Sinopsis Hotel King episode 6 - part 2
Joong Goo baru membuka matanya saat Mo Ne masuk ke ruang rapat dan manager Baek memberitahu bahwa mereka sedang membahas bagaimana cara menendang menyingkirkan Mo Ne.
Lebih tepatnya mereka sedang membahas apa yang harus mereka lakukan menyangkut pemberitaan fashion Mo Ne yang aneh, apa yang harus mereka lakukan dengan kerugian yang mereka tanggung karena banyaknya pembatalan acara, apa yang harus mereka lakukan untuk menangani gosip yang mengatakan kalau Ciel bangkrut, apakah benar mereka telah mempekerjakan anak dibawah umur dan pernah membunuh orang.
Joong Goo berusaha membela Mo Ne, mengatakan Mo Ne masih belum berpengalaman dan meminta semua direktur untuk tidak terlalu keras pada Mo Ne. Direktur Yoon juga berusaha membela Mo Ne dengan keyakinannya bahwa insiden kebakaran ini bukan kesalahan Mo Ne.
Tapi direktur yang lain tetap meragukannya, apalagi satu-satunya orang yang berada didapur hanya Mo Ne. Suasana kembali ribut dan membuat Mo Ne jadi semakin tegang.
Dalam ketegangannya, dia berusaha milirik manager Baek tapi manager Baek sama sekali tidak memperhatikannya.
Karena tidak ada yang bisa membantunya maka dia pun langsung menggerak meja dan mengatakan kalau insiden kebakaran itu adalah sebuah kecelakaan. Mo Ne mengatakan bahwa dia masih punya waktu sebelum deadline yang sudah ditetapkan karena itulah jika ada masalah maka dia akan memperbaikinya atau kalau perlu diubah.
"Tapi aku... tidak akan menyerah"
Pernyataan Mo Ne itu langsung membuat manager Baek berpaling memandangnya.
Jae Wan sedang berbincang dengan Yoon Joon Seong tentang sebuah acara yang akan mereka adakan saat Joon Seong teringat kalau dia punya seorang teman yang bekerja di bursa saham dan temannya itu mengatakan kalau ada orang yang mengacaukan saham-saham Ciel.
Si pegawai baru Park Do Jin sedang marah-marah pada Go San karena Go San masih belum bisa berbahasa inggris bahkan tidak bisa membedakan antara 'flour' dan 'flower'. Kalau ada tamu yang meminta bunga, bisa-bisa Go San akan memberinya tepung. Go San merasa tidak enak dan meminta maaf tapi Do Jin terus marah-marah.
Dan lagi-lagi Woo Hyun datang menyelamatkannya. Dia mengomeli Do Jin karena bersikap tidak sopan pada orang tua dan perkataannya itu langsung membuat Do Jin sakit kepala dan langsung menyindir, kenapa orang Korea suka mencampurkan masalah pekerjaan dengan umur saat mereka tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Saat mereka menyadari pertengkaran mereka dilihat oleh banyak tamu, Do Jin langsung pergi.
Di luar, para petugas kebersihan melihat Chae Kyung sedang berbicara bahasa inggris dengan seorang bule dan saat Chae Kyung berjalan melewati mereka, para petugas kebersihan itu langsung terngangah kagum. Seorang petugas kebersihan mengatakan bahwa Chae Kyung adalah orang yang anggun, waktu masih jadi pembaca berita dia tidak punya anti fans, dan semua teman kuliahnya ingin mejadi seperti Chae Kyung.
"Seandainya ketua kita setengah anggun seperti Chae Kyung, dia pasti tidak akan bermulut jelek"
"Apa maksudmu setengah? Setengah itu terlalu banyak. Dia (Mo Ne) bahkan tidak akan bisa menyamai ujung kakinya (Chae Kyung)"
Saat acara penggosipan mereka semakin menjadi-jadi, tiba-tiba Mo Ne muncul dihadapan mereka. Para petugas kebersihan itu langsung terdiam. Mo Ne mengatakan kalau dia sebenarnya keluar untuk berpikir tapi malah mendengarkan percakapan mereka. Dia lalu membaca label nama mereka semua dan setelah itu menyuruh mereka pergi.
Mo Ne lalu pergi ke kamarnya Chae Kyung karena ada yang ingin dia tanyakan, tapi karena Chae Kyung masih melakukan yoga maka dia menyuruh Mo Ne untuk menunggu sebentar. Mo Ne terus memperhatikan Chae Kyung dan saat Chae Kyung menyadari kalau Mo Ne memperhatikannya, dia langsung bertanya angkuh.
"Aku tetap cantik walaupun dilihat lama, bukan?"
"Wah, seharusnya tidak benar, ini sangat tidak benar" ujar Mo Ne keheranan dengan kecantikan Chae Kyung.
Chae Kyung langsung tersenyum senang, ia lalu menyudahi yoga-nya. Dia lalu bertanya kenapa Mo Ne datang kemari, dan Mo Ne langsung bertanya terus terang, apa yang sebenarnya dilihat orang-orang dalam diri Chae Kyung, kenapa mereka berpikir kalau Chae Kyung itu orang yang anggun.
Chae Kyung lalu memberi Mo Ne sebuah buku, isi buku itu adalah daftar wanita-wanita hebat yang selama ini Chae Kyung jadikan sebagai contoh. Seperti lady Diana, Oprah Winfrey, dll. Mo Ne langsung kaget melihat semua daftar dalam buku itu, apakah selama ini Chae Kyung menguntit para wanita dalam daftar buku itu.
"Selalu ada alasan untuk sebuah kesuksesan" ujar Chae Kyung
"Ini alasan kenapa kau jadi punya banyak kerpribadian" sindir Mo Ne
Saat Mo Ne melihat-lihat isi bukunya, Chae Kyung memperhatikannya dan teringat aksi nekat Jae Wan yang menerobos api demi menyelamatkan Mo Ne. Dia baru tersadar dari lamunannya saat Mo Ne bertanya apakah dia bisa menjadi elegan dan anggun jika dia mempelajari isi buku ini.
Pertanyaan itu langsung membuat Chae Kyung tertawa dan mengerti kenapa dia (Jae Wan) ingin menyelamatkan Mo Ne bahkan dengan mempertaruhkan nyawanya. Mo Ne masih sangat polos sampai membuat orang-orang ingin melindunginya. Pasti itu alasannya, tidak mungkin ada yang lain selain alasan itu.
Mo Ne yang sama sekali tidak mengerti apa yang Chae Kyung bicarakan, langsung bertanya-tanya keheranan apakah ayahnya membangun hotel ini tanpa mengetahui adanya pertanda buruk.
"Beberapa hari yang lalu ada tamu gila yang berkeliaran dan hari ini kau (yang gila)?" sindir Mo Ne
Chae Kyung cepat-cepat mengalihkan pembicaraan mereka ke masalah bisnis, saat Chae Kyung mengatakan bahwa dia akan membuka restoran di Ciel, Mo Ne hanya memandanginya. Dan hal itu membuat Chae Kyung bertanya-tanya, jangan-jangan Mo Ne tidak tahu tentang masalah pembukaan restorannya.
"Apa kau tidak diberitahu?" tanya Chae Kyung
Mo Ne cepat-cepat menyangkalnya dan menyatakan kalau dia sudah diberitahu, lalu cepat-cepat pamit pergi dengan alasan sangat sibuk. Setelah Mo Ne pergi, Chae Kyung langsung tahu kalau Mo Ne berbohong.
"Sepertinya jauh lebih serius dari yang kuduga. Mereka menjadikan boneka sebagai ketua"
Manager Jang lagi-lagi melihat manager Baek memasukkan sebuah bungkusan ke kotak sakelar listrik yang tersembunyi dibalik lukisan.
Setelah manager Baek pergi, manager Jang langsung menghampiri lukisan itu. Tapi belum sempat melakukan apapun, dia malah dikejutkan oleh sebuah kereta dorong berisi alat-alat kebersihan yang mendatanginya padalah tidak ada orang yang mendorongnya. Saking kaget dan takutnya, manager Jang sampai memanggil ibunya lagi. Tapi ternyata kereta itu didorong oleh petugas kebersihan (namanya So Moon Jung).
Bersama-sama mereka memutuskan untuk melihat isi dalam kotak sakelar itu. Manager Jang menduga mungkin isinya bom Moon Jung menduga kalau mungkin isinya adalah laporan pembukuan atau uang gelap. Jika benar uang gelap maka Moon Jung ingin sekali mengambil sedikit untuk membeli tas dan sepatu. Lagipula jika memang yang ada di kotak itu uang gelap, manager Baek tidak akan bisa melaporkan mereka.
"Kau jauh lebih bijak dan cerdas dari yang kukira" puji manager Jang
Mereka lalu mengambil bungkusannya dan bukannya menemukan barang berharga malah menemukan aneka jajan dan permen. Dan semua itu langsung membuat mereka berdua menangis kecewa.
Manager Baek sedang jalan-jalan saat Mo Ne datang menyapanya dengan ceria. Tanpa basa-basi, manager Baek langsung memperingatkan Mo Ne bahwa waktu 3 bulannya sangat singkat jad tidak seharusnya Mo Ne jalan-jalan santai.
"Santai? Apa kau tidak melihat kalau aku sedang berpikir serius?" Mo Ne tersinggung
"Tidak sama sekali" jawab manager Baek singkat
Manager Baek lalu bertanya apakah Mo Ne sudah menemukan cara untuk memanfaatkan Jae Wan. Tapi Mo Ne tidak mau memakai Jae Wan, tidak mau memanfaatkannya dan tidak mau pula Jae Wan berada di sisinya. Manager Baek curiga, jangan-jangan Mo Ne bersikap seperti ini karena dia masih berpikir kalau Jae Wan yang menenggelamkannya.
"Jika dia menenggelamkanmu, lalu kenapa dia meninggalkan rekaman CCTV di mejamu?" manager Baek berusaha meyakinkan Mo Ne kalau Jae Wan bukan pelakunya, tapi Mo Ne tetap yakin kalau Jae Wan-lah pelakunya.
"Pokoknya aku tidak mau Jae Wan. Karena itulah manager Baek, kau harus membantuku. Aku mengalami kesulitan"
Tapi manager Baek menolak permintaan itu karena permintaan semacam itu seharusnya hanya diucapkan oleh orang yang sudah berusaha keras.
Jae Wan bertemu dengan Joong Goo sekeluarga. Anak istrinya Joong Goo menyapa dan berbincang pada Jae Wan dengan ramah bahkan memberitahunya bahwa mereka akan liburan keluarga. Sementara Joong Goo langsung menyindir secara halus kalau akhir-akhir ini Jae Wan suka mengikuti adiknya, perbuatan Jae Wan ini membuat Joong Goo merasa Jae Wan sudah menyerah (untuk mendapatkan Ciel).
Setelah Joong Goo pergi, Jae Wan teringat pernah melihat mobil mewah yang mirip mobilnya Joong Goo, perkataan direktur Yoon yang curiga kalau kebakaran itu adalah ulah anak buahnya Joong Goo dan Yoon Jae yang menerima sejumlah uang.
Keesokan paginya, Soo Ahn membawakan sarapan untuk Mo Ne yangs sedang ketiduran di meja. Soo Ahn berusaha membangunkannya, tapi Mo Ne tidak mau bangun, maka Soo Ahn menggunakan cara yang lebih ekstrim untuk membangunkannya.
"Ketua, ada banjir"
Mo Ne langsung terbangun kaget "Dimana-dimana... dimana banjirnya"
Setelah menyadari kalau Soo Ahn cuma berbohong, Mo Ne langsung mengeluh kenapa Soo Ahn yang datang padahal dia sudah meminta Woo Hyun yang mengantarkan sarapannya.
Soo Ahn mengatakan bahwa selama Mo Ne tinggal di hotel, dialah yang akan melayaninya atas permintaan khusus dari Jae Wan.
"Apa kau dekat dengannya?" tanya Mo Ne
"Apa anda bertanya apakah kami dekat diluar pekerjaan?"
"Aku sudah tahu kalau kalian dekat di tempat kerja. Kau kan mata-matanya"
Mo Ne meminta Soo Ahn memberinya informasi apapun menyangkut Jae Wan. Misalnya apa hobinya, apakah dia pernah menyiksa teman-temannya waktu masih sekolah, bagaimana hubungan percintaannya, dll. Tapi Soo Ahn tidak bisa memberitahunya karena dia merasa tidak berkewajiban melaporkan masalah pribadi para pegawai. Tapi ada satu hal yang bisa Soo Ahn beritahukan pada Mo Ne.
"General manager yang kutahu adalah seseorang yang hanya memikirkan tentang hotel"
Jae Wan menyuruh Joon Seong untuk mendaftar para supplier dan semua rekan bisnis mereka. Jae Wan juga menyuruh Joon Seong untuk menyelidiki apakah orang-orang itu rekan kerja baru atau apakah mereka punya koneksi pribadi di Ciel.
"Siapa yang kau curigai?" tanya Joon Seong
"Aku hanya memintamu menyelidikinya karena sekarang kita punya ketua baru"
Joon Seong menerima alasanya dan berjanji untuk tidak bertanya-tanya lagi. Hanya saja dia menyayangkan para pegawai yang membagi diri mereka kedalam 2 kubu padahal disaat seperti ini seharusnya mereka bersatu untuk menggabungkan kekuatan.
"Tempat ini terasa seperti medan perang daripada hotel"
Manager Baek sedang melatih para pegawai untuk menunduk hormat dalam waktu yang cukup lama, salah seorang petugas kebersihan bertanya-tanya bagaimana caranya manager Baek bisa punya banyak tenaga (untuk menunduk dalam waktu yang lama) padahal manager Baek kan cuma makan embun.
"Yah, dia benar-benar tidak makan nasi" Moon Jung menyindir sambil berbisik
Setelah manager Baek menyuruh semua pegawai untuk tegak kembali mereka semua langsung mengeluh pegal dan petugas kebersihan yang tadi memberanikan diri bertanya pada manager Baek, bagaimana caranya manager Baek bisa punya banyak energi padahal makannya cuma sedikit.
"Aku memang tidak terobsesi dengan makanan, tapi aku makan dalam jumlah yang cukup agar aku tidak mati" ujar manager Baek
Manager Jang dan Moon Jung langsung cekikikan mendengar perkataan manager Baek itu. Cekikikan mereka lama kelamaan semakin keras sampai manager Baek langsung mendatangi mereka.
"Apa ada yang lucu? Katakan dengan jelas dan sekeras-kerasnya agar kita semua bisa tertawa bersama" perintah manager Baek
Manager Jang langsung berhenti tertawa dan beralasan kalau dia hanya penasaran kira-kira berapa banyak embun yang manager Baek makan setiap hari.
Manager Baek tidak menanggapi pertanyaannya karena ada sesuatu yang lebih penting yang harus ia katakan, ia sudah tahu kalau manager Jang dan Moon Jung bertemu diam-diam di tangga darurat dan para petugas kebersihan menjelek-jelekkan ketua baru mereka, karena itulah poin mereka semua akan langsung dikurangi.
Direktur Yoon datang menemui Mo Ne, dia kagum pada ketenangan Mo Ne dalam menghadapi semua masalah ini dan berharap agar Mo Ne mampu membangun Ciel sesuai harapan mereka. Diretur Yoon juga mengatakan bahwa berkat general manager, mereka jadi bisa menenangkan para reporter.
"Kurasa kita akan bisa melacak siapa orang yang menyebarkan berita itu" kata direktur Yoon
Mo Ne cukup terkejut karena Jae Wan-lah yang menangani reporter, hal ini membuatnya teringat perkataan manager Baek yang yakin kalau Jae Wan bukanlah orang yang menenggelamkan Mo Ne.
Dia lalu memutar ulang rekaman CCTV waktu dia ditenggelamkan di kolam dan menyadari kalau sepatu Jae Wan yang menyeretnya ke kolam dengan sepatu orang yang menenggelamkannya, berbeda.
Mo Ne lalu memutuskan untuk pergi ke suatu tempat dan meminta Woo Hyun yang menemani dan menyetir mobilnya. Saat Woo Hyun menolak dengan alasan banyak pekerjaan, manager Jang dan yang lainnya langsung menutup mulut Woo Hyun dan memaksa Woo Hyun masuk kedalam mobilnya Mo Ne.
Setelah Mo Ne dan Woo Hyun pergi, para pegawai langsung membicarakan Woo Hyun karena akhirnya dia bisa punya kesempatan untuk bersama dengan wanita yang disukainya.
Go San merasa akan jauh lebih baik seandainya Mo Ne hanya wanita biasa. Tapi manager Jang merasa sebaliknya, ia merasa tidak baik jika Mo Ne hanya orang biasa.
Mendengar itu, Go San langsung menyinggung manager Jang memangnya kebaikan apa yang dimiliki oleh So Moon Jung. Saat manager Jang tidak mengerti apa maksud Go San, ia langsung memberitahu bahwa gosip tentang manager Jang dan Moon Jung berkencan sudah menyebar luas.
"Seharusnya kau mulai berpikir untuk menikah lagi. Kalian berdua terlihat serasi" kata Go San pada manager Jang
"Apa yang kau bicarakan? Apa kalian percaya rumor itu? Itu cuma rumor, rumor menjijikkan" ujar manager Jang kesal
Mo Ne mengaku pada Woo Hyun pada malam kebakaran itu, dia sedang bersama Yoon Jae. Dan sekarang ia meminta Woo Hyun untuk membawanya ke rumah Yoon Jae. Mo Ne mengajak Woo Hyun karena dia merasa takut dan hanya dia yang bisa ia percayai.
Karena Mo Ne mengaku dengan jujur, Woo Hyun juga ingin mengatakan kebenarannya pada Mo Ne. Tapi belum sempat mengatakan apapun, Mo Ne langsung menyuruh Woo Hyun untuk diam saja.
Saat Jae Wan kembali ke kantornya, dia melihat ada sebuah USB di meja kerjanya. Isinya adalah sebuah rekaman audio percakapan Yoon Jae dengan seseorang. Dalam rekaman itu, Yoon Jae berusaha menolak permintaan orang yang berbicara dengannya tapi orang yang bicara padanya terus membujuknya dan mengatakan kalau dia akan membantu Yoon Jae mencari pekerjaan lain.
Soo Ahn datang untuk memberi Jae Wan laporan catatan ponselnya Mo Ne. Soo Ahn melaporkan kalau dalam ponselnya Mo Ne isinya rata-rata adalah selfie dan selain itu tidak ada telepon atau pesan yang mencurigakan. Soo Ahn lalu bertanya apakah dia masih harus mengawasi Mo Ne, apalagi dia sekarang bukan cuma tamu tapi ketua baru.
"Kau mengawasinya untuk melindunginya. Kalau kau tidak mau melakukannya maka kau tidak perlu melakukannya"
Soo Ahn jadi tidak enak dan tetap bersedia membantu Jae Wan mengawasi Mo Ne demi melindungi Mo Ne.
Saat Mo Ne dan Woo Hyun sampai ke rumah Yoon Jae, mereka melihat Yoon Jae sedang berkebun. Mo Ne menyapanya dengan ramah tapi Yoon Jae langsung melempari kaki mereka dengan tanah. Yoon Jae langsung marah-marah dan menyuruh mereka pergi.
"Aku tahu kalau kau bukan pelakunya" ujar Mo Ne
"Aku pelakunya, aku yang membakarnya. Sejujurnya kau ingin aku mati kan malam itu?!" teriak Yoon Jae
Mo Ne terus berusaha membujuknya dan mendekatinya tapi Yoon Jae langsung mendorongnya dengan kasar.
Woo Hyun langsung marah melihat Mo Ne diperlakukan seperti itu. Dia langsung menarik Yoon Jae dan memaksanya untuk mendengarkan perkataannya.
"Seharusnya kau jujur pada orang yang telah memperlakukanmu dengan tulus. Hiduplah dengan kejujuran dan ingatlah selalu kalau yang membawamu keluar dari api adalah general manager"
Mo Ne langsung terkejut apa maksud Woo Hyun dengan perkataannya tentang Jae Wan yang menyelamatkan Yoon Jae. Woo Hyun akhirnya mengaku kalau orang yang telah menyelamatkan mereka semua dari api bukan dia tapi Jae Wan.
Saat Jae Wan sedang mandi, ada seseorang yang menerobos kamarnya untuk mencari sesuatu. Orang itu menemukan kunci laci yang tersembunyi di wadah pensil.
Tapi saat dia sedang berusaha membuka lacinya, dia mendengar Jae Wan sudah selesai mandi. Maka dia langsung kabur tanpa membenahi wadah pensil Jae Wan yang berantakan dan pintu depannya tidak tertutup rapat.
Tepat setelah orang itu pergi, mobilnya Mo Ne tiba di depan rumahnya Jae Wan. Mo Ne mengira kalau Woo Hyun membawanya pulang ke kamarnya, dan langsung kebingungan saat dia melihat ternyata Woo Hyun membawanya ke rumah Jae Wan. Woo Hyun mengatakan kalau dia membawa Mo Ne kemari karena dia tahu kalau Mo Ne ingin meminta maaf pada Jae Wan.
Saat Mo Ne berusaha menyangkalnya, Woo Hyun langsung mengingatkan Mo Ne bahwa Jae Wan adalah satu-satunya orang yang tetap tenang dan kuat dalam melindungi Ciel setelah kematian ketua Ah.
"Aku tahu kau menyesal. Masuklah dan praktekkan permintaan maafmu dalam perjalanan masuk" ujar Woo Hyun
Mo Ne akhirnya bersedia menuruti permintaan Woo Hyun dan menyuruh Woo Hyun tetap menunggunya sampai dia selesai. Woo Hyun lalu meminta maaf pada Mo Ne tapi Mo Ne mengingatkan Woo Hyun bahwa orang yang muncul didepan matanya saat dia mengira dia akan mati adalah Woo Hyun.
Joong Goo sedang jalan-jalan sendirian saat dia ditelepon oleh seseorang yang memberitahunya kalau orang tidak menemukan apa yang dicarinya. Setelah mematikan teleponnya, dia bertemu dengan seseorang yang memakai pakaian olahraga bertopi (err... orang yang membakar dapur juga bertopi). Joong Goo tersenyum senang pada orang itu dan lalu berbincang akrab dengannya, dia adalah direktur Yoon.
Dalam perjalanan masuk, Mo Ne teringat kalau dia pernah melihat Jae Wan di rumah sakit dan sekarang dia mengerti kalau yang dia lihat waktu itu bukan mimpi. Dan karena pintunya tidak tertutup rapat, Mo Ne jadi bisa langsung masuk.
Sesampainya di dalam, Mo Ne melihat Jae Wan sedang setengah telanjang dan sedang mengobati lukanya sendiri. Di tubuh Jae Wan juga banyak bekas luka lain dan tato sayap. Pemandangan itu membuat Mo Ne terperangah.
Jae Wan baru menyadari kehadiran Mo Ne saat dia melihat bayangan Mo Ne di kaca.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jae Wan
"Aku...hanya... merasa bersalah. Aku datang untuk minta maaf. Maaf" Mo Ne menangis
Jae Wan berbalik dan memandangnya.
Bersambung ke episode 7
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam