Di cafe, Qing Yang tidak mendapati Nana di kamarnya. Namun karena kamarnya tertinggal dalam keadaan berantakan, jadi Qing Yang memutuskan merapikannya. Tapi saat hendak memasukkan selembar kertas ke laci, dia malah kaget mendapati kertas itu ternyata hasil pemeriksaan medisnya Nana.
Sekarang Qing Yang mengerti alasan Paman Tian menangis waktu itu, dan dia juga mengerti kalau mereka sengaja merahasiakan masalah ini darinya. Saat ayah dan putri itu kembali tak lama kemudian, dia langsung mencoba menginterogasi tentang ke mana perginya mereka barusan, mereka langsung kompak berbohong seolah mereka tidak pergi bersama dan baru bertemu di depan.
Mereka sama sekali tidak sadar kalau Qing Yang bisa membaca kebohongan mereka. Dia bahkan bisa langsung tahu kalau Nana berbohong waktu dia beralasan bahwa dia mengundurkan diri dari taman hiburan cuma karena capek.
Tapi Qing Yang ingin memperjelas segalanya. Jadi setelah Nana naik ke kamarnya, Qing Yang langsung bicara berdua dengan Paman Tian dan menuntut penjelasan tentang hasil pemeriksaan medisnya Nana itu. Apakah penyakitnya Nana kambuh?
paman Tian galau antara ingin memberitahu Qing Yang tapi dia sudah berjanji pada Nana, dan akhirnya dia memutuskan untuk memenuhi janjinya terhadap Nana. Selama ini dia tidak pernah menjadi ayah yang bertanggung jawab, jika kali ini dia juga tidak memenuhi janjinya, maka dia benar-benar bukan ayah yang bertanggung jawab.
Baiklah, Qing Yang mengerti. Sikap Paman Tian ini saja sudah cukup menjadi jawaban bagi Qing Yang biarpun Paman Tian tidak mengatakan apa pun. Qing Yang mengetahuinya sendiri, jadi Paman Tian tidak melanggar janjinya terhadap Nana.
"Aku tahu kau pasti akan mengetahuinya cepat atau lambat. Saat aku mengetahui penyakit Nana kambuh, rasanya seperti ada lubang dalam hatiku, sangat kosong. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku ayahnya, aku menyayanginya, tapi aku tidak bisa melakukan apa pun untuknya. Aku tidak bisa menolongnya sama sekali. Aku tidak tahu kenapa. Setelah Xiao Mei pergi, Nana banyak menderita. Kenapa sekarang dia masih menderita?"
"Tapi sekarang Nana memiliki aku dan Paman. Kita bisa menghadapi masalah ini bersamanya. Jadi kita tidak boleh bersedih, apalagi saat di hadapannya. Paman, segalanya pasti akan baik-baik saja. Tidak akan terjadi apa pun dalam keluarga kita."
Guang Chao semakin menunjukkan perhatiannya pada Zi Han dengan memberinya sebuah syal untuk menjaga Zi Han tetap hangat, soalnya belakangan ini kan Zi Han sering mengeluh dingin.
Zi Han sampai tercengang dengan sikap penuh perhatian Guang Chao ini. Sebagai seorang fashionista, sebenarnya syal pilihan Guang Chao itu termasuk jelek dan kuno baginya. Tapi dia memahami dan menghargai niat baik Guang Chao, makanya dia tetap menerima dan memakai syal pemberian Guang Chao itu, dan jelas saja Guang Chao senang banget.
Hari ini Ya Nuo tiba-tiba memanggil Zi Feng ke ruangannya. Zi Feng sudah senang saja mengira mereka cuma berduaan dan bisa bermesraan. Tapi tiba-tiba saja Guang Chao muncul, tidak ketuk pintu lagi, kedua sejoli itu sampai kelabakan pasang sembarang pose biar tidak dicurigai.
Ya Nuo memang sengaja memanggil mereka semua ke ruangannya, hanya saja Guang Chao datang terlalu cepat. Jadi sekarang Ya Nuo memaksa Guang Chao untuk menutup mata lebih dulu.
Dia lalu diam-diam mengeluarkan sesuatu dari laci dan saat Guang Chao membuka mata tak lama kemudian, ternyata Ya Nuo memberinya kejutan ultah. Guang Chao girang banget dan langsung memeluk Ya Nuo saking senangnya.
Meluknya lama lagi, Zi Feng sampai jadi kesal. Parahnya lagi, dia malah ingin mencium Ya Nuo soalnya mereka kan sohib. Untungnya Zi Feng berhasil menghentikannya tepat waktu sembari beralasan bahwa sesama rekan kerja tidak boleh terlalu dekat di kantor. (Pfft! Padahal dia sendiri tadi hampir mencium Ya Nuo)
Zi Han juga datang tak lama kemudian, Guang Chao pun mulai make a wish. Seperti biasanya, dia mulai lebay mengucap segala macam puja-puji untuk menjilat kakak-adik Du. Tapi saat dia make a wish untuk dirinya sendiri, dia langsung melirik Zi Han dan berdoa dengan lantang, "semoga wanita yang kusukai, mengerti perasaanku."
Zi Han jelas sadar siapa yang Guang Chao maksud dan itu membuatnya tersipu malu. Dan saat Guang Chao mulai make a wish yang ketiga sambil menutup mata, Ya Nuo cs langsung usil menemploki Guang Chao dengan krim kue, membuat pesta ultah kecil-kecilan itu menjadi penuh keceriaan.
Malam harinya, Zi Feng bersama Ya Nuo mengunjungi Zhe Rui lagi. Ya Nuo membawakannya makan malam, bahkan santai saja menyuapi Zhe Rui di hadapan pacarnya, tidak sadar kalau si pacar lagi cemburu.
Zi Feng tidak tahan lagi, akhirnya langsung memaksa untuk menggantikan Ya Nuo menyuapi Zhe Rui, mereka semua kan cowok, jadi tidak masalah dong, mending Ya Nuo bereskan saja barang-barang di rak.
Zhe Rui jelas tidak senang dengan perubahan ini, tapi tak ada yang bisa dilakukannya selain menuruti kemauan Zi Feng dan terpaksa harus mau disuapi Zi Feng. Ya Nuo yang melihat dari sebelah, sontak mendengus geli melihat satu cowok menyuapi cowok lainnya. Rasanya sangat aneh.
"Apanya yang aneh, aku kan juga pernah melakukan ini padamu," santai Zi Feng.
Zhe Rui kaget, "kalian pernah melakukan ini juga?"
"Benar. Makanya menyuapimu sama sekali tidak aneh bagiku."
Patah hati, Zhe Rui sontak menolak disuapi lagi, bersikeras mau makan sendiri. Zi Feng malah sengaja memanfaatkan saat itu untuk kembali ke sisi Ya Nuo, merangkulnya, dan lain sebagainya. Pokoknya sengaja pamer kemesraan sama Zhe Rui, dan rencananya berhasil.
Tapi kemudian saat mereka hendak pulang dan Zhe Rui mengaku kalau dia harus naik transportasi umum karena tangannya sedang tidak bisa menyetir, Ya Nuo langsung membujuk Zi Feng untuk memberi tumpangan untuk Zhe Rui.
Pfft! Zhe Rui langsung saja setuju, dan Zi Feng jelas tidak bisa bilang tidak sama Ya Nuo. Terpaksa dia menyetujuinya. Tapi Zhe Rui sengaja cari-cari kesempatan biar kedua sejoli itu tidak terlalu dekat dengan menuntut untuk duduk di kursi depan padahal seharusnya itu tempatnya Ya Nuo.
Dia beralasan kalau dia suka mabuk darat kalau duduk di belakang, dan Ya Nuo dengan polosnya mempercayainya. Iiish! Zi Feng kesal banget. Saat melihat Zhe Rui kesulitan memasang seatbelt, Ya Nuo hampir mau membantunya, tapi Zi Feng dengan cepat menyetopnya dan langsung bertindak sendiri membantu Zhe Rui pasang seatbelt.
Keesokan harinya saat menyerahkan laporan ke Zi Feng, Ya Nuo ditelepon Mama Pi yang mengabarkan bahwa truk makanannya yang dicuri orang itu, sekarang sudah ketemu, tapi Mama Pi harus bayar mahal untuk orang yang ngasih informasi keberadaan truk makanan itu.
Jelas Mama Pi cuma dimanfaatkan oleh orang itu, tapi tidak masalah, yang penting truknya ketemu. Zi Feng yang tidak senang, takutnya setelah ini, Ya Nuo malah tidak mau lagi menjadi asistennya. Geli mendengar kekhawatiran Zi Feng, Ya Nuo meyakinkan kalau dia masih akan tetap menjadi asisten spesialnya Zi Feng.
Hari ini Qing Yang akhirnya sudah memiliki jawaban untuk pernyataan cinta Nana beberapa hari yang lalu. Nana kaget, sebenarnya dia belum siap mendengar jawabannya, mengira kalau Qing Yang bakalan menolaknya.
Namun yang tak disangkanya, Qing Yang tiba-tiba berlutut di hadapannya, menggenggam tangannya dan berkata, "aku menyukaimu."
"Hah?"
"Aku bilang, aku menyukaimu."
Nana sontak berkaca-kaca penuh haru dan langsung memeluknya bahagia. Paman Tian yang mengintip mereka dari luar pun senang.
Usai kerja, Zi Feng menemui Ya Nuo mengambil truk makanannya yang ditinggalkan di tengah antah berantah. Sepertinya kondisi truk itu baik-baik saja. Mereka pun memutuskan agar Ya Nuo yang menyetir truk ini, Zi Feng akan mengikutinya dari belakang.
Awalnya memang segalanya tampak lancar, namun saat Ya Nuo menginjak rem, dia baru menyadari remnya blong dan seketika itu pula truk itu tiba-tiba mulai melaju tak terkontrol yang jelas saja membuat Ya Nuo panik.
Tak ada pilihan lain, Ya Nuo pun terpaksa harus menarik rem tangan yang sontak membuat truk itu berputar-putar tak karuan, membuat kepala Ya Nuo jadi terantuk ke kaca dan ke setir dengan cukup keras hingga dia pingsan.
Untungnya truk itu kemudian benar-benar berhenti sebelum menabrak mobilnya Zi Feng. Zi Feng yang mengkhawatirkan keadaannya, langsung melarikannya ke rumah sakit.
Saat Ya Nuo terbangun tak lama kemudian, dia mendapati dirinya terbaring di rumah sakit dengan Zi Feng yang menjaganya di sisinya. Untungnya dia baik-baik saja dan hanya menderita luka ringan.
Malah Zi Feng yang masih khawatir. Tadi waktu insiden itu terjadi, dia benar-benar ketakutan, takut kehilangan Ya Nuo. Menyadari kekhawatirannya, Ya Nuo langsung mengundang Zi Feng mendekat dan meminta maaf karena sudah membuat ZI Feng khawatir. Tapi dia meyakinkan Zi Feng untuk tidak perlu khawatir lagi sekarang, dia sungguh baik-baik saja.
"Jangan khawatir. Jangan takut. Aku masih di sini, aku akan selalu bersamamu. Kau tidak akan kehilangan aku. Aku jamin itu."
Saat Zi Feng kembali ke kantor tak lama kemudian, Guang Chao datang melapor bahwa truk itu sudah dibawa ke bengkel. Untungnya Guang Chao dulu pernah menginstal Tachograf tersembunyi di truk itu, dan sekarang dia sudah mengambil kartu memorinya.
Dari rekaman itulah, Zi Feng akhirnya mengetahui siapa pelaku yang merusak rem truk itu. Yups! Siapa lagi kalau bukan Han Sheng.
Bersambung ke episode 14
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam