Sinopsis Story of Kunning Palace Episode 9 - Part 1

"Beri aku alasan untuk tidak membvnvhmu," ancam Xie Wei, sudah melepaskan pis4u itu dari leher Xue Ning tapi tetap waspada bersiap menyerangnya kapan saja.

Xue Ning meyakinkan kalau dia hanya kebertulan lewat, sama sekali tidak sengaja menguping, dan sama sekali tidak ada niat untuk mengetahui rahasianya Xie Wei.

Tapi dia penasaran dengan percakapan mereka tentang artefak Ruyi yang mau digunakan untuk menjebak Keluarga Yan. Dia mau tahu, masalahnya Yan Lin adalah masalahnya juga.

Xie Wei menolak memberitahu, Xue Ning berusaha mengancam akan membocorkan apa yang dia dengar barusan, tapi ancamannya sama sekali tak mempan.

Xie Wei malah jadi tambah kesal sama dia, memperingatkannya untuk berhenti berpikir bahwa dirinya paling hebat dan paling pintar sehingga bisa mengancam orang lain dan berani ikut campur dalam masalah di istana.

Xue Ning bersikap solah dia yang paling peduli terhadap Keluarga Yan, tapi dia tidak sadar bahwa perbuatannya justru bisa membawa banyak bencana bagi Yan Lin.

"Tidak tahu aturan, keras kepala, bahkan tidak tahu memperbaiki kesalahan!" rutuk Xie Wei.
Xue Ning jelas sakit hati mendengarnya, "Perkataan Guru memang benar. Lalu bagaimana dengan Anda? Gongyi Cheng yang disebutkan orang tadi, apa hubungannya dengan anda? Masalah artefak Ruyi, seberapa besar hubungannya dengan Anda? Yang membawa bencana bagi Keluarga Yan sebenarnya aku atau Anda?!"

Saking kesalnya, Xue Ning tak sengaja memperlihatkan kucing yang sedari tadi disembunyikannya di balik bajunya, dan itu sontak menakuti Xie Wei sehingga dia refleks mengayunkan pis4unya.
Si kucing refleks kabur dan Xie Wei bahkan tidak sadar kalau perbuatannya membuat pis4unya menggores tangan Xue Ning.

Kesal, Xue Ning jadi semakin sinis menyindir Xie Wei "seorang guru muda kekaisaran, bisa-bisanya takut kucing. Sungguh hal yang langka. Sepertinya ini juga merupakan satu rahasia lain dari Tuan Guru Muda yang terhormat. Aku hanya seekor semut kecil, tapi bisa berkali-kali membuat Anda takut. Ternyata orang sempurna juga memiliki kecemasan. Ternyata orang suci juga memiliki ketakutan."

"Orang sempurna memang memiliki kecemasan, orang suci memang memiliki ketakutan. Namun, aku bukan orang sempurna. Terlebih bukan orang suci. Jiang Xue Ning, mentang-mentang kau punya sedikit kepintaran, kau tidak pernah mau menutupi kemampuanmu. Tapi kau harus ingat, jika seseorang tidak ingin menyentuh sesuatu, belum tentu itu adalah ketakutan, bisa jadi kebencian! Sangat benci!" geram Xie Wei lalu pergi.

Malam itu, saat mereka tengah dalam perjalanan pulang usai berburu, Shen Jie dan Yan Lin tak sengaja melihat dari kejauhan, Adipati Xue pergi ke arah hutan padahal saat itu sudah tengah malam.

Yan Lin seketika curiga dan mau menyelidikinya. Namun karena dia tidak ingin melibatkan Shen Jie, jadi dia buru-buru beralasan bahwa ada barangnya yang ketinggalan di hutan dan menyuruh Shen Jie balik duluan.

Sepanjang malam dia mengintai, dan baru pulang pagi harinya, dan langsung melaporkan apa yang dia lihat semalam pada ayahnya. Ternyata Adipati Xue diam-diam membangun dan melatih pasukan pribadi di kamp militer rahasia, dan jumlah tentara mereka cukup besar. 

Masalahnya, pasukan pribadi ini jelas dibangun tanpa sepengetahuan Kaisar. Kalau Kaisar tahu, beliau pasti marah. Dilihat dari banyaknya pasokan pangan dan juga berbagai senjata yang dimiliki pasukan pribadi ini, bisa disimpulkan bahwa bisnis gelap yang selama ini dilakukan Keluarga Xue pastilah untuk memelihara pasukan militer pribadinya ini.

Adipati Yan ingat bahwa dulu, waktu Kaisar baru naik tahta, Ibu Suri awalnya ingin menyerahkan kekuasaan pasukan militer pada Adipati Xue. Namun untungnya ditentang habis-habisan oleh para pejabat kekaisaran. Makanya selama beberapa tahun ini, Adipati Xue sangat dendam pada Keluarga Yan karena Keluarga Yan memiliki pasukan pribadi yang kuat.

Yan Lin usul agar mereka melaporkan masalah ini pada Kaisar saja. Tapi Adipati Yan tidak setuju. Kaisar sakit-sakitan, makanya kekuasaan yang sebenarnya ada di tangan Ibu Suri. Kalau mereka melaporkannya, takutnya Ibu Suri justru akan mencegah mereka.

Tapi Yan Lin khawatir. Fakta tentang pasukan pribadi ini, ditambah dengan rencana mereka untuk meresmikan Shen Jie sebagai penerus tahta, takutnya akan terjadi kekacauan kalau sampai terjadi sesuatu pada Kaisar.

Adipati Yan menduga bahwa persediaan militer dan senjata mereka dikirim dari Tongzhou. Karena itulah, Adipati Yan memutuskan untuk pergi ke kamp militer mereka di Tongzhou sekalian untuk menyelidiki perkara ini, baru setelah itu memikirkan cara untuk melaporkannya pada Kaisar.

Tak lama kemudian, Xie Wei mendapat kabar tentang Adipati Yan yang pergi ke Tongzhou. Namun karena tidak mengetahui alasannya yang sebenarnya, jadi mereka mengira kalau Adipati Yan cuma mau memeriksa kamp milliter.

Xie Wei cuma memperingatkan anak buahnya untuk lebih berhati-hati setelah insiden artefak Ruyi dan hubungannya dengan Gongyi Cheng. Dia sendiri sedang terburu-buru mau ke istana untuk mengajar.

Sebentar! Lu Xian heran dengan sikapnya yang semangat banget mau mengajar. Jangan-jangan demi Jiang Xue Ning, ya? Pfft! Xie Wei canggung tak menjawab.

Eh tapi begitu nama Xue Ning terucap, Pengawalnya Xie Wei mendadak semangat banget mau menyingkirkan Xue Ning soalnya dia merasa Xue Ning ini aneh dan tahu terlalu banyak.

Xie Wei sontak melarang, malah dia mengakui bahwa biarpun Xue Ning punya banyak misteri, tapi hatinya tidak jahat. Mungkin saja, setelah beberapa waktu, mereka bisa saling berterus terang.

Tapi si pengawal nggak ngeh dan terus saja ngeyel mau menghabisi Xue Ning. Untungnya Lu Xiang sigap menutup mulut si pengawal dan menyuruh Xie Wei untuk pergi saja sekarang.

Di istana, Xue Ning dan temannya sedang dalam perjalanan ke kelas saat mereka tak sengaja melihat ada satu kasim yang ditangkap, sepertinya karena si kasim dicurigai terkait dengan kasus artefak Ruyi itu.

Xue Ning jadi semakin khawatir. Jika artefak Ruyi itu sungguh akan digunakan untuk menjebak Keluarga Yan, berarti dia harus mencari cara untuk menghentikannya. Tapi masalahnya, dia tidak tahu harus bagaimana. Situasi istana saat ini sangat tegang, Xie Wei juga pasti tidak akan membantunya lagi.

Dua guru yang ditunjuk Xie Wei untuk mengajar kelas wanita, tampak jelas tidak suka dengan pekerjaan ini, dan lebih tidak setuju dengan pelajaran politik yang diminta Xie Wei untuk diajarkan pada para gadis.

Maklum, mereka guru-guru tua, pemikirannya pun pastinya masih kuno, makanya mereka tidak setuju jika gadis-gadis diajari pelajaran semacam ini.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments