Tentu saja Jenderal Yi terus berusaha menyangkal tuduhan Feng Yue. Walaupun dia sadar dia salah, tapi ego dan harga dirinya terlalu tinggi untuk mengakuinya.
Namun tiba-tiba perutnya sakit hebat dan saat itulah dia baru sadar kalau dia keracunan dari kue kacang hijau tadi. Dia langsung panik berusaha memuntahkan isi perutnya, tapi tak ada yang keluar.
Jenderal Yi jadi marah padanya, "kau berani meracuniku!"
"Kenapa aku tidak berani? Kau jenderal Wu, bukan Wei. Kematianmu tidak berarti bagiku," santai Feng Yue.
"Kau! Berikan penawarnya!"
Boleh, Feng Yue langsung mengeluarkan sebuah pil merah tapi tidak memberikannya ke Jenderal Yi. Mau ini? Ada syaratnya. Katakan bagaimana caranya Jenderal Yi menjebak ayahnya.
Jenderal Yi awalnya masih ngotot menolak. Maka Feng Yue langsung membuang pil merah itu, membuat Jenderal Yi jadi panik dan akhirnya setuju untuk mengatakan apa yang mau Feng Yue dengar.
Dia mengaku kalau dia memang menjebak Jenderal Guan demi mengakhiri perang dengan cepat demi rakyat Wu. Dia menculik keluarganya HeLan Chang De, wakil komandannya Yin Ge Zhi untuk memaksanya mengungkapkan rute dan strategi militer Wei.
Dari situ, dia bisa menebak keseluruhan penyebaran prajurit mereka dan membuat jebakan. Begitulah bagaimana dia bisa membunuh 50.000 orang tentara Wei, tapi sengaja membiarkan Yin Ge Zhi dan Jenderal Guan tetap hidup dengan maksud untuk menghancurkan hubungan Yin Ge Zhi dan Jenderal Guan.
Dan ternyata rencananya berhasil jauh melebihi ekspektasinya dengan Jenderal Guan ditangkap dan seluruh keluarganya dibantai. Tapi bagian yang terakhir ini bukan salahnya sepenuhnya.
Seandainya mereka menyelidiki dengan benar, mereka pasti akan menemukan banyak kejanggalan dalam surat fitnahan itu. Tapi ternyata mereka tidak pernah melakukannya. Kaisar Wei benar-benar bukan pemimpin yang bijak.
Mata Feng Yue sontak berkaca-kaca mendengar itu, tapi dia berusaha keras menahannya, tidak mau menangis di hadapan baj1ngan tua ini. Wajahnya tetap keras saat dia akhirnya menyerahkan pil merah itu padanya dan Jenderal Yi langsung menelannya tanpa ragu.
Sakit di perutnya lumayan mereda, Jenderal Yi pun bisa lega dan mulai sombong lagi. Sinis, Feng Yue mulai menyindirnya lagi karena dia tadi sok suci sekali beralasan demi rakyat, kalau memang begitu, lalu kenapa dia melakukan korupsi dengan menahan sandang dan pangan para prajuritnya sendiri?
Lagi-lagi, Jenderal Yi terus berusaha menyangkal dan tidak mau mengakui kejahatannya. Tapi tidak masalah, yang penting Feng Yue sudah mendapatkan pengakuan pentingnya.
Lalu kemudian, sambil menampilkan senyumannya lagi dia bertanya apakah Jenderal Yi tahu jenis racun tak berwarna dan hambar macam apa yang ada di kue kacang hijau tadi? Itu adalah arsenik dalam dosis kecil yang cuma akan menyebabkannya sakit perut, tapi tidak cukup letal membunuhnya.
Hah? Jenderal Yi jadi bingung, lalu kenapa Feng Yue memberinya penawar racun?... Feng Yue menjawabnya dengan mengeluarkan pil merah satu lagi. Coba lihat baik-baik, apakah Jenderal Yi mengenali pil merah ini?
Tadinya karena panik gara-gara sakit perutnya, Jenderal Yi langsung meminum pil merah itu tanpa berpikir, baru sekarang dia langsung panik begitu dia mengenali pil merah itu.
Itu adalah Pil Kematian. Pil beracun paling mematikan yang dia simpan di kamar tamunya hanya untuk keadaan paling darurat. Pil beracun itu sangat kuat sehingga orang yang meminumnya akan mati dengan darah mengucur dari ketujuh lubang di tubuhnya dalam hitungan menit.
Bagaimana bisa pil merah itu jatuh ke tangan Feng Yue?! Tidak mungkin! Feng Yue pasti cuma menakut-nakutinya. Dia jenderal agung Wu, hanya dia satu-satunya yang bisa membuktikan ayahnya Feng Yue tidak bersalah! Tidakkah Feng Yue ingin membalikkan kasus fitnahan ayahnya?
Feng Yue ngakak mendengarnya. Memangnya apa gunanya membalikkan kasusnya sekarang? Apakah bisa mengembalikan nyawa seluruh keluarga Guan? Tidak, kan? Jadi kematian Jenderal Yi saja cukup untuk menenangkan arwah seluruh keluarganya.
Sebenarnya jika dia tidak datang, maka Jenderal Yi pasti akan dimaafkan oleh keluarga kerajaan dan dia bisa kembali ke medan perang dan mengabdi pada keluarga kerajaan lagi dengan penuh kesetiaan, lalu beberapa tahun kemudian, segala kejahatannya akan terlupakan.
Tapi sayang sekali, hari ini Feng Yue datang untuk menghancurkan masa depan Jenderal Yi. Dia akan mati di penjara gelap ini dengan darah mengucur dari ketujuh lubangnya dan tak ada seorang pun yang bisa menyelamatkannya.
Saat itulah, efek racun itu mulai beraksi dan Jenderal Yi mulai merasakan panas dan kesakitan yang teramat sangat di sekujur tubuhnya seolah ada ribuan pisau menyayatnya hingga dia langsung tersungkur ke tanah.
Dengan cepat Jenderal Yi tidak bisa bicara lagi, dia menggeliat penuh kesakitan di tanah dengan darah mengalir dari tubuhnya hingga akhirnya cahaya di matanya mulai menghilang, dan Feng Yue menontonnya sampai akhir dengan penuh kepuasan.
Setelah itu dia langsung berjalan keluar dengan santai, seolah sudah tidak peduli lagi dirinya akan ketahuan dan ditangkap, yang penting dia sudah membalaskan dendamnya.
Beberapa penjaga penjara melihatnya dari kejauhan dengan kebingungan. Beberapa dari mereka mulai masuk ke penjara untuk mengecek keadaan, beberapa lainnya hendak menghampirinya.
Namun untungnya Yin Ge Zhi dengan cepat menariknya ke dalam kegelapan dan membawanya kembali ke kamar penginapan mereka tanpa ketahuan.
Feng Yue masih santai, Yin Ge Zhi yang panik mencopot bajunya Feng Yue. Baju ini harus segera disingkirkan sebelum penjaga datang.
Pikirannya berkecamuk hebat memikirkan semua yang disaksikannya tadi. Jenderal Guan ternyata benar-benar tidak bersalah, entah seberapa besar penderitaan Feng Yue selama ini. Siapa yang akan membayar darah seluruh Keluarga Guan?
Feng Yue bingung melihatnya, kenapa tangan Yin Ge Zhi gemetar? Yin Ge Zhi mengaku kalau dia agak gugup. Kabar kematian Jenderal Yi pasti akan menggemparkan seluruh negara ini, dia pilar kekuatan Negara Wu, kematiannya akan membuat semua orang jadi cemas.
Mendengar itu, Feng Yue akhirnya mengerti alasan Yin Ge Zhi mendekatkan dirinya dengan Jenderal Yi dan putrinya. Sejak jauh-jauh hari Yin Ge Zhi pasti sudah merencanakan hari pembunuhan Jenderal Yi.
Saat itu terjadi, dia tidak akan dicurigai karena kedekatannya dengan Jenderal Yi sekeluarga. Orang-orang mengira bahwa mereka teman dekat dan bahwa dia mencintai putrinya Jenderal Yi, jadi tidak mungkin dia akan mencelakai Jenderal Yi.
Feng Yue akui kalau dia kagum dengan kecerdasan Yin Ge Zhi dalam merencanakan segalanya. Jadi untuk apa dia repot-repot menyelamatkannya dari penjara tadi?
Yin Ge Zhi beralasan bahwa jika Feng Yue tertangkap, maka dialah orang pertama yang akan dikaitkan dengannya. Padahal jelas-jelas alasannya adalah karena dia mengkhawatirkan Feng Yue.
Yin Ge Zhi kemudian bergegas membakar baju pelayannya Feng Yue. Tak lama kemudian saat akhirnya Sekretaris Agung Meng datang untuk mengabarkan kematian Jenderal Yi, segalanya sudah aman, Feng Yue langsung berakting kaget dan Yin Ge Zhi berakting menggebrak meja seolah dia shock berat.
Lalu kemudian dia pura-pura marah pada Sekretaris Agung Meng dan menuduhnya tidak menjaga Jenderal Yi dengan baik, lalu menyuruh Sekretaris Agung Meng untuk segera menginformasikan pihak istana tentang masalah ini.
Sesuai rencananya, tidak ada yang mencurigai Yin Ge Zhi karena hubungan dekatnya dengan Jenderal Yi. Istana seketika gempar dengan banyaknya pejabat yang keluar masuk istana yang biasanya tertutup rapat di malam hari.
Putra Mahkota bahkan tak memedulikan penampilannya yang masih acak-acakan saat dia bergegas ke penjara dan mendapati Yin Ge Zhi sedang ngamuk-ngamuk memarahi para penjaga penjara yang tidak becus menjaga keselamatan Jenderal Yi.
Bahkan begitu melihat Putra Mahkota, dia langsung marah mencurigai Putra Mahkota. Akting frustasi dan depresinya terasa begitu nyata sehingga membuat semua orang kasihan padanya, bahkan Putra Mahkota pun tak mempermasalahkan sikap kasarnya padanya, meyakini kalau Yin Ge Zhi pasti sangat berduka atas kematian Jenderal Yi.
Nona Yi kemudian dipanggil ke sana, tapi tidak langsung diberitahu tentang kematian ayahnya karena Putra Mahkota tidak tega menyampaikan kabar duka ini padanya, jadi Nona Yi hanya ditanyai tentang tokennya dan pada siapa saja dia pernah memberikan token ini.
Bingung, Nona Yi menyerahkan token yang memang ada padanya tersebut dan mengaku bahwa hanya dia dan pelayan pribadinya yang pernah memegang token itu. Penjaga penjara mengonfirmasi bahwa token yang ditunjuk oleh pelayan mencurigakan tadi ya token ini.
Putra Mahkota jadi tambah bingung sekarang, dia mau tanya ke Yin Ge Zhi, tapi Yin Ge Zhi sendiri sedang tidak bisa diajak diskusi karena lagi emosi, malah Yin Ge Zhi yang kemudian menuntut Putra Mahkota untuk menemukan pelakunya.
Putra Mahkota meyakinkannya untuk tidak khawatir, dia akan mengutus Sekretaris Agung Meng untuk menyelidiki masalah ini.
Feng Yue benar-benar sedang bahagia sehingga dia ingin sekali minum arak... Dan harapannya kesampaian saat itu juga saat Yin Ge Zhi mendadak muncul menyodorkan seguci arak ke tangannya.
Tentu saja Feng Yue langsung meminumnya dengan senang hati. Tapi dia memperhatikan sepertinya Yin Ge Zhi sedang memikirkan sesuatu. Sekarang setelah misi besar ini selesai, dia sudah bukan ancaman lagi bagi Yin Ge Zhi, jadi apakah Yin Ge Zhi akan membunuhnya?
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam