Saat Suster dan Nun kembali ke kamar rawat Pattapon, mereka tak mendapati Pattapon di sana dan hanya ada sebuah surat dari Pattapon yang ditujukan untuk Nun dan anak-anak mereka.
Dalam suratnya, Pattapon meminta maaf dan merasa sangat bersalah karena telah menyusahkan keluarganya, karena itulah dia memutuskan untuk pergi. Nun langsung panik dan cepat-cepat keluar mencari Pattapon.
Pattapon sendiri sudah berdiri di atap gedung. Tapi saat dia hendak melompat, hapenya tiba-tiba berbunyi. Kate yang saat itu baru tiba di rumah sakit, menelepon Pattapon karena ibunya tidak mengangkat teleponnya.
Pattapon akhirnya duduk untuk mengangkat teleponnya Kate dan meminta maaf karena telah menyusahkan semua orang.
Kate langsung panik mendengar ucapan ayahnya itu. Dia cepat-cepat naik dan bertemu ibunya yang sedang kalut mencari Pattapon.
Setelah membaca surat bunuh diri itu, Kate langsung naik ke atap dan berhasil mencegah dan menarik ayahnya sebelum dia melompat.
Pattapon berusaha meronta dari cengkeraman Kate, masih terus bersikeras ingin bunuh diri. Tapi Nun langsung menghentikannya dengan tamparan keras dan menyadarkan Pattapon bahwa semua yang dia dan anak-anak mereka perjuangkan adalah supaya Pattapon tetap bertahan hidup tapi Pattapon malah membalas kerja keras dan cinta mereka dengan melakukan hal bodoh seperti ini.
"Apa kau pikir perbuatanmu ini akan bisa membuatku dan anak-anak kita merasa lebih baik? Apa kau pikir uang ratusan ribu bisa menggantikan statusmu sebagai ayah dan suami? Bagaimana bisa kau memandang rumah tangga kita seperti itu?"
"Kami bisa hidup tanpa uang. Tapi jika ayah tidak ada di sini, bagaimana kami bisa hidup, ayah?" tangis Kate.
Dia sama sekali tidak membutuhkan kekayaan, karena satu-satunya harapannya adalah agar mereka semua berkumpul sebagai satu keluarga.
Terharu, Pattapon akhirnya sadar dan meminta maaf atas kebodohannya, dia berjanji pada Kate untuk tidak akan pernah lakukan melakukan hal seperti ini. Mereka bertiga pun saling berpelukan dengan tangis haru.
Ketiga pelayan sedang melayani Khun Ying saat Sake datang dengan raut wajah kesal dan menanyakan keberadaan Kate. Bee pun memberitahunya kalau Kate pulang ke rumahnya dan mungkin pulang larut.
Sake jadi semakin kesal mendengarnya. Dia sudah kembali ke rumah sekarang tapi Kate malah tidak ada dan setiap hari dia selalu melihat Kate pulang larut malam.
"Kemana dia pergi? Apa yang dia lakukan?" tuntut Sake.
"Dia pulang untuk merawat Khun Pat"
Sake tak percaya, Kate pulang untuk merawat ayahnya atau itu cuma alasan yang dia gunakan untuk menemui orang lain.
Geli melihat kecemburuan Sake, Bee langsung bertanya "Apa sekarang anda jadi posesif pada..." tapi kemudian dia cepat-cepat mengganti kalimatnya "Apa anda mengkhawatirkan Nong Kate?"
Sake menyangkal dengan canggung dan protes karena menurutnya Kate sudah melalaikan tugasnya. Terlepas dari apapun yang harus dilakukannya dan kemanapun dia pergi, seharusnya Kate tetap bertanggung jawab menunaikan tugasnya yaitu mengurusi Sake.
"Iya kan, bu?" tuntut Sake pada Khun Ying "Kita membayarnya mahal, apa kita akan membiarkan dia melakukan apapun semaunya?"
Khun Ying setuju, Kate memang belum bekerja sesuai jumlah kerugian mereka. Karena itulah, lebih baik jika Sake tidak membuang-buang waktu lagi dan segeralah membuat Kate hamil.
A dan Bee langsung tertawa mendengar perintah Khun Ying. Kesal, Sake langsung membentak mereka dan menyuruh mereka untuk memberitahu Kate agar dia minta izinnya dulu kalau mau pergi kemanapun.
Sake lalu pergi dan kedua pembantu yang sedari tadi diam, langsung menyembur tawa sambil pura-pura berakting jadi Sake dan Kate.
"Kau dengar itu? Lain kali kau harus minta izinku sebelum pergi kemanapun. Jangan melakukan apapun semaumu sendiri"
"Kenapa aku harus memberitahumu?"
"Karena aku cemburu"
"Kalau kau cemburu, itu artinya kau mencintaiku. wkwkwk"
Sake terus gelisah menunggu Kate sampai akhirnya dia melihat Kate baru pulang. Kate berjalan pulang dengan murung, tapi Sake sama sekali tak menyadarinya saking kesalnya pada Kate.
Kate dengan lesu berusaha meminta maaf dan menjelaskan kalau dia harus pulang hari ini.
Tapi Sake sama sekali tidak peduli dengan alasan itu dan memperingatkan Kate bahwa jika lain kali Kate pulang larut malam lagi maka sebaiknya Kate tidak usah kembali ke rumah ini saja sekalian.
Sake sebenarnya cuma menakut-nakuti Kate saja, tapi Kate malah menganggap ucapannya serius dan langsung berbalik pergi.
Panik, Sake cepat-cepat menghentikannya. Kate jadi bingung sendiri dengan sikap Sake, apa yang sebenarnya Sake inginkan darinya.
Sake sudah mau berdebat, tapi Kate langsung menyela dan memberitahu Sake bahwa dia benar-benar lelah hari ini dan sama sekali tak punya kekuatan untuk berdebat dengan Sake. Jadi sebaiknya Sake katakan saja apa yang Sake inginkan darinya.
Sake tersenyum licik lalu menarik Kate kedalam pelukannya. Kate jadi panik berusaha melepaskan diri dari pelukannya. Sake mengklaim kalau dia hanya melakukan apa yang ingin dia lakukan saja lalu mulai mencondongkan dirinya untuk mencumbu Kate.
Tapi Kate terus melawan sampai akhirnya dia berhasil lepas dari pelukan Sake. Jiab yang sedang meneropong mereka, keheranan sendiri melihat interaksi aneh kedua orang itu.
Keesokan harinya, Jiab melapor pada Id dan Ibunya bahwa Sake sepertinya sudah jatuh cinta beneran pada Kate. Jiab maklum, Kate kan memang manis dan lugu jadi pantas saja kalau Sake jatuh cinta padanya.
Id langsung sebal mendengar komentar Jiab. Tapi Id menyadari kalau hal ini bisa menguntungkan baginya, dia bisa menjadikan kemesraan mereka sebagai bukti kuat untuk menuntut Sake.
Pu mengirim sebuket bunga teratai untuk Pa dengan disertai kartu berisi permintaan maaf Pu. Pa tersenyum senang membaca kartu itu, Chard pun ikut senang untuk Pa.
Pa lalu pergi ke kantornya Pu untuk rapat mendiskusikan proyek mereka. Pa memberitahu Pu bahwa dalam design wahana Splash Mountain yang pernah Pu tunjukkan waktu itu, dia ingin Pu menambahkan pelindung agar orang-orang tidak basah.
Karena nantinya para pengunjung taman hiburannya akan berbelanja di mall jadi dia tidak mau mereka basah dan kotor.
Pu langsung tertawa mendengar ide itu "Hei, kau harus basah saat memainkan Splash Mountain. Kalau tidak basah, lalu dimana asyiknya? Jangan bilang kalau kau tidak pernah memainkan Splash Mountain sebelumnya?"
Pa diam. Pu jadi semakin getol menggodanya, Pa benar-benar tidak pernah bermain Splash Mountain? Apa dulu orang tuanya tidak mencintainya waktu kecil hingga mereka tidak pernah mengajak Pa ke taman bermain?
Pa menyela dan menegaskan bahwa dia pernah memainkan permainan itu baik di dalam maupun di luar negeri. Hanya saja dia tidak suka kotor.
Mendengar itu, Pu langsung menarik Pa keluar ke taman bermain dan memaksa Pa masuk ke wahana air. Lucunya, Pa bahkan tidak tahu kalau itu wahana air dan langsung bingung saat melihat yang lain memakai jas hujan sementara dia dan Pu tidak terlindung apapun. Jadilah mereka berdua basah kuyup.
Pa langsung kesal, sama sekali tidak mengerti apa asyiknya basah-basahan seperti ini. Pu tak percaya kalau Pa tidak merasakan asyiknya bermain wahana air. Menurutnya semua itu hanya karena Pa terlalu memikirkan penampilannya hingga dia tidak tahu apa yang sebenarnya hatinya inginkan.
"Apa kau tahu kalau saat ini matamu berbinar-binar, pipimu memerah dan wajahmu tampak sangat segar. Kau tampak sangat segar seperti orang baru, seperti remaja 14-15 tahun"
Duh, gombalnya. Tapi Pa langsung tersipu mendengar gombalannya Pu. Pu meyakinkannya bahwa dia tidak harus terlihat sempurna setiap saat. Tidak masalah jika terkadang kita terjatuh atau kotor atau melakukan sesuatu yang bodoh. Hidup kan memang harus dinikmati.
Setelah mengeringkan diri, mereka pun melanjutkan bermain ke wahana-wahana lain sambil saling balas dendam. Saat bermain bumper car, Pa balas dendam dengan terus menerus menubruk Pu.
Dan Pu balas dendam dengan membawa Pa masuk ke rumah hantu, tapi malah dia sendiri yang ujung-ujungnya berteriak ketakutan. He.
Puas bermain, mereka duduk bersama di bangku dan tak sengaja jari mereka saling bersentuhan.
Karena banyaknya uang yang dia butuhkan, Kate akhirnya memutuskan untuk kembali ke dunia modeling. Dia meminta izin Ladda untuk pulang lebih cepat, dia tidak menceritakan kemana dia mau pergi dan hanya berjanji akan menyelesaikan semua pekerjaannya besok pagi-pagi sekali. Ladda mengizinkannya dan Kate pun langsung pergi.
Tepat saat dia pergi, Sake melihatnya. Dia langsung menanyakan kepergian Kate pada Ladda, tapi Ladda mengaku tak tahu menahu.
Kate mendatangi agensi modelingnya yang dulu dan menceritakan alasannya kembali ke dunia modeling karena dia sedang membutuhkan uang untuk biaya perawatan ayahnya. Karena itulah dia membutuhkan pekerjaan modeling ini secepat mungkin.
Si agen pesimis bisa menemukan pekerjaan secepat itu, tapi kemudian dia mendapat telepon dari seorang g~y bernama Lisa yang tak puas dengan model yang disediakan si agen untuk pemotretan majalahnya dan menuntut si agen untuk menggantinya dengan model yang baru secepat mungkin.
Mendengar itu, Kate langsung menawarkan diri sebagai model pengganti. Si agen kurang setuju (karena pemotretan ini untuk majalah dewasa) dan berkata kalau dia akan mencarikan pekerjaan lain yang lebih cocok untuk Kate.
Setelah pemotretannya selesai, Lisa pergi ke bar yang dimiliki oleh pemilik kasino yang dulu berurusan dengan Pattapon. Tak lama kemudian, pemilik kasino yang mereka panggil '
Master' itu datang.
Hmm... sepertinya Lisa ini semacam germo dan dia datang untuk menunjukkan foto-foto cewek-cewek baru untuk Master.
Tapi tidak ada satupun dari foto-foto cewek-cewek itu yang menarik perhatiannya. Menatap keluar jendela, Master menunjuk sebuah papan iklan dan mengklaim kalau dia lebih menyukai wanita seperti yang ada dalam iklan itu. Lisa mengikuti arah pandangannya dan mendapati foto Kate yang menjadi model iklan Empire. Waduh!
Saat Sake pulang malam harinya, dia melihat Kate sedang meringkuk mencari sesuatu di kolong laci di kamar mandi. Sake langsung ikut masuk ke sana dan bertanya heran, apa yang sedang Kate lakukan.
Tapi Kate malah heboh menyuruhnya untuk tidak mendekat. Ternyata dia baru saja memecahkan gelas dan sekarang dia sedang membersihkan pecahan-pecahannya, makanya dia melarang Sake masuk agar dia tidak terkena pecahan kaca.
"Kenapa kau ceroboh sekali? Cepat bersihkan biar aku bisa mandi"
"Ini juga sedang kulakukan. Jangan suruh aku buru-buru" gerutu Kate.
Dia langsung berbalik untuk melanjutkan pekerjaannya tapi malah tak sengaja menjedotkan kepalanya ke wastafel. Sake cemas dan langsung mendekat.
Tapi Kate dengan panik menyuruhnya menjauh. Sake benar-benar cemas dan ngotot mau melihat kepala Kate, tapi Kate juga terus ngotot memaksa Sake untuk menjauh.
Ujung-ujungnya Kate malah terus-menerus mendorong-dorong Sake dan malah tak sengaja membuat Sake terjatuh masuk ke bak mandi.
Merasa bersalah, Kate langsung menarik Sake untuk membantunya keluar dari bak mandi. Tapi Sake dengan nakalnya bertahan.
Kate terus berusaha menarik-narik Sake, tapi Sake malah menarik Kate sampai akhirnya dia ikut terjatuh ke bak mandi. Kate berusaha meronta dari Sake, tapi Sake mencengkeramnya erat-erat dan terus menggodai Kate.
Tepat saat itu juga, Khun Ying mengetuk pintu kamar Sake tapi tak ada jawaban. Akhirnya ia masuk sendiri dan mendengar suara-suara ribut dari kamar mandi.
Khun Ying pun mengecek kamar mandi dan langsung melotot kaget melihat Sake dan Kate bermain ciprat-cipratan air sambil peluk-pelukan di dalam bak mandi. Dan mereka baru berhenti saat menyadari kehadiran Khun Ying. Sake dan Kate langsung keluar dari bak mandi dengan canggung.
Setelah keduanya ganti baju, Khun Ying memberitahu mereka bahwa dia sudah membuat janji dengan dokter untuk melaksanakan program bayi tabung mereka hari minggu siang. Sake masih keberatan dan berusaha protes, tapi Khun Ying tidak mau terima alasan apapun lagi.
Ia menyuruh Kate untuk memberitahu orang tuanya, selain itu ia juga melarang Kate untuk bekerja lagi. Apalagi setelah mereka melakukan prosedur bayi tabungnya, Kate harus tinggal di rumah terus dan tidak boleh pergi kemanapun.
Kate langsung curhat pada A dan Bee, ayahnya masih harus kemo dan dia masih harus membantu mencari uang tapi dia malah dilarang keluar rumah selama masa kehamilannya nanti.
Memang dia masih bisa berjualan cupcake, tapi itu tidak cukup. Kalau keadaannya seperti ini dia tidak akan bisa menunggu pekerjaan dari agensi modelnya juga.
Ah, tiba-tiba Kate punya ide dan menelepon agennya lagi dan meminta si agen untuk memberikan pekerjaan yang tadi untuknya.
Si agen sekali lagi memperingatkan Kate bahwa pekerjaan ini tidak cocok untuknya, tapi Kate tidak peduli karena dia sangat membutuhkan uang secepat mungkin karena minggu depan mungkin dia tidak akan bisa bekerja.
Dia tidak bisa menceritakan alasannya tidak bisa bekerja mulai minggu depan dan terus memohon pada si agen untuk membantunya. Si agen akhirnya luluh dan berjanji akan mengurusnya untuk kate nanti.
Keesokan harinya, si agen akhirnya membawa Kate ke lokasi pemotretan. Kate langsung shock melihat sesi pemotretannya, apalagi si Lisa dengan santainya menata gaya si model sambil memegangi pa~~dara si model.
Begitu melihat si agen datang, Lisa langsung mengomel panjang lebar sampai saat dia melihat Kate. Jelas Lisa langsung senang apalagi Kate adalah model yang diinginkan Master.
Walaupun jelas-jelas merasa tak nyaman tapi demi mendapatkan uang itu, Kate akhirnya rela-rela saja memakai baju-baju terbuka dan berpose s~~si.
Selama pemotretan berlangsung, Lisa dan si agen terus menerus berdebat tentang Kate. Lisa ingin Kate lebih terbuka dan s~~si, sementara si agen tak setuju dan terus berusaha melindungi Kate agar dia tidak terlalu vu~~ar.
Pu minta bertemu Pa di sebuah taman. Dia mengklaim bahwa dia punya ide wahana permainan air yang lebih menarik daripada Splash Mountain, dia menamakan permainan air barunya itu sebagai '
The Musical Fountain Room'. Dia mengklaim bahwa asyiknya permainan air baru ini adalah, kita tidak akan tahu kapan air akan menyemprot.
Pu lalu menjentikkan jarinya dan sprinkle di dekat mereka langsung menyemprotkan air membasahi mereka berdua. Pa langsung panik dan berusaha melarikan diri tapi Pu malah memeganginya dan mencegahnya melarikan diri. Pa langsung kesal dan memukul-mukuli Pu dengan tasnya sambil menggerutu panjang lebar.
Tapi Pu tiba-tiba menghentikannya dengan memeluknya dan menyuruhnya untuk santai saja, lagian kan dia sudah terlanjur basah. Pa jadi canggung dan berusaha meronta melepaskan diri. Tapi pada akhirnya dia mulai bisa menikmati dan tidak protes lagi.
Tak lama kemudian, Pa pulang dalam keadaan basah kuyup dan senyum bahagia. Chard langsung heboh melihat Pa basah kuyup, tapi yang membuatnya paling bingung adalah ekspresi Pa yang sama sekali tidak marah sedikitpun, malah senyam-senyum.
Pu diomeli ibunya karena menggoda kliennya sampai membuatnya basah kuyup, Ibu takut kalau si klien itu bakalan marah pada Pu.
Tapi Pu yakin tidak, justru kliennya itu malah menyukainya. Selama hidupnya, kliennya itu hidup dalam keluarga yang sangat membosankan dan tidak ada seorangpun yang berani macam-macam dengannya.
Hanya dia seorang yang berani macam-macam dengan kliennya itu. Ibu jadi penasaran, memangnya siapa kliennya Pu itu dan kenapa Pu memperlakukannya sangat istimewa.
"Dia pemilik Empire Departement Store"
"Empire yang dimiliki oleh Suttagarn tempat Kate bekerja sekarang?"
"Iya" jawab Pu canggung.
"Aku tidak tahu kalau kau semakin dekat dengannya" komentar Ibu yang membuat Pu jadi semakin canggung.
Pat dan Paet sedang bekerja di cafe. Pat bekerja membersihkan meja sambil menggerutu sebal. Tapi tiba-tiba dia melihat dompet pelanggan yang terjatuh di bawah meja. Mengira tak ada yang melihat, pikiran licik langsung terlintas dalam benaknya dan Pat pun langsung memasukkan dompet itu ke saku celemeknya lalu membawanya ke belakang.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam