Beda dengan Nona Yi yang ngeyel bahwa pria harus bisa memahami maksud tersembunyinya, Feng Yue lebih mengerti bahwa menghadapi pria kurang sensitif semacam Yin Ge Zhi lebih baik langsung berterus terang.
Dan dia benar, begitu dia berterus terang menyatakan maksudnya, Yin Ge Zhi langsung membelikannya lampion sebagai hadiah untuknya. Feng Yue menerimanya dan berterima kasih dengan senyum menawan dan langsung mendekat untuk meminta Yin Ge Zhi menemaninya melepaskan lampion ini ke sungai.
"Terlalu ramai," tolak Yin Ge Zhi.
Kalau Nona Yi yang diginiin sudah pasti dia bakalan ngamuk lagi dan menuduh Yin Ge Zhi macam-macam. Namun untungnya Feng Yue memahaminya dan santai mengajaknya ke area tepi sungai yang lebih sepi.
Yin Ge Zhi pusing, wanita memang kadang merepotkan, tapi ujung-ujungnya dia tetap membawa Feng Yue ke sana. Namun area di depan sangat penuh sesak sampai membuat wajah Yin Ge Zhi menggelap tak senang.
"Apakah lampion ini sungguh harus dilarungkan?" Tanya Yin Ge Zhi.
"Iya, untuk keberkahan. Kalau tidak dilarungkan nanti tidak akan beruntung."
Baiklah, Yin Ge Zhi mengamati area di depan lalu kemudian merangkul Feng Yue dan membawanya terbang ke area sungai lalu berhenti tepat di atas permukaan sungai (posisi kaki mengapung di atas air dengan hanya berpegangan satu tangan pada sebuah tali di jembatan, sedangkan tangan yang satunya tetap memegangi Feng Yue dengan mantap), Yin Ge Zhi lalu menyuruhnya untuk bergegas menyalakan dan melarungkan lampionnya.
Feng Yue pun segera melaksanakan perintahnya, menyalakan lampionnya dari lilin terdekat lalu melarungkannya di sungai. Sudah selesai, Yin Ge Zhi pun membawa mereka terbang ke atas jembatan dan mengajaknya pulang. Feng Yue pun mengikutinya dengan hati gembira.
Sedangkan di ujung sana, ada Nona Yi yang menatap mereka dengan cemburu lagi (Hadeh!). Dia sungguh tidak mengerti dia kurang apa dibandingkan Feng Yue sehingga Yin Ge Zhi mau membelikan Feng Yue lampion, bahkan menemaninya melarungkan lampion, padahal Yin Ge Zhi bahkan tidak mau menemani dirinya ke toko lampion. Apakah Yin Ge Zhi sudah tidak menyukai lagi?
Putra Mahkota berterus terang memberitahunya bahwa Yin Ge Zhi tidak cocok dengan Nona Yi karena Yin Ge Zhi adalah orang yang sangat dingin, pendiam dan tidak akan mau repot-repot menghiburnya. Sedangkan Nona Yi juga terlalu menjujung tinggi harga dirinya dan tidak pernah mau berterus terang. Kalau mereka bersama, maka mereka tidak akan bahagia.
Namun si nona muda yang satu ini terus saja ngeyel bahwa seharusnya Yin Ge Zhi berubah jadi pria yang lembut dan penuh perhatian untuknya. Pria kalau menyukai wanita kan harus begitu. Hadeh! Putra Mahkota beneran pusing bicara dengannya, mending dia pulang ke istana saja.
Berbagai pengalaman seharian ini benar-benar membuat Feng Yue kecapekan sehingga begitu tiba di kamarnya Yin Ge Zhi, dia langsung tertidur nyenyak. Dalam tidurnya, Feng Yue memimpikan masa lalunya bersama Yin Ge Zhi. Dulu, saat segalanya masih belum sekacau sekarang ini.
Gara-gara insiden bunuh dirinya putri salah satu menteri gara-gara penolakan Yin Ge Zhi, Yin Ge Zhi jadi dipaksa untuk menerima banyak wanita di kediamannya. Salah satu wanita itu adalah Feng Yue, waktu itu di masih bernama Guan Qing Yue.
Namun dia entah bagaimana bisa menyembunyikan identitasnya dan menyembunyikan wajahnya di dalam kegelapan kamar setiap kali mereka tidur bersama. Suatu malam di dalam kegelapan kamar mereka, Yin Ge Zhi memberitahu Feng Yue bahwa dia ingin mengusulkan pada Kaisar untuk mengizinkannya mengambil istri resmi.
Dia tidak bilang siapa yang dia mau nikahi dan hanya berkata bahwa dia menginginkan wanita yang periang. Feng Yue agak sedih waktu itu, karena walaupun dia memiliki sifat yang disukai Yin Ge Zhi, namun dia merasa tidak punya harapan karena statusnya terlalu rendah untuk menjadi istri Yin Ge Zhi. Apalagi waktu itu Permaisuri sudah menjodohkannya dengan pria lain.
Dia sangat menyukai Yin Ge Zhi dan tidak mau menikah dengan pria pilihan Permaisuri, makanya dia nekat tidur dengan Yin Ge Zhi dengan niatan untuk menggagalkan pernikahannya. Kalau dia sudah tidak perawan, maka pernikahannya pasti akan dibatalkan.
Feng Yue tertawa memikirkan rencananya hingga membuat Yi. Ge Zhi kebingungan. Feng Yue pun langsung memberinya kecupan manis dan terus terang mengaku bahwa dia menyukai Yin Ge Zhi.
Namun tiba-tiba mimpinya berubah. Yin Ge Zhi menatapnya dengan jijik bak seorang hakim memvonis mati seluruh keluarganya atas tuduhan pengkhianatan terhadap negara dan berkolusi dengan musuh.
Lalu kepala seluruh keluarganya terpenggal, darah mereka mengalir dan menggenang jadi satu dan Feng Yue tak berdaya menyaksikan semuanya dengan ngeri dan sakit hati yang sangat mendalam. Cuma ayahnya satu-satunya yang mati bunuh diri dan Kaisar mengizinkan mayatnya dikubur secara utuh karena bagaimanapun dia pernah berjasa pada negara. Saat dia sendiri hendak dieksekusi, dengan mata nyalang dia nekat mengambil pedang terdekat dan menusuk eksekutornya.
Mimpinya terhenti di sini karena tiba-tiba dia dibangunkan oleh Yin Ge Zhi yang mengkhawatirkannya. Begitu membuka mata, Feng Yue sontak menatap Yin Ge Zhi dengan penuh kebencian yang jelas saja membuat Yin Ge Zhi kebingungan.
Baru sadar beberapa detik kemudian, Feng Yue cepat-cepat menenangkan dirinya dan mengaku kalau dia hanya bermimpi buruk. Sebenarnya dia ingin sekali balas dendam dan menusukkan tusuk kondenya ke Yin Ge Zhi, tapi dia sadar kalau sekarang dia terlalu lemah untuk melawan Yin Ge Zhi.
Jadi dia cepat-cepat tersenyum ceria lagi saat dia setengah berbohong bahwa dia barusan bermimpi buruk tentang kematian seluruh keluarganya lalu Yin Ge Zhi membantunya membalaskan dendamnya.
"Aku akan membantumu," ujar Yin Ge Zhi.
"Kalau begitu hamba akan menunggu... Oh, astaga! Aku harus menyiapkan sarapan! Hamba pergi dulu!" Ujar Feng Yue lalu bergegas pergi ke dapur.
Tak lama kemudian, Feng Yue kembali dengan membawa sarapan dengan senyuman ceria seperti biasanya seolah ekspresi penuh kemurkaannya tadi tak pernah ada dan cuma ilusi.
Yin Ge Zhi memberitahunya bahwa mereka sudah menyebarkan kabar di masyarakat bahwa Zhou Zheng Shan menghilang. Dengan begini, Leng Yan pasti akan mempercayai omongan Feng Yue kemarin dan tidak akan ikut campur dalam masalah Zhao Lin lagi dan Putra Mahkota akan bisa merencanakan siasat berikutnya dengan mudah.
Setelah itu, Feng Yue akan bisa tenang dan bisa kembali ke Menara Menghui. Feng Yue senang, dia memang sudah kangen balik ke sana. Lagipula dia tahu kalau Yin Ge Zhi lebih suka kedamaian, jadi mending dia balik ke Menara Menghui supaya tidak terlalu banyak mengganggu Yin Ge Zhi.
Tapi... Dia masih butuh bantuan Yin Ge Zhi untuk menangani satu orang lagi, seorang Penjaga Kota bernama Li Xun. Dulu dia pernah berperang di Perang Pingchang melawan tentara Negara Wei, tapi sekarang dia jadi instruktur Penjaga Kota. Orang itu jarang keluar dan cuma minum-minum sepanjang hari. Makanya dia butuh statusnya Yin Ge Zhi untuk mengundang orang itu ke Menara Menghui.
Yin Ge Zhi yakin kalau Feng Yue mau mengundang Li Xun ke Menara Menghui karena dia punya dendam pada orang itu. Feng Yue ngotot menyangkal awalnya, tapi menghadapi tatapan dingin Yin Ge Zhi, dia akhirnya mengaku bahwa dia memang punya dendam pada Li Xun. Oke! Yin Ge Zhi langsung setuju begitu saja, bahkan tanpa menanyakan dendam apa yang dia miliki terhadap Li Xun.
Feng Yue kemudian membantu Guan Zhi bersih-bersih. Dia penasaran apakah sebelumnya ada orang yang menempati kamar tamu karena waktu dia pertama kali datang, kamar tamunya cukup bersih.
Guan Zhi menyangkal, satu tahun mereka di sini, belum pernah sekalipun ada tamu, Feng Yue satu-satunya. Hanya saja, Guan Zhi memang rutin membersihkan kamar tamu terlepas ada atau tidaknya tamu supaya jika sewaktu-waktu ada tamu, kamarnya terlihat bersih. Kan nggak sopan kalau tamu ditempatkan di kamar yang kotor.
Hmm... Hal ini mendadak membuat Feng Yue memikirkan rumah Jenderal Yi. Sebelumnya, para rekannya yang bertugas merampok rumah Jenderal Yi, sama sekali tidak menemukan apa-apa pun di ruang belajarnya Jenderal Yi.
Awalnya dia berpikir bahwa mungkin Jenderal Yi memiliki semacam laci rahasia untuk menyembunyikan rahasianya. Tapi sekarang, tiba-tiba dia memiliki pemikiran lain, mungkin Jenderal Yi tidak menyimpan rahasianya di ruang belajarnya.
Malah, sekarang dia mulai mencurigai kamar tamu di kediaman Yi. Kamar tamu di rumah itu tidak pernah ditempati dan sangat berdebu. Guan Zhi saja tahu untuk membersihkan kamar tamu, tapi kediaman Yi yang punya banyak pelayan, kenapa tidak ada satupun pelayan yang masuk untuk membersihkan kamar tamu?
Rumah yang dibangun dengan sempurna itu, kenapa kamar tamunya dibiarkan sampai berdebu?
Kemungkinannya hanya ada satu, Jenderal Yi menyimpan rahasia terpentingnya di kamar tamu itu. Dia melarang siapa pun masuk ke sana, makanya tidak pernah dibersihkan demi menjaga keamanan rahasia pentingnya.
Feng Yue mendadak jadi antusias, tapi gara-gara insiden sebelumnya, sekarang ini rumah Jenderal pasti sudah meningkatkan kewaspadaan mereka, jadi Feng Yue harus menunggu waktu yang tepat.
Kabar korupsinya Zhao Lin dengan cepat viral di masyarakat. Putra Mahkota pun segera memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan permintaan pada Kaisar untuk segera memberi keputusan pada kasus ini.
Dengan berkurangnya suara-suara yang membela Zhao Lin, Kaisar pun memutuskan hukuman mati untuk Zhao Lin, semua hartanya disita negara dan seluruh keluarganya diusir keluar kota selamanya dan tidak boleh kembali.
Begitu mendengarnya, Feng Yue sontak berputar-putar kegirangan sambil memberi kecupan di pipi Yin Ge Zhi. Yin Ge Zhi pun akhirnya mengizinkannya balik Menara Menghui. Tapi... ada syaratnya, Feng Yue tidak boleh menerima pelanggan lagi. Kenapa? Karena Feng Yue sudah ditebus oleh Xu Huai Zu untuknya.
Feng Yue langsung cemberut kecewa mendengarnya. Tapi baiklah, kalau dia tidak bisa bekerja jadi wanita penghibur secara terbuka lagi, maka dia akan jadi pembunuh rahasia saja, dia mau mengambil nyawa orang.
"Pergilah dan lakukan secepatnya. Jangan biarkan orang lain mengetahuinya," ujar Yin Ge Zhi sambil mengelus kepala Feng Yue. Wah! Feng Yue senang banget dan langsung pergi dengan riang.
Begitu dia balik, mendadak Duan Xian mendatanginya sambil menyindirnya dengan sinis karena dia balik lagi padahal katanya dia sudah ditebus. Feng Yue awalnya memprovokasinya seperti biasa, tapi dengan cepat dia berubah serius.
Terlebih dulu dia mengusir Ling Shu dengan menyuruhnya pergi membeli kue kacang hijau lagi, lalu kemudian dia bertanya ke Duan Xian, "masih mau balas dendam?"
Duan Xian kaget "bagaimana kau bisa tahu...?"
"Tidak perlu tahu bagaimana aku mengetahuinya. Panggil aku kakak, maka akan kubantu kau mengundang musuhmu kemari untuk minum. Bagaimana?"
Oww, jadi yang punya dendam terhadap Li Xun tuh Duan Xian. Mendengar itu, Duan Xian sontak berlutut di hadapan Feng Yue.
"Besok petang, akan kutemani kau menemuinya. Bagaimana?" Tanya Feng Yue.
Duan Xian seketika sangat antusias mendengarnya, "sungguh?"
"Sungguh."
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam