Pulang malam harinya, Li Wei mendapati suaminya sedang menata piring-piring di meja... yang menunya sama persis dengan makanan-makanan sisa yang Li Wei curi 3 tahun yang lalu. Yin Zheng membuat semuanya sama persis sedetail-detailnya.
Errr... Lebih tepatnya sih, dia cuma nyuruh, yang bikin tetap Koki Liu. Berkat makanan-makanan inilah mereka bisa bertemu dulu sehingga Yin Zheng akhirnya menikahi Li Wei.
Li Wei sinis mendengarnya, Yin Zheng dulu menikahinya kan hanya untuk berbagi beban dengan Tuan Besar, sekarang Yin Zheng malah ngomong begini seolah Yin Zheng sudah jatuh cinta sejak pertama kali mereka bertemu saja.
"Bukannya tidak mungkin sih," ujar Yin Zheng.
"Jadi, kau sudah menyukaiku sejak saat itu?"
"Tidak."
"Tidak lucu."
"Marah? Dulu kau menata makanan seperti ini saja aku tidak marah. Saat itu aku berpikir, kenapa ada orang yang begitu aneh? Aneh tapi juga sedikit menarik. Membuatku tidak bisa marah."
Lalu kemudian mereka menikah, tapi Li Wei malah mengira dia sekarat mau mati, bahkan membuatkan altar doa kematian untuknya. Lalu Yin Zheng berjanji akan mengantarkannya pulang.
Tapi saat mereka di Danchuan, saat Li Wei berkata bahwa dia ingin menikah dengan pria yang mencintainya dan dicintainya, Yin Zheng sadar bahwa dia ingin dirinya selalu ada dalam hidup Li Wei.
"Jadi sejak kapan kau mulai menyukaiku?"
"Sebenarnya aku juga tidak tahu. Mungkin dalam tahun-tahun yang berlalu dengan cepat ini, aku tidak bisa menerima orang lain lagi. Kehidupan yang tenang bersamamu juga tidak membuatku merasa bosan. Menurutmu, jawaban seperti ini memuaskan tidak?"
"Hmm, bisa diterima."
Mereka pun melewatkan malam itu dengan memakan makanan pertemuan pertama mereka dengan bahagia.
Beberapa waktu kemudian, akhirnya acara festival pertengan musim gugur akan kembali diadakan lagi. Kali ini Li Wei lagi yang mendapat tugas untuk mengurus acara itu. Tentu saja, dia tidak mungkin melupakan ultah sang suami yang jatuh di hari yang sama.
Namun dia dan semua orang serumah kompak berkomplot untuk nge-prank Yin Zheng dengan pura-pura lupa ultahnya. Padahal Yin Zheng sudah berharap bisa merayakan ultahnya bersama Li Wei entah pagi atau malam harinya, tapi Li Wei sengaja cari-cari alasan sibuk dengan berbagai kegiatan, biar dikira kalau dia lupa.
Yin Zheng jelas kecewa, tapi seperti biasanya, dia tidak pernah bisa marah pada Li Wei. (Btw, aktingnya Bai Jing Ting ekspresif banget. Smooth banget perubahan ekspresinya dari senang-kecewa, senang lagi-kecewa lagi. Dia kelihatan menakutkan di adegan marah dan lucu banget di adegan komedi)
Keesokan harinya, hampir semua orang sudah berkumpul saat Yin Zheng datang. Yuan Ying juga kembali untuk menjadi pengajar para pejabat wanita baru. Cuma Li Wei seorang yang belum datang.
Alasan yang dikatakan Li Wei semalam memang tidak dibuat-buat sih. Li Wei benar-benar sibuk pagi harinya. Sibuk keluar kota mengurus kontrak jual-beli toko untuk cabang baru. Tapi sebenarnya dia sudah merencanakan segalanya untuk pulang tepat waktu untuk membuat mie panjang umur sendiri.
Bahkan para koki pun sudah menunggu kepulangannya agar mereka bisa segera membuat mie-nya. Tapi yang jadi masalah. Dalam perjalanan pulang, roda kereta kudanya Li Wei mendadak rusak sehingga membuatnya hampir terlambat. Untungnya Li Wei sudah belajar menunggang kuda, jadi dia langsung pulang sendiri dengan menunggang kuda. Wih! Keren!
Untungnya dia tidak kemalaman setibanya di istana dan langsung memerintahkan para koki untuk mulai bekerja. Eh tapi tunggu dulu. Li Wei tidak bisa turun dari kudanya, ketinggian, bantuin turun. (Pfft!)
Di aula, hampir semua orang punya pasangan dan teman ngobrol masing-masing. Yin Qi dan Jing ngobrolin rencana perjalanan mereka selanjutnya. Kedua janda (Yuan Ying dan Hao Jia) ngobrolin cita-cita hidup masing-masing yang sama-sama ingin mandiri dan maju tanpa harus bergantung pada siapa pun.
Si pasangan introvert khawatir kalau mereka bakalan harus bersulang dengan yang lain. Di sebelah mereka, Yin An berjanji pada Hai Tang bahwa dia akan serius mengingat nama-nama para gadis istilah matahari dengan benar.
Sedangkan Tuan Besar dan Nyonya He sedang ngobrolin dua pangeran yang tidak hadir. Yin Han sedang sibuk membantu di restoran karena restoran sedang sibuk luar biasa sekarang ini, sedangkan Yin Yue tidak bisa hadir karena sibuk keliling negeri buat cari jodoh. Wkwkwk! Cuma Yin Zheng seorang yang terpaksa diam saja karena pasangannya belum datang sedari tadi (Kasihan! Kasihan!).
Sebenarnya semua orang di meja sudah berkomplot dengan Li Wei untuk ngasih kejutan ultah untuk Yin Zheng, makanya mereka sedari tadi sebenarnya menunggu Li Wei datang.
Untungnya yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Li Wei akhirnya muncul juga dengan membawa mie panjang umur dan semua orang pun akhirnya bisa merayakan ultahnya Yin Zheng bersama-sama. Yin An mengklaim bahwa mereka semua ingat ultahnya Yin Zheng.
"Hahaha. Masa?" Yin Zheng tak percaya.
"Iya," ucap Yin An tak tahu malu.
Kejutannya Li Wei belum selesai, saat semua orang bersulang dan minum-minum, Li Wei membisiki Yin Zheng bahwa mulai sekarang dia tidak bisa minum-minum karena sekarang dia sedang hamil, Yin Zheng akan menjadi ayah.
Aww, akhirnya. Yin Zheng bahagia banget dan mereka pun langsung saling menggenggam tangan satu sama lain dengan penuh kebahagiaan. Tapi karena sekarang masih masa awal kehamilan, Li Wei ingin janinnya stabil dulu baru setelah itu mengumumkannya pada yang lain. Yin Zheng setuju.
Usai pesta, Yin Zheng cs nongkrong di atas genteng rumah, menikmati pemandangan bulan purnama yang indah sambil makan kue bulan. Menurut Yin Zheng kuenya manis sekali. Tapi Yuan Ying tidak setuju karena menurutnya manis adalah rasa alami kehidupan.
Wah! Yuan Ying benar-benar sudah berubah. Menurut Hao Jia, Yuan Ying yang dulu sudah pasti akan bilang bahwa ini tidak bagus untuk kesehatan. Kalau Yin Qi, sekarang seleranya sudah banyak berubah, dia sudah tidak terlalu suka manis lagi, maunya yang pedas-pedas.
Yin Zheng penasaran apa rencana semua orang selanjutnya. Yin Qi mengaku bahwa dia dan Jing mau keliling ke seluruh sembilan wilayah. Sedangkan Yin An, sekarang dia jadi suami yang penurut sama istri. Apa pun yang ingin Hai Tang lakukan, Yin An akan menurutinya.
Yuan Ying mendadak sendu, entah tahun depan mereka semua akan ada di mana, entah apakah mereka akan bisa berkumpul bersama lagi seperti ini.
Li Wei punya usul, mereka semua harus sepakat bahwa setiap festival musim gugur setiap tahun, tak peduli di mana pun mereka berada atau apa pun yang sedang mereka lakukan, mereka harus melihat bulan bersama-sama seperti sekarang ini. Semua orang setuju.
"Tahun depan pasti akan lebih baik dari tahun ini," ujar Li Wei penuh keyakinan.
"Bagaimana dengan dua tahun lagi?" tanya Yin Zheng.
"Dua tahun lagi akan menjadi lebih-lebih baik lagi," jawab Jing.
"Bagaimana dengan tiga tahun lagi?" tanya Yin Qi.
"Lebih-lebih-lebih baik lagi," timpal Hao Jia.
"Bagaimana dengan empat tahun lagi?" tanya Yin An.
"Lebih-lebih-lebih-lebih baik lagi," kompak semua orang.
"Bagaimana dengan lima tahun lagi?"
"Lebih-lebih-lebih-lebih-lebih baik lagi."
~THE END~
***
Komentar:
Drama yang menyenangkan dan enjoyable ditonton sejak awal sampai ending. Ceritanya sebenarnya simple tapi unik. Bahkan masalah paling rumit pun, nggak dibuat berlarut-larut. Bukan jenis drama kerajaan yang ceritanya njelimet, makanya fun banget nontonnya. Biarpun ada karakter antagonis, tapi semua karakter memiliki kisah dan strunggling masing-masing, dan semuanya mengalami momen bertumbuh menjadi orang yang lebih baik.
Biarpun banyak nangisnya, tapi juga banyak lucunya. Romance-nya mungkin nggak sebanyak drama-drama idol, tapi inti cerita drama ini memang tentang feminisme, perjuangan para wanita yang memperjuangkan hak-hak mereka di tengah budaya patriarki. Dipikir-pikir, kita-kita para wanita yang hidup di masa sekarang tuh harus bersyukur. Berkat perjuangan para wanita di masa lalu-lah, kita sekarang bisa hidup lebih bebas.
Bahkan cerita poligaminya pun nggak terasa menyebalkan karena justru para wanitanya lebih menyayangi satu sama lain dibandingkan sama suami mereka. Hehe. Malah momen yang paling kusukai adalah saat Yuan Ying muncul jadi istri barunya Yin Zheng, bukannya jadi rival cinta, malah jadi pendukung mereka dan ujung-ujungnya jadi dekat banget sama Li Wei.
Tapi biarpun fokus drama ini tentang wanita, menurutku karakter-karakter yang paling menyenangkan tuh justru para cowok, terutama trio Yin Zheng, Yin An, Yin Qi. Tiga saudara dengan tiga karakter yang sangat sifatnya sangat berbeda satu sama lain, tapi anehnya, nyambung banget. Dan pastinya, Su Shen, dia lucu banget. Kebanyakan adegan komedi di drama ini juga berasal dari para cowok itu. Terima kasih semuanya, semoga kalian menyukai drama ini seperti aku menyukainya.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam