Tuan Putri jelas marah saat mendengar kehamilan Nona Song. Dulu saat dia mendengar perjodohan dengan keluarga Song, dia sebenarnya tidak begitu peduli dengan masalah status keluarga mereka, dia hanya berpikir bahwa keluarga Song pasti membesarkan putri mereka dengan baik dan menjadikannya gadis yang baik.
Dia hanya menginginkan seorang gadis yang baik untuk jadi cucu menantunya, bisa menemani cucunya dalam suka dan duka dan meneruskan garis keturunan keluarga mereka. Siapa sangka kalau Keluarga Song ternyata membawa malu ke dalam keluarga Marquis mereka.
Namun Tuan Putri dengan cepat menahan emosinya, dengan bijak menyadari bahwa masalah ini dan masalah pembunuhan Nona Song adalah dua hal yang berbeda. Lebih baik tangani dulu masalah pembunuhan Nona Song. Masalah skandal ini adalah urusan pribadi keluarga mereka.
Maka mereka pun memanggil Wei Yan Zhi yang tampak kaget saat mereka memberitahunya tentang kebakaran kamar mayat, entah kaget betulan atau cuma akting, dan tampak jelas gugup saat ditanyai masalah kehamilan Nona Song. Namun saat Prefek Huo menuduhnya sebagai orang yang menghamili Nona Song, dia langsung menyangkal keras.
Dia mengklaim bahwa dengan statusnya yang cuma seorang anak selir, mana mungkin dia bisa menarik perhatian putri sah keluarga Song. Dia meyakinkan mereka bahwa dia sungguh tidak begitu tahu tentang perkara ini, cuma memang benar Nona Song pernah jatuh sakit sebelum dia pergi menikah, tapi dia cuma tahu sebatas itu.
Tapi... dia kemudian menambahkan bahwa sekitar waktu itu juga kakak tirinya patah kaki. Katanya karena jatuh dari kuda, tapi waktu dia datang mengunjunginya, dia melihat keluarga Song juga ada di sana, lalu sejak saat itu, kakak tirinya tersebut dikurung di rumah, lalu kemudian dia diperintahkan untuk menjadi pemimpin rombongan pernikahannya Nona Song.
Dia mengklaim kalau dia tidak begitu yakin, tapi jelas dia menyiratkan pada mereka bahwa orang yang menghamili Nona Song adalah kakak tirinya.
Oh, satu lagi hal penting lainnya, kakak tirinya itu bertangan kidal. Kakak tirinya itu kidal sejak lahir, tapi karena hal itu dipandang sebagai hal yang tidak wajar oleh sebagian keluarga Wei, makanya kemudian kakak tirinya tersebut belajar memakai tangan kanan.
Hmm, jadi maksudnya, kakak tirinya Wei Yan Zhi pembunuhnya? Dia juga kah yang menyamar jadi hantunya Nona Song? Tapi kalau begitu, bukankah seharusnya dia ada di sini?
Belum jelas juga siapa yang membakar kamar mayat. Prefek Huo awalnya mencurigai Wei Yan Zhi, tapi ternyata alibinya Wei Yan Zhi kemarin malam cukup kuat dengan adanya beberapa saksi mata yang melihat bayangannya di jendela sedang menulis kaligrafi, pagi ini dia juga bangun pada jam biasanya.
Tak lama kemudian setelah segalanya selesai dan sudah mengecek kondisi Tuan Putri juga, Qin Wan pun pamit pulang. Namun di tengah jalan, mendadak kereta kudanya berhenti dadakan gara-gara ada orang yang kerampokan dan sekarang seluruh jalan itu jadi kacau dan macet.
Ternyata orang yang kerampokan itu adalah Xu He, si pencuri mencuri kotaknya yang berisi uang dua tael perak yang setara gajinya setengah tahun, dan sayangnya mereka gagal menangkap si pencuri.
Selain uang, kotak itu juga berisi peralatan otopsinya, beberapa dokumen resmi dan hasil otopsi pagi ini. Namun Xu He tidak begitu mengkhawatirkan masalah dua yang terakhir karena dia cuma perlu menulisnya ulang dan untungnya dia memiliki ingatan yang bagus.
Prihatin, Qin Wan memberinya tiga tael perak yang langsung ditolak oleh Xu He. Namun Qin Wan meyakinkannya untuk mengambilnya, atau dia bisa menganggapnya sebagai utang, dia bisa mengembalikannya setelah mendapatkan gajinya.
Mendengar itu, Xu He akhirnya mau juga menerimanya dan berjanji akan mengembalikannya kalau sudah gajian nanti. Xu He agak heran dengan peruntungannya belakangan ini, sekitar empat hari yang lalu juga dia kehilangan barangnya, sekarang malah kerampokan lagi.
Yang sebelumnya juga dia kehilangan dokumen resmi dan hasil otopsi, tapi untungnya waktu itu tidak ada uangnya.
Hmm... Kok agak mencurigakan, ya. Dia kerampokan dokumen dan hasil otopsi dua kali.
Kembali ke kediaman Qin, Fu Ling mendapat informasi dari pelayan lain bahwa belakangan ini Tuan Qin sedang sakit parah. Pada malam festival kemarin, Tuan dan Nyonya Qin sama-sama tidak pergi ke festival, malah mengundang ahli eksorsisme karena meyakini bahwa sakitnya Tuan Qin adalah karena siluman rubah. Pfft!
Qin Wan yakin kalau sakitnya Tuan Qin adalah karena kegilaannya yang suka main wanita. Namun ada satu informasi lagi yang lebih menarik perhatiannya, Qin Li juga sakit. Namun berhubung dia cuma anaknya selir, makanya tidak ada yang memperhatikannya.
Hmm, Qin Wan jadi teringat dengan borok di lehernya Qin Li waktu itu, dia sebenarnya mencurigai sesuatu tapi dia memutuskan diam saja untuk saat ini.
Namun saat dia kembali ke kamarnya, dia mendapati kamarnya ini pernah dimasuki orang selama dia pergi. Sebenarnya kamarnya tampak sangat rapi seperti biasanya, tapi Qin Wan yang sangat perhatian terhadap segala detil, bisa langsung tahu ada yang salah dari letak beberapa benda.
Dia curiga kalau penyusup ini adalah salah satu dari keempat pelayan barunya. Namun dia sengaja diam, bahkan pura-pura tak tahu apa-apa, sengaja untuk memancing si penyusup itu untuk mengulangi perbuatannya.
Besok paginya dia kembali ke kediaman Marquis dan sudah ada Prefek Huo dan Kapten Qi di sana. Beberapa hari yang lalu, Yan Chi mengirim orang untuk mencari informasi seputar keluarga Song dan keluarga Wei dan hari ini akhirnya mereka mendapatkan hasilnya, dan informasi itu semakin meyakinkan mereka bahwa kakak tirinya Wei Yan Zhi kemungkinan besar adalah pelakunya.
Ternyata kakinya patah bukan karena jatuh dari kuda, melainkan karena dipatahkan oleh orang-orang dari keluarga Song karena memang benar dialah pria yang berhubungan dengan Nona Song.
Selain itu, walaupun Keluarga Wei bilang bahwa dia sedang pemulihan di rumah, tapi orang-orangnya Yan Chi tidak mendeteksi keberadaannya di sekitar rumah itu, malah yang mereka dapatkan adalah fakta bahwa keluarga Wei sebenarnya sedang mencari keberadaannya secara diam-diam.
Prefek Huo sudah mendapatkan gambar kakak tirinya Wei Yan Zhi itu dari Wei Yan Zhi, dia akan menyebarkannya ke seluruh kota, atau kalau perlu, sampai ke luar kota juga. Prefek Huo antusias banget dengan penemuan baru ini dan langsung pergi sehingga dia bahkan sudah tidak tertarik lagi dengan benda asing yang Qin Wan temukan di dalam perut Nona Song dan belum bisa Qin Wan identifikasi sampai sekarang.
Qin Wan yang masih ragu-ragu, karena rasanya ada yang aneh. Terutama mengenai benda asing yang dia temukan di perutnya Nona Song itu. Dia yakin itu bukan makanan karena benda itu tidak tercerna.
Tuan Putri sangat marah karena masalah ini sehingga dia memerintahkan putranya untuk mengirim surat langsung ke Kaisar. Dia mau tahu ide buruk siapa ini. Kediaman Marquis Anyang telah setia kepada negara selama beberapa generasi, dia jelas tidak terima dengan penghinaan ini.
Jika Kaisar bijak, maka dia akan menangani masalah ini sendiri. Tapi jika tidak, Tuan Putri sendiri yang akan datang ke ibu kota untuk menangani masalah ini.
Karena Yue Ning ikutan penasaran dengan benda apa yang ditemukan di dalam perutnya Nona Song tersebut, akhirnya dia memutuskan untuk ikut Qin Wan pulang ke kediaman Qin.
Namun bahkan setelah mencoba membilas benda tersebut beberapa kali, tetap saja warna benda itu belum berubah juga, masih kehitaman karena proses pembusukan.
Akhirnya Qin Wan berinisiatif untuk merendamnya di dalam air tawas. Namun karena proses perendaman dengan air tawas ini bakalan membutuhkan waktu dua atau tiga hari, jadi Yue Ning pun pamitan pulang dulu, dia akan datang lagi besok.
Namun saat mereka baru sampai gerbang, mereka malah mendapati ada sosok berbaju biru di ujung jalan, tampak jelas sedang melihat ke arah mereka, hanya saja karena jaraknya terlalu jauh, mereka tidak bisa mengenali orang itu.
Yue Ning refleks lari mengejarnya, tapi orang itu bergerak lebih cepat dan menghilang begitu saja. Yue Ning jadi mengkhawatirkan keselamatan Qin Wan, nanti dia akan meminta Yan Chi untuk mengirim Bai Feng untuk menjemput Qin Wan besok.
Keesokan harinya saat Qin Wan kembali ke sana, dia bertemu dengan Xu He yang berada di sini untuk membantu Prefek Huo melakukan interogasi ulang pada para rombongan pengantin.
Dia dengan riang memberitahu Qin Wan bahwa kotaknya yang dicuri kemarin, sekarang sudah dikembalikan dan tidak ada satupun yang hilang. Makanya sekarang dia mengembalikan uangnya Qin Wan.
Hmm, bagi Qin Wan, fakta ini jelas sangat aneh. Apalagi kotak itu dikembalikan ke kantornya Xu He, yang jelas menunjukkan bahwa si pencuri tahu pekerjaannya Xu He.
Padahal biasanya pencuri takut sama petugas pemerintah, tapi pencuri yang ini berani sekali mengembalikan barang ini langsung ke kantor pemerintah.
Apa pula alasannya mengembalikan barang curiannya? Kasihan sama Xu He? Kalau begitu, seharusnya sejak awal dia tidak pernah mencurinya mengingat penampilan Xu He sama sekali tidak kelihatan kayak orang kaya.
Dan yang lebih mencurigakan, walaupun semua barangnya tidak ada satupun yang hilang, tapi dari semua barangnya, hanya dokumen hasil otopsi Nona Song yang berbau obat herbal.
Begitu mengendus baunya, Qin Wan langsung mengenalinya, ini bau Jin Yu Xu Gu Gao, obat herbal buatan keluarga Tabib Sun yang terkenal sangat ampuh untuk membantu memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa sakit dan pembengkakan, juga ampuh untuk menyembuhkan sakit tulang dan persendian.
Tapi obat ini super mahal dan susah didapatkan. Kalau dia seorang pencuri biasa, bagaimana bisa dia mendapatkan obat herbal ini?
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam