Selama semua orang di ruangan ini membicarakan kasus Shen Yi, Qin Wan sengaja terus menundukkan kepala, pura-pura seolah dia tidak memahami pembicaraan politik mereka.
Tak lama kemudian, Kapten Qi datang melaporkan bahwa kecurigaan mereka tentang ketidakcocokan testimoni rombongan pengantin dengan hasil pemeriksaan Qin Wan kemarin, memang benar. Keempat pelayannya Nona Song memang berbohong.
Pada interogasi pertama, mereka bilang bahwa mereka sempat berbincang dengan Nona Song waktu mereka istirahat pada siang hari. Makanya waktu itu mereka menyimpulkan bahwa pada waktu ini Nona Song masih hidup, jadi kemungkinan waktu pembunuhan adalah pada saat Nona Song berada di dalam tandu sepanjang sisa perjalanan ke rumah Marquis.
Namun pernyataan ini kemudian menjadi tidak cocok dengan hasil pemeriksaan Qin Wan bahwa korban dibunuh saat mereka beristirahat di rest stop. Makanya mereka melakukan interogasi ulang, dan akhirnya hari ini mereka mendapatkan pernyataan yang jauh berbeda dari yang pertama.
Keempat pelayan Nona Song ternyata tidak pernah tanya-tanya apa pun pada Nona Song sepanjang hari itu. Malah... Mereka sebenarnya bukan pelayan aslinya Nona Song. Mereka adalah para budak yang dibeli beberapa hari menjelang perjalanan pernikahan Nona Song.
Nona Song sangat tidak menyukai mereka dan sering memukuli mereka. Mereka bahkan dilarang mendekati Nona Song tanpa seizin Nona Song.
Nona Song juga sering kali tidak menyukai makanan yang mereka makan sepanjang jalan, makanya dia sering menolak makan. Dia juga tidak pernah berkumpul dengan yang lain dan lebih sering berdiam diri di tandu pengantinnya.
Makanya sepanjang hari itu, walaupun Nona Song tidak pernah memanggil mereka dan tidak terlihat makan juga, mereka sama sekali tidak merasa ada yang aneh dan tidak pernah tanya-tanya apa pun padanya.
Malam sebelumnya, mereka sempat melayani Nona Song. Namun Nona Song malah marah-marah dan mengusir mereka. Makanya mereka akhirnya cuma berjaga luar.
Namun saat mereka semua baru bangun pagi harinya, mereka semua mendapati Nona Song sudah duduk di dalam tandu pengantinnya dengan mengenakan baju pengantinnya, lengkap dengan tudung pengantinnya. Salah satu pelayan mengaku bahwa waktu itu dia mengangkat tirai tandu untuk bertanya, tapi Nona Song tidak menjawab.
Berhubung mereka terlalu takut padanya, akhirnya mereka tidak berani tanya-tanya lagi, dan begitulah bagaimana kemudian sepanjang hari itu mereka tidak lagi menaruh perhatian pada Nona Song.
Berarti pagi hari itu, Nona Song seharusnya sudah mati. Tapi katanya mereka melihatnya memakai tudung pengantin, kalau begitu seharusnya kepalanya waktu itu masih ada. Tapi sepanjang hari itu seharusnya sudah tidak ada waktu untuk membunuh korban. Aneh sekali!
Qin Wan menduga bahwa itu pasti hanya trik yang dibuat-buat oleh si pelaku untuk menipu si pelayan, setelah si pelayan tertipu, si pelaku mengambil kepala korban saat ada kesempatan di tengah jalan. Yang itu artinya, pelaku adalah salah satu di antara rombongan pengantin. Karena hanya rombongan pengantin yang punya akses dalam rentang waktu tersebut.
Masalahnya, bahkan sampai sekarang pun, mereka masih belum menemukan kepala korban yang semakin menyulitkan perkembangan penyelidikan.
Oh satu lagi, Kapten Qi memberitahu bahwa bukan cuma keempat pelayan, para pengasuh yang ikut rombongan juga bukan para pengasuh aslinya Nona Song. Mereka memang pekerja di kediaman Adipati Song, tapi bukan mereka yang membesarkan dan mengasuh Nona Song.
Mendengar itu, Tuan Putri dan Nyonya Marquis langsung saling berpandangan penuh arti. Mengapa?... Biasanya, pergantian pelayan atau pengasuh dilakukan jika mereka bermasalah.
Tapi... Kalau semua pelayan dan pengasuh utama diganti dan bukan sekedar satu atau dua orang, berarti kemungkinan besar yang bermasalah bukan para pelayan dan pengasuhnya, melainkan Nona Song-nya.
Berarti kemungkinan besar, Nona Song menyimpan sebuah rahasia. Entah apakah rahasia ini berhubungan dengan kasus ini atau tidak, tapi keluarga Marquis perlu tahu. Jika benar, berarti keluarga Adipati Song berani sekali mempermainkan mereka dengan cara menikahkan Nona Song yang bermasalah ke dalam keluarga mereka.
Mendengar itu, Yan Chi langsung menawarkan bantuannya untuk menyelidiki masalah ini untuk mereka. Tuan Marquis dan Tuan Putri langsung setuju.
Menurut Yue Ning yang pernah bertanding , sekaligus menginterogasi Wei Yan Zhi, kemungkinan pembunuhnya adalah salah satu pengawal rombongan pengantin.
Wei Yan Zhi pernah bilang bahwa Nona Song itu sangat temperamental dan sering membuli siapa pun yang statusnya lebih rendah darinya. Makanya Wei Yan Zhi juga tidak akrab sama Nona Song biarpun mereka sepupu dan jarang berinteraksi dengannya.
Ibunya Wei Yan Zhi cuma seorang selir. Karena ibunya meninggal dunia sejak lama, jadi dia diasuh oleh ibu tirinya yang merupakan istri utama Tuan Wei. Ibu tirinya Wei Yan Zhi ini berasal dari keluarga Song.
Namun walaupun ibu tirinya memperlakukannya dengan baik, tetap saja dia dipandang rendah oleh keluarga Song.
Sebenarnya yang seharusnya menjadi pemimpin rombongan pengantin adalah kakak tirinya Wei Yan Zhi, tapi sekitar sebulan yang lalu, si kakak tiri patah kaki setelah terjatuh dari kuda, jadi Wei Yan Zhi yang menggantikannya.
Makanya masalah ini membuat Wei Yan Zhi takut banget kalau dirinya bakalan semakin dibenci oleh keluarga Song dan mungkin saja bisa memengaruhi karirnya.
Tak lama kemudian, Yue Ning mengantarkan Qin Wan ke kediamannya Yan Chi untuk memberikan salep obat buatannya.
Namun setibanya di depan kediaman, mereka malah langsung membeku karena dari luar jendela mereka melihat Yan Chi sedang memegang kuas... pakai tangan kiri. Heh? Dia kidal?
Yue Ning sontak mencurigainya mengingat cuma dia seorang di rumah ini yang kidal. Ditambah lagi, ciri-ciri fisiknya juga sangat sesuai ciri-ciri si pelaku, dan dia juga hebat dalam bela diri dan terkenal sangat kejam membunuh orang di medan perang.
Namun Qin Wan dengan cepat mengingatkannya untuk tidak bicara sembarangan, terutama saat itu Yan Chi sudah melihat kedatangan mereka.
Qin Wan tetap tenang memberikan salep obatnya, tapi Yue Ning malah terus mencengkeram tangannya dengan tegang dan begitu dia menyerahkan salep obatnya, Yue Ning langsung pamitan dengan gugup dan langsung menyeret Qin Wan.
Jelas saja sikap mereka membuat Yan Chi keheranan dan curiga, mereka sepertinya memandangnya seolah dia penjahat keji.
Yue Ning yakin banget dengan kecurigaannya hingga dia mau mengajak Qin Wan untuk melaporkan masalah ini ke Prefek Huo sekarang juga, tapi Qin Wan langsung menghentikannya.
Qin Wan tak percaya begitu saja karena walaupun Yan Chi memang sesuai dengan ciri-ciri penjahat yang mereka cari, tapi apakah dia bahkan mengenal Nona Song? Dia selalu berada di medan perang di perbatasan yang jauh dari ibu kota, kapan dia mengenal Nona Song? Lagipula, sikapnya saat mereka memeriksa mayat Nona Song juga sama sekali tidak mencurigakan.
Mereka tidak memiliki cukup bukti, jangan gegabah. Lagipula, Yan Chi datang kemari dengan ratusan pasukannya, kalaupun dia mau membunuh orang, tidak akan mudah baginya untuk menyelinap pergi dari pasukannya.
Mengingat bekas luka-luka mengerikan yang ada di tubuh Yan Chi yang pasti didapatnya saat berperang membela negara, Yan Chi masih semuda itu tapi sudah berperang di perbatasan selama 12 tahun, dia tak rela begitu saja untuk mencurigai orang seperti itu.
Mereka bertemu Wei Yan Zhi saat itu, kondisinya tampak sudah lebih baik walaupun masih agak sedih dan terus memikirkan perkembangan kasus ini, dan sekilas tampak kaget saat Qin Wan hampir keceplosan tentang pengetahuannya terkait mayatnya Nona Song di kamar mayat.
Untungnya Qin Wan tetap tenang saat dia berbohong bahwa dia cuma tahu dari omongan Prefek Huo tadi, dan bukan karena dia pernah mendatangi kamar mayat. Dan seketika itu pula Wei Yan Zhi berubah sedih lagi, lalu pamit pergi.
Yue Ning heran pada Qin Wan, dia masih belum mempercayai Wei Yan Zhi? Qin Wan mengiyakannya, Wei Yan Zhi adalah salah satu tersangka yang dia curigai. Walaupun dia tidak bertangan kidal dan memiliki alibi, tapi situasinya secara keseluruhan lebih meyakinkan sebagai pembunuh Nona Song dibandingkan Yan Chi. Jadi daripada mencurigai Yan Chi, dia lebih memilih mencurigai Wei Yan Zhi.
Saat mereka kembali ke kediaman Qin, Fu Ling baru membahas tentang Yue Qing yang sepanjang hari ini tampak jelas suka sama Qin Wan karena selalu menatap dan memperlakukan Qin Wan dengan hangat. Hampir semua anggota keluarga Qin dan Fu Ling memperhatikannya, Qin Wan doang yang nggak.
Makanya Fu Ling langsung cerewet mempromosikan segala macam kualitas Yue Qing yang sangat layak untuk menjadi suaminya Qin Wan dan meyakini bahwa dia pasti akan menjadi suami yang baik dan memperlakukannya dengan baik.
Namun Qin Wan menegaskan bahwa saat ini dia belum memikirkan masalah menikah, dia tidak ada waktu untuk memikirkan masalah cinta. Lagipula, kalaupun dia harus menikah, dia akan menikah dengan orang ibu kota.
Selain itu, kasih sayang Tuan Putri dan Nyonya Marquis terhadapnya adalah karena rasa terima kasih padanya. Dia tidak mau memanfaatkan rasa terima kasih mereka untuk masuk ke dalam keluarga mereka. Itu sangat tidak benar. Pokoknya mulai sekarang, setiap kali mereka mendatangi rumah Marquis, Fu Ling harus tetap tenang dan masa bodo terkait apa pun yang dia dengar atau dia lihat tentang Yue Qing.
Tepat saat mereka tiba di depan kamarnya Yao Xin Lan, mereka bertemu dengan Qin Chen yang berjalan pergi dengan wajah marah, wajahnya yang biasanya ramah, hari ini tampak menakutkan.
Saat Qin Wan masuk, dia mendapati Yao Xin Lan tampak jelas habis menangis. Pasangan ini jelas sedang bertengkar. Dia tidak mengatakan apa pun tentang masalah mereka, namun jelas sekali dari ucapan ambigunya bahwa dia sangat mencintai suaminya tapi juga agak menyesal menikahi orang yang tidak terlalu mencintainya.
Saat mereka kembali ke halaman kediaman mereka sendiri, mereka mendapati Cai He sudah menunggu dengan membawa empat pelayan baru untuk Qin Wan. Keempat pelayan ini semuanya memiliki nama depan Wan: Wan Tang, Wan Tao, Wan Xing, Wan Li.
Qin Wan menerima dan menyambut mereka dengan ramah, tapi dia yakin sekali bahwa di antara keempat pelayan ini, mungkin salah satunya adalah mata-mata entah kiriman siapa. Mungkinkah ada hubungan dengan si pembunuh?
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam