Sinopsis My Cherie Amour Episode 2 - Part 1

Gara-gara Wichai menyarankannya, bahkan terkesan mendesaknya, untuk menemukan pria lain yang lebih baik dan lebih layak daripada Chut, Anong jadi berpikir bahwa maksudnya Wichai yang sebenarnya adalah dia tidak layak untuk Chut.

Dia jadi kesal karenanya. Makanya keesokan harinya, dia sengaja mendatangi rumah mereka dengan membawa keranjang hadiah, ala-ala calon menantu mau ketemu camer. 

Tapi Ibu menolak menemuinya sehingga Pelayannya Ibu dan Wichai yang  keluar menemuinya dan berusaha mengusirnya secara halus. Parahnya lagi, Ibu (melalui pelayannya) memberikan seamplop uang pada Anong untuk mengganti uang keranjang hadiahnya karena Ibu tidak mau menerima hadiah cuma-cuma. Kalau Anong mau menawarkan mahar, maka satu keranjang itu tidak cukup.

Wah! Anong benar-benar tersinggung sekarang. Maka saat Chut akhirnya keluar, Anong dengan senyum manisnya melemparkan amplop uang itu padanya dan menitip pesan pada Ibunya Chut (yang lagi sembunyi di lantai atas) bahwa dia tidak pernah bermaksud menawarkan mahar pada siapa pun.

Suatu hari, Anong baru saja mencoba sebuah gaun baru di toko saat tiba-tiba saja dia tak sengaja mendengar obrolan ibu dan anak yang membahas tentang Chut.

Ternyata mereka adalah keluarga jenderal yang putrinya mau dijodohkan sama Chut. Si Nyonya punya dua orang putri, yang mau dia jodohkan dengan Chut adalah putri sulungnya, Sa-Aang.

Si Nyonya gigih sekali tentang perjodohan ini dan mendesak Sa-Ang untuk menunjukkan pada Chut bahwa dia sangat berharga bagai berlian, sedangkan gadis-gadis lainnya hanyalah kerikil walaupun mereka kaya. (Pfft! Ngomongin Anong, kah?)

Anong geli mendengar percakapan mereka. Maka kemudian, saat Sa-Aang mau memilih sebuah gaun yang dia inginkan, Anong dengan sengaja muncul di hadapan mereka dengan mengenakan gaun yang Sa-Aang inginkan yang sebenarnya memang lebih cocok untuk Anong, dan pastinya, Sa-Ang jadi canggung dan kesal melihat itu.

Anong dengan setengah menyindir Sa-Ang yang ternyata punya selera yang sama dengannya dalam beberapa hal. Tapi tidak masalah siapa yang pertama kali melihat gaun itu, yang penting adalah siapa yang terlihat lebih berkesan memakainya.

Selain itu, dia juga harus membiarkan orang lain menilainya, dia tidak boleh memutuskannya sendiri. Saat Sa-Aang menunjukkan kekesalannya, Anong semakin menyindirnya karena dia terlalu posesif terhadap sesuatu yang bahkan bukan miliknya.

Tepat saat itu juga, Chut mendadak muncul. Chut belum pernah bertemu Sa-Aang, makanya dia tidak tahu yang mana di antara kedua putri si nyonya jenderal yang bernama Sa-Aang.

Namun begitu melihat Anong, dia langsung pergi bersama Anong dan tak memedulikan mereka sama sekali, bahkan membayari gaun yang Anong pakai. Sa-Ang dan ibunya jadi tambah kesal.

Gara-gara P'Pong tidak suka sama pria yang kemarin, dia jadi menginginkan Chut saja untuk Anong. Jika menurut Wichai, Chut lebih pantas untuk Anong, maka dia juga akan setuju. Makanya hari ini dia mendatangi Wichai lagi untuk membujuk Wichai supaya dia mau membantunya menyingkirkan pria itu, sekaligus membantu Chut menghilangkan persaingan.

Kedua orang tua mereka meninggal dunia tak lama setelah Anong lahir. Mereka semua kemudian diasuh oleh bibi mereka. Namun karena Anong satu-satunya perempuan dan Bibi mereka tidak mau Anong terpengaruh oleh mereka, jadi kemudian Bibi mengirim Anong ke sekolah asrama. Baru kemudian Bibi mereka mencoba berbaikan dengan Anong dan memberikan apa pun yang Anong mau.

Anong sudah menjadi yatim piatu sejak bayi, makanya dia tidak mau Anong menikah dengan orang yang salah. Dia dan Wichai sama-sama anak tertua di keluarga masing-masing. Jadi dia yakin kalau Wichai juga pasti menginginkan yang terbaik untuk adiknya, bukan? Dia juga sama. Karena itulah, dia membujuk Wichai untuk bekerja sama dengannya. Siapa tahu, adiknya Wichai-lah pria terbaik untuk Anong.

Wichai awalnya ogah ikut campur dalam perkara ini, tapi semua ucapan P-Pong pada akhirnya mampu membuatnya goyah hingga akhirnya dia mengalah dan bersedia membantunya.

Keesokan harinya, dia ikut P'Pong ke lapangan tenis di mana pria itu, Sa-Ngad (Dia kakaknya Sa-Ang) ikutan ada di sana dan sedang berusaha menggoda Anong.

Dia adalah pria rekomendasi Sawaeng, salah satu kakaknya Anong, dan Sawaeng tampak gigih sekali untuk menjodohkan mereka, entah apakah dia tidak bisa melihat kejelekan Sa-ngad atau sengaja tutup mata.

Sa-ngad jelas-jelas tidak ada sopan-sopannya sama keluarganya Anong. Bahkan waktu tanding tenis, dia sengaja terus menerus menarget Prasit, Kakaknya Anong yang autis, sampai Prasit mimisan kena hantam bolanya terus menerus. Bahkan Wichai pun ikutan jadi korban, punggungnya kena raket.

Malah Wichai yang bisa cepat akrab sama Prasit. Dia juga tidak senang sama Sa-ngad, makanya setelah Sa-ngad membuat Prasit mimisan, dia kemudian mulai membeberkan kecurigaannya tentang hubungan mereka semua dan alasan kegigihan Sawaeng untuk menjodohkan Anong dengan Sa-Ngad.

Sawaeng sebenarnya pacaran sama Payom, adik bungsunya Sa-Ang dan Sa-Ngad. Namun mereka tidak bisa menikah karena masalah kepercayaan tahayul bahwa adik bungsu tidak boleh menikah melompati kakak-kakaknya, karena takutnya kakak-kakaknya akan sulit menikah.

Makanya Sawaeng getol banget untuk segera menjodohkan Sa-Ngad secepatnya dengan Anong. Dan Nyonya Jenderal juga gigih sekali untuk segera menikahkan Sa-Ang dengan Chut.

Dari mana Wichai tahu? Dari aroma parfum sapu tangannya Sawaeng. Ini aroma parfum wanita. Baunya khas sekali sehingga menempel di bajunya Sawaeng, kebetulan, sapu tangan itu ada di tangan Anong sekarang (yang dia buat untuk mengelap darahnya Prasit), dan begitu mencium aroma parfum di sapu tangan itu, Anong langsung mengenalinya.

Kemarin waktu dia bertemu Sa-Ang di toko baju, dia memang sempat mencium aroma parfum ini dari tubuh Payom. Ditambah lagi, sapu tangan ini jelas-jelas sapu tangan wanita, dan ada sulaman bunga-bunga yang pasti disulam oleh Payom. Berarti tebakan Wichai benar.

Anong jelas kesal menyadari kakaknya sendiri malah memanfaatkannya. Tidak masalah kalau Sawaeng tidak setuju dengan Chut, tapi tidak seharusnya Sawaeng sembarangan menjodohkannya dengan preman semacam itu. Dia tidak peduli biarpun dia tidak bisa mendapatkan jodoh, tapi dia akan sangat sakit hati kalau kakaknya sendiri tidak menyayanginya.

Beda dengan Sawaeng, walaupun autis, tapi Prasit adalah kakak yang baik dan sangat menyayangi Anong. Dia bahkan berjanji akan mencarikan suami yang baik untuk Anong.

Setelah mengunjungi Choy, Wichai pergi bertepatan dengan datangnya seorang wanita muda. Dia tidak melihat wajahnya, tapi dia tahu siapa wanita itu, Chantorn. Dia pernah mendengar namanya dari Choy yang memberitahunya bahwa Chantorn adalah adik tiri suaminya yang rutin mengunjungi mereka. 


Chantorn barusan datang naik becak, jadi sekarang Wichai menggunakan becak yang sama untuk pulang. Tak sengaja dia menemukan buku novelnya Chantorn yang ketinggalan di becak itu. Chantorn memang hobi membaca, Wichai tadi menemukan beberapa buku di dekat kasur suaminya Choy yang dibiasanya dibacakan Chantorn untuk kakak tirinya tersebut.

Di tengah jalan, tak sengaja Wichai melihat Anong kesulitan mengeluarkan mobilnya yang terjebak lumpur. Cemas, dia kemudian dengan lembut mengeluarkan Anong dari mobil lalu membantu mengeluarkan mobil itu dari lumpur, dan menggantikannya jadi supir. Anong memang baru belajar menyetir, jadi wajar kalau Wichai khawatir dia kenapa-kenapa.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments