Yin Ge Zhi diam saja membiarkan Feng Yue menempelinya dengan gaya menggoda dan tatapan penuh cinta yang pastinya membuat Nona Yi jadi semakin kepanasan. Apalagi Yin Ge Zhi sama sekali tidak mendengarkannya, malah langsung pergi meninggalkannya bersama Feng Yue yang masih terus menempelinya.
Namun begitu kembali ke rumahnya Yin Ge Zhi, Feng Yue langsung pamit balik ke Menara Menghui. Hari ini Menara Menghui buka kembali, mereka akan mengadakan pertunjukkan, Feng Yue mau ikut meramaikan suasana. Mendengar itu, Yin Ge Zhi langsung beranjak bangkit juga, dia mau ngasih support untuk pertunjukkannya Feng Yue.
Namun di acara itu, tiba-tiba terdengar suaranya Nona Yi yang lagi menyamar jadi cowok, sedang menghina para wanita penghibur di sini. Walaupun dia menyamar jadi cowok, tapi semua orang juga bisa langsung tahu hanya dengan sekali melihat kalau dia bukan cowok, namun Madam Jin juga tidak menghentikannya karena dia bayar mahal.
Parahnya lagi, dia mendadak punya ide yang lebih buruk, lalu dengan angkuhnya dia masuk ke belakang panggung, menyuap seorang wanita dengan sedikit uang untuk memberinya kecapi, lalu mengganti bajunya dengan salah satu baju pertunjukkan.
Lalu kemudian, dengan menutupi setengah wajahnya dengan cadar, dia keluar ke panggung untuk mempertunjukkan keahliannya bermain kecapi, berniat menunjukkan pada Yin Ge Zhi beda wanita bangsawan kelas atas dengan wanita penghibur murahan.
Para penonton lain yang senang melihat pertunjukkannya, Yin Ge Zhi yang tidak senang. Para tamu yang mengenalinya, sontak bisik-bisik heboh. Yang tidak mengenalinya, sontak mau membookingnya.
Lalu setelah selesai, dia malah menghina Madam Jin dan bisnis kotor yang dilakoninya ini, bahkan mengancam Madam Jin untuk membebaskan para wanita ini atau dia akan menutup bisnisnya ini.
Pfft! Madam Jin sinis mendengar gaya sok garangnya padahal jelas-jelas nona bangsawan satu ini tidak tahu apa-apa tentang dunia luar. Madam Jin dengan senyum dinginnya memberitahunya bahwa semua wanita di sini punya kontrak resmi yang sah secara hukum. Kalau mereka mau bebas, maka mereka harus membayar uang ganti rugi.
Harga setiap wanita di sini senilai ratusan tael. Total ada seratus wanita. Kalau Nona Yi mau membebaskan mereka, silahkan bayar total sepuluh ribu tael. Hanya setelah itu, dia akan merobek surat kontrak para wanita ini. Semua ini bisnis. Yang dibicarakan para pebisnis adalah uang, bukan moral. Dia pikir duit jatuh dari langit apa? Enak aja menghina orang.
Feng Yue buru-buru menarik Madam Jin dan melerai mereka, dan saat inilah Nona Yi baru teringat sama Yin Ge Zhi, tapi orangnya sudah pergi. Nona Yi sontak panik keluar untuk mencarinya, tapi tidak menemukannya di mana-mana. Pfft! Gayanya sok mau jadi pahlawan penyelamat para wanita penghibur, tapi sekarang dia mendadak pergi begitu saja tanpa menyelesaikan masalah yang dia mulai.
Gara-gara Nona Yi acara pertunjukkan mereka jadi kacau dan Feng Yue juga batal tampil. Tepat saat Feng Yue balik ke kamarnya untuk ganti baju dengan kecewa karena batal tampil, dia diberitahu Ling Shu bahwa Yin Ge Zhi ada di sini, lagi duduk di kursi pojok, tak terlihat gara-gara dia pakai baju hitam, lagi duduk di sudut gelap.
Feng Yue sampai kaget melihatnya ada di sana tak bersuara sama sekali kayak hantu. Dia pikir Yin Ge Zhi sudah pergi untuk mengomeli Nona Yi lalu mendekap Nona Yi dengan romantis. Kok malah ada di sini?
Yin Ge Zhi mengaku kalau tadi dia sengaja menghindari Nona Yi dengan jalan memutar lewat pintu belakang lalu naik ke sini. Kemudian dengan lembut dia memakaikan kembali baju pertunjukkannya Feng Yue dan memintanya untuk menari, dia ingin menontonnya. (Aww, manis juga dia)
Baiklah, Feng Yue pun mengenakan kembali baju pertunjukkannya dan mulai menari. Yang tidak Yin Ge Zhi sangka, Feng Yue bukan menarikan tarian menggoda, melainkan tarian perang seolah dia adalah jenderal yang tengah berjuang di medan perang sampai titik darah penghabisan. Tarian yang tidak dia sangka-sangka ini sontak membuat Yin Ge Zhi teringat akan perang di masa lalu.
Sadar dari lamunannya tak lama kemudian, Yin Ge Zhi begitu terpesona melihatnya tiba-tiba mendekat dengan gaya menggoda. Yin Ge Zhi telah berhubungan dengan banyak wanita sebelumnya. Namun sejauh ini dia hanya pernah merasakan perasaan ini pada dua wanita saja. (Dua? Siapa yang satunya?)
Jauh di tempat lain, Nona Yi dan pelayannya kebingungan gara-gara nekat mencari Yin Ge Zhi ke mana-mana, tapi sekarang mereka malah tersesat. Parahnya lagi, mendadak ada penjahat bertopeng yang mengejarnya sambil mengayunkan pedangnya.
Errr... tapi si penjahat jelas sekali tidak berniat menjahati Nona Yi, melainkan cuma mau menakut-nakutinya. Makanya si penjahat mengejarnya dengan santai, pedangnya juga cuma mengenai bajunya Nona Yi, tapi Nona Yi yang baru kali ini mengalami kejadian semenakutkan ini, otomatis ketakutan setengah mati dan jejeritan histeris seolah dia mau mati.
Untungnya di tengah krisis ini, mendadak ada satu pasukan pengawal yang muncul menolong Nona Yi. Dari plat yang mereka bawa, Nona Yi mengenali mereka berasal dari keluarga Nangong. Lega dan merasa aman, Nona Yi pun pingsan. (Hmm, perbuatannya Putra Mahkota kah?)
Keesokan paginya, Guan Zhi langsung menerobos masuk ke kamar Feng Yue untuk menjemput tuannya. Begitu mendengar apa yang terjadi pada Nona Yi, Yin Ge Zhi sontak melesat pergi begitu saja. Feng Yue sampai heran dan kesal karenanya.
Dia pikir semalam hubungan mereka ada peningkatan, tapi sekarang Yin Ge Zhi langsung pergi meninggalkannya begitu saja demi wanita lain. Dasar!
Namun kemudian Feng Yue mendengar beberapa gadis menggosip tentang kehebohan yang terjadi pagi ini yang berhubungan dengan penjaga kota. Lalu kemudian, dia mendapat kabar rahasia dari He Chou.
Dalam laporannya, He Chou memberitahu bahwa Putra Mahkota sudah mulai beraksi untuk meminta pertanggungjawaban Penjaga Kota. Zhao Lin memiliki kekayaan melimpah yang tidak jelas sumbernya dari mana. Buku keuangannya ada di kompartemen rahasia di belakang lukisan di ruang belajarnya. Tapi masalahnya, He Chou tidak bisa masuk ke sana karena dijaga ketat.
Hebat juga He Chou bisa mendapatkan informasi sebanyak ini dalam waktu singkat. Feng Yue kemudian memutuskan untuk mengunjungi He Chou di kediaman Zhao. Pelayan kediaman Zhao menyambutnya dengan kurang ramah, cuma memberinya arahan kediamannya He Chou lalu pergi. Mungkin karena meremehkannya yang cuma seorang wanita penghibur.
Namun sesampainya di tempat yang dimaksud si pelayan, dilihat dari kondisi tempat tinggal He Chou yang kayak kamar tua tak terawat, sepertinya dia tidak hidup dengan baik di sini, dan He Chou mengonfirmasinya walaupun dia tetap berusaha berpikir positif.
Parahnya lagi, Feng Yue bahkan menemukan sebuah memar keunguan di lehernya He Chou. OMG! Kasihan dia, keluar dari rumah bordil, malah mendapatkan kehidupan yang jauh lebih buruk.
Diperparah dengan banyaknya selir-selir lain. Jadi begitu Zhao Xi sudah bosan sama dia, He Chou langsung jadi bulan-bulanan para selir lainnya. Fakta ini sontak membuat Feng Yue sangat marah karenanya.
Tapi untuk saat ini, Feng Yue cepat-cepat menenangkan dirinya untuk fokus pada tujuan utamanya datang kemari, masuk ke ruang belajarnya Zhao Lin. Dia punya cara masuk ke sana tanpa dicurigai, tapi dia butuh bantuan He Chou.
Tak lama kemudian, Zhao Xi pulang dengan mood buruk setelah dimarahi ayahnya. Dia butuh pelampiasan, tapi dia sudah bosan dengan He Chou... dan saat itulah dia melihat Feng Yue dan langsung terpesona melihat kecantikannya, dan langsung beraksi untuk merayunya dan mengundangnya untuk menginap.
He Chou pun beralasan bahwa dia harus membersihkan kediamannya dulu kalau Feng Yue mau menginap, jadi dia meminta Zhao Xi untuk menemani Feng Yue dulu. Tentu saja Zhao Xi langsung setuju tanpa curiga sedikit pun, Feng Yue pun setuju dengan berakting sok polos.
Zhao Xi langsung membawanya keliling rumahnya yang mewah ini sambil merangkul pinggang Feng Yue. Feng Yue pun langsung beraksi menggodanya hingga menuntunnya untuk masuk ke ruang belajar yang seharusnya terlarang untuk orang luar.
Namun Zhao Xi tak curiga sedikitpun saking tergila-gilanya pada wanita baru ini. Dia bahkan sampai membentak dan memarahi para penjaga ruangan yang hendak melarang Feng Yue masuk.
Begitu pintu tertutup, Feng Yue menarik Zhao Xi lebih jauh ke dalam ruangan itu lalu mengayunkan saputangannya yang wangi ke muka Zhao Xi dengan gaya menggoda, dan beberapa detik kemudian, Zhao Xi pun pingsan.
Sudah aman, Feng Yue pun bergegas menemukan brangkas rahasianya Zhao Lin, membuka mekanismenya lalu memasukkan isinya ke dalam bajunya. Lalu dia menyampirkan sabuk sutranya Zhao Xi ke mekanisme brangkas itu, lalu membuka bajunya Zhao Xi, mengacak-acak penampilannya sendiri lalu keluar sambil mewek seolah dia baru saja diperkaos sama Zhao Xi. Para penjaga tidak curiga apa pun dan membiarkannya pergi karena mereka juga sudah hapal kelakuan tuan muda mereka itu.
Feng Yue dengan sengaja berhenti di depan gerbang kediaman Zhao sambil terus mewek yang otomatis menarik perhatian orang-orang yang mengasihaninya. Feng Yue memang sengaja melakukannya, supaya ada banyak saksi mata bahwa dia dianiaya oleh pemilik rumah ini.
Namun yang tak disangkanya, mendadak ada orang yang menariknya ke dalam kereta kuda dan orang itu ternyata Putra Mahkota dan di dalam kereta kuda itu juga ada Nona Yi dan Yin Ge Zhi yang menatapnya dengan wajah gelap.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam