Sinopsis Hotel King episode 6 - part 1
Chae Kyung datang menemui Jae Wan di rumahnya dan melihat Jae Wan sedang menutup matanya sambil mendengarnya sesuatu dengan headset. Chae Kyung lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Jae Wan saat Jae Wan membuka matanya.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jae Wan
"Bukankah seharusnya kau bertanya terlebih dulu bagaimana aku tahu tentang tempat ini?"
Chae Kyung mengatakan bahwa dia datang karena sejak Mo Ne jadi ketua, keadaan hotel terasa sangat tenang. Jae Wan bahkan terlihat sangat tenang. Tapi Jae Wan langsung menanggapi perkataan Chae Kyung dengan memperingatkannya bahwa jika mereka dilihat orang lain maka Chae Kyung akan mendapat masalah.
Chae Kyung sama sekali tidak peduli dengan peringatannya itu malah menyemangati Jae Wan untuk tidak menyerah dulu pada Mo Ne, Chae Kyung yakin Mo Ne tidak akan bisa memenuhi target keuntungan 100% dalam waktu 3 bulan. Chae Kyung merasa Mo Ne sangat naif dan lugu karena dia tidak tahu kalau di hotel ada 2 pihak yang mana salah satunya menunggu kehancurannya dan satunya lagi hanya ingin memanfaatnya.
"Aku merasa kasihan padanya. Tidak, apa mungkin aku iri? Dia tidak tahu bahwa manusia bisa menjadi sangat rendah dan hina"
Chae Kyung lalu bertanya Jae Wan berada di pihaknya siapa karena Chae Kyung berada di pihaknya Jae Wan dan dia akan memilih pihak mana saja yang Jae Wan pilih karena dia datang ke hotel ini demi Jae Wan. Jae Wan ingin pergi tapi dia mendapat telepon.
Woo Hyun tiba di Ciel dan langsung disambut oleh berita buruk tentang kebakaran di dapur dan Mo Ne terkurung didalamnya. Woo Hyun langsung berlari ke dapur dimana para pegawai yang lain sedang berkumpul melihat kebakaran itu dan memberitahu Woo Hyun kalau petugas pemadam kebakaran tidak bisa datang karena ada kebakaran yang terjadi di tempat lain.
Woo Hyun lalu mengambil ember air dan menyiramkannya ke dirinya sendiri lalu masuk ke dapur untuk menyelamatkan Mo Ne tepat saat Jae Wan dan Chae Kyung juga baru tiba di dapur.
Jae Wan juga ingin masuk ke dapur tapi semua pegawai langsung menghentikannya. Jae Wan lalu pergi ke pintu dapur yang lain.
Woo Hyun yang sudah masuk ke dapur, melihat Mo Ne dan Yoon Jae pingsan. Dia berusaha membangunkan Mo Ne dan menyelamatkan Mo Ne dulu tapi api semakin membesar dan membuat mereka bertiga tidak bisa kemana-kemana.
Saat Jae Wan ingin masuk ke dapur, Chae Kyung cepat-cepat berusaha menghentikannya karena Jae Wan bisa mati kalau dia sampai nekat. Tapi Jae Wan tidak peduli bahkan jika dia mati karena dia harus menyelamatkan Mo Ne. Jae Wan lalu masuk dengan memadamkan api di sepanjang jalan masuk dapur dengan tabung pemadam kebakaran.
Saat dia tiba di tempat Mo Ne pingsan, dia melihat rak hampir terjatuh mengenai mereka. Woo Hyun langsung berusaha melindungi Mo Ne dengan menyelimuti Mo Ne dan Yoon Jae dengan tubuhnya sementara Jae Wan menggunakan tubuhnya untuk menghalangi raknya agar tidak menimpa mereka.
Saat masih memegangi raknya, Jae Wan memberi Woo Hyun perintah agar Woo Hyun tidak memberitahu siapapun perihal keberadaannya dan Yoon Jae di dapur itu. Dia lalu menyuruh Woo Hyun membawa Mo Ne pergi duluan. Dalam hatinya Jae Wan memohon agar Mo Ne tetap hidup.
Setelah Mo Ne dibawa pergi, Jae Wan melihat Yoon Jae terbaring pingsan dan pemandangan itu membuat Jae Wan teringat pada teman masa kecilnya Ji Won.
Saat Mo Ne berhasil dibawa keluar, petugas pemadam kebakaran dan petugas ambulance akhirnya datang dan Mo Ne langsung dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, Joong Goo sedang berjalan-jalan dengan anjingnya saat anak buahnya datang untuk membawakan berita kebakaran yang baru terjadi di Ciel. Dan Joong Goo langsung tersenyum senang dengan berita itu. Dia lalu melanjutkan acara jalan-jalannya dengan senyum lebih lebar.
Tapi saat dia melihat manager Baek, senyumnya langsung menghilang. Joong Goo berusaha menyapanya dengan ceria tapi manager Baek langsung menyindir wajah bahagianya Joong Goo setelah membaca berita tentang kebakaran. Sindiran itu langsung membuat Joong Goo terbatuk canggung.
Saat manager Baek menyuruh Joong Goo untuk menunjukkan sedikit ekspresi cemas, Joong Goo berusaha menjelaskan kalau manager Baek salah paham.
"Aku juga cemas dan marah karena hal-hal seperti itu terus terjadi" kata Joong Goo
"Benarkah? Saya mengerti" jawab manager Baek singkat
Joong Goo lalu bertanya apakah sekarang sejak Mo Ne menjadi ketua baru, manager Baek merasa bisa menginjak-injaknya seperti benda mati, dan manager Baek mengatakan bahwa dia tidak berani melakukan itu. Joong Goo lalu bertanya manager Baek menganggapnya apa dan manager Baek tidak menjawabnya.
Karena manager Baek tidak punya jawaban maka Joong Goo memberitahunya bahwa dia masih membutuhkan manager Baek.
Setelah Joong Goo pergi, manager Baek mengelus anjingnya Joong Goo lalu mengutuk Joong Goo.
Keesokan harinya, bagian call center sedang sibuk melayani telepon pelanggan. Salah seorang petugas call center yang menghiasi semua mejanya dengan benda-benda berwarna pink, sedang memberi saran pada pelanggannya yang sedang putus cinta dan si pelanggan malah menggodanya dan si call center pink langsung menanggapinya dengan gaya centil. Kamera menyorot label namanya 'Lee Ip Sae'.
Di lobi para pegawai yang lain sedang sibuk melayani para pelanggan yang ketakutan sementara kedua resepsionis sedang membicarakan penyelamatan Woo Hyun. Da Jung sangat kagum pada Woo Hyun sampai memasukkannya kedalam daftar pria idealnya dan Jung Han langsung memberitahunya kalau Woo Hyun baru saja menjadi pria idealnya Da Jung yang ke-82.
Da Jung langsung kesal "Bahkan sekalipun mencapai seratus, kau tidak akan dimasukkan. Jadi jangan menghiraukanku"
"Ah, baiklah, terima kasih"
Manager Jang yang baru selesai melayani semua tamu langsung mendatangi kedua resepsionis sambil mengeluh seharusnya mereka mengadakan ritual pengusiran setan saja.
Da Jung lalu bertanya apakah Woo Hyun akan mendapat penghargaan atas jasanya, promosi atau bonus mungkin. Tapi manager Jang mengatakan bahwa Woo Hyun tidak menginginkan semua itu, dia hanya menginginkan pujian dari Mo Ne.
Si pegawai baru, Yoon Joon Seong datang menghampiri mereka dan memuji kerja keras mereka. Dia lalu menawari Da Jung tumpangan pulang dan Da Jung langsung mengiyakannya dengan teriakan penuh semangat.
Setelah Joon Seong pergi, Da Jung langsung mengipas-ngipasi dirinya sendiri sambil bertanya-tanya dengan angkuh kenapa Joon Seong menawarinya tumpangan pulang padahal mereka baru saja bertemu beberapa saat yang lalu.
"Apa menurut kalian dia terlalu berterus terang?"
Jung Han langsung tertawa geli dengan sikap Da Jung sementara manager Jang bertanya-tanya kenapa di jaman yang sudah sangat maju ini masih belum ada obat untuk orang yang angkuh.
Dia lalu memutuskan untuk pergi dan saat berbalik dia langsung berteriak memanggil ibunya saking terkejutnya melihat si wanita gila tiba-tiba muncul di belakangnya.
"Kenapa anda mengejutkan saya dengan kehadiran anda dan membuat saya yang sudah berumur lebih dari 40 tahun ini memanggil ibu saya?" keluh manager Jang
"Senang bertemu dengan anda" kata si wanita gila seolah mereka baru saja bertemu untuk pertama kalinya.
Manager Jang bingung tapi dia memutuskan untuk mengikuti kegilaan si wanita gila dengan menyambut sapaannya lalu menawarinya pulang. Karena dia merasa manager Jang orang yang baik, maka si wanita gila langsung mengulurkan tangannya agar manager Jang bisa menuntunnya pulang.
Jae Wan mendatangi rumah sakit tempat Mo Ne dan Yoon Jae dirawat, tapi Yoon Jae sudah pergi duluan padahal dia masih belum diperbolehkan pulang. Saat Jae Wan bertanya bagaimana keadaan Yoon Jae, dokter mengatakan bahwa dia tidak menderita terlalu banyak luka jadi dia akan baik-baik saja, malah Jae Wan-lah yang seharusnya mendapat perawatan medis.
"Saya tidak apa-apa" Jae Wan menolak saran dokter yang ingin mengobati luka Jae Wan.
Jae Wan lalu menjenguk Mo Ne yang sedang tidur dan duduk disamping ranjangnya. Mo Ne bermimpi buruk, dia mengulurkan tangannya ke udara sembari memohon pada ayahnya untuk tidak pergi. Jae Wan lalu memegang tangan Mo Ne, genggaman tangan itu membuat Mo Ne jadi tenang.
"Terima kasih karena kau masih hidup" kata Jae Wan dalam hatinya
Sesaat Mo Ne membuka matanya dan sama-sama melihat sosok Jae Wan lalu ia tidur lagi.
Jae Wan lalu pulang dan melihat Chae Kyung sudah menunggunya dengan membawa kotak P3K. Jae Wan menyuruhnya pulang sebelum ada orang yang melihat mereka, tapi Chae Kyung tidak peduli karena dugaannya ternyata benar, Jae Wan tidak mau orang lain mengobatinya. Saat Jae Wan bersikeras kalau dia tidak terluka, Chae Kyung langsung menyentuh pundaknya dan membuat Jae Wan mengernyit kesakitan.
"Apa kau yakin kau tidak sakit?" tanya Chae Kyung cemas
"Kurasa aku tidak terlalu baik"
"Aku sudah tahu, ekspresimu terlihat tidak baik"
"Jika kau sangat mengenalku. Kau juga pasti tahu kalau aku tidak akan mengizinkanmu masuk"
Jae Wan lalu membuka pintunya dan Chae Kyung langsung masuk duluan "Kau kan juga mengenalku dengan baik"
Jae Wan akhirnya membiarkannya masuk. Saat Chae Kyung ingin membantu Jae Wan melepaskan bajunya untuk melihat lukanya, Jae Wan langsung menyambar tangannya Chae Kyung dan menyuruh Chae Kyung untuk tidak menyentuhnya.
"Kau masih seperti itu, kukira kau sudah mengatasinya" ujar Chae Kyung
Chae Kyung mengatakan bahwa dia sudah membawa semua yang dibutuhkan Jae Wan, jadi sebaiknya Jae Wan mengobati dirinya sendiri saja.
Tapi sebelum pergi, Chae Kyung penasaran bagaimana dengan keadaan Mo Ne. Karena tidak ada berita apapun, jadi menurut Jae Wan mungkin Mo Ne baik-baik saja.
"Sepertinya menyelamatkan nyawanya jauh lebih berharga daripada nyawamu sendiri"
Tadi saat Chae Kyung melihat Jae Wan melompat ke dalam api untuk menyelamatkan Mo Ne, Jae Wan tidak berpikir dengan jernih dan sepertinya dia rela mati demi menyelamatkan Mo Ne.
Jae Wan beralasan kalau dia menyelamatkan Mo Ne karena Ciel masih belum sembuh dari kematian ketua Ah, karena itulah dia tidak bisa membiarkan ketua baru mereka kenapa-kenapa. Tapi Chae Kyung bisa melihat dengan jelas kalau bukan itu alasan yang sebenarnya, saat Jae Wan melompat kedalam api, dia tidak berpikir untuk menyelamatkan ketua Ciel, tapi menyelamatkan Mo Ne.
Chae Kyung lalu bertanya apa alasan Jae Wan menyelamatkan Mo Ne, tapi ia langsung buru-buru pamit pergi sebelum Jae Wan mengatakan apapun. Setelah Chae Kyung pergi, barulah Jae Wan menjawabnya dengan lirih.
"Aku tidak bisa membiarkan adikku mati seperti ayahku"
Setelah Mo Ne bangun, dia langsung mengeluh habis-habisan karena Woo Hyun meminta agar di kamar rawatnya ini tidak boleh ada peralatan eleronik apapun.
Woo Hyun juga langsung mengeluh karena tadi Mo Ne bilang kalau dia akan mendengarkan permintaannya. Mo Ne mengiyakannya, memang benar dia akan menuruti permintaan Woo Hyun karena Woo Hyun adalah penyelamatnya tapi permintaannya agar tidak boleh ada barang eletronik apapun didalam kamar ini terlalu berlebihan.
"Dokter bilang apapun yang terjadi kau harus tetap tenang dan stabil. Jadi cepatlah berbaring kembali"
"Setidaknya berikan ponselku. Aku harus menelepon kantor"
"Aku sudah bicara pada manager Jang. Semua sudah diatasi dengan baik dan semua sudah berjalan lancar. Dia bilang kau tidak perlu khawatir"
Mo Ne heran kenapa yang mengatakan itu malah manager Jang, bagaimana dengan general manager, apa dia tidak menelepon. Woo Hyun agak canggung dan langsung menjawab singkat tidak.
Mo Ne mengira kalau dia kemarin bermimpi buruk, mimpi melihat Jae Wan.
Dia lalu bertanya apakah ada lagi yang terluka selain dia, dan Woo Hyun langsung pura-pura tak tahu apa maksudnya karena Mo Ne bilang kalau dia sendirian. Mo Ne juga langsung pura-pura mengiyakannya.
Saat Mo Ne bertanya apakah Woo Hyun tidak akan pergi bekerja, Woo Hyun memberitahu bahwa dia mendapat hadiah liburan berkat Mo Ne.
Woo Hyun memutuskan untuk istirahat di sofa dan saat dia menutup mata, Mo Ne diam-diam mau menyelinap pergi. Dan saat dia tertangkap basah oleh Woo Hyun, dia langsung beralasan mau ke kamar mandi.
Saat Mo Ne di kamar mandi, Woo Hyun teringat percakapannya dengan Jae Wan.
Flashback,
Woo Hyun berkata pada Jae Wan bahwa dia merasa seperti seorang penipu karena yang menyelamatkan Mo Ne sebenarnya adalah Jae Wan bukan dia. Tapi Jae Wan membenarkan kalau yang menyelamatkan Mo Ne memang Woo Hyun. Saat Woo Hyun bertanya kenapa Jae Wan ingin melindungi Yoon Jae, Jae Wan menjawab bahwa dia melakukannya demi Mo Ne.
Jae Wan meminta Woo Hyun untuk melindungi Mo Ne sampai saat dia diperbolehkan pulang, Woo Hyun juga tidak boleh membiarkan siapapun datang menjenguk Mo Ne. Saat Woo Hyun bertanya kenapa harus dia, Jae Wan mengatakan kalau Woo Hyun adalah satu-satunya orang terpercaya yang berada di pihaknya Mo Ne.
Tapi sebelum Jae Wan pergi, Woo Hyun bertanya siapa sebenarnya Jae Wan. Apakah dia general manager yang menenggelamkan Mo Ne di kolam, ataukah general manager yang mempertaruhkan nyawanya demi Mo Ne.
"Mungkin keduanya, mungkin juga bukan keduanya" jawab Jae Wan
Kembali ke masa kini,
Jae Wan mendatangi rumah Yoon Jae dan melihat sebuah mobil mewah baru saja pergi dari situ. Yoon Jae memegang sejumlah uang dan saat Jae Wan datang menyapanya, dia cepat-cepat menyembunyikan uangnya di saku celana.
"Kukira kau akan bersembunyi, tapi ternyata kau ada di rumah?"
Yoon Jae langsung terang-terangan mengaku kalau dialah yang memulai kebakaran itu, Yoon Jae beralasan kalau dia melakukannya karena marah pada Mo Ne yang sudah mengacaukannya, dan sekarang dia meminta Jae Wan untuk membawanya ke penjara. Tapi Jae Wan langsung memberitahu kalau dia tidak bisa melakukannya, karena ketua yang membuatnya marah sama sekali tidak mengatakan apapun demi melindunginya.
Saat Yoon Jae bersikeras agar Jae Wan tetap memejerakannya, Jae Wan langsung memberitahu bahwa kejahatan yang dilakukan Yoon Jae bukan cuma membakar dengan sengaja tapi juga percobaan pembunuhan. Yoon Jae langsung kaget dan berusaha membela diri kalau dia tidak melakukan percobaan pembunuhan.
"Kau melakukan pembakaran padahal kau tahu ada orang di hotel. Itu namanya percobaan pembunuhan"
Yoon Jae tidak mengetahui hal ini pasti karena orang yang memberinya uang itu tidak menjelaskan apapun padanya. Yoon Jae berusaha mengelak kalau dia tidak menerima uang apapun, tapi Jae Wan langsung menyela kalau dia akan memberi Yoon Jae waktu 3 hari.
"Jika kau tidak mau mengungkap siapa orang yang menyuruhmu melakukannya, maka aku akan melakukan apa saja agar kau tidak akan pernah bisa keluar dari penjara"
Saat Mo Ne keluar dari kamarnya, dia teringat pernah melihat sosok misterius yang langsung keluar setelah api meledak, awalnya dia menduga mungkin orang itu Jae Wan, tapi setelah dipikir-pikir lagi sepertinya tidak karena ukuran tubuh Jae Wan dan orang itu berbeda.
Mo Ne melihat berita acara di TV menanyangkan berita kebakaran dapur Ciel dan berita itu langsung membuat Mo Ne memutuskan untuk pergi.
Setelah berita itu masuk TV, semua direktur berbondong-bondong datang ke Ciel. Direktur Yoon lalu bertanya pada Jae Wan apakah Mo Ne masih di rumah sakit. Direktur Yoon khawatir siapa sebenarnya orang yang pura-pura berada di pihaknya Mo Ne. Direktur Yoon curiga jangan-jangan ini ulah anak buahnya Joong Goo.
Orang yang baru digosipkan akhirnya tiba di Ciel, saat Joong Goo keluar dari mobil, direktur Yoon langsung pergi. Joong Goo memperhatikan sepertinya Jae Wan sudah dekat dengan direktur Yoon.
"Apakah kelihatannya seperti itu?" tanya Jae Wan dingin
"Jangan sekejam itu. Bukankah aku sudah diam dengan baik seperti yang kau suruh?"
"Kuharap kata-kata anda benar"
"Melihat anak sepertimu jadi semakin menakutkan, sepertinya aku sudah mulai menua"
Mo Ne memutuskan untuk kembali ke Ciel sendirian dengan menggunakan motornya Woo Hyun. Woo Hyun khawatir rapat ini akan sama ributnya dengan rapat dewan direksi waktu itu, tapi Mo Ne meyakinkannya untuk tidak cemas.
"Kalau tidak berhasil kau hancurkan saja mereka. Itukan keahlianmu" goda Woo Hyun
Mo Ne lalu mengembalikan harmonicanya Woo Hyun. Harmonica itu adalah barang berharga yang diberikan oleh ketua Ah, jadi Woo Hyun tidak boleh sembarangan memberikannya pada orang lain.
"Kurasa aku tahu kenapa ayahku memberikan harmonica itu padamu. Itu adalah petunjuk yang ayah berikan agar aku mempercayaimu. Terima kasih sudah menyelamatkan hidupku"
Setelah Mo Ne pergi, Woo Hyun berkata pada dirinya sendiri dengan sedih bahwa yang menyelamatkan Mo Ne bukan dia.
Saat Mo Ne sampai di Ciel, Jae Wan berusaha mencegahnya masuk ke ruang rapat karena tidak ada seorangpun yang berada di pihaknya. Tapi Mo Ne sudah sangat tahu, dia juga yakin kalau orang-orang itu sedang berusaha melakukan apapun untuk mengusirnya.
Di ruang rapat, para direktur sedang ribut membahas kecerobohan Mo Ne, fashion Mo Ne yang aneh, pembatalan beberapa event karena mereka meragukan kualitas Mo Ne, kalau seperti ini bukan keuntungan yang akan mereka dapat dalam waktu 3 bulan tapi bencana, dll. Dan selama semua orang ribut sendiri-sendiri, Joong Goo malah menutup matanya dan menikmati ocehan semua orang dengan santai.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam