Sinopsis Story of Kunning Palace Episode 2 - Part 1

Xue Ning gelisah teringat konfrontasinya dengan Xie Wei di kehidupan sebelumnya. Ternyata saat pertama kali mereka bertemu dalam perjalanan ke ibu kota dulu, Xie Wei pernah sakit dan meracau tentang niatannya untuk melakukan kudeta.

Xie Wei sebenarnya bisa saja membvnvhnya lebih awal setelah dia meracau tentang rencana kudetanya itu, tapi Xie Wei sengaja membiarkannya tetap hidup karena Xue Ning di kehidupan sebelumnya, bodoh dan terlalu fokus untuk mencapai ambisinya menjadi permaisuri.

Sekarang, di kehidupan barunya, Xue Ning akhirnya bisa melihat hal-hal yang sebelumnya tidak dia sadari, bahwa ternyata, dia sebenarnya tidak pernah tahu banyak tentang Xie Wei.

Dia baru tahu sekarang bahwa ayahnya ternyata punya hubungan cukup akrab dengan Xie Wei (Tuan Jiang memang sengaja mendekati Xie Wei karena Xie Wei adalah orang terdekat Kaisar saat ini, sedangkan Xie Wei juga punya rencananya sendiri dalam mendekati Tuan Jiang). 

Dia juga baru tahu bahwa Xie Wei punya reputasi baik di mata masyarakat, padahal di mata Xue Ning, Xie Wei sangatlah kejam. Dan yang paling penting, dia sama sekali tidak tahu apa sebenarnya hubungan Xie Wei dengan Keluarga Yan, kenapa mereka bisa begitu dekat sehingga bisa bersatu dalam melakukan kudeta di kehidupan sebelumnya. 

Dulu Xie Wei membiarkannya hidup berkat kebodohannya, tapi sekarang, setelah mengetahui bagaimana dia menangani masalah para pelayan pencuri itu, Xie Wei pastinya sudah sadar kalau dia tidak bodoh.

Apakah Xie Wei akan membvnvhnya sekarang? Apa yang harus dia lakukan? Apa dia harus terus pura-pura bodoh saja? Tapi apakah Xie Wei akan percaya?

Apa sebaiknya dia mencoba mendekati Xie Wei saja dan meminta perlindungannya? Tapi untuk itu, dia pastinya harus memiliki sesuatu yang disukai Xie Wei sebagai alat barter.

Atau sekalian saja melanjutkan apa yang sudah terlanjur dimulai di kehidupan sekarang dan langsung saja melawan Xie Wei? Tapi mengingat betapa kejamnya Xie Wei di kehidupan sebelumnya, sebaiknya lupakan saja ide yang terakhir ini.

Tapi... haruskah dia merayu Xie Wei agar Xie Wei menjadi orangnya?... Ah, tidak! Sebaiknya jangan, memikirkannya saja, rasanya menakutkan. Pokoknya kali ini, Xue Ning bertekad untuk mengambil kesempatan duluan agar dia bisa terhindar dari kejahatan.

Sesuai dugaannya, Xie Wei memang sedang gelisah setelah menyadari kalau Xue Ning ternyata tidak sebodoh yang dia pikir. Dia yakin kalau Xue Ning selama ini cuma pura-pura bodoh di hadapannya, dan pemikiran itu membuat Xie Wei jadi kesal. 

Menyakini kalau Xue Ning punya niat jahat yang berpotensi membahayakan dirinya dan menyakiti Yan Lin, Xie Wei pun langsung memerintahkan anak buahnya untuk mengawasi gerak-gerik Xue Ning, tapi dia melarang pengawalnya untuk memberitahukan masalah ini pada Yan Lin demi menjaga kerahasiaan hubungannya dengan Keluarga Yan.

Malam itu, Tuan Jiang pulang dengan ceria setelah bermain catur dengan Xie Wei dan mengalahkannya. Dia juga membawa kabar pada istrinya bahwa Ibu Suri akan memilih teman belajar untuk Putri Agung Leyang. 

Setiap pejabat yang memiliki putri seumuran Putri Agung Leyang dan berkarakter baik, wajib dilaporkan ke istana untuk nantinya dipilih oleh pihak istana.

Nyonya Meng langsung antusias ingin mendaftarkan Xue Hui. Kalau dia terpilih, maka martabat keluarga mereka bisa meningkat pesat mengingat Putri Agung Leyang adalah kesayangan Kaisar dan Ibu Suri.

Keesokan harinya, Xue Ning bermimpi buruk tentang kehidupan sebelumnya, saat dia didatangi Yan Lin yang menudingnya sebagai pembohong. Tepat saat dia bangun dari mimpi buruk itu, dia malah melihat Yan Lin mendatanginya dengan cara memanjat pohon bunga di halaman belakang.

Dia datang untuk mengajak Xue Ning ke Festival Lentera Chongyang. Dia memang sedang gencar mendekati Xue Ning karena sudah mendapatkan persetujuan ayahnya untuk melamar dan menikahi Xue Ning setelah upacara kedewasaannya nanti.

Namun begitu mendengar tentang festival itu, Xue Ning seketika ragu. Dia ingat bahwa di kehidupan sebelumnya, dia pertama kali bertemu dengan Putri Agung Leyang, atau nama aslinya adalah Shen Zhi Yi, di festival tersebut.

Yang jadi masalah, dia bertemu Shen Zhi Yi saat dia menyamar jadi pria. Dia menyelamatkan Zhi Yi saat roknya Zhi Yi terbakar. Pada akhirnya Zhi Yi tak sengaja terjatuh menimpah dan Xue Ning, dan seketika itu pula, Zhi Yi langsung jatuh cinta pada Xue Ning. (Pfft!)

Lalu kemudian saat dia berhasil masuk istana setelah terpilih jadi teman belajarnya Zhi Yi dan Zhi Yi mengetahui kalau dia ternyata wanita, Zhi Yi jadi marah sehingga Zhi Yi terus menerus mempersulitnya. Bukan cuma Zhi Yi, yang lain juga mempersulitnya. Ditambah lagi dengan adanya Xie Wei sebagai pengajar.

Karena itulah, sekarang Xue Ning bertekad untuk tidak bertemu dengan Zhi Yi agar dia tidak perlu masuk istana. Makanya dia sengaja membuat-buat alasan tidak enak badan untuk menolak ajakan Yan Lin.

Sebagai gantinya, dia janji kalau dia pasti akan setuju jika lain kali Yan Lin mengajaknya ke festival lain. Untungnya Yan Lin percaya, jadi dia setuju.

Hari ini, istana sedang membahas masalah pemberontak Raja Pingnan. Ada pejabat dari Departemen Pengawal Kaisar yang berniat mencari pemberontak Raja Pingnan tanpa memiliki surat perintah penangkapan resmi.

Itu melanggar hukum karena biarpun tujuannya adalah menghukum penjahat, tapi tetap ada aturan yang wajib ditaati, makanya Kaisar marah saat mendapat laporan masalah ini dari seorang pejabat kecil yang bernama Zhang Zhe dari Departemen Hukum. Iya, Zhang Zhen\ yang dibahas di episode pertama. Tapi kita masih belum bertemu dengan Zhang Zhen sekarang. 

Adipati Agung Xue membela si pejabat dari Departemen Pengawal Kaisar dengan alasan bahwa Departemen Pengawal Kaisar sudah sangat berjasa dalam menangani berbagai kasus-kasus besar yang sering kali mengharuskan mereka untuk langsung bertindak tanpa menunggu persetujuan.Dia bahkan menyarankan agar Zhang Zhe dihukum berat. 

Namun Adipati Yan (Ayahnya Yan Lin) justru lebih membela Zhang Zhe, karena tindakan menghukum pejabat kecil seperti Zhang Zhe hanya karena dia berani melaporkan masalah ini pada Kaisar, sama artinya menolak mendengarkan aspirasi rakyat. Padahal pemerintahan yang baik, haruslah mau menyambut opini orang.

Xie Wei punya usulan lain. Tindakan yang dilakukan Zhang Zhe memang salah dan pantas dihukum, tapi Departemen Pengawal Kaisar sendiri banyak mengalami kegagalan dalam menangani berbagai kasus. 

Karena itulah, dia menyarankan agar kasus ini dialihkan saja ke Departemen Hukum. Siapa tahu Departemen Hukum memiliki strategi jitu untuk menangkap penjahat. 

Namun jika Departemen Hukum juga gagal, maka tidak akan ada lagi yang bakalan berani menghalangi Departemen Pengawal Kasiar untuk melakukan kasus ini, dan mereka bisa menurunkan jabatan Zhang Zhe dan mengusirnya dari ibu kota. Zhang Zhe tidak akan bisa lagi menjadi pejabat selamanya. Kaisar menyukai idenya dan langsung setuju menggunakan caranya.

Dari obrolan antara Xie Wei dengan Tuan Jiang tentang pemberontakan yang dilakukan Raja Pingnan beberapa tahun yang lalu, para pemberontak itu berhasil dikalahkan dengan gabungan kekuatan Adipati Xue dan Adipati Yan. Namun sekarang, hubungan kedua adipati itu jelas berubah seperti frenemies.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments