Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 9 - 3

Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 9 - 3

Ha Jin mengaku barusan dia mendapat telepon dari polisi, katanya Reporter Park sudah menyerahkan diri dan mengaku kalau dia menjual foto-fotonya pada si penguntit. Ha Jin tahu kalau ini pasti karena Jeong Hoon, iya kan? Reporter Park bukan tipe orang yang akan menyerahkan diri seperti itu.


"Maaf aku tidak memberitahumu sebelumnya."

"Belakangan ini kau aneh sekali. Kau sering membantuku tapi terus meminta maaf. Tak ada yang perlu dimaafkan, jadi jangan katakan itu lagi. Aku akan menagihmu 50 dolar setiap kali kau meminta maaf. Ah, tidak. Kau harus mengabulkan permintaanku. Yang minta maaf lebih dulu harus mengabulkan permintaan."

"Baiklah. Aku tidak akan meminta maaf lagi."

"Sial. Mengecewakan sekali. Padahal aku sudah memikirkan sebuah keinginan."


Tuan Yoo menemui Direktur rumah sakit jiwa tempat Moon Seung Ho dipenjara yang memberinya sebuah USB. Tuan Yoo penasaran tentang Jeong Hoon. Dia tidak merencanakan apapun kan belakangan ini.

"Tidak. Terakhir kali mereka bertemu, dia meminta bantuan Tae Eun."

Tuan Yoo penasaran dengan Seung Ho. Bagaimana kabarnya sekarang? Dia masih dipenjara kan? Pak Direktur mengaku agak aneh tentang Seung Ho. Waktu Jeong Hoon terakhir kali, dia jadi sangat gelisah. Tapi kali ini, Seung Ho tampak sangat tenang.

Makanya mereka mengawasinya, tapi sampai saat ini, mereka belum menemukan sesuatu yang mencurigakan. Pak Direktur penasaran dengan apa yang hendak Tuan Yoo, tapi Tuan Yoo menolak menjawab. (Apaan sih nih bapak, kok jadi ikutan misterius juga)

Isi USB itu ternyata rekaman audio Seung Ho. Setelah Pak Direktur pergi, Tuan Yoo langsung memutar rekaman percakapan Jeong Hoon dengan Seung Ho lalu menulisnya ke kertas.


Setelah itu, dia pergi menemui Tae Eun. Seperti biasanya, hanya untuk menanyainya tentang Jeong Hoon. Apa Jeong Hoon baru-baru ini pergi ke rumah sakit forensik nasional karena Yeo Ha Jin? Tuan Yoo sudah membaca berita tentang Ha Jin.

Tae Eun yakin Seung Ho tidak terlibat, dia kan dipenjara. Karena itulah Tuan Yoo merasa aneh kalau Jeong Hoon pergi ke sana menemui Seung Ho. Tuan Yoo dengar kalau Jeong Hoon juga meminta bantan Tae Eun.

"Aku tak tahu apa-apa tentang masalah ini. Kalaupun aku tahu, aku tidak bisa memberitahu Ayah."

"Kenapa?"

"Karena ini privasi-nya Jeong Hoon. Ayah tidak perlu tahu segala hal yang menimpanya."

Tapi Tuan Yoo merasa berhak untuk tahu karena dia adalah dokternya Jeong Hoon. Dia harus tahu segala hal tentang penyakitnya Jeong Hoon, sekecil apapun itu.

Tae Eun meyakinkan kalau Jeong Hoon baik-baik saja sekarang. Dia sungguh tidak mengerti kenapa... Tunggu dulu! Tae Eun mendadak curiga dengan niatan Tuan Yoo. Apa mungkin ini ada hubungannya dengan hal lain selain perawatannya Jeong Hoon? Tuan Yoo canggung menyangkal lalu buru-buru mengalihan topik. (Hmm... mencurigakan)


Polisi memberitahu Ha Jin cs bahwa berdasarkan bukti-bukti yang dimiliki Reporter Park, sepertinya akan sulit menangkap si pengunit. Sebenarnya ada cara untuk melacaknya, tapi masalahnya, akan butuh waktu cukup lama karena kedua server yang dipakai si penguntit adalah server luar negeri. Selain itu, ada hal lain yang mereka temukan.

Saat mereka menginterogasi Reporter Park, dia mengaku bahwa saat dia menunjukkan foto-fotonya Ha Jin pada si pengunit, orang itu bilang bahwa Ha Jin masih sama saat mereka pertama kali bertemu. Orang itu bilang kalau dia sudah mengenal Ha Jin sebelum Ha Jin debut. Makanya Ha Jin sangat istimewa baginya.

Mendengar itu, Ha Kyung jadi semakin mencurigai Chul karena dulu Chul bergabung di agensi ini saat Ha Jin hendak debut.


Pak polisi pun langsung pergi mendatangi apartemennya Chul dan menginterogasinya. Apa selama bekerja bersama Ha Jin, dia pernah mencurigai sesuatu? Chul mengklaim tak pernah ada kejadian khusus selama dia bekerja bersama Ha Jin.

"Kudengar kau pulang kerja lebih awal hari sabtu yang lalu. Apa yang kau lakukan usai bekerja?"

"Kenapa?"

"Aku hanya mengikuti prosedur."

"Aku stres karena sesuatu, jadi aku minum-minum di rumah temanku. Aku mabuk berat dan pingsan."

Tapi kemudian dia melihat sebuah helm hitam di atas raknya Chul. Mengingat motor yang dipakai pelaku termasuk motor berat, maka pelaku pastilah punya dua lisensi untuk kendaraan kecil. Polisi pun tanya apakah Chul punya dua lisensi untuk kendaraan kecil. Chul mengiyakannya, tapi dia mengklaim kalau dia jarang naik motor.


Polisi kedua mendatangi Sutradara Ji. Ha Kyung juga mencurigainya karena sejak Ha Jin debut, Sutradara Ji selalu berkata bahwa dia ingin merekrut Ha Jin untuk membintangi filmnya.

"Apa kau dan Nona Yeo dekat?" Tanya Pak Polisi.

"Tentu saja. Bisa dibilang kami sangat dekat selama syuting film."

"Kudengar kau mengunjungi rumahnya hari sabtu yang lalu. Boleh aku tahu alasannya?"

Sutradara Ji mengaku kalau dia ingin memberikan fotonya Ha Jin sebagai hadiah, tapi dia tidak bertemu Ha Jin. Setelah itu dia kembali ke studionya dan bekerja menulis skenario dan mengedit beberapa foto.

"Apa ada orang yang melihatmu?"

Sutradara Ji mengklaim kalau dia lebih suka bekerja sendirian. Jadi, apa itu artinya, dia tidak punya alibi? Pak Polisi menyangkal, dia hanya mengikuti prosedur.

Ngomong-ngomong, kopinya ini enak. Sutradara Ji pasti suka bepergian ke luar negeri sampai membeli kopi di luar negeri. Kalau begitu, dia pasti suka naik motor. Orang yang suka bepergian kan biasanya suka naik motor.


Sutradara Ji mengklaim bahwa dulu dia memang sering naik motor. Tapi sekarang dia menjualnya setelah menemukan hobi yang lain. Sutradara Ji tampak serius saat dia memohon agar Pak Polisi segera menangkap penguntitnya Ha Jin. Tapi begitu Pak Polisi pergi, ekspresi wajahnya berubah misterius lagi.


Semua orang saling berdiam diri dengan tegang. Ha Jin sampai bingung. Dia berusaha meyakinkan Bu Park kalau dia baik-baik saja. Baiklah, Bu Park akhirnya berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa mereka pasti akan segera menangkap si penguntit itu, Pak Polisi kan bilang kalau pelakunya pasti salah satu dari kedua pria itu.

"Kita pasti akan segera menangkapnya. Bukan begitu, Ha Kyuang-ah."

"Tentu saja. Pak Detektif bilang kita harus memercayai mereka. Detektif bilang akan menangkapnya, kita harus memercayai mereka. Jangan khawatir. Ayo kita pulang saja."

Tapi ngomong-ngomong, Ha Kyung penasaran barang-barang apa yang ada di gudang itu. Bu Park baru ingat, sebaiknya mereka membawa semua barang-barang itu karena semua itu adalah hadiah ulang tahun dari para penggemarnya Ha Jin.


Ah! Ha Kyung baru ingat. "Ulang tahunmu dua hari lagi. Aku lupa."

"Aku juga lupa." (Wkwkwk! Kakak-adik sama-sama pelupa)

"Kita menerima banyak sekali hadiah."

"Wah! Unnie sepertinya sudah sukses nih."

"Tentu saja. Apa yang akan kau lakukan di hari ulang tahunmu?" Tany u park.

"Aku harus mulai memikirkan itu."

Bersambung ke part 3

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam