Sejak saat itu, teh Xian Xian dan Tukang Daging Dai menjadi sangat terkenal. Orang-orang setiap hari berdatangan untuk melihat perubahan Tukang Daging Dai dan setiap hari pula banyak orang yang datang ke Klinik Renxin khusus untuk membeli teh Xian Xian. Bos Du sampai capek menghitung banyaknya uang yang mengalir ke kantongnya bagai air terjun setiap hari.
Lu Tong juga sesekali mengunjungi kediaman Dong untuk mengecek perkembangan kesehatan Dong Li. Yang tak disangkanya, bukan hanya kesehatan Dong Lin yang semakin membaik, bahkan badannya pun sekarang semakin kurus, dan ternyata itu berkat teh Xian Xian.
Dong Lin ternyata jatuh cinta pada Lu Tong, bahkan sejak pertama kali melihatnya. Namun dia tahu dengan perbedaan status mereka, ibunya tidak akan pernah mengizinkannya menikahi Lu Tong, bahkan sekalipun cuma menjadikannya sebagai selir.
Dia tidak berani melawan ibunya, makanya dia diam-diam memerintahkan pelayan untuk membantu usaha Lu Tong dengan membeli beberapa bahan herbal di sana. Lalu kemudian dia mendengar Lu Tong meluncurkan teh Xian Xian, maka dia menyuruh orang untuk membelinya juga.
Awalnya dia melakukannya hanya untuk membantu bisnisnya Lu Tong. Namun setelah Xian Xian menjadi terkenal, dia jadi tertarik untuk mencobanya, dan siapa sangka kalau teh itu ternyata sangat manjur. Dia bahkan mengajari ibunya untuk mengonsumsi teh itu juga.
Lu Tong tidak mengerti kenapa Nyonya Dong juga, Nyonya Dong kan tidak gemuk. Dong Lin mengaku bahwa itu karena sebentar lagi akan ada acara perjamuan musim panas, akan ada banyak wanita bangsawan hadir di sana, makanya ibunya ingin kelihatan lebih cantik.
Tepat saat itu juga, Nyonya Dong muncul. Setelah menanyakan kondisi putra kesayangannya, dia langsung mengundang Lu Tong keluar dan minum teh bersamanya. Nyonya Dong memang sengaja menjauhkan Lu Tong dari putranya dan tidak pernah membiarkannya berlama-lama berduaan dengan putranya, khawatir terjadi apa-apa kalau mereka kelamaan berduaan doang.
Lu Tong sadar akan hal itu, makanya dia juga sangat berhati-hati saat memeriksa Dong Lin. Dengan kondisi dan situasinya saat ini, dia tidak boleh cari masalah dengan keluarga Dong.
Mengingat ucapan Dong Lin tentang perjamuan musim panas, Lu Tong mencoba memanfaatkan ini untuk memberikan sekaleng teh Xian Xian, lalu dengan pura-pura malu dan penuh kerendahan hati dia meminta bantuan Nyonya Dong untuk membantunya mempromosikan teh terbarunya ini ke teman-teman wanita bangsawannya.
Awalnya Nyonya Dong setuju-setuju saja tapi tak terlalu serius. Namun kemudian, saat pelayannya pulang setelah mengantarkan Lu Tong kembali ke klinik, si pelayan melapor bahwa tadi saat mereka tiba di depan Klinik, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri Pei Yun Ying datang menemui Lu Tong dan mereka tampak sangat akrab.
Nyonya Dong yang ingin menjalin hubungan dengan Pei Yun Ying dan keluarga Pei, sontak berubah antusias untuk membantu Lu Tong beneran, meyakini kalau kedua orang itu memang punya affair.
Dia meyakini bahwa dengan membantu Lu Tong, maka Lu Tong akan bisa menjadi jalur penghubung bagi keluarga Dong untuk menjalin hubungan dekat dengan keluarga Pei dan Pei Yun Ying yang selama ini terkenal sangat angkuh dan sulit didekati.
Pfft! Padahal pelayannya cuma melebih-lebihkan apa yang dia lihat karena sebenarnya si pelayan hanya melihat dari kejauhan dan membuat asumsi sendiri.
Faktanya, Pei Yun Ying mendatangi Lu Tong di kliniknya hanya untuk menuntut pembayaran utangnya Lu Tong dengan teh herbalnya yang terkenal itu.
Sebenarnya dia agak curiga saat melihat Lu Tong turun dari kereta kudanya keluarga Dong, curiga dengan niatannya mendekati keluarga Dong.
Namun Lu Tong menghadapi kecurigaannya dengan tenang dan santai, seolah dia sama sekali tak punya maksud tersembunyi apa pun, murni cuma ingin menyembuhkan Tuan Muda Dong. Berhubung Pei Yun Ying juga tidak punya bukti, jadi dia terpaksa menerima alasannya.
Namun karena masalah utang di antara mereka sudah cukup lama, Lu Tong beneran lupa dengan masalah utangnya itu. Dia pun menyambut Pei Yun Ying dan Duan Xiao Yan ke dalam klinik.
Cuma ada Yin Zheng dan Ah Cheng di klinik. Ah Cheng penasaran melihat Pei Yun Ying dan langsung menanyai Lu Tong tentang hubungan mereka.
Pei Yun Ying dan Lu Tong langsung menjawab barengan tapi beda jawaban. Pei Yun Ying bilang kalau mereka kenalan, tapi Lu Tong bilang tidak, mereka cuma pernah ketemu beberapa kali, jadi mereka tidak akrab.
Duan Xiao Yan tidak terima dengan jawaban Lu Tong, padahal Pei Yun Ying sudah beberapa kali membantu Lu Tong, yang terakhir, dia membantu Lu Tong membeli perhiasan di pegadaian.
Ah Cheng sontak kaget mendengar Lu Tong membeli perhiasan, soalnya sehari-harinya Lu Tong tidak pernah memakai perhiasan apa pun.
Itu komentar yang jelas menarik perhatian Pei Yun Ying. Kenapa Lu Tong tidak memakai perhiasan yang dia beli dengan harga selangit itu?
Lu Tong santai beralasan bahwa dia tidak memakainya saat bekerja karena terlalu merepotkan, tapi dia akan memakainya kalau ada acara besar. Pei Yun Ying hanya tidak pernah melihatnya saja.
"Kebetulan sekali. Salah satu tusuk konde yang Tabib Lu tebus di pegadaian berasal dari keluarga Ke di selatan kota," ujar Pei Yun Ying.
Lu Tong berakting bingung dan tak kenal, siapa keluarga Ke?... Pei Yun Ying memberitahu kalau korban yang mati di Kuil Wan En dulu adalah Tuan Muda Ke. Masa Lu Tong tidak ingat?
Lu Tong mengklaim kalau dia tidak kenal dan tidak pernah bertemu dengan orang itu, jadi kenapa juga dia harus mengingatnya? Dia setiap hari sibuk membuat dan menjual obat, sudah lama lupa sama hal-hal dan orang-orang yang tidak penting (Termasuk di antara orang tidak penting tersebut adalah Pei Yun Ying. Pfft!)
Duan Xiao Yan sontak tercengang menyadari makna ucapan Lu Tong yang terakhir. Pei Yun Ying yang memiliki latar belakang setinggi itu dan memiliki jabatan tinggi di militer, selalu jadi incaran para wanita bangsawan, bisa-bisanya hari ini tidak disukai oleh seorang wanita.
Pei Yun Ying santai mengalihkan perhatiannya melihat-lihat klinik kecil ini dan melihat ada buku berjudul 'Hukum Dinasti Liang' di atas meja. Klinik ini kecil tapi bersih dan elegan, dan tidak terlalu panas karena dinaungi oleh pohon bunga plum.
Namun saat dia hendak membuka tirai, Lu Tong langsung menghentikannya dengan sikap agak defensif. Soalnya itu kamarnya. Dia dan Yin Zheng tinggal di sini untuk menghemat biaya hidup. Pei Yun Ying anak seorang bangsawan, jadi dia pasti tidak mengerti.
Walaupun nada bicaranya biasa saja, tapi Pei Yun Ying dengan mata tajamnya memperhatikan tampak ada kebencian mendalam di mata Lu Tong saat dia menyebut kata 'Anak bangsawan'.
Dia tidak mengatakan apa pun tentang itu, tapi sengaja mengomentari sikap Lu Tong yang tampak gugup barusan, dia pikir Lu Tong menyembunyikan mayat di sini. Dia mengucapnya dengan nada bercanda tapi tatapan matanya sangat tajam.
"Komandan Pei pasti bercanda. Ini klinik, bukan istana Yama (dewa kematian)."
"Bahkan sekalipun ini Istana Yama, kurasa Tabib Lu akan punya cara untuk tidak dicurigai. Bukankah Tabib Lu sudah mempelajari Hukum Shenjing secara menyeluruh?"
Lu Tong beralasan bahwa dia harus mempelajari hukum dengan seksama karena dia cuma rakyat jelata yang pasti bisa sering terkena masalah. Hukum tidak akan memihak yang kaya dan pemimpin tidak akan memutar balikkan kebenaran, iya kan?
Kalimat terakhir jelas sarkas. Mereka bicara dengan nada santai padahal tatapan mereka bagaikan dua pedang tajam yang membuat orang lain merasa tegang.
Ah Cheng dengan cepat menyela dan mengingatkan Lu Tong bahwa mereka sudah tidak bisa menjual Teh Mata Air Musim Semi. Ah! Baru ingat, Lu Tong pun menawarkan ganti teh Xian Xian untuk pembayaran utangnya pada Pei Yun Ying.
Pei Yun Ying tidak merasa perlu dengan teh semacam ini, tapi Duan Xiao Yan malah langsung merebutnya. Lalu kemudian Lu Tong mengusirnya secara halus, bahkan mendoakannya selalu sehat walafiat sepanjang masa supaya mereka tidak perlu bertemu lagi. Pfft!
Terlepas dari kecurigaan Pei Yun Ying, Lu Tong tidak khawatir karena semua bukti sudah musnah. Saksi paling penting pun sudah kabur entah ke mana. Selain itu, kabarnya beberapa waktu yang lalu, Nyonya Tua Ke bertengkar hebat dengan seorang wanita tua yang katanya mencuri harta keluarga Ke, lalu kemudian dia terjatuh dan meninggal dunia. Sudah tidak ada yang tersisa di keluarga Ke.
Bahkan sekalipun Pei Yun Ying curiga ada yang tidak beres dalam kasus keluarga Ke, tapi dia tetap tidak akan ikut campur karena Ke Cheng Xing memuja dewa kuno dari dinasti sebelumnya. Ikut campur dalam masalah itu akan mendatangkan masalah bagi dirinya sendiri.
Mengalihkan pikirannya ke targetnya selanjutnya, Lu Tong membuat teh Xian Xian itu sebenarnya tujuan utamanya adalah untuk menarik target berikutnya. Dari informasi yang dia dapatkan, istrinya Hakim Fan itu gemuk dan ingin menurunkan berat badan.
Semakin teh Xian Xian terkenal, maka Zhao Shi, istrinya Hakim Fan, pasti akan mendengarnya juga. Ini pula tujuan utamanya meminta bantuan Nyonya Dong untuk mempromosikan teh Xian Xian di acara perjamuan musim panas.
Lu Tong rela menunggu selama apa pun asalkan tujuannya tercapai. Tapi... sepertinya dia tidak perlu menunggu lama-lama karena bahkan sebelum acara perjamuan musim panasnya dimulai, Nyonya Dong sudah pergi duluan ke rumah Hakim Fan untuk mempromosikan teh Xian Xian ke Zhao Shi.
Dia antusias ingin melakukannya secepat mungkin karena dia bukan hanya ingin menjalin hubungan dengan Pei Yun Ying, tapi juga ingin menjalin hubungan dengan Hakim Fan karena suaminya bilang kalau Hakim Fan kemungkinan punya koneksi dengan Guru Agung Qi. Suaminya ingin menjalin hubungan dengan Guru Agung Qi, makanya Nyonya Dong memulainya melalui menjalin pertemanan dengan Zhao Shi.
Zhao Shi sebenarnya sangat cantik, hanya badannya saja yang gemuk, dan itu membuatnya jadi kurang percaya diri dan membuatnya selalu iri dengan gadis-gadis lain yang bentuk tubuhnya lebih bagus darinya.
Dia juga khawatir kalau suaminya punya simpanan di luar. Apalagi belakangan ini suaminya sering keluar lebih pagi dan pulang larut malam. Dia sebenarnya sudah pernah menyelidikinya tapi tidak bisa mendapatkan petunjuk apa pun.
Dia awalnya tak percaya saat Nyonya Dong mempromosikan teh Xian Xian, tapi Nyonya Dong dengan gigih meyakinkannya bahwa teh itu beneran efektif. Bahkan mendesak Zhao Shi untuk mengirim pelayannya ke toko Tukang Daging Dai, lihat sendiri jadi seperti apa Tukang Daging Dai yang belakangan ini jadi sangat terkenal berkat teh Xian Xian itu.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam