Sinopsis Love The Way You Are Episode 8 - 3

 Sinopsis Love The Way You Are Episode 8 - 3

Eva akhirnya membawa Dong Sheng pulang lalu membantu mengobati luka kepalanya, sementara Dong Sheng terus menatapnya dengan penuh cinta sampai membuat Eva jadi gugup dan malu. Jangan menatapnya terus.


"Karena kau sangat cantik."

"Tidak bisa. Entah apa yang kau rencanakan."


Maka Eva langsung mengambil syal lalu menggunakannya untuk menutupi mata Dong Sheng. Pfft! Dong Sheng geli, ternyata Eva suka main beginian yah? Tidak masalah. Apapun yang ingin Eva mainkan, dia bersedia bekerja sama.

"Dasar sesat! Apa sih yang kau pikirkan?!"

"Maksudku main petak umpet, memangnya apa yang kau pikirkan? (Pfft!) Jangan-jangan kau pikir aku sedang membicarakan permainan yang itu yah?"

Malu, Eva sontak menyangkal, dia tidak memikirkan apapun kok. Dia cepat-cepat menyelesaikan pengobatannya lalu menyuruh Dong Sheng pergi sekarang juga.

 

Dong Sheng menolak diusir begitu saja. "Kau belum mengompensasi kerugian fisikku dan kau ingin aku pergi?"

"Kenapa aku harus mengganti kerugian fisikmu?"

Dong Sheng sontak menariknya mendekat dan mengingatkan Eva akan keterlibatannya dengan Eva sebanyak dua kali. Yang pertama adalah waktu Eva membawanya terjun dari rooftop bersamanya, dan yang kedua dia terluka gara-gara menyelamatkan Eva tadi.

"Aku menyelamatkanmu dua kali. Di zaman dulu, kau harus menggunakan tubuhmu untuk membalas jasaku, tahu tidak?"

Eva sontak menjauh dengan gugup, jangan membodohinya. Yang pertama waktu itu kan kakaknya. Jadi yang pertama tidak ada hubungannya dengan dia.

"Kalau itu karena kakakmu, maka kau harus harus membayar hutang kakakmu padaku. Cepatlah tidur, akan kupikirkan kompensasi yang sempurna. Kita... punya masa depan yang panjang." Dong Sheng menepuk sayang kepalanya sebelum akhirnya balik ke rumahnya sendiri.

Eva sontak kesal sama dirinya sendiri, "apa dia dibodohi sama Dong Sheng lagi?! Iish!"


Keesokan harinya, Eva terbangun gara-gara kedatangan induk semangnya yang mengabarkan sebuah kabar baik... Eva harus keluar dari rumah ini! Hah?! Itu kabar baik?

Aduh, maaf, maaf! Dia lagi senang banget soalnya. Yah, setidaknya baginya ini adalah kabar baik. Asal Eva tahu saja, ekonomi belakangan ini terlihat suram dan biaya penyewaan rumah menurun drastis.

Lalu tiba-tiba dia dapat penawaran yang sangat tinggi, dua kali harga pasar malah. Dia tidak mungkin menolaknya. Kalau dia tolak, belum tentu dia akan mendapat kesempatan seperti ini lagi. Karena itulah, Eva harus keluar dari sini dalam waktu satu minggu.

"Satu minggu? Bagaimana bisa saya menemukan rumah baru dalam waktu satu minggu?"

"Aduh, Nona Eva. Anda kan sering muncul di TV, aku yakin kau bisa menemukan jalan."

"Induk semang, saya sangat mencintai rumah ini. Apa anda tidak punya rekomendasi lain?"

"Bagaimana kalau kau cari saja tuan rumah baru rumah ini. Sepertinya dia membeli rumah ini bukan untuk ditinggali. Kau coba saja tanya apakah dia bersedia menyewakan rumah ini padamu atau tidak."

"Tuan rumah? Siapa?"


Maka Eva pun pergi menemui si tuan rumah baru, yang tak lain tak bukan adalah Dong Sheng dan menegaskan kalau dia tidak akan pindah. Rumahnya yang sekarang memiliki geomansi yang baik dan konstruksi yang koheren. Sejak dia pindah ke sana, keberuntungannya meningkat tajam. Tidak akan ada yang bisa menghentikannya. Pokoknya dia tidak mau pindah, silah Dong Sheng atur dirinya sendiri.

Dong Sheng geli mendengarnya. Baiklah, dia tidak akan memaksa Eva kalau dia tidak ingin pindah. Dia bahkan tidak akan menarik uang sewa dari Eva.

Senyum Eva sirna seketika, menyadari ada yang tidak beres di sini. Tidak mungkin ada keberuntungan yang begitu mendadak seperti ini. Katakan saja apa syarat yang Dong Sheng inginkan.

"Sepertinya, semakin lama kau semakin mengenalku. Aturanku sederhana saja. Kau harus mengizinkanku untuk tinggal bersamamu. Itu adalah cara terbaik yang bisa kau gunakan untuk mengompensasiku."

"Apa? Selamat tinggal!"

Dong Sheng sontak menghadangnya, sikap Eva ini jelas menunjukkan kalau Eva menyembunyikan sesuatu darinya. Terprovokasi, Eva menyangkal tuduhannya dan akhirnya setuju untuk tinggal bersama. Tapi, mereka harus menandatangani kesepakatan sebagai teman serumah.

Dong Sheng setuju dan langsung mendekat. "Kau boleh melakukan apapun yang kau inginkan. Aku... bisa... memuaskanmu."


Xiao Nan tidak setuju saat Eva menceritakan masalah ini padanya. Bagaimana bisa Eva malah membiarkan serigala masuk ke dalam tempat perlindungannya?

Eva meyakinkannya untuk tenang saja. Dia juga tahu apa rencana Dong Sheng. Berhubung sekarang Asisten Ni sudah ketahuan, jadi Dong Sheng berniat melakukannya sendiri. Membuntutinya dan mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya.

Dong Sheng mencurigainya, jika dia berusaha menghindari Dong Sheng, maka kecurigaan Dong Sheng akan terbukti. Karena itulah, Eva akan membuat Dong Sheng mengalami sesuatu yang seolah ada di depannya tapi sebenarnya masih sangat jauh.

Dong Sheng kan belum mengetahui rahasianya yang bisa berubah jadi gemuk. Jika Dong Sheng pindah ke rumahnya dan memasak untuknya setiap hari, maka dia tidak akan berubah jadi gemuk dan Dong Sheng tidak akan mengetahui kelemahannya.

"Dia sebenarnya menyerang dirinya sendiri. Dia terlalu bangga dengan kepintarannya."

Xiao Nan tetap tidak setuju. Itu terlalu berbahaya. Kalau orang tuanya Eva sampai tahu, bagaimana dia harus menjelaskannya pada mereka? Sebagai pria, Xiao Nan tahu betul apa yang dipikirkan pria. Semakin banyak yang dia dapatkan, semakin banyak yang dia inginkan. Pokoknya Xiao Nan tidak setuju dan mau pergi menemui Dong Sheng.

Tapi Eva meyakinkannya untuk tidak cemas. Dia sudah menyiapkan sebuah hadiah kejutan untuk Dong Sheng. Jangan merusak kejutannya.


Dan kejutan yang dimaksudnya adalah tumpukan sampah menggunung yang sengaja dia tempatkan di kamar yang akan Dong Sheng tinggali. Yi Ren tercengang melihat semua itu, Dong Sheng yakin mau tinggal di tempat ini?

Dong Sheng santai saja menyuruh Yi Ren untuk memanggil cleaning service untuk membersihkan tempat ini.


Sementara itu, Rebecca kembali ke tempat acara pesta yang kemarin, mengklaim dirinya kehilangan kalung berlian di tempat ini pada waktu itu. Dan karenanya, dia ingin mengecek rekaman CCTV mereka. Si resepsionis mempercayainya tanpa curiga sedikitpun dan dengan senang hati menyetujui permintaannya.


Saat Xiao Nan tiba di rumahnya Eva, dia mendapati para petugas kebersihan tengah sibuk membersihkan rumah Eva dan mengeluarkan barang-barangnya.

Xiao Nan kesal dan langsung blak-blakan mengusir Dong Sheng. Dia tidak setuju mereka tinggal bersama. Dia managernya Eva, dialah yang berhak membuat keputusan dan dia tidak mau mendiskusikan masalah ini. Pokoknya Dong Sheng harus keluar.

"Aku bisa mengatur kencan antara kau dan Luo Yi Ren," ujar Dong Sheng tiba-tiba.

Xiao Nan sok jaim menyangkal adanya hubungan apapun antara dirinya dengan Yi Ren. Lagipula apa Dong Sheng pikir dia tidak akan bisa sendiri mengajak Yi Ren kencan?

"Hari senin, minggu depan. Hari kerja, jadi akan lebih sedikit orang di semua tempat. Bagaimana kalau taman hiburan? Menurut analisis, jumlah pengunjung taman hiburan pada hari senin adalah yang paling sedikit."

Informasi itu jelas menarik perhatian Xiao Nan. Tapi kencan di taman hiburan itu apa tidak terlalu kuno? Lagian mana mungkin Luo Yi Ren menyukai taman hiburan.

"Waktu kami membuat rencana untuk kegiatan team-building, dia pernah menyebutkannya. Kurasa dia menyukai itu. Bagaimana?"

Jelas-jelas dia tertarik, tapi tetap saja sok jaim. Apa sebenarnya tujuan Dong Sheng? Jujur saja.

"Xiao Nan, aku serius terhadap Eva. Kau boleh menyelidikiku, tapi kau harus memberiku kesempatan. Aku pindah serumah dengannya kali ini karena aku ingin dekat dengannya biar bisa melindunginya. Aku tidak punya pikiran lain."

"Baiklah. Kuberi kau kesempatan. Jangan merusaknya. Kalau kau benar-benar menyukai Eva, maka kau harus mengejarnya dengan serius. Jangan berpikir untuk mengambil jalan pintas apalagi punya pikiran amoral. Aku akan mengawasimu."

"Jangan khawatir, tidak masalah."


Xiao Nan lalu membantu membawakan barang-barangnya Dong Sheng ke kamarnya, lalu mengibas-ngibas kain penutup barang, tapi malah membuat mata Dong Sheng kelilipan.

"Dasar lemah. Apa matamu kemasukan debu? Sini biar aku tiup matamu."

Dong Sheng menolak, tapi Xiao Nan terus ngotot dan jadilah mereka otot-ototan... tepat saat Yi Ren mendadak muncul dan langsung shock melihat mulut Xiao Nan monyong ke arah Dong Sheng. Wkwkwk!

Bersambung ke episode 9

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam