Jelas saja Tuan Putri langsung murka mendengar tuduhan Prefek Huo, dan seketika itu pula Prefek Huo mulai menyesali kenekatannya, makanya dia buru-buru meyakinkan bahwa dia tidak bermaksud menuduh Yan Chi sebagai pembunuhnya, cuma tersangka.
Namun Yue Ning yang juga masih mencurigai Yan Chi, langsung saja memberitahu semua orang tentang Yan Chi yang ternyata bertangan kidal.
Yan Chi santai mengakui bahwa dia bisa menggunakan kedua tangannya, tapi jelas bukan dia pelaku yang menakut-nakuti Qin Wan, dia terluka waktu itu. Yue Ning ngotot tak percaya, selain pengawalnya Yan Chi sendiri, tidak ada yang bisa membuktikan alibinya.
Untungnya Qin Wan dengan bijak membelanya karena mereka tidak memiliki cukup bukti tentang Yan Chi. Selain itu, hari ini ada orang yang mau membunuhnya, untungnya dia diselamatkan oleh Yan Chi.
Dia yakin pelakunya adalah salah satu orang yang mengetahui kemampuannya melakukan otopsi karena hanya orang itu yang akan merasa terancam oleh kemampuannya. Pihak keluarga Marquis tidak mungkin membocorkannya, tapi bagaimana dengan pihak dari Prefek Huo?
Prefek Huo yakin pihaknya juga tidak mungkin membocorkannya. Dia dan Xu He jelas tidak mungkin membocorkannya. Sedangkan Huo Ning dan kedua pelayannya belakangan ini dia hukum dikurung di kamar, jadi tidak mungkin mereka.
Kalau bukan mereka semua, lalu siapa?... Mungkinkah pembunuh yang ada di Keluarga Qin? Dipikir-pikir, situasi tadi mirip dengan situasi Qin Wan yang asli sebelum dia dibunuh. Qin Wan yang asli juga pasti terpancing oleh sesuatu atau seseorang yang membuatnya nekat masuk ke hutan bambu ungu.
Tapi... keluarga Qin kan tidak tahu kalau dia bisa melakukan otopsi mayat dan terlibat dalam penyelidikan kasus ini. Si pelaku hari ini pasti seseorang yang ada di kediaman Marquis. Karena anggota inti keluarga Marquis sudah pasti bukan pelakunya, berarti salah satu dari pelayan atau pengawal keluarga Song.
Qin Wan yakin bahwa area TKP sudah dibersihkan oleh pelaku, makanya mereka tidak bisa menemukan bukti apa pun. Karena itulah, pilihan mereka sekarang cuma dua. Yaitu, menunggu kabar dari ibu kota atau melakukan otopsi.
Namun begitu mendengar ini, Wei Yan Zhi sontak tak setuju dengan alasan statusnya Nona Song, makanya dia bersikeras bahwa mayat Song Rou tidak boleh rusak dan harus diawetkan sampai keluarga Song dari ibu kota datang.
Tetap tenang menghadapinya, Qin Wan mengingatkan bahwa yang paling penting saat ini adalah menemukan pembunuhnya. Dia yakin bahwa satu-satunya yang diinginkan mendiang juga pasti menemukan pelakunya. Ini adalah tanggung jawabnya Wei Yan Zhi juga.
Diotopsi atau tidak diotopsi juga pada akhirnya mayat Nona Song akan tetap rusak. Sekarang saja mayatnya sudah mulai rusak apalagi kalau menunggu keluarga Song dari ibu kota yang makan waktu perjalanan satu bulan. Mereka harus segera mengotopsinya supaya bisa segera menemukan pelakunya.
Namun Wei Yan Zhi masih terus dilema dan akhirnya bernegosiasi supaya mereka menunggu kabar dulu dari ibu kota. Dia akan mengirim pesan melalui merpati pos.
Prefek Huo hampir saja setuju. Namun Yan Chi langsung memerintahkan mereka untuk langsung saja melakukan otopsi, tidak perlu menunggu persetujuan keluarga Song.
Awalnya dia tidak ada hubungannya dengan kasus ini, tapi gara-gara tadi Prefek Huo melibatkannya sebagai tersangka, jadi dia perlu ikut campur. Jangan khawatir, kalau keluarga Song keberatan, suruh saja mereka berhadapan langsung dengannya.
Tuan Putri langsung setuju dan mereka semua pun akhirnya sepakat untuk melakukan otopsinya besok pagi.
Wei Yan Zhi tidak bisa lagi mendebat dan itu sontak membuatnya jadi sangat sedih dan menderita (aneh banget nih orang).
Setelah itu, semua orang berpencar kembali melakukan kegiatan masing-masing. Prefek Huo segera pergi untuk mengatur otopsi besok pagi, Tuan dan Nyonya Marquis pergi untuk bagi-bagi sembako dan lentera langit.
Yue Qing yang akhirnya bisa punya kesempatan untuk mendekati Qin Wan, langsung mengajaknya untuk menerbangkan lentera langit.
Qin Wan sebenarnya tidak begitu tertarik, tapi karena tak enak untuk menolak ajakan Yue Qing, akhirnya dia tetap ikut. Namun fokus perhatiannya cuma tertuju ke Wei Yan Zhi yang berjalan pergi dengan tertunduk lesu.
Makanya dia kemudian mengajak Wei Yan Zhi untuk ikut menerbangkan lentera untuk mendoakan mendiang Nona Song.
Tak lama kemudian, mereka bertiga pun menulis harapan-harapan mereka masing-masing di lentera tersebut sebelum menerbangkannya. Namun Wei Yan Zhi sulit fokus sehingga dia yang paling lama menerbangkan lenteranya.
Bahkan saat akhirnya dia bisa menerbangkan lenteranya, mendadak lenteranya kena angin yang menyebabkan lenteranya terbakar api dan akhirnya terjatuh dan tenggelam di air. Wei Yan Zhi sontak jadi tambah sedih dan menolak menerbangkan lentera lagi dan langsung pergi dengan tertunduk lesu.
Karena Yan Chi terluka, Yue Qing jadi ingin menggantikannya untuk mengantarkan Qin Wan pulang. Qin Wan menolak dengan sopan, sekarang sudah larut malam, dia bisa pulang dengan kusir saja, tidak akan terjadi apa-apa karena malam ini sangat ramai dan cerah. Tuan Putri setuju dan Yan Chi pun langsung memerintahkan Bai Feng untuk mengantarkan Qin Wan pulang.
Sesampainya di depan kediaman Qin, Bai Feng memberikan barang titipan tuannya yang ternyata lampion anggreknya Qin Wan yang tertinggal. Tapi cuma lampion anggrek itu doang, topeng Xiezhi-nya entah ke mana. Namun itu tetap membuat Qin Wan merasa tersentuh mengingat kebaikan Yan Chi padanya.
Qin Wan tertidur dengan cepat dan untungnya kali ini dia tidak bermimpi apa pun, jadi waktu bangun subuh pun dia merasa segar dan bersemangat untuk melaksanakan otopsinya hari ini.
Namun saat dia keluar gerbang, dia malah diberitahu Bai Feng bahwa dia sudah tidak perlu melakukan otopsi hari ini karena kamar mayat mendadak kebakaran sejak menjelang subuh tadi. Heh? Otopsinya mau dilakukan pagi ini, dan kamar mayat mendadak kebakaran? Rasanya terlalu kebetulan sekali.
Namun tentu saja Qin Wan menolak menyerah begitu saja dan tetap ngotot mau ke sana. Mendengar itu, Bai Feng malah tiba-tiba tersenyum. Kenapa?
Jadi begini, tadi tuannya menduga bahwa dengan sifatnya Qin Wan, kemungkinan Qin Wan akan tetap mau ke sana, makanya dia disuruh untuk membawa kereta kuda. Ternyata dugaan tuannya benar.
Sepanjang perjalanan ke sana, pikiran Qin Wan sibuk memikirkan masalah kebakaran ini karena dia yakin kalau ini bukan kecelakaan. Si pelaku takut mayat Nona Song diotopsi, makanya dia membakar kamar mayat. Ini jelas menunjukkan bahwa mayat Nona Song pasti menyimpan petunjuk penting.
Pelakunya pasti salah satu orang yang ada di perahu kemarin malam, dan satu-satunya yang Qin Wan paling curigai adalah Wei Yan Zhi yang sikapnya paling aneh kemarin.
Setibanya di sana, dia mendapati area yang kebakarannya paling parah hanya ruangan tempat mayat Nona Song disimpan. Padahal ruangan itu penuh dengan es untuk mengawetkan mayat Nona Song, jadi tidak seharusnya kamar ini menjadi yang paling parah terbakarnya.
Dengan hidung tajamnya, Qin Wan tiba-tiba mengendus bau yang khas. Awalnya yang lain tidak begitu memperhatikannya karena ini kan kamar mayat yang memang selalu bau tak enak, tapi berkat Qin Wan, mereka akhirnya memperhatikan memang ada bau yang beda. Yan Chi langsung mengenali bau itu, bau minyak kayu tung.
Minyak kayu tung sangat mudah terbakar dan dan tidak mudah dipadamkan dengan air. Makanya air yang mencair dari semua es yang di sini sama sekali tak bisa memadamkan apinya.
Tapi kamar mayat ini tidak pernah menggunakan minyak kayu tung untuk penerangan, jadi sudah pasti minyak kayu tung ini datang dari luar.
Si pelaku tahu kalau mereka mau mengotopsi mayat, makanya orang itu sengaja membakar kamar mayat ini. Orang itu tahu bahwa minyak kayu tung berbau tajam, tapi orang itu tidak khawatir karena tempat ini penuh dengan bau mayat dan dupa. Si pelaku pasti adalah salah satu dari mereka yang hadir kemarin malam.
Qin Wan kemudian mengecek mayatnya Nona Song. Memang, mayat itu terbakar lumayan parah, tapi untungnya hanya bagian luar tubuhnya, bagian dalam tubuhnya masih bisa dilakukan otopsi.
Qin Wan lalu menggunakan pisau Han Yue untuk membedah mayat itu. Karena kondisi mayat yang sudah semakin membusuk ditambah terbakar, makanya saat Qin Wan mulai membedahnya, yang lain hampir mau muntah rasanya.
Namun saat Qin Wan meneliti area perut dan pinggang korban, dia seketika tercengang mendapati kondisi pinggang dan panggul korban yang tampak jelas pernah hamil sekitar 5 atau 6 bulan sebelum kemudian digugurkan.
Hah? Padahal korban masih berumur 17 tahun dan baru mau menikah... Ah! Tuan Marquis seketika paham kenapa semua pelayan dan pengasuhnya Nona Song diganti. Ternyata untuk menyembunyikan fakta ini. Keluarga Song mau menipu keluarga Marquis dengan menikahkan anak mereka yang sudah tidak suci ke dalam keluarga Marquis.
Ini benar-benar penghinaan terhadap keluarga mereka. Namun untungnya Tuan Marquis bisa menahan emosinya dan fokus dalam melanjutkan otopsi ini.
Berarti fakta ini sejalan dengan bekas gigitan manusia di bahu kiri korban yang Qin Wan temukan sebelumnya. Dia memperkirakan bekas gigitan itu sekitar berumur 7 bulan, kandungannya sekitar 5 atau 6 bulan, dan kemungkinan digugurkan sekitar 2 bulan yang lalu. Lalu satu bulan yang lalu, Nona Song dikirim kemari untuk menikah.
Pertanyaannya, siapa pria yang menghamili Nona Song? Pasti salah satu kerabat dekat, mungkinkah kakak tirinya Wei Yan Zhi? Wei Yan Zhi tidak mungkin tidak tahu tentang masalah ini.
Tapi... Apakah fakta ini ada hubungannya dengan sebab kematian korban? Apakah dia pelaku pembunuhannya? Tapi kan dia tidak ikut kemari dan katanya dia masih pemulihan di ibu kota?
Selain ini, Qin Wan cuma menemukan satu benda yang tak jelas apa karena sudah sangat membusuk di dalam perutnya Nona Song.
Setelah tak menemukan hal penting lainnya dari mayat korban, Qin Wan akhirnya ikut mereka kembali ke kediaman Marquis untuk menanyai Wei Yan Zhi, tapi dia sengaja membawa benda yang masih belum jelas apa itu untuk dia teliti lebih lanjut nanti.
Sepanjang perjalanan, Qin Wan terus memikirkan keanehan situasi ini. Keluarga Song jelas menggunakan koneksi kekeluargaan mereka dengan Kaisar untuk membuat Nona Song dijodohkan ke tempat yang jauh, dan mengatur segalanya dengan seksama untuk menutupi skandal ini.
Tapi mengapa mereka melakukan ini dan bukannya menikahkan Nona Song dengan siapa pun pria yang menghamilinya tersebut? Menikahkan Nona Song ke pria lain yang berada di tempat yang jauh malah sebenarnya jauh lebih beresiko yang bisa menghancurkan reputasi keluarga mereka.
Suatu pikiran seketika terlintas dalam benak Qin Wan. Pria itu kemungkinan adalah seseorang yang dibenci Adipati Song, atau mungkin status keluarganya jauh di bawah mereka.
Jika menikahkan Nona Song dengan pria itu, maka kemungkinan besar reputasi keluarga Song akan jauh lebih ternoda, makanya mereka nekat mengambil resiko ini, dengan pikiran bahwa jika Nona Song berhati-hati, maka dia tidak akan ketahuan.
Pikiran ini seketika membuatnya mencurigai satu orang, tapi jika dugaannya benar, maka situasinya akan menjadi lebih rumit karena sejauh ini belum ada bukti langsung yang mengarah ke orang itu.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam