"Pepatah bilang, wanitalah yang membuat dunia berputar. Pria seringkali mengharapkan wanita menjadi bidadari, namun jarang sekali mereka menjadikan dunia ini surga bagi kita. Jadi bagaimana bisa perempuan diharapkan hidup di neraka. Wanita berhak bersama pria yang menghargai nilai mereka."
Terlahir di keluarga konglomerat dan pewaris sebuah bank, Anong hidup dengan sejahtera. Selain bank, keluarganya juga memiliki beberapa bisnis lainnya, seperti bisnis Departemen Store.
Dia seorang wanita yang mandiri dan cerdas. Saat mendatangi Departemen Store milik kakaknya, dia sengaja menjadikan dirinya sebagai model hidup untuk menarik perhatian banyak orang, dan usahanya sukses membuat banyak orang memperhatikan Departemen Store yang awalnya kurang diperhatikan masyarakat itu.
Kecantikannya juga membuat banyak pria berpaling padanya. Bahkan saat tiba-tiba dia kecopetan, banyak pria di sekelilingnya yang langsung berusaha membantunya mengejar si pencuri dan menyuruhnya menunggu saja.
Tapi Anong tidak mau menunggu dan langsung ikutan mengejar si pencopet walaupun dia memakai sepatu high heels, apalagi para pria yang sok jagoan itu ternyata tidak jagoan-jagoan amat.
Malah pada akhirnya, Anong sendiri yang sukses mengejar si pencopet dan menggunakan high heels-nya untuk menimpuk kepala si pencopet dan sukses membuat si pencopet itu akhirnya menyerah dan kabur.
Dia sungguh tidak mengerti kenapa para pria selalu berpikir bahwa perempuan membutuhkan mereka? Kenapa pria selalu berpikir bahwa mereka adalah bos bagi perempuan?
Dia tumbuh dengan beberapa kakak laki-laki, makanya dia tahu bahwa pria ingin perempuan menjadi lemah sebenarnya hanya supaya mereka bisa mengendalikan perempuan.
"Wanita mungkin tidak punya otot, tapi kita punya otak!"
Dia dekat dengan seorang pria bernama Chut (seorang tentara) yang sangat menyukainya. Mereka dulu bertemu di sekolah di Inggris. Namun sayangnya, Chut tidak sadar bahwa Anong tidak berpikir sampai sejauh itu tentang hubungan mereka karena perasaannya pada Chut mungkin hanya sekedar teman tapi mesra, tapi sikapnya tampak jelas memberi harapan pada Chut.
Bukan berarti Anong tidak mau berkencan atau menikah, hanya saja sejauh ini dia belum menemukan seorang pria yang bisa membuatnya merasa ingin menyerahkan hidupnya pada pria tersebut.
Chut punya kakak lelaki bernama Wichai, seorang hakim. Beda dengan Chut yang periang, Wichai lebih pendiam dan serius, tapi hubungan mereka cukup dekat. Awalnya begitu keretanya Wichai tiba di stasiun kereta Hua Hin untuk menjemput Chut, dia dan Chut seharusnya langsung berangkat ke Bangkok.
Namun Chut malah langsung menyeretnya untuk memperkenalkan Anong padanya, wanita yang ingin dia kencani. Dari ucapannya, Chut sepertinya benar-benar serius terhadap Anong.
Malam harinya, Anong mengajak mereka makan malam, tapi di sebuah klub yang notabene kurang cocok untuk orang dengan kepribadian seperti Wichai.
Sementara Anong dan Chut asyik berdansa, Wichai tidak bisa makan malam dengan tenang dan terus menerus terganggu oleh Anong yang beberapa kali tak sengaja menabraknya... hingga puncaknya, Anong tak sengaja jatuh ke pelukan Wichai dan suasana di antara mereka seketika jadi romantis dan canggung.
Namun kemudian, Wichai mengulurkan tangan ke Anong yang sontak membuat Anong berpikir kalau Wichai mau mengajaknya berdansa, jadi Anong dengan pedenya mengulurkan tangan padanya, tapi Wichai malah mendadak cuma minta kunci kamar hotelnya. Pfft! Anong jadi agak kesal dan malu dibuatnya.
Keesokan harinya terjadi keributan di kamar hotelnya Anong. Saat Wichai berjalan ke sana, dia sempat memperhatikan salah seorang pekerja hotel tampak gugup di depan kamarnya Anong.
Ternyata keributan itu disebabkan cincin berliannya Anong hilang. Manager Hotel berusaha membela cleaning service-nya dan meyakinkan mereka bahwa cleaning service di sini dilarang menyentuh barang pribadi tamu, jadi tidak mungkin cleaning service pelakunya, tapi dia meyakinkan Anong bahwa mereka pasti akan berusaha mencari cincin itu sampai ketemu dan kalau sudah ketemu, mereka pasti akan segera mengirimnya ke Bangkok.
Anong jadi galau, masalahnya dia memang sudah harus kembali ke Bangkok. Keretanya sebentar lagi berangkat. Chut meyakinnya untuk pulang saja dulu, dia janji akan membantu menindaklanjuti masalah ini dari Bangkok nanti.
Wichai memperhatikan segalanya dalam diam, namun saat mereka hendak masuk kereta, tiba-tiba si cleaning service mengejar mereka lalu menyerahkan cincin itu pada Wichai.
Jelas saja ini langsung membuat Anong dan yang lain jadi mencurigai si cleaning service sebagai pencurinya, apalagi dengan statusnya yang cuma seorang cleaning service.
Wichai satu-satunya yang mempercayai si cleaning service dan langsung membelanya... "Lalu kenapa kalau dia cleaning service? Menjadi miskin tidak menjadikanmu pencuri. Seperti halnya pendidikan belum tentu membuatmu pintar. Kau tidak bisa menilai orang berdasarkan hal seperti itu."
Pfft! Anong jelas agak kesal mendengar ucapan yang penuh sindirannya itu.
Ibunya Chut dan Wichai tampaknya judes sekali. Cuma karena mereka pulang terlambat, mereka disambut oleh omelan dan dan muka jutek Ibu.
Ibu sudah tahu tentang kedekatan Chut dan Anong, tapi Ibu sama sekali tak menyetujui hubungan mereka. Terutama karena Ibu menginginkan Chut untuk menikah dengan putri seorang jenderal yang telah berjasa dalam pendidikan dan karir militernya Chut.
Ditambah lagi dengan sikap Anong yang memang tidak pernah malu untuk dekat dengan pria mana pun, yang otomatis membuat Ibu semakin tak setuju dengannya, meyakini kalau dia bukan wanita baik-baik walaupun berasal dari keluarga kaya raya. Namun Chut tak peduli, dan ngotot menyatakan kalau dia hanya mau sama Anong.
Walaupun sikap Ibu pada kedua putranya sama-sama keras, tapi Ibu tampaknya lebih peduli dengan Chut dan lebih banyak mengabaikan Wichai.
Saat Wichai masuk ke kamarnya yang sudah lama kosong, dia dengan agak ragu-ragu membuka pintu lemari yang isinya, errr... baju perempuan? Entah punya siapa baju itu, tapi sepertinya dia tidak punya istri, tapi dia menatap baju perempuan itu dengan tatapan melo.
Wichai juga memiliki seorang saudara perempuan bernama Choy yang hidup miskin di luar, mungkin karena dulu pernikahan mereka tidak direstui oleh kedua belah pihak. Suaminya sekarang lumpuh total, tapi anak mereka masih kecil, jadi Choy cuma bisa bertahan hidup dengan kerja serabutan.
Wichai satu-satunya yang mengunjungi mereka dan membantu memberi uang dengan cara membeli mobil bekas Suaminya Choy, padahal mobil itu sudah terlalu rusak dan sepertinya tidak ada harapan untuk diperbaiki.
Anong, Chut dan Wichai adalah tetangga di lingkungan perumahan elit, tapi keluarganya Anong jelas lebih kaya dan lebih elit dari mereka.
Sama dengan Ibunya Chut, kakak-kakaknya Anong juga tidak ada yang menyetujui hubungan Anong dengan Chut, terutama karena P'Pong meyakini bahwa kebanyakan pria yang mendekati Anong hanya menginginkan duitnya.
Salah satu Kakaknya Anong bahkan sudah mengundang seorang temannya yang menurutnya lebih pantas untuk jadi jodohnya Anong, dan memaksa Anong untuk bertemu dengan pria itu, hari ini juga.
Baru nanti kalau Anong sudah bertemu dan masih tidak cocok dengan pria pilihan mereka, mereka akan mengalah dan tidak akan keberatan lagi dengan hubungan Anong dengan Chut.
Pria pilihan si kakak datang tak lama kemudian, dan dia adalah errr.... Wichai?... Oh, bukan! Bukan dia orangnya. P'Pong memang ada janji temu dengan Wichai, tapi seharusnya bukan hari ini, Wichai salah tanggal.
Tapi berhubung dia sudah datang, Wichai dan P'Pong akhirnya menjauh dari yang lain untuk membicarakan urusan mereka yang ternyata membicarakan masalah kasus pencurian cincin berliannya Anong.
P'Pong mengajukan tuntutan pada si cleaning service sebagai pencuri, makanya Wichai datang untuk menyelesaikan perkara ini dengan menjadi penjamin bagi si cleaning service.
Pembicaraan tentang kasus ini pun selesai dengan cepat. Namun saat Wichai hendak pergi, P'Pong mendadak meminta Wichai untuk membantunya untuk menilai pria yang ingin mereka jodohkan dengan Anong.
Jadilah Wichai ikut dalam pertemuan perjodohan itu. Si pria yang mau dijodohkan sama Anong itu memang tampak sopan, tapi dia jelas penuh kepalsuan.
Begitu melihat Wichai datang, dia langsung mengenali Wichai dan mengetahui aib keluarga Wichai dan itu sontak membuatnya sinis terang-terangan menyindir Wichai sebagai anak bupati koruptor.
Dia bahkan meyakini bahwa Wichai pasti bayar mahal untuk bisa bekerja jadi hakim dan pasti mengalami banyak kesulitan di pengadilan karena dia meyakini kalau Wichai sama korupnya dengan ayahnya.
Wichai tak gentar sedikitpun dengan sindirannya. Yang dilakukan ayahnya sudah lama sekali, Chut juga tidak tahu apa-apa karena dia baru lahir saat itu.
Dia tidak peduli kalau ada orang yang tidak menyukai keluarga mereka karena masa lalu mereka, dan terima kasih karena mereka mengundangnya di sini hari ini. Jika tidak, mungkin dia tidak akan tahu bahwa mereka ternyata bertemu hanya untuk menggosipkan masalah keluarganya. Pfft!
Sayang sekali ayahnya sudah meninggal sehingga dia tidak bisa membawa ayahnya ke sini untuk membela diri di hadapan semua orang.
P'Pong puas sekali dengan hasil hari ini, sikap pria itu jelas menunjukkan kalau pria itu tidak cukup pantas dan layak bagi Anong. Anong juga senang dan diam-diam menahan senyum geli melihat pria itu terdiam kalah menghadapi Wichai.
Tak lama kemudian, Anong bertemu dengan Wichai di kolam teratai untuk menanyakan masalah kasus pencurian cincin yang dibicarakan oleh Wichai dan P'Pong tadi.
Wichai memberitahu Anong bahwa Ayahnya tidak menggelapkan uang seperti yang diyakini banyak orang. Pelakunya adalah orang lain, ayahnya hanya mengambil tanggung jawab karena gagal menjaga uang di brankas.
Kasusnya sama seperti si cleaning service. Dia tidak mencurinya, pencuri yang sebenarnya adalah kekasihnya yang seorang tukang listrik (yang berdiri dengan gugup di depan kamar hotelnya Anong).
Bisa dibuktikan dengan adanya noda minyak di cincin itu.
Si cleaning service pernah memiliki cincin pertunangan, tapi kemudian dia memberikannya pada kekasihnya untuk digadaikan demi uang. Pria itu berjanji akan mendapatkan cincin itu kembali, makanya pria itu nekat masuk ke kamarnya Anong untuk mencuri cincinnya.
Pria itu bilang ke si cleaning service bahwa dia membelikannya cincin baru, namun setelah si cleaning service mengetahui kebenaran tentang cincin itu, dia merasa tak enak karenanya dan menyalahkan dirinya sendiri karena menyebabkan kekasihnya melakukan sesuatu tanpa pikir panjang.
Makanya kemudian si cleaning service mengejar mereka ke stasiun untuk mengembalikan cincin itu. Si cleaning service itu hanya mengambil tanggung jawab demi melindungi kekasihnya, tapi sekarang mereka sudah putus.
Ayahnya dulu juga begitu, bawahan ayahnya-lah yang menggelapkan uang itu. Ayahnya mengambil tanggung jawab karena dia tidak bisa mendapatkan uang itu kembali.
Kebenarannya terungkap setelah kematian ayahnya, tapi bahkan sampai sekarang, ayahnya tetap dicap sebagai penipu. Tapi dia tidak memberitahukan kebenarannya pada semua orang tadi karena tidak ada gunanya.
"Kebanyakan orang tidak bisa menolak kesempatan untuk merasa lebih unggul dari orang lain. Ketika seseorang berbuat buruk, orang-orang tak segan-segan mengkritiknya agar terlihat superior. Orang suka memamerkan kelebihannya dengan menunjukkan kekurangan orang lain. Itu karena kita ingin terlihat baik di mata orang. Yang ingin kusampaikan adalah kita tidak boleh terlalu cepat menilai seseorang."
Hmm, ucapan terakhirnya memang sangat bijak. Tapi tidak ingatkah Wichai bahwa Wichai juga seenaknya memandang Anong sebagai wanita yang dangkal? Wichai menyindirnya bahwa pendidikan tidak menjadikannya pintar.
Wichai sendiri sembarangan meremehkan kecerdasannya, memandangnya dangkal hanya karena dia kaya dan memandang dirinya sendiri lebih pintar hanya karena dia hakim. Jadi sebenarnya siapa yang sedang memamerkan kelebihannya dengan cara menunjukkan kekurangan orang lain?
Oh satu lagi. Yang pernah menghinanya bukan cuma Wichai, Ibunya Wichai dan Chut juga pernah mengatainya pel***r. Mereka sekeluarga menghinanya padahal mereka tidak benar-benar mengenalnya.
Baru ingat dan menyesal, Wichai berusaha meminta Anong untuk tidak memasukkan kata-kata kasar itu ke dalam hati, dan dia akui bahwa mungkin dialah yang dangkal. Ucapan tulusnya sontak membuat Anong mulai terpesona padanya.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam