juga lumayan, tapi dia tidak sepintar Wan Tang, dan lebih agresif ingin melayani Qin Wan lebih dekat. Fu Ling tidak akan membiarkannya! 

Wan Xing diam saja, tampaknya kurang bisa apa-apa. Wan Li yang paling tidak Fu Ling sukai, entah sejak kemarin malam pergi ke mana tuh orang. Gayanya songong banget.

Tapi dia sudah mendapatkan informasi tentangnya. Wan Li tuh cantik sejak kecil, orang tuanya adalah pengurus kediaman luar keluarga Qin. 

Awalnya dia mau ditempatkan jadi pelayannya Nona Ke-5, tapi Nona Ke-5 tidak memilihnya. Nona Ke-6 juga sama, tidak mau memilihnya. Dan dia tidak pula terpilih jadi pelayan para tuan muda. Makanya sekarang dia mau dinikahkan oleh orang tuanya, tapi malah mendadak dia dipilih untuk melayani Qin Wan.

Qin Wan langsung bisa memahami apa alasannya. Wan Li sangat cantik, pastinya Nona Ke-5 dan Nona Ke-6 tidak mau dikalahkan oleh pelayan. Sedangkan dia termasuk orang luar dengan masa depan yang tak pasti, makanya Wan Li pasti tidak mau melayaninya.

Karena halaman depan memerintahkan setiap halaman untuk mengirim orang untuk mengambil perlengkapan dekorasi festival musim gugur, Qin Wan pun memerintahkan Wang Tang dan Wan Tao pergi ke sana. 

Kebetulan sekali, karena kediaman sedang sibuk dengan persiapan festival musim gugur, jadi semua orang dan pelayan sekarang sedang berada di halaman depan. 

Kesempatan! Qin Wan pun langsung memerintahkan Fu Ling untuk menggantikannya menumbuk obat herbal, lalu beralasan kalau dia mau mengambil lebih banyak bahan obat ke apotek sendirian.

Padahal dia tidak belok ke apotek, melainkan terus jalan ke timur ke arah hutan bambu ungu. Waktunya terbatas, jadi dia berusaha jalan secepatnya, mengabaikan tubuh lemah Qin Wan yang gampang lelah dan mulai berkeringat.

Tepat saat dia baru tiba di depan hutan bambu ungu, tiba-tiba dia melihat seseorang berjalan di dari dalam hutan. Qin Wan pun segera menyembunyikan diri di koridor samping dekat hutan bambu ungu dan melihat orang itu adalah Selir Ke-8. Ngapain dia pergi ke hutan bambu yang katanya angker ini?

Sikapnya juga tampak jelas aneh. Matanya terus melirik kanan-kiri seolah takut ketahuan orang. Tangannya juga tampak aneh, sepertinya dia menyembunyikan sesuatu di tangannya. Mungkinkan dia masuk hutan bambu ini untuk mengambil sesuatu yang dia sembunyikan di sana?

Bahkan setelah Selir Ke-8 kembali ke kediaman selir, Qin Wan tetap berdiri di tempat persembunyiannya beberapa lama karena mengira masih ada orang lain yang akan muncul juga dari dalam hutan bambu.
Tapi setelah beberapa lama, tempat itu tetap sepi. 

Namun Qin Wan akhirnya memutuskan untuk balik saja dan urung masuk hutan bambu ungu. Setidaknya kali ini dia mendapatkan penemuan baru.

Namun tepat saat dia berbalik, dia malah langsung membeku melihat Wan Xing berdiri tak jauh darinya dan mengaku bahwa dia datang untuk menjemput Qin Wan balik.

Lah kok tahu dia kalau Qin Wan ada di sini? Sontak saja Qin Wan langsung curiga padanya, "siapa yang mengirimmu untuk membuntutiku?"

Wan Xing sontak menundukkan kepalanya dengan agak gugup saat dia mengaku bahwa tadi Nyonya Lin datang tepat setelah Qin Wan pergi, makanya Fu Ling mengutusnya untuk mencari Qin Wan. (Tapi itu tidak menjelaskan kenapa dia bisa melacak Qin Wan sampai ke hutan bambu ungu)

Qin Wan masih sangat mencurigainya tapi tak mengatakan apa pun lagi dan langsung berjalan kembali ke halamannya di mana sudah ada Nyonya Lin, Nona Ke-5, Qin Chen dan Qin Li.

Dia berbohong pada yang lain bahwa dia sedang menyiapkan obat untuk Tuan Putri, makanya dia agak lama, dan Wan Xing mendadak berinisiatif membantunya berbohong bahwa Qin Wan tadi sedang menunggu apoteker di depan apotek, tapi dia tidak tahu kalau apotekernya sekarang juga sedang berada di halaman depan bersama yang lain. (Hmm, dia lumayan pintar menyembunyikan rahasia dibandingkan Fu Ling. Jadi tambah mencurigakan nih si Wan Xing)

Nyonya Lin ternyata mau mengajaknya bersama anak-anaknya untuk pergi ke toko Jinxiu, Nyonya Tua sudah memesan baju musim gugur baru untuk mereka semua. Sebelum pergi, Qin Wan melirik tajam ke arah Wan Xing yang masih menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Toko Jinxiu sangat terkenal, bukan hanya di Jinzhou, tapi juga di ibu kota. Hadiah perhiasan batu safir pemberian Qin Chen dan Yao Xin Lan untuk Qin Wan waktu itu adalah buatan toko ini.

Namun yang tidak Qin Wan sangka, ternyata Nyonya Lin ternyata mau mengikutsertakannya dalam acara festival besok. Dia dengan tak enak hati terpaksa harus menolak karena sebelumnya dia tidak tahu tentang rencana Nyonya Lin, dan dia sudah menerima undangan keluarga Marquis duluan. Dia akan dijemput besok sore.

Nona Ke-5 sih senang-senang saja, ogah dia berperahu bersama Qin Wan. Nyonya Lin sontak membentak Nona Ke-5 atas sikap tak sopannya, dan mengizinkan Qin Wan pergi bersama keluarga Marquis.

Sementara Qin Chen dan Nona Ke-5 masuk ke kamar pas, Qin Li mencoba menanyai Qin Wan tentang ke mana dia pergi tadi. Dia agak kurang percaya kalau Qin Wan pergi ke apotek. Letak apotek tidak seberapa jauh, tapi Qin Wan lama sekali datangnya, bahkan tampak berkeringat tadi.

Qin Wan santai beralasan bahwa dia tadi cuma menunggu cukup lama di depan apotek, lagian dia tidak tahu apa tujuan Nyonya Lin mencarinya, makanya dia mendahulukan masalah obatnya Tuan Putri.

Namun dibandingkan kecurigaan Qin Li terhadapnya, ada hal lain yang menarik perhatian Qin Wan tentang Qin Li. Tak lama kemudian, tepat setelah Qin Li keluar dari kamar pas, dia melihat di leher Qin Li ada borok kemerahan yang tampak jelas berusaha dia tutupi dengan baju kerah tinggi. Hah? Dia sakit apa?

Sepanjang perjalanan pulang, pikiran Qin Wan terus berkutat antara tanda penyakit serius yang ada di lehernya Qin Li, dan juga tentang Liu Chun dan Selir Ke-8 yang sama-sama pernah masuk ke hutan bambu ungu. Keluarga ini benar-benar penuh dengan orang-orang mencurigakan.

Kembali ke kamarnya, pikiran Qin Wan kembali ke Wan Xing. Menurut Fu Ling, cuma Wan Xing yang latar belakangnya paling tidak jelas. Kemungkinan dia aslinya bukan pelayan yang dibesarkan dan dilatih di kediaman Qin, melainkan dibeli dari luar dan ditempatkan di sini seolah dia pelayan asli rumah ini. (Hmm, semakin mencurigakan)

Wan Xing tampak kurang menonjol dibandingkan yang lain, namun jelas sekali dari kejadian tadi sore, Wan Xing sepertinya bukannya kurang dibandingkan yang lain, tapi cuma menyembunyikan kepintarannya.

Malam itu saat Qin Wan tidur, dia bermimpi buruk, memimpikan kejadian pembunuhan Qin Wan yang asli. Dia merasakan penderitaan dan kesakitan yang amat sangat saat si pelaku menyeret, menjambak, lalu mencekik leher Qin Wan yang asli.

Pandangan matanya memburam sehingga dia tidak bisa melihat wajah si pelaku dengan jelas. Namun tepat saat akhirnya pandangan matanya hampir jelas melihat si pelaku, mendadak dia dibangunkan oleh Fu Ling yang sangat mengkhawatirkannya karena dia bergerak-gerak dengan gelisah dalam tidurnya tadi. 

Fu Ling sangat khawatir sampai-sampai dia hampir menangis. Berusaha menenangkan dirinya, Qin Wan baru sadar kalau sekarang sudah hampir siang. Namun mimpi tadi memang terasa sangat menyakitkan.
 
Padahal ini cuma mimpi, Qin Wan yang asli pasti jauh lebih kesakitan saat itu terjadi padanya. Mati disiksa selama itu terasa jauh lebih menyakitkan daripada kematiannya sendiri dengan cara ditembak anak panah tepat di jantungnya.

Tak lama kemudian usai mandi dan makan, Qin Wan mendapati Wan Tang dan Wan Tao sudah sibuk dengan dekorasi festival musim gugur. Karena mereka kekurangan tenaga, akhirnya mereka membawa Wan Xing untuk ikut membantu juga.

Yang tidak Qin Wan sangka, walaupun fisiknya Wan Xing tampak kurus dan lemah, tapi ternyata gerakan Wan Xing jauh lebih cekatan dan mampu menangani barang-barang berat dengan lebih mudah, dia bahkan memanjat tangga dengan sangat mudah dan lancar.

Tak disangka, ternyata Wan Xing bukan hanya memiliki otak yang cerdas, tapi juga fisik yang tangkas dan cekatan. Gerakannya sontak mengingatkan Qin Wan akan Yue Ning, seorang wanita yang ahli bela diri. Mungkinkah Wan Xing juga bisa bela diri?

Tepat saat dia masih mengamati Wan Xing, mendadak dia diberitahu bahwa ada orang dari kediaman Marquis yang datang untuk menjemputnya. Cepat sekali, dia pikir bakalan dijemput agak sorean.

Yang lebih tak dia sangka, dia pikir yang datang menjemputnya adalah Yue Ning, tapi ternyata yang berdiri di depan gerbang adalah Yan Chi yang entah mengapa hari ini auranya terasa jauh lebih intens sehingga terasa lebih menakutkan daripada biasanya.

Qin Wan jadi agak tegang dibuatnya, apalagi mereka harus duduk di satu kereta yang sama. Qin Wan refleks melirik tangan kirinya, dan Yan Chi ternyata memperhatikannya, makanya Yan Chi sengaja mengangkat tangan kirinya dan tanya ada apa dengan tangan kirinya sehingga Qin Wan meliriknya.

Qin Wan akhirnya memberanikan diri tanya apakah Yan Chi bisa menulis dengan tangan kiri dan Yan Chi tanpa ragu mengiyakannya, bukan cuma menulis, dia juga bisa menggunakan pisau dengan tangan kirinya.

"Apakah Yang Mulia tahu bahwa seluruh keluarga Marquis sedang mencari orang yang bertangan kidal?"

"Terus kenapa?"

"Sekarang ini, hanya Yang Mulia satu-satunya orang yang bertangan kidal."

Suasana seketika jadi semakin menegangkan saat Yan Chi menyadari Qin Wan mencurigainya sebagai pembunuh. Qin Wan tidak mengiyakan atau menyangkal, tapi yang pasti, bukti terhadap Yan Chi tidak lengkap.

Dia langsung cepat-cepat beralih topik menanyakan perkembangan penyembuhan luka Yan Chi, tapi Yan Chi malah mengeluh tidak ada perubahan, malah membuatnya merasa sangat tidak nyaman.
Qin Wan jelas cemas mendengarnya, mengira obat buatannya salah. Makanya dia ingin mengecek lukanya Yan Chi sekarang, tapi berhubung mereka tidak pergi ke rumah Marquis mengingat Tuan Putri juga keluar dan sudah menunggu, jadi terpaksa Qin Wan harus mengeceknya di dalam kereta.

Yan Chi membuka seluruh baju atasnya, tapi saat Qin Wan mengecek lukanya, dia tidak mendapati ada yang salah, tidak pendarahan, tidak infeksi, malah tampak sudah muncul kulit baru. Proses penyembuhannya bagus kok, kenapa dia malah bilang tidak ada perkembangan dan tidak nyaman? Bagian mana yang tidak nyaman?

Yan Chi mengklaim kalau dia tidak merasa nyaman karena rasanya sangat gatal, gatalnya lebih gatal daripada biasanya. Qin Wan sampai hampir tertawa mendengarnya, proses penyembuhan luka kulit memang biasanya ditandai dengan gatal, obatnya ini beda daripada obat biasa, lebih kuat daripada obat biasa, makanya gatalnya juga dua kali lipat daripada biasanya.

Mendadak kereta kuda berhenti. Lah? Sudah sampai? Dia kira masih agak lama? Lalu tepat saat itu juga, tirai kereta mendadak dibuka oleh Yue Qing yang sontak shock melihat Yan Chi sedang membenahi baju atasnya yang jelas bisa menimbulkan kesalahpahaman besar. Parahnya lagi, pemandangan ini bukan cuma dilihat oleh Yue Qing, tapi juga oleh Tuan Putri dan yang lain. Hadeh!
Bersambung...

Post a Comment

0 Comments