Note: Adaptasi dramanya dibintangi oleh Li Lan Di dan Ao Rui Peng.
*****
Entah apa yang dilihat Qin Wan malam itu sehingga dia kemudian dikejar-kejar oleh seorang pria misterius.
Dia berusaha keluar dari dalam hutan bambu ungu, tapi sayangnya dia kemudian tersandung sehingga pria misterius itu berhasil menangkap kedua pergelangan kakinya lalu menyeretnya semakin jauh ke dalam hutan bambu ungu.
Qin Wan berusaha sekuat tenaga melawan, tapi tenaganya kalah kuat dan suara teriakannya teredam oleh hujan dan angin.
Pria itu kemudian menjambak kuat rambut Qin Wan, sebelum kemudian mencekiknya dengan kekuatan brutal. Saat dia semakin kritis, dia kemudian mendengar langkah kaki lain.
Dia hampir saja mengira dirinya bakalan selamat, tapi ternyata tidak. Yang datang justru komplotan si penjahat, seorang wanita.
Jelas dari percakapan mereka bahwa mereka mengetahui identitas Qin Wan yang merupakan Nona Muda Ke-9 Keluarga Qin.
Si wanita agak galau tapi si pria sama sekali tak peduli, pokoknya dia bertekad untuk membungkam Qin Wan dari entah apa yang dia saksikan tadi.
Dan jelas sekali dari ucapannya bahwa si pria berani melakukan ini karena dia tahu bahwa walaupun Qin Wan ini Nona Muda Ke-9 Qin, tapi Qin Wan tidak pernah dianggap di keluarga ini.
Makanya si pria kemudian semakin mengeraskan kekuatan tangannya hingga Qin Wan mati dengan mata terbuka. Setelah itu, mereka membuang mayatnya ke danau.
Tak lama kemudian, dua orang perawat ditugaskan menjaga mayat Qin Wan sambil menggosipkannya. Menurut gosipan mereka, Qin Wan tidak disenangi oleh semua anggota keluarganya karena diyakini bahwa dialah yang menyebabkan kematian kedua orang tuanya.
Pasca kematian kedua orang tuanya, Cabang Pertama Keluarga Marquis Qin di ibu kota kemudian mengirimnya ke Cabang Ketiga Kediaman Qin di Jinzhou ini, dan sejak saat itu dia lebih sering dikurung di dalam kediaman. Bahkan Nyonya Tua pun pernah bilang kalau dia pembawa sial, makanya tidak ada yang suka sama dia.
Akan tetapi, ada yang aneh dari percakapan mereka tentang kematian Qin Wan. Setelah mereka menemukan mayatnya di danau, semua orang mengira bahwa Qin Wan mati bunuh diri, menenggelamkan dirinya sendiri di danau karena patah hati setelah ditolak oleh putranya Hakim Hou. (Bukannya seharusnya ada bekas memar di lehernya? Seenggak disukai itukah dia sehingga tidak ada yang memperhatikan kondisi mayatnya dengan seksama)
Dari percakapan mereka juga diketahui bahwa Qin Wan memiliki seorang pelayan setia bernama Fu Ling yang entah di mana dia sekarang setelah sebelumnya sempat pingsan karena duka yang mendalam. Sepertinya hanya Fu Ling seorang di kediaman ini yang berduka atas kematian Qin Wan.
Perawat Yang kemudian pergi untuk mencari Fu Ling untuk menyuruh Fu Ling menggantikan meraka berjaga di sini. Berduaan saja dengan mayat di sana, Perawat Zhou seketika merasa agak seram walaupun langit subuh mulai menampakkan cahayanya.
Untungnya Perawat Yang datang tak lama kemudian, tapi dia panik banget karena barusan dia menemukan Fu Ling gantung diri, mengikuti nonanya ke alam baka.
Namun walaupun kedua perawat itu sempat shock, Perawat Zhou dengan cepat menenangkan diri dan memutuskan untuk tidak melaporkan masalah ini ke Nyonya Tua karena Fu Ling kan cuma pelayan, kematiannya sama sekali nggak penting.
Nyonya Tua mungkin bakalan lebih marah kalau tahu hari ini ada dua kematian sekaligus. Beliau sudah cukup marah dengan kematian Qin Wan yang mati bunuh diri cuma karena ditolak cowok, yang notabene, mempermalukan reputasi keluarga.
Perawat Yang setuju, walaupun dia tetap khawatir karena takut Fu Ling jadi arwah gentayangan dan menghantuinya.
"Di mana Fu Ling?" Tanya sebuah suara serak dari belakang.
Perawat Yang bingung siapa yang bicara, dia pun langsung menoleh ke asal suara dan begitu melihatnya, dia sontak menjerit dengan begitu ngeri... Melihat Qin Wan hidup kembali. OMG! Kok bisa?
Sebenarnya Qin Wan sudah sadar sejak beberapa jam yang lalu dan mendengarkan semua percakapan kedua perawat itu. Namun dari pemikirannya, jelas dia sebenarnya bukan Qin Wan.
Raganya memang raga Qin Wan, tapi jiwanya bukan. Kita belum tahu siapa dia yang sebenarnya, tapi yang pasti, dia bukan Qin Wan yang asli.
Dia juga sebelumnya mati, tapi kemudian terlahir kembali di dalam raganya Qin Wan ini. Dia tidak mengerti sebagian besar percakapan kedua perawat tadi, tapi dia tahu tentang nama besar Keluarga Marquis Qin.
Tapi yang dia ketahui adalah Keluarga Marquis Qin di ibu kota yang memang terkenal sebagai keluarga bangsawan besar. Jadi dia tidak begitu memahami tentang cabang pertama, kedua, ketiga keluarga Qin.
Dari ingatan masa lalunya, diketahui wanita ini juga sudah kehilangan kedua orang tuanya secara tak adil. Namun ternyata sekarang Langit memberinya kesempatan kedua dengan terlahir kembali ke dalam raga Qin Wan.
Perawat Yang begitu ketakutan hingga dia langsung kabur sambil terus menjerit memekakkan telinga kayak orang gila sehingga membangunkan semua orang di kediaman.
Dari situ, berita bahwa Qin Wan hidup kembali, menyebar dengan cepat ke seluruh kediaman yang super luas itu. Lalu dengan cepat para pelayan pergi ke Halaman Barat Belakang, tempat tinggalnya Qin Wan.
Namun alih-alih takut, mereka malah menggosip sepanjang jalan bahwa Qin Wan pasti kerasukan setan dan bukan benar-benar hidup kembali.
Tidak mungkin dia masih hidup karena saat dia dikeluarkan dari danau, beberapa orang mengecek nadinya dan semuanya menyatakan dia sudah mati. Dia juga mati dalam keadaan mata terbuka. Mungkin saja yang ini adalah arwahnya yang gentayangan.
Ada juga beberapa pelayan yang ketakutan begitu melihatnya, mengira dia benar-benar arwah gentayangan yang sedang menghantui mereka semua. Namun Qin Wan santai menghadapi kehebohan mereka semua dan cuma menanyakan lokasinya Fu Ling.
Memperhatikan tempat tinggalnya Qin Wan (yang asli) ini, Qin Wan jelas heran, dia nona muda keluarga Qin tapi malah ditempatkan di tempat terpencil dan tak terawat.
Namun fokus utamanya sekarang hanya Fu Ling. Dari pemikirannya, sepertinya wanita ini dulunya adalah seorang tabib. Makanya dia sekarang ingin mengecek kondisi Fu Ling.
Sementara para pelayan di luar masih heboh menggosip tentang apakah dia hantu atau bukan, Qin Wan tetap fokus pada tujuan utamanya. Dia menyuruh Perawat Zhou untuk membantunya menurunkan tubuh Fu Ling yang sudah kaku. Dia tidak banyak bicara tapi setiap perintahnya terdengar sangat tegas dan kuat.
Begitu Fu Ling diturunkan, Qin Wan dengan cepat mengecek dadanya dan beberapa bagian tubuhnya, menekan pundaknya, menjambak rambutnya dan menekan dadanya dengan penuh konsentrasi. Entah apa yang dia lakukan, mungkin sedang berusaha menghidupkan kembali Fu Ling.
Nyonya Tua Jiang dan Nyonya Lin muncul saat itu dengan diikuti oleh beberapa orang biksu. Karena mereka meyakini kalau Qin Wan dirasuki hantu, makanya para biksu ini dipanggil untuk melakukan ritual.
Namun mereka semua tetap di luar, terlalu ragu untuk mendekati Qin Wan. Lalu tepat saat itu juga, semua orang menyaksikan Fu Ling mendadak hidup kembali juga. Wow!
Fu Ling awalnya mengira dirinya sudah sampai Alam Baka dan bertemu dengan arwah nonanya, dia begitu terharu bisa menemani nonanya dalam hidup ataupun mati... Sampai saat Qin Wan memberitahu bahwa mereka berdua belum mati. Baru saat itu Fu Ling kaget dan bingung, bagaimana bisa?
Qin Wan beralasan kalau dia hanya mengalami mati suri karena nadinya sangat lemah sehingga wajar dia disangka mati. Fu Ling yang tidak memahami ilmu medis, jelas tidak begitu mengerti maksudnya apa.
Tapi kalau begitu, bagaimana dia menjelaskan tentang membangkitkan kembali Fu Ling dari kematian? Dia kan gantung diri, tapi kenapa sekarang dia cuma merasa seperti nyeri leher doang?
Bagian yang ini juga Qin Wan agak bingung bagaimana harus menjelaskannya. Apalagi dinilai dari reaksinya Fu Ling, Qin Wan yang asli jelas tidak memahami ilmu medis.
Saat itu juga, beberapa pelayan mendadak meyakini kalau dia pastilah memiliki kekuatan Bodhisattva sehingga dia bisa hidup kembali dan menghidupkan orang mati. Fu Ling langsung mempercayainya dan seketika kagum pada nonanya.
Baru setelah itu Qin Wan melihat Nyonya Tua Jiang yang menatapnya dengan penuh kebencian dan jijik mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Nyonya Tua Jiang masih kebingungan sekaligus tak percaya dengan kejadian ajaib ini, makanya alih-alih memanggil tabib untuk mengecek kondisi Qin Wan, Nyonya Tua Jiang menyerahkan perkara ini ke para biksu dan memerintahkan Qin Wan dan Fu Ling untuk dikurung di sini sampai para biksu selesai dengan ritual mereka.
Dia lebih tidak mau perkara ini sampai diketahui orang luar, makanya dia langsung mengancam semua orang untuk merahasiakan masalah ini.
Qin Wan benar-benar heran dengan sikap Nyonya Tua Jiang. Sepertinya situasi Qin Wan yang asli jauh lebih buruk daripada yang di kira. Bahkan Nyonya Tua Jiang saja memperlakukannya seolah dia sampah.
Tak lama kemudian, semua orang pergi dan kediaman ini pun ditutup rapat. Fu Ling masa bodo saking senangnya karena nonanya dan dirinya masih hidup, lalu langsung membantu Qin Wan ganti baju. Dia tidak boleh pakai baju pemakaman ini terus, bisa sial.
Namun saat Fu Ling membantunya melepaskan bajunya, saat itulah Qin Wan melihat bayangan dirinya di cermin dan melihat beberapa memar mencurigakan di sekitar lehernya, sehingga seketika itu pula dia sadar bahwa Nona Muda Ke-9 kemungkinan bukan mati menenggelamkan diri, melainkan dibunuh orang.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam