Feng Yue akhirnya sadar bahwa Yin Ge Zhi ternyata sudah merencanakan dan memperhitungkan segalanya sejak dia pertama kali menginjakkan kaki ke Negara Wu ini. Dia pikir dia bisa membaca pikiran Yin Ge Zhi, tapi ternyata tidak juga.
Dipikir-pikir, sebenarnya semua rencananya Yin Ge Zhi ini pada akhirnya akan tetap terlaksana walaupun tanpa dia, hanya saja, kehadirannya dan bantuannya mempercepat terwujudnya rencananya Yin Ge Zhi.
Yin Ge Zhi dan Guan Zhi bahkan sudah mengepak semua barang-barang mereka entah sejak kapan.
Malam harinya, Feng Yue dengan sengaja memanjakan Yin Ge Zhi dengan memberikan semua daging untuknya. Namun Yin Ge Zhi justru sengaja memberikan semua daging padanya dengan alasan dia tidak suka daging.
Guan Zhi bahkan memperhatikan tuannya hari ini tidak menatap Feng Yue dengan pandangan jijik kayak biasanya. Sepertinya mood tuannya benar-benar lagi bagus.
Putra Mahkota jelas kaget begitu mendengar Yin Ge Zhi mau pulang dadakan besok, dia jadi agak kesal karenanya. Tapi terpaksa dia harus menerimanya dan tetap mengirim beberapa hadiah berharga untuknya. Beberapa pejabat juga mengirim banyak sekali hadiah mewah dan mahal.
Kedua muridnya Yin Ge Zhi juga mengantarkan banyak sekali hadiah dari kedua ayah mereka. Tapi karena dia pulangnya dadakan, sedangkan kedua murid besok harus tetap latihan, jadi mereka tidak akan bisa mengantarkannya.
Tidak masalah. Bagi Yin Ge Zhi, yang penting mereka tetap mempelajari ajaran yang dia tinggalkan untuk mereka dengan baik. Dia benar-benar tulus pada kedua muridnya, bahkan memberi mereka dua buku manual baru yang dia tulis sendiri. Kedua murid langsung berlutut padanya dan mendoakannya selamat sampai tujuan.
Bahkan saat mengantarkan mereka keluar, Yin Ge Zhi tiba-tiba tersenyum pada mereka sembari memberitahu mereka untuk membaca buku itu sampai akhir dulu, baru merenungkan kalimat di halaman terakhir.
Guru mereka yang tak pernah tersenyum, kali ini tiba-tiba tersenyum indah sekali sampai kedua murid terpesona.
Tapi begitu Yin Ge Zhi menutup pintu, Xu Huai Zhu mendadak penasaran dengan kalimat di halaman terakhir. Jadi dia mengabaikan perintah Yin Ge Zhi dan langsung saja membuka halaman terakhir yang memang membuat mereka kebingungan membaca kalimatnya... 'Jenderal berperang untuk negara, negara adalah kebenaran, yang lain bisa dikesampingkan'.
Mereka bingung, jenderal kan memang berperang untuk negara. Jadi kenapa kalimat ini diletakkan di halaman terakhir dan kenapa mereka harus merenungkannya?
Feng Yue pikir kalau dia bakalan tidak bisa tidur saking antusiasnya mau pulang ke Wei. Namun ternyata, gara-gara kasurnya Yin Ge Zhi yang super nyaman, dia malah ketiduran sampai kesiangan dan baru bangun satu jam sebelum keberangkatan.
Dia jadi panik karena belum packing, tapi Yin Ge Zhi mendadak melemparkan buntelan barangnya yang sudah di-packing ke mukanya.
Semua sudah siap berangkat. Feng Yue memberitahu ada beberapa orangnya yang mau ikut rombongan mereka dan sudah menunggu di pinggiran kota.
Yin Ge Zhi pikir tidak banyak, tapi sesampainya di sana, dia kaget mendapati orang-orangnya Feng Yue ternyata dua kereta penuh dengan masing-masing kereta terdiri dari 8 orang.
Dan lebih kaget lagi saat dia melihat wajah-wajah mereka dan langsung mengenali semuanya. Para jenderal dan komandan yang tiga tahun lalu mendadak menghilang tanpa jejak, ternyata pergi mengikuti Feng Yue ke Negara Wu. Padahal dia pernah mengira kalau mereka semua dicelakai oleh pengkhianat dan mati tanpa diketahui mayat mereka di mana.
Yin Ge Zhi sekarang mengerti kenapa jaringan intelnya Feng Yue sangat bagus, rapi dan sangat tersembunyi. Ternyata dia dibantu oleh para ahli. Dan jelas saja dia jadi agak kesal mengingat mereka seharusnya mengabdi pada negara, tapi malah lebih memilih mengikuti Feng Yue. Pantas saja Kaisar takut terhadap Jenderal Guan dan pengaruh yang dimilikinya.
Jelas lah mereka lebih memilih mengikuti Feng Yue. Jenderal Guan difitnah dan divonis secara tak adil, orang-orang pemerintahan menyalahgunakan kekuasaan. Mereka benar-benar kecewa dengan keluarga kekaisaran Wei, makanya begitu Feng Yue menghubungi mereka, mereka pun tanpa ragu meninggalkan karir militer mereka tanpa pamitan dan pergi mengikutinya ke Negara Wu dengan membawa seluruh keluarga mereka.
Cuma Yin Ge Zhi satu-satunya anggota keluarga kerajaan yang tidak mereka benci. Karena bagaimanapun, dia komandan militer yang pernah bertempur bersama mereka dan telah memenang banyak peperangan.
Makanya mereka sebenarnya merasa agak bersalah padanya karena dulu pergi tanpa pamitan. Sekarang mendadak bertemu dia lagi, mereka jadi malu dan tak enak hati. Feng Yue dengan cepat menyela dan mengingatkan mereka untuk bergerak cepat sebelum ada orang yang menyadari keanehan tempat ini.
Setelah Yin Ge Zhi masuk kereta duluan, semua jenderal langsung mengerubungi Feng Yue dengan cemas, mereka tidak mengerti kenapa Feng Yue bisa dengan santainya bersama Yin Ge Zhi, bahkan membawa mereka pulang dalam rombongannya Yin Ge Zhi. Bagaimanapun, kematian Jenderal Guan juga ada hubungannya dengannya.
Feng Yue dengan canggung berkata bahwa dia terpaksa melakukan ini. Wajah-wajah mereka pasti akan dikenali begitu masuk gerbang ibu kota, jadi lebih baik ikut dalam rombongannya Yin Ge Zhi, lebih aman. Dia meyakinkan mereka untuk tidak khawatir, dia tahu apa yang dia lakukan.
Dari dalam kereta, Yin Ge Zhi melihat Feng Yue dikelilingi sekelompok mantan jenderal itu bak satu keluarga yang mengkhawatirkan putri mereka yang lemah. Yin Ge Zhi seketika dipenuhi emosi memikirkan Guan Qing Yue, seorang jenderal yang hebat dulu, sekarang tak berdaya dan tidak akan pernah bisa kembali ke dirinya yang dulu.
Namun begitu mendengar pemikiran Feng Yue yang khawatir kalau dia akan menangkap dan memenjarakan para mantan jenderal itu, Yin Ge Zhi sengaja mengklaim bahwa entah dia akan melakukan itu atau tidak, itu tergantung performanya Feng Yue.
Dia tidak ada niatan memenjarakan mereka sebenarnya, cuma mau menggoda Feng Yue doang, tapi Feng Yue meyakini kalau dia serius, dan jadilah sepanjang perjalanan, Feng Yue berkeliaran di sekitar Yin Ge Zhi bak seorang pelayan yang baik yang melakukan apa pun demi dia. Membersihkan tempat duduk untuknya, membawakan air untuknya, bahkan memberikan pahanya buat jadi bantal untuknya.
Orang-orang jelas bingung melihat pemandangan itu dan agak khawatir mengingat reputasi buruk Yin Ge Zhi terhadap perempuan dan juga karena statusnya Yin Ge Zhi yang merupakan anggota keluarga kerajaan Wei.
Yin Ge Zhi selama ini selalu patuh pada ayahandanya. Walaupun dia belum resmi diangkat jadi putra mahkota, tapi dia selalu diperlakukan seolah dia putra mahkota. Mereka khawatir kalau Yin Ge Zhi akan lebih memihak ayahandanya terkait kasus Jenderal Guan. Kalau itu benar-benar terjadi, kasihan Feng Yue.
Mereka pikir kalau cuma Feng Yue yang naksir sama Yin Ge Zhi, tapi kemudian, Madam Qiu memperhatikan Yin Ge Zhi juga memperlakukan Feng Yue dengan lembut dan penuh perhatian, padahal Yin Ge Zhi tidak pernah berlaku seperti itu pada wanita mana pun sebelumnya, tidak pula pada para wanita yang dulu dikirim ke istananya.
Yang lebih tak dia sangka, Yin Ge Zhi juga memberikan daging kelinci panggangnya untuk Feng Yue dengan alasan kalau dia tidak suka daging kelinci padahal sebelumnya Yin Ge Zhi justru memakan kaki kelinci dengan lahap.
Perjalanan mereka berjalan cukup lancar. Saat mereka hampir mencapai perbatasan Wei, mereka berpisah dengan para pengawal mereka karena para pengawal tersebut harus kembali ke Negara Wu. Namun tak lama kemudian, mendadak mereka malah dikepung sekumpulan pembunuh.
Pastinya, mereka adalah para pembunuh suruhan orang-orang Wu yang tidak ingin Wei melakukan aliansi dengan Wu. Berhubung rombongan Yin Ge Zhi tampaknya cuma sekumpulan para tetua rakyat jelata yang lemah dan pengawalan Negara Wu juga sudah balik, jadi mereka kepedean sekali kalau merasa akan bisa dengan mudah menyerang rombongan Yin Ge Zhi.
Namun alangkah kaget dan bingungnya mereka saat sekumpulan para tetua itu mendadak menyerang mereka dengan kekuatan brutal yang jauh melampaui kekuatan mereka dan dengan mudah mengalahkan mereka semua.
Selama kekacauan ini terjadi, Feng Yue malah tidur dengan nyenyak di dalam kereta dan Yin Ge Zhi membantu menutupi kedua telinganya supaya tidak terganggu suara-suara keributan itu. Bahkan Guan Zhi pun cuma berdiri dan menonton adegan perkelahian itu dengan santai sambil memeluk Ling Shu yang ketakutan.
Salah satu pembunuh merasa punya cela untuk menyerang Yin Ge Zhi, tapi Yin Ge Zhi dengan mudahnya melempar belati ke arahnya dan menendangnya jauh.
Saat Feng Yue bangun, rombongan mereka sudah melanjutkan perjalanan seolah tak pernah terjadi apa-apa. Bedanya, kali ini Feng Yue mendapati para jenderal senior itu tampak sedang bahagia sekali. Dia jadi bingung, apa yang terjadi selama dia tidur, mereka menemukan harta karun, kah? Kenapa mereka bahagia sekali?
Yin Ge Zhi menjawab acuh tak acuh bahwa mungkin mereka sedang gembira karena cuaca sedang bagus. Hah? Bagus apanya? Lagi mendung kok. Feng Yue tambah bingung.
Tak lama kemudian, rombongan mereka akhirnya sampai di perbatasan Wei. Sebelumnya, Yin Ge Zhi sudah lebih dulu mengirimkan surat diplomasi dari Negara Wu ke Ibu Kota Li untuk mengabarkan kedatangannya.
Sayangnya, Yin Ge Zhi belum tahu bahwa orang-orang Wei justru tidak senang dengan kembalinya dia. Mereka pikir Yin Ge Zhi takkan pernah kembali selamanya, siapa sangka kalau dia bakalan kembali hanya dalam waktu satu tahun. Bahkan Kaisar pun tak senang putranya kembali, makanya dia kemudian bergegas bicara pada seseorang sebelum Yin Ge Zhi sampai.
Berkat Yin Ge Zhi, mereka bisa masuk Ibu Kota Li dengan lancar. Namun itu artinya, Feng Yue dan Yin Ge Zhi harus pisah jalan. Yin Ge Zhi tampaknya berusaha cari-cari alasan untuk mempertahankan Feng Yue di sisinya, tapi Feng Yue ngotot mau pergi bersama para rekannya. Ya sudah, Yin Ge Zhi akhirnya melemparnya keluar dari keretanya dan mereka pun berpisah ke dua arah yang berbeda.
Yang paling senang dengan kepulangan Yin Ge Zhi cuma adik perempuannya, Putri Nanping. Dan yang tidak Yin Ge Zhi sangka, Pangeran Ke-2 sekarang sudah diangkat jadi Putra Mahkota. Putri Nanping berbisik bahwa itu karena Kaisar pikir Yin Ge Zhi tidak akan pernah pulang ke Wu.
Padahal dulu saat dia mau pergi ke Wei sebagai sandera, Kaisar dengan sedih mengklaim bahwa mereka pasti akan menunggu dia kembali. Kaisar dulu bilang bahwa hanya dia satu-satunya pangeran di antara pangeran yang lain yang paling berharga dan paling pantas menempati Istana Timur yang merupakan istana putra mahkota. Hah! Munafik!
Sekarang Yin Ge Zhi akhirnya sadar kalau ayahandanya ternyata selama ini takut padanya. Ayahandanya itu gila kekuasaan, dia tidak pernah mau berbagi kekuasaan dengannya, makanya selama bertahun-tahun dia tidak pernah diangkat menjadi Putra Mahkota.
Selama ini dia cuma diperlakukan sebagai jenderal militer supaya dia bisa terus dimanfaatkan dan supaya kekuasaan dan pengaruhnya tidak akan pernah menjadi terlalu besar yang bisa mengancam kekuasaan Kaisar.
Sekarang dia akhirnya sadar kenapa banyak jenderal yang pada akhirnya lebih memilih mengikuti Feng Yue daripada mengabdi pada keluarga kekaisaran. Jenderal Yi memang benar, Kaisar Negara Wei memang bukan penguasa yang bijak.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam