Rekap Novel Coroner's Diary Bab 64 & Bab 65


Berhubung tidak diperbolehkan melakukan otopsi, terpaksa Qin Wan cuma bisa mengecek kondisi eksternal mayat dengan seksama.
Xu He memang sudah memeriksanya juga, sayangnya, dia tidak memeriksa mayat Nona Song dengan teliti karena terlalu takut merusak mayat tersebut. Dia bahkan tidak membuka seluruh baju mayat saat memeriksanya.

Makanya Qin Wan pun mengabaikan hasil pemeriksaan Xu He dan mengecek semuanya dari awal, membuka seluruh baju mayat dan mulai meneliti mayat itu dengan teliti dengan sesekali menggunakan pisau Han Yue untuk menyingkirkan beberapa gangguan di tubuh mayat seperti belatung, karena mayatnya juga sudah enam hari dan sudah mulai membusuk. Sedangkan Yan Chi dengan cepat dan cekatan menulis semua yang diucap oleh Qin Wan.

Dari meneliti leher korban, Qin Wan menyimpulkan bahwa korban dipenggal saat dia masih hidup, dipenggal dengan sekali sabetan pedang. Jadi bisa disimpulkan bahwa pembunuhnya sudah pasti pria yang punya ilmu bela diri.

Dan juga, karena dia dipenggal saat masih hidup, maka seharusnya darahnya mengucur ke mana-mana. Namun faktanya, bekas darah di baju pengantin ini justru sangat minimal. 

Ini artinya, Nona Song tidak mengenakan baju pengantin ini saat dia dibunuh. Dan berhubung tidak ada percikan darah juga di sekitar tandu pengantin, jadi artinya, dia tidak dibunuh di dalam tandu pengantin. 

Dari area pribadi korban, Qin Wan menemukan semacam serangga yang biasanya menghuni area pepohonan di daerah selatan. 

Ini artinya, korban pasti dibunuh saat mereka tengah beristirahat di rest stop yang lokasinya memiliki pepohonan yang dibiasanya dihuni oleh serangga ini.

Qin Wan pun langsung menyarankan Prefek Huo untuk mengecek area rest stop rombongan pengantin yang memiliki ciri-ciri tersebut, kemungkinan dia bisa menemukan kepala korban di sekitar sana.

Prefek Huo yang belakangan ini frustasi gara-gara kasus ini, sontak bersemangat kembali, akhirnya dia bisa mendapatkan petunjuk dan langsung pergi untuk mengatur tim pencarian.

Qin Wan belum selesai dan lanjut meneruskan pemeriksaannya. Kali ini mengoles cuka putih ke mayat tersebut, dan setelah beberapa menit menunggu cuka putih bekerja, Qin Wan akhirnya menemukan sesuatu di bahu kiri korban. 

Yan Chi melihatnya juga, enam titik-titik kehitaman. Dia tidak mengerti itu apa, tapi Qin Wan langsung tahu. Ini adalah bekas gigitan gigi manusia. Hah? Dia digigit manusia?

Bagaimana bisa seorang nona bangsawan digigit orang? Tidak mungkin seorang nona bangsawan yang tidak pernah hidup susah, akan terlibat pertarungan dengan seseorang yang menggigitnya... atau mungkinkah... dia pernah berhubungan dengan seorang pria?

Bekas gigitan ini bukan gigitan baru. Biarpun kulit yang tergigit bisa kembali pulih, tapi gigitan gigi manusia bisa meninggalkan bekas sampai berbulan-bulan. Makanya Qin Wan memperkirakan umur gigitan mungkin sekitar tujuh bulanan.

Qin Wan tidak berani mengucap apa yang ada di pikirannya dan Yan Chi pun bisa langsung memahaminya, bahkan tanpa mengucap sepatah kata, kedua orang ini langsung kompakan untuk tidak mencatat bagian yang masih belum jelas ini.

Qin Wan benar-benar galau memikirkan apa sebenernya alasan pelaku memenggal kepala korban. Seberapa besar dendam si pelaku terhadap korban sehingga dia tega melakukan hal sekeji ini? Karena inilah dia sebenarnya meragukan identitas korban.

Kembali meneliti korban, Qin Wan melihat kuku korban memakai kuteks Dan Hua Kou yang terkenal di ibu kota. Hmm? Yan Chi jelas bingung mendengarnya, dari mana Qin Wan bisa tahu?

Qin Wan dengan lancarnya berbohong bahwa kemarin kediaman Qin di ibu kota mengirim hadiah festival musim gugur yang salah satunya adalah Dan Hua Kou ini. Padahal sebenarnya dia mengenali kuteks ini karena ibu aslinya, Nyonya Shen, dua bulan yang lalu membelikan kuteks ini untuknya.

Setelah meneliti kedua tangan dan semua jari korban, dia bisa menyimpulkan bahwa Nona Song pandai bermain kecapi. Huo Ning yang sudah membaca berulang kali, bahkan sampai hapal testimoni dari para rombongan pengantin, langsung membenarkan kesimpulan Qin Wan. Bahkan di antara harta sesannya Nona Song, ada kecapi kuno yang sangat terkenal.

Kalau begitu, berarti kemungkinan besar mayat ini memang mayatnya Nona Song. Namun tetap saja Qin Wan butuh kepastian yang hanya bisa dibuktikan jika sudah menemukan kepala korban.

Sayangnya, berhubung dia tidak diperbolehkan melakukan otopsi, jadi cuma sebatas ini saja yang bisa dia temukan. Dia juga menyarankan sebaiknya baju pengantinnya tidak dipakaikan kembali ke korban, Prefek Huo yang baru kembali, langsung menyetujuinya.

Sebelum pergi, Qin Wan akhirnya memutuskan untuk memberitahu Prefek Huo tentang bagian yang sengaja tidak ditulis dalam catatan pemeriksaan mayat tadi, dan juga tentang noda hitam yang terlihat di baju pengantin cadangan yang ternyata adalah noda tinta dan bukan bekas lumut.

Bagaimanapun, hanya Prefek Huo yang paling memahami kasus ini secara keseluruhan, dan dia juga yang paling berhak menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. Jadi Qin Wan hanya bisa membantu memberi sedikit petunjuk penting ini. 

Ini memang informasi penting. Qin Wan memperhatikan ekspresi Prefek Huo berubah begitu mendengar informasi ini, tapi dia sengaja tidak bertanya lebih lanjut dan langsung pamit pergi.

Baru setelah semua orang pergi, Prefek Huo langsung mengomeli putranya dan melarangnya ikut campur dalam masalah ini lagi. Hari ini dia baru sadar kalau rumor tentang Qin Wan yang menyukai Huo Ning itu pasti tidak benar. 

Melihat para pria muda tampan dan hebat seperti Yue Qing dan Yan Chi yang mengelilingi Qin Wan hari ini, dia seketika sadar kalau putranya mana mungkin bisa dibandingkan dengan kedua pria itu. 

Setelah itu, Qin Wan pergi mengunjungi Tuan Putri yang sekarang sudah sadar. Masih lemah, tapi sudah lebih sehat dan kuat. 

Tuan Putri bahkan sudah diberitahu tentang kehebatan Qin Wan dalam membantu menyelesaikan kasusnya Yue Qing dan itu membuat Tuan Putri jadi semakin kagum pada Qin Wan.

Namun tentu saja, dia tetap memperingatkan yang lain untuk menutupi perkara ini dari orang luar karena nona muda bangsawan memang tidak sepatutnya melakukan pekerjaan kasar semacam ini. Kalau sampai ketahuan orang, bisa-bisa reputasi Qin Wan bisa hancur.

Karena situasi inilah, dia setuju dengan Yan Chi yang mengantar-jemput Qin Wan, statusnya yang tinggi ditambah fakta bahwa dia berasal dari ibu kota, bisa melindungi Qin Wan dari segala gosipan negatif, sekaligus membantu Qin Wan untuk menguatkan posisinya di keluarga Qin.

Yan Chi tahu betul pemikiran Tuan Putri yang ingin memanfaatkannya untuk membantu Qin Wan, tapi... dia tidak keberatan, dia malah senang bisa terus dilibatkan dalam hidup Qin Wan. Hehe...

Selain dengan para tetua keluarga Marquis, Qin Wan sekarang juga cukup akrab dengan Yue Ning. Dulu semasa hidup di ibu kota, dia pernah beberapa kali mencoba bergaul dengan para wanita bangsawan, tapi pada akhirnya mereka kurang cocok dari segi pemikiran dan karakter, ditambah dengan perbedaan status yang lumayan jauh yang membuatnya dipandang rendah oleh para gadis bangsawan itu, sehingga pada akhirnya dia lebih memilih untuk menyendiri dan fokus mempelajari dokumen kasus-kasus yang ditangani ayahnya.

Baru dengan Yue Ning akhirnya Qin Wan bisa merasakan rasanya punya teman akrab. Mereka berbincang beberapa lama hingga akhirnya pelayan datang untuk menyampaikan pesan Yan Chi yang mengingatkan bahwa sekarang sudah waktunya Qin Wan pulang. Yan Chi sudah menunggu di depan.

Qin Wan pikir kalau Yan Chi bakalan naik kuda lagi, tapi ternyata kali ini dia duduk di dalam kereta kuda bersamanya. Suasana agak tegang, apalagi saat Yan Chi mulai bicara, dia terdengar marah yang jelas saja membuat Qin Wan bingung dengan alasan kemarahannya yang tiba-tiba ini.

Baru setelah Yan Chi mulai membahas tentang sarung tangan waterproof dan satu set jarum akupuntur yang merupakan pembayaran jasa medisnya, Qin Wan seketika baru ingat kalau Yan Chi juga pasiennya. 

Yang jadi masalah sekarang, Qin Wan bilang bahwa lukanya butuh waktu setengah bulan untuk sembuh, tapi Yan Chi tidak bisa menunggu selama itu karena harus segera pergi. Jadi Qin Wan harus bisa menyembuhkannya dalam kurun waktu tujuh hari. Hah?!

Bukan tidak mungkin sih, tapi kalau harus dipercepat secepat itu, maka dia harus mengubah resep obatnya, tapi dia harus mempelajarinya lebih dulu. Yan Chi setuju untuk memberinya waktu untuk mempelajari resep obatnya.

Ini tantangan yang tidak mudah, tapi jiwa perjuangan Qin Wan seketika bangkit untuk menaklukkan tantangan ini. Dia bahkan langsung tenggelam dalam pikirannya saat itu juga sehingga dia tidak menyadari tatapan penuh kekaguman Yan Chi terhadapnya.

Yan Chi paham kalau Qin Wan tidak suka diganggu saat sedang berpikir, makanya mereka sama-sama diam sepanjang sisa perjalanan hingga Qin Wan bahkan tidak langsung sadar saat akhirnya mereka tiba di depan kediaman Qin.

Saat ini Qin Wan sudah selesai mengingat semua buku medis yang dia hapal, makanya sebelum turun, dia meyakinkan Yan Chi bahwa dia akan memberikan obat baru untuknya besok.

Dia juga mewanti-wanti Yan Chi untuk tidak menunggang kuda selama beberapa, pakai saja kereta kuda dan jangan latihan bela diri untuk sementara waktu.

Yan Chi mengiyakannya dengan sok cuek, padahal dia sebenarnya sangat mengkhawatirkan Qin Wan. Makanya dia kemudian memerintahkan Bai Feng untuk memerintahkan Bai Ying untuk melindungi Qin Wan.

Awalnya Qin Wan membuat beberapa resep obat karena sebenarnya dia ragu-ragu. Namun mengingat singkatnya waktu yang diberikan Yan Chi padanya, akhirnya dia memutuskan untuk nekat saja memilih resep obat yang paling kuat.

Karena sudah malam, mereka akhirnya mengambil obat-obatan yang dibutuhkan dari apotek keluarga. Setelah mendapatkan semuanya, dia mendadak sengaja meminta musk yang sebenarnya tidak ada di dalam resep, tapi itu adalah salah satu herbal yang ditambahkan ke dalam obatnya Yao Xin Lan yang bisa membuat keguguran.

Namun apoteker berkata bahwa beberapa hari yang lalu, seorang pelayannya Qin Chen sudah mengambil semua musk yang katanya untuk obatnya Qin Chen yang belakangan ini sangat sibuk.

OMG! Seseorang sengaja menambahkan musk ke obatnya Yao Xin Lan dan kebetulan sekali pelayannya Qin Chen juga mengambil semua musk dari apotek. Cuma kebetulan kah? 

Tapi mengingat bagaimana Yao Xin Lan bahkan tidak mempercayai suaminya sendiri, membuat Qin Wan jadi mulai meragukan Qin Chen. Qin Chen kah pelakunya? Tapi mengapa dia ingin mencelakai istri dan anaknya sendiri?

Baru juga dipikirin, mendadak mereka melihat Qin Chen sedang menunggu mereka. Dia tetap tampak ramah dan penuh perhatian seperti biasanya. Qin Wan pun menanggapi basa-basinya dengan ramah pula, padahal sebenarnya sekarang dia mulai memandang Qin Chen dengan berbeda.

Menjelang siang keesokan harinya, Qin Wan akhirnya selesai menyiapkan obat untuk Yan Chi dan hendak pergi saat Mo Shu datang. 

Dia khawatir karena Yao Xin Lan gelisah terus, tapi berhubung Qin Wan juga harus pergi, akhirnya dia hanya meminta Qin Wan untuk segera menemui Yao Xin Lan nanti setelah dia kembali dari kediaman Marquis.

Bai Feng datang menjemputnya, tapi kali ini Yan Chi tidak ikut. Fu Ling hari ini bahagia banget karena sekarang para pelayan lain lebih menghormatinya, hidup mereka sekarang berubah jadi lebih baik.

Namun membicarakan masalah hidup, membuat Qin Wan seketika jadi sedih mengingat kisah hidupnya yang asli sebagai Shen Wan. Dulu dia mengira hidupnya juga akan semakin membaik setelah ayahnya mendapatkan jabatan resmi di ibu kota.

Namun kemudian terjadilah kasus pembunuhan selir kesayangan kaisar yang dibunuh oleh Pangeran Jin. Awalnya kasus ini tampak mudah, tapi semakin diselidiki, dia memperhatikan ekspresi ayahnya mulai banyak berubah, mulai dari kebingungan hingga menjadi ketakutan. Hingga pada akhirnya, situasinya berubah drastis dan ayahnya tiba-tiba dinyatakan sebagai tersangka kriminal dan mereka sekeluarga dihukum mati.

Setibanya di kediaman Marquis, pelayan memberitahu bahwa hari ini Prefek Huo datang untuk menginterogasi kembali semua pelayan keluarga Marquis dan para rombongan pengantin karena ada ketidakcocokan dalam testimoni mereka. Makanya hari ini kediaman mereka agak sepi.

Tepat saat Yue Qing mengantarkannya ke kamar Tuan Putri, dia mendengar percakapan banyak orang di dalam tentang perkembangan situasi politik ibu kota. 

Kaisar sekarang menunjuk Pangeran Yong sebagai Putra Mahkota terlepas dari kasus Shen Yi yang bisa memengaruhinya. 
Ini sontak membuat Qin Wan membeku di tempat. 

Kenapa Pangeran Yong bisa terpengaruh oleh kasusnya Shen Yi?... Karena sebelumnya, Pangeran Yong ternyata sempat dijodohkan dengan putri tunggalnya Shen Yi, Shen Wan.
Bersambung...

Post a Comment

0 Comments