Sinopsis Story of Kunning Palace Episode 8 - Part 3

Xue Ning mengklaim kalau dia tidak kenal siapa itu Wang Xin Yi, dia kan baru masuk istana beberapa hari, jadi mana dia tahu siapa orang itu.

Xie Wei jelas tak bisa percaya begitu saja. Buktinya Xue Ning bahkan bisa tahu tentang masalah sutra mentah. Jadi apa lagi yang tidak Xue Ning ketahui?

"Aku kan sudah menjelaskan kalau itu cuma kebetulan!"

Baiklah, Xue Ning akui bahwa niatnya menolong Kasim Zheng Bao tidak sepenuhnya murni. Dia baru masuk istana dan tidak punya siapa pun untuk dia jadikan sandaran. 

 

Xie Wei sendiri yang memaksanya masuk istana, ditambah lagi, Zhi Yi sangat menjaganya, otomatis menjadikannya lebih menonjol dan membuat banyak orang iri padanya. Kalau tidak ada yang bisa menjaganya, takutnya kelak tidak ada yang tahu bagaimana dia mati.

Makanya dia menolong Zheng Bao dengan pikiran bahwa kelak Zheng Bao akan berguna baginya. Tapi dia meyakinkan Xie Wei bahwa perkara ini sama sekali tidak berkaitan dengan keselamatan Keluarga Yan, dan tidak melanggar janjinya pada Xie Wei juga. Xie Wei sendiri yang malah mencurigainya, Xie Wei yang tidak percaya padanya. Xie Wei marah padanya, kah?

Untungnya Xie Wei akhirnya tak mempermasalahkan hal ini lebih jauh. Dia hanya memperingatkan Xue Ning untuk tidak terlibat dalam perselisihan apa pun di istana ini, takutnya itu akan membahayakan dirinya sendiri. Xue Ning harus selalu berhati-hati dalam setiap tindakan yang dilakukannya. Jangan melakukan kesalahan apa pun.

"Kau bicara seolah kau sangat dewasa saja," bisik Xue Ning.

"Kau bicara apa?"

"Maksudku, apa Zheng Bao sungguh begitu hebat hingga akan dipromosikan oleh Wang Xin Yi itu?"

"Sehebat apa pun dia, juga tidak sehebat kau. Sudahlah, mainkan saja lagi yang sudah kau pelajari di kelas untuk kudengar."

Hah? Xue Ning kaget, jadi dia beneran harus belajar Guqin? Terpaksalah Xue Ning harus menurutinya. Permainannya buruk, tapi Xie Wei tak peduli dan terus memaksanya untuk terus memainkan Guqin-nya, dan berusaha tetap sabar dalam mengajarinya cara memainkan Guqin dengan baik dan benar.

Gregetan karena Xue Ning terus melakukan kesalahan, Xie Wei tiba-tiba saja mencondongkan dirinya ke arah Xue Ning yang otomatis membuat Xue Ning kaget sampai dia tak sengaja menyenggol Guqin-nya dan membuat dirinya sendiri terjatuh. 

Tapi bukannya menolong Xue Ning, Xie Wei malah cuma peduli untuk menyelamatkan Guqin-nya. Pfft! Dia bahkan tidak mau repot-repot membantu Xue Ning berdiri.

Tepat saat Xie Wei sedang mengecek keadaan Guqin, Xue Ning melihat seekor kucing yang mendadak masuk. Xue Ning langsung senang mengelus-elus si kucing, tidak sadar kalau Xie Wei mendadak panik dan ketakutan melihat kucing itu.

Ternyata selain phobia dan trauma terhadap salju, dia juga phobia pada kucing karena itu mengingatkannya pada sebuah kucing yang pernah mendatanginya pada insiden hari bersalju dulu.

Tak menyadari ketakutannya, Xue Ning santai saja membawa kucing itu mendekat ke Xie Wei, tapi Xie Wei sontak menampiknya dengan kasar sehingga kucing itu jadi ketakutan dan langsung kabur. Xue Ning jelas bingung dengan sikapnya. Xie Wei pun dengan cepat menutupi ketakutannya dengan marah-marah dan langsung mengusirnya.

Xue Ning akhirnya pergi dengan kesal menggerutui sikap Xie Wei yang suka berubah-ubah. Padahal kan dia masih ingin tanya-tanya tentang artefak Ruyi tersebut.

Tepat saat itu juga, Zheng Bao muncul untuk berterima kasih atas pertolongan Xue Ning kemarin. Biarpun tampaknya Tuan Putri yang menolongnya, tapi Zheng Bao tahu betul kalau penyelamatnya yang sebenarnya adalah Xue Ning.

Pengalamannya selama beberapa tahun di istana membuatnya menyadari bahwa istana ini penuh dengan orang-orang yang hanya melindungi dirinya sendiri. Tak peduli berapa lama berteman, tetap saja tidak akan ada yang berani membela.

Tapi Xue Ning malah berani menolongnya padahal mereka bahkan tidak saling mengenal. Karena itulah, Zheng Bao benar-benar berterima kasih pada Xue Ning.

"Tapi apakah kau tahu bahwa tujuanku menolongmu sebenarnya tidak murni? Apa kau kecewa?"

Zheng Bao memang agak kaget, tapi tidak terlalu kecewa juga, dia hanya agak bingung. Seandainya Xue Ning tidak berterus terang tentang alasannya, berarti memang tujuan Xue Ning tidak murni. Namun ternyata Xue Ning justru berterus terang, berarti tujuan Xue Ning sebenarnya murni.

Xue Ning jujur mengakui bahwa tujuannya menolong Zheng Bao adalah agar Zheng Bao bisa berguna untuknya. Namun jangan berpikir kalau hatinya murni, Zheng Bao hanya belum pernah melihatnya menjadi munafik. Zheng Bao adalah orang baik dan jujur. Lebih baik dia memberikan kesetiannya pada orang yang pantas mendapatkannya. 

Dia sendiri hanya akan tinggal di sini selama setengah tahun. Dia hanya ingin tinggal di sini dengan baik dan tidak ingin melakukan hal jahat untuk mencelakai siapa pun. Dia hanya takut jika suatu hari nanti dia sendiri dan tidak berdaya saat menghadapi situasi buruk. Makanya sekarang dia mencari seseorang yang akan bisa menjaganya dan menolongnya di kemudian hari.

"Anda adalah penolongku. Jika bukan ingin mencelakai orang, bagaimana mungkin hamba tidak membantu."

"Aku ini juga termasuk penolongmu?"

"Ada beberapa hal yang tidak bisa membicarakan niat. Jika membicarakan niat, mana ada orang baik di dunia ini?"

"Ada," ujar Xue Ning. 

Yang dia maksud adalah Zhang Zhe, namun untuk saat ini, dia menolak memberitahu Zheng Bao. Mungkin suatu hari nanti, kalau mereka ada kesempatan, dia akan memperkenalkan Zheng Bao pada orang tersebut.

Fang Yin benar-benar berbakat dalam bisnis. Bahkan hanya dalam waktu beberapa hari mempelajari buku-buku keuangan milik Bos Xu, dia bisa menemukan beberapa kesalahan dan membantu memperbaikinya.

Dan berhubung sekarang harga sutra sudah naik, jadi Fang Yin meminta Bos Xu untuk membantunya menjual semuanya. Bos Xu benar-benar kagum padanya, Fang Yin sudah membuat keputusan yang tepat untuk memilih bisnis ini.

Xue Ning baru datang dan mendapati para gadis sedang heboh. Ternyata Nona Yao mendapat kabar dari keluarganya bahwa mereka berencana untuk melamar Zhang Zhe untuknya.

Nona Yao senang banget, dia benar-benar sudah tidak lagi mempermasalahkan latar belakangnya Zhang Zhe yang biasa-biasa saja. Toh, dia sendiri sudah punya segalanya. Yang penting suaminya orang baik. Nona Yao benar-benar berterima kasih atas nasihat Xue Ning tentang Zhang Zhe.

Xue Ning tercengang dan sedih sebenarnya, tapi dia menahan diri. Eh Nona You malah sengaja menyindirnya karena dia mengurusi jodoh orang lain padahal dirinya sendiri belum ada jodoh. Yan Lin juga belakangan ini tidak pernah kelihatan mengunjungi Xue Ning, jangan-jangan mimpinya sudah hancur ya? Malas menanggapinya, Xue Ning pun langsung pergi. 

Xie Wei diam-diam ditemui seorang anak buahnya yang menyamar jadi kasim. Dari si kasim inilah, Xie Wei jadi yakin kalau pelaku kasus artefak Ruyi adalah Gongyi Chen yang memanfaatkan orang-orangnya Xie Wei yang menyamar di istana ini. Tujuannya jelas untuk menjebak Xie Wei.

Tak sengaja saat melewati Paviliun Wenzhao, Xue Ning melihat kucing putih yang tadi. Xue Ning pun langsung menggendongnya dengan senang tapi malah tak sengaja menguping percakapan di balik tembok antara Xie Wei dengan si kasim.

Dari percakapan mereka inilah, dia jadi mengira bahwa kasus artefak Ruyi itu ada hubungannya dengan Xie Wei. Yang paling membuatnya shock, dia mendengar bahwa artefak Ruyi itu sebenarnya mau digunakan untuk memfitnah keluarga Yan atas ketidaksetiaan.

Dia ingin mendengar lebih banyak, tapi si kucing mendadak mengeong yang sontak saja membuat Xie Wei langsung waspada. Xue Ning panik mau kabur, tapi terlambat, Xie Wei mendadak membuka pintu gerbang dan menempelkan pis4u ke lehernya.

Bersambung ke episode 9

Post a Comment

0 Comments