Sinopsis Lucky's First Love Episode 10 - 2

Sinopsis Lucky's First Love Episode 10 - 2

He Yu memberitahu Xing Yun bahwa dia sudah bersiap untuk operasi jangka panjang demi mendapatkan Xing Yun. Biasanya dia hanya mempercayai bakat dan takdir.


Jika dia gagal mendapatkan wanita dalam jangka waktu 3 hari, biasanya dia akan ganti ke yang lain. Tapi Xing Yun beda, Xing Yun membuatnya penasaran akan kemungkinan lebih dari takdir.

Xing Yun sinis mendengarnya. He Yu tidak perlu repot-repot melakukan itu. Asal He Yu tahu saja, Xing Yun hanya membaca komik saat senggang dan selebihnya dia cuma kerja lembur. Intinya, hidupnya sangat membosankan. Dia beda dari orang-orang seperti mereka yang suka olahraga outdoor dan pecinta seni.

Tapi He Yu malah tambah antusias mendengar ucapannya dan menuntut Xing Yun untuk ngomong terus. Dia ingin sekali lebih mengenal Xing Yun. Pfft! Xing Yun speechless.

 

Yang tidak mereka ketahui, Xia Ke ternyata membuntuti mereka dan diam-diam menguping dari meja terdekat. Saat pelayan datang menanyakan pesanannya, Xia Ke tiba-tiba punya ide lalu membisiki si pelayan. Xia Ke langsung pergi setelah itu, dan saat itulah He Yu sempat melihatnya.


Setelah menghabiskan spaghetti-nya dengan cepat, He Yu dan Xing Yun rebutan untuk membayar tagihannya. Tapi yang tidak mereka sangka, pelayan memberitahu bahwa tagihan mereka sudah dibayar... oleh Nona Susan.

Si 'Nona Susan' juga berpesan bahwa dia sengaja tidak menyapa He Yu dan berharap semoga He Yu dan pacarnya yang ke-28 menikmati makan siang mereka. Pfft! Xing Yun hampir tersedak mendengar jumlah koleksi pacarnya He Yu. Dia juga berpesan agar He Yu datang ke rumahnya... untuk mengambil dalemannya yang ketinggalan.

Wkwkwk! Xing Yun ngakak. Dia punya 28 pacar? Dia tuh sudah tua tapi berwajah awet muda, atau dia memang suka gonta-ganti pacar? He Yu jelas malu dan kesal, dia tahu banget siapa pelakunya. Dia memberitahu si pelayan untuk menyampaikan pesannya ke Nona Susan, dia akan datang untuk mengambil dalemannya kalau sempat.


Semua pegawai sudah pulang, tapi Xia Ke masih di kantor sendirian. Melihat patung kucing di mejanya Xing Yun itu, Xia Ke tiba-tiba kepikiran untuk memasukkan uang koin ke dalamnya.

"Aku sudah menggajimu, jadi bantulah aku menjaga tuanmu." Ujar Xia Ke.


Selama beberapa hari berikutnya, He Yu terus menerus datang ke TIG, tapi setiap kali itu pula dia diberitah bahwa Xing Yun tidak ada di kantor gara-gara Xia Ke selalu mengajak Xing Yun meeting di luar kantor.


Dalam rapat hari itu, mereka membahas masalah yang ada dalam modul game Dating Advanture. Score-nya sangat buruk karena konten dan adegan-adeganya terlalu kuno.

Karena itulah, Xing Yun usul agar mereka mencari tenpat kencan dan cara bermain yang baru. Mereka bisa mendapatkannya melalui pengalaman di dunia nyata dan menanamkan tempat-tempat di dunia nyata dalam game mereka.

Tapi saat yang lain rapat dengan serius, Xia Ke sama sekali tidak bisa fokus. Bahkan saat Xing Yun mulai menjelaskan tentang beberapa tempat kencan, Xia Ke malah tidak mendengarnya gara-gara pesan dari He Yu.


Gara-gara itu, mereka akhirnya sepakat untuk rehat sebentar. Begitu semua orang pergi, Xia Ke langsung tanya apakah He Yu belakangan ini menghubungi Xing Yun.

"Hah? Saya sudah memblokir wechat-nya. Dia menghubungi saya beberapa kali, tapi tidak saya jawab."

Xia Ke senang. Tapi Xing Yun rasa Xia Ke salah. Soalnya ini sudah beberapa hari tapi He Yu asih juga belum menyerah.

"Kenapa? Kau sudah tergoda? Ingin jadi pacarnya?"

"Mana mungkin. Anda tahu berapa banyak pacarnya? 28 orang! Dia bisa menciptakan 3 tim sepak bola. Bahkan sekalipun tiap-tiap hubungan cuma bertahan 6 bulan, dia butuh waktu 14 tahun untuk ganti-ganti semua pacarnya itu."

Xia Ke geli mendengarnya. Boro-boro 6 bulan, He Yu cuma tahan mengejar cewek selama 3 hari. Kalau proyek Instance Zone ini sampai tertunda gara-gara masalah ini, sebaiknya Xing Yun bersiap untuk mengundurkan diri.


Hari sabtu pagi, Xing Yun masih tidur saat teleponnya tiba-tiba berbunyi dari He Yu yang mengklaim kalau laptopnya ketinggalan di TIG padahal hari ini dia harus rapat dengan klien.

Dia tidak bisa masuk karena kantor mereka tutup. Karna itulah dia meminta Xing Yun untuk datang sekarang dan bantu dia buka pintu dengan menggunakan kartu aksesnya. Dia sudah menunggu di lobi sekarang.

Xing Yun kesal. Tapi akhirnya dia datang juga tak lama kemudian. Tapi saat dia hendak masuk, He Yu malah mencegahnya dengan senyum geli. Sebenarnya dia bohong tentang rapat dengan klien itu, mana ada rapat saat weekend seperti ini.

Xing Yun jelas kesal dan mau pergi saja. Tapi tentu saja He Yu tak membiarkannya pergi begitu saja. Dia sudah menyiapkan sesuatu untuk Xing Yun loh. Mumpung dia sudah datang, sebaiknya Xing Yun melihatnya.

"Aku tidak tertarik. Aku mau pulang dan tidur."


Tapi He Yu dengan cepat membuatnya membeku di tempat saat dia mulai menyebutkan masalah dalam modul proyek game mereka. Pasti sulit membuat janji dengan tempat kencan membuat pizza yang kokinya orang Italia itu. Waktu dan pengunjungnya terbatas.

Tapi He Yu pasti akan bisa membuat janji di sana. Jadi bagaimana kalau Xing Yun membuat pizza bersamanya di jam makan siang nanti? Itu kedengarannya sangat menarik bagi wanita, dan pasti akan sangat berguna untuk game mereka.

"Bagaimana kau bisa tahu?" Heran Xing Yun.

"Aku menukar tas limited edition untuk mendapatkan update terkini tentang proyek itu."


Ling Shan datang lagi ke tokonya Shen Qing tepat saat Shen Qing hendak keluar untuk menemui seorang pelanggan. Di mana Xiao Xi?

"Barusan dijemput Xia Ke."

Ling Shan langsung sinis mendengar tentang Xia Ke. Sudah lama dia tidak bertemu Xia Ke. Mengalihkan topik, dia langsung menawarkan diri untuk mengantarkan Shen Qing.

 

He Yu dan Xing Yun akhirnya pergi ke restoran pizza itu untuk mendapatkan pelatihan cara membuat pizza dari sang koki asli Italia, dan He Yu dengan lancarnya menerjemahkan ucapan si koki pada Xing Yun.

Tapi Xing Yun malah tak percaya. He Yu beneran ngerti omongan si koki atau cuma sedang mencandainya? Mengabaikan kecurigaannya, He Yu terus nyerocos menjelaskan apa-apa saja yang diucapkan si koki.

Mereka lalu mencoba membuat adonan pizza sendiri. He Yu seperti biasanya, memanfaatkan kesempatan untuk menggodai Xing Yun, tapi Xing Yun tak tergoda sedikitpun. He Yu stres.


Saat pizza mereka mulai dipanggang, He Yu lagi-lagi menerjemahkan ucapan koki untuk Xing Yun yang berdiri di belakangnya. Tapi dia tidak sadar bahwa tepat saat itu, Xia Ke baru saja datang dengan membawa Xiao Xi.

Cemburu melihat kedua orang itu, Xia Ke diam-diam menculik Xing Yun saat He Yu masih nyerocos dengan penuh semangat. Saat akhirnya He Yu berbalik tak lama kemudian, dia jelas bingung karena Xing Yun sudah menghilang entah ke mana.


Mereka baru berhenti melarikan diri setelah cukup jauh. Xia Ke kesal, katanya Xing Yun sudah menolak He Yu. Terus apa yang mereka berdua lakukan di sini?

Xing Yun menjelaskan kalau Xia Ke salah paham. Dia melakukan ini untuk game mereka. Restoran itu menempati urutan kedua dalam daftar tempat kencan romantis. Sulit banget membuat janji di restoran itu.

Xiao Xi bingung kenapa mereka malah lari, mereka kan belum pesan pizza. Tapi Xia Ke jelas tak ingin kembali ke sana dan bertemu He Yu lagi, maka dia tanya tempat mana yang menempati urutan pertama lalu membawa mereka berdua pergi ke sana.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam