Sinopsis The Journey Episode 1 - 1
Seorang gadis tengah bersepeda santai. Tapi di tengah jalan, dia melihat
seorang wanita yang tasnya dicuri. Gadis itu langsung memacu sepedanya
makin cepat dan mengejar si maling.
Tapi saat dia hendak belok, tiba-tiba saja muncul truk dari tingkungan
sebelah dan jarak gadis itu terlalu dekat untuk menghindar. Gadis itu
sontak berteriak ketakutan, supir truk pun shock melihat gadis yang akan
ditabraknya itu.
Truk itu sudah hampir menabraknya saat tiba-tiba waktu
berhenti. Baik truk, si pencuri, si korban dan seorang wanita lain yang
ditabrak si pencuri, membeku tempat. Bahkan kertas-kertas yang
berhamburan pun melayang di udara.
Err... kecuali gadis yang hampir ketabrak itu. Tapi anehnya, dia tidak
tampak kaget dengan keanehan itu. Dia malah menoleh ke suatu arah,
seolah tahu apa yang terjadi.
Dari arah yang dilihatnya, datanglah seorang pria yang berjalan dengan
santainya melewati kertas-kertas yang berhamburan di udara dan gadis itu
memanggilnya, "Shifu~~~ (guru)."
Gadis itu, Ye Yin (
Zhou Yu Tong), langsung merangkul manja lengan Shifu (
Fu Xin Bo) dan berterima kasih karena Shifu sudah menyelamatkannya. (Hmm... mereka ini apa yah? Penyihir, kah?)
"Ye Yin, berapa kali sudah bilang. Kalau kau ingin menyelamatkan orang
lain, kau harus bisa menjaga dirimu sendiri lebih dulu. Kau selalu saja
mengambil resiko," omel Shifu.
Ye Yin langsung memeluk Shifu dengan manja, "Aku tidak peduli. Aku tahu kalau Shifu adalah Malaikat Pelindungku."
Rayuannya sukses membuat Shifu tersenyum kecil dan akhirnya tidak
mempermasalahkan masalah ini lebih lanjut dan mengajak Ye Yin pulang.
Baiklah, tapi Ye Yin harus melakukan sesuatu dulu. Dia meletakkan sepeda
tepat di hadapan si pencuri lalu mengembalikan tasnya korban. Begitu
dia selesai, Shifu menjentikkan jari dan seketika itu pula mereka
menghilang secara ajaib dan waktu kembali berjalan.
Truk itu berhenti mendadak tapi tidak menabrak apapun, si pencuri
terjatuh menimpa sepeda dan si korban bingung karena tasnya sudah
kembali.
Shifu dan Ye Yin tiba di sebuah taman. Mereka berhenti di depan area
pepohonan yang rapat. Tapi kemudian, Shifu menjentikkan jari dan
pepohonan itu tiba-tiba bergerak minggir dan membuat jalan untuk mereka
lalui.
Sambil jalan, Ye Yin mencoba mengingat Shifu tentang hari ini. Apa Shifu
ingat hari ini hari apa? Tentu saja Shifu tahu. Ye Yin senang, hari ini
hari apa?
"Hari ini adalah hari pertamamu menerima klien pertamamu," kata Shifu.
Ye Yin kecewa mendengarnya, bukan itu yang dia maksud. Eh, tapi tunggu
dulu. Shifu bilang apa tadi? Klien pertamanya akan datang hari ini?
Sungguh?
"Sungguh."
Ye Yin sontak jejeritan heboh saking senangnya, "Aku akhirnya bisa
melakukan perjalanan waktu ke masa lalu dan terbang seperti burung!"
Dia langsung cepat-cepat menaiki sepedanya kembali biar cepat sampai
rumah dan membuat sarapan. Shifu berkata kalau kliennya Ye Yin baru akan
datang nanti siang. Tapi Ye Yin tetap bertekad pulang cepat, dia kan
cewek, dia harus dandan dulu untuk menyambut tamunya nanti.
Di rumah mereka, saudara seperguruannya Ye Yin, Fei Niao, tengah
menelepon beberapa gadis yang dipacarinya. Ye Yin sampai sebel
mendengarnya dan langsung memanggil Fei Niao untuk membantunya membuat
sarapan. Fei Niao langsung terbang ke meja makan, tapi dia menolak
membantu Ye Yin. Dia lagi sibuk, tahu!
"Ponselmu kan punya fitur mengirim sms massal. Kau bodoh atau apa?"
"Kau itu tahu apa? Apa yang kulakukan ini, menunjukkan kalau aku tulus."
"Kau memacari banyak gadis. Aku berbaik hati dengan tidak mengataimu playboy. Tulus apaan?!"
"Apa boleh buat. Mereka semua bisa patah hati jika aku menolak mereka."
Dia langsung menelepon seorang gadis lainnya dan ngegombal. Ye Yin
langsung jahil, pura-pura memanggil Fei Niao dengan nada mesra seolah
dia istrinya. Fei Niao kesal, buat saja boneka kayu untuk membantunya.
Oh, jangan-jangan Ye Yin tidak tahu cara membuat boneka kayu.
Terprovokasi, Ye Yin langsung menunjukkan kemampuannya membuat boneka
kayu.
Dia mengeluarkan jimatnya, lalu mengusapnya. Dan walah! Jadilah dua buah
boneka kayu. Tapi yang satu tak punya tangan dan yang satu lagi punya 4
tangan. Pfft! Kacau.
Tapi bukannya membantu, boneka kayu itu malah bikin ulah dan mengacaukan
meja makan. Ye Yin langsung panik memanggil-manggil Shifu.
Shifu muncul saat itu juga dan langsung membereskan kekacauan itu dengan
kekuatan ajaibnya. (Tapi kekuatan ajaibnya kok kayak teknologi 3D
komputer?)
Ye Yin langsung memuji-muji kehebatan Shifu. Seandainya saja dia bisa sehebat Shifu, dia pasti akan bangun tidur dengan senyum.
"Apa kau nakal lagi?" Tanya Shifu.
"Tidak. Ini karena Fei Niao membuliku."
"Kapan aku membulimu?"
Shifu berkata bahwa untuk memiliki kemampuan seperti dirinya, Ye Yin
harus berlatih selama 3 ribu sampai 5 ribu tahun. (Err... dia apa?
Makhluk abadi?)
"Shifu, apa kau bercanda? Aku bahakn tidak mungkin bisa hidup sampai 3 ribu atau 5 ribu tahun."
Fe Niao yakin. Bahkan sekalipun dia hidup sampai 3 ribu atau 5 ribu
tahun, dia tetap tidak akan bisa mencapai levelnya Shifu. Kesal, jadilah
kedua saudara seperguruan itu main perang lempar sumpit dan Shifu
santai saja memakan sarapannya.
Kliennya Ye Yin akhirnya tiba dan Ye Yin menyambutnya di pintu gerbang. "Selamat datang di Rumah Teh Masa Lalu dan Masa Kini."
Dia lalu membawa kliennya masuk dan WAH! Ternyata rumah mereka ada di
atas awan. Alih-alih naik pakai tangga, mereka justru naik pakai
eskalator. Si klien cuma bisa tercengang mengagumi tempat itu.
Ye Yin langsung membawa si klien ke hadapan Shifu. Si klien mengaku
bahwa namanya adalah Liu Yan, mahasiswa tahun ke-4 di sebuah
universitas.
Masalahnya dimulai sejak kencan pertamanya. Suatu hari, pacarnya ingin
menciumnya. Jarak wajah mereka sudah sangat dekat. Tapi tiba-tiba saja
sesuatu menghentikan Liu Yan dan entah mengapa dia jadi panik ketakutan
lalu menampar si pacar.
Sejak saat itu, setiap kali ada pria yang ingin dekat-dekat padanya, dia
seperti kerasukan dan menampari para pria itu. Dan sekarang, bahkan
teman-teman pria di kelasnya pun menjauhinya.
Lalu sekitar 10 hari yang lalu, Liu Yan mulai memimpikan tempat ini
setiap malam. Tempat ini sama persis dengan yang dia lihat di dalam
mimpinya. Dia tidak mengerti, apa sebenarnya yang terjadi?
"Untuk mengetahui apa yang terjadi, kita harus membiarkan
'dia' menjelaskannya."
Mereka lalu berdiri berseberangan di depan lantai bundar. Shifu lalu
menggunakan kekuatannya untuk mengeluarkan apa yang ada di dalam hatinya
Liu Yan... lalu muncullah sosok 3D seorang jenderal jaman dulu.
"Hantu apa dia?"
"Dia bukan hantu, tapi seseorang yang hidup jauh di dalam hatimu. Aku menggunakan teknologi 3D untuk memproyeksikannya."
Jenderal itu celingukan heran menatap tempat itu sebelum kemudian
perhatiannya teralih pada Liu Yan. Jenderal itu langsung terisak sedih
melihat Liu Yan.
Karena Jenderal hidup di dalam hati Liu Yan, Shifu menduga kalau mereka
pastilah memiliki hubungan yang sangat luar biasa. Apa sebenarnya yang
terjadi di antara mereka berdua di kehidupan masa lampau mereka.
"Aku adalah seorang jenderal dari Kerajaan Qin. Dia adalah Ming Yan,
putri keluarga Tai Bu. Kami adalah pasangan muda. Tapi sebelum kami
menikah, aku diperintahkan oleh Raja untuk menumpas pemberontakan."
Lalu Kakaknya Jenderal, Li Yue, sangat cemburu dengan hubungan mereka.
Li Yue mabuk lalu memaksakan dirinya pada Ming Yan. Karena kejadian itu,
Ming Yan jadi merasa hina dan akhirnya bunuh diri.
"Setelah menaklukkan para pemberontak, aku kembali. Dalam kemarahanku,
aku membunuh kakakku! Lalu aku membunuh diriku sendiri di depan makamnya
(Ming Yuan)."
Sosok itu lalu menghilang dengan cepat bahkan sebelum Liu Yan sempat
menanyakan apapun. Shifu menjelaskan kalau dia hanyalah bayangan dari
hasrat hati Liu Yan. Proyeksi semacam ini tidak bisa bertahan lama.
Liu Yan tidak mengerti, apa sebenarnya hubungannya dengan semua ini?
Hasrat apa yang Shifu maksud? Dinasti Qin? Itu kan 2 ribu tahun yang
lalu?
Shifu menjelaskan bahwa hasrat sejati akan melekat di hati. Cinta mereka
sangat dalam dan tidak akan bisa dilepaskan bahkan setelah ribuan tahun
berlalu. Liu Yan bersikap aneh setiap kali dia kencan itu karena
cintanya dari masa lalu masih belum hilangnya.
"Jauh di dalam hatimu, kau menolak menerima pria manapun."
"Jadi, apa artinya aku tidak akan bisa menjalin hubungan? Aku harus bagaimana?"
"Buah masa depan adalah hasil dari masa lalu. Karena kau ditakdirkan
datang kemari, kami bisa kembali ke hidupmu di masa lampau untuk mencari
akar masalahnya dan mengubah sumber masalahmu sehingga mengubah hasil
hidupmu."
Bukankah itu artinya mengubah waktu? Apa itu bisa dilakukan? Shifu
menegaskan kalau mereka bisa kembali ke masa Kerajaan Qin dan mungkin
mencegah tragedi terjadi. Lalu apa yang Shifu inginkan sebagai gantinya?
"Tenang saja. Bayarannya hanya setetes air mata." (Hah? Buat apa?)
Saat Liu Yan keluar dari sana dan pepohonan di sekitar jalan itu
bergerak menutup kembali, Liu Yan mendadak celingukan di sana dengan
bingung, dia benar-benar lupa dengan rumah teh yang barusan di
datanginya.
Di rumah teh, Dua buah boneka kayu menari-nari dengan memakai kostum
jaman Dinasti Qin sementara Shifu menjelaskan segala sesuatu tentang
kehidupan di Kerajaan Qin pada Ye Yin. Seperti baju dan juga cara duduk
bersimpuh yang baik dan benar pada jaman itu.
Dia juga mewanti-wanti Ye Yin bahwa segala benda dunia modern tidak
boleh dibawa saat dia melakukan perjalanan waktu ke masa lalu nanti. Ye
Yin langsung protes, yang lain sih tidak masalah. Tapi dia bisa mati
kalau tidak bawa ponselnya.
"Ketergantunganmu pada ponsel sudah berubah jadi penyakit. Memangnya di Dinasti Qin ada wifi? Apa gunanya membawanya?"
"Aku tidak peduli! Aku akan merasa lebih aman kalau membawanya. Shifu~~~"
"Tidak boleh! Jika tidak, maka tidak usah pergi."
Fei Niao lalu mengajarinya tentang mata uang jaman Kerajaan Qin dan
nilai tukarnya. Dia juga memperingatkan Ye Yin untuk tidak sampai bikin
perkara karena hukuman di jaman Kerajaan Qin sangatlah kejam.
Ye Yin santai, dia kan cuma pergi sebentar, memangnya masalah apa yang bakal dia buat? Lagipula, dia kan bisa sihir.
Tapi Shifu memberitahu bahwa saat dia berada di waktu yang berbeda
nanti, kemampuan sihirnya akan terbatas, jimatnya hanya bisa digunakan
secara terbatas. Jika dia menggunakan satu, berarti berkurang satu. Ye
Yin kaget, lalu apa yang akan terjadi kalau dia menggunakan semuanya?
"Maka kau akan jadi orang biasa sama seperti orang lain," santai Fei Niao.
"Kau harus menghemat sihirmu. Gunakan hanya sebagai usaha terakhir."
"Shifu, bisakah tidak ada batas? Bisakah (jimat) ini bertahan selama satu bulan penuh?"
Shifu menjawabnya dengan membelai sayang kepala Ye Yin dan menyuruhnya
tidur lebih cepat. Dia akan mengirim Ye Yin ke jaman Kerajan Qin tengah
malam nanti.
Fei Niao dan Shifu pun berjalan pergi. Tapi Ye Yin dengan cepat
menghentikan mereka. Dia mencoba bertanya sekali lagi, apa mereka lupa
ini hari apa? Tapi baik Fei Niao maupun Shifu malah langsung menghindar
dengan berbagai alasan.
Di sebuah rumah sakit, seorang dokter dan beberapa suster tengah
berusaha menyelamatkan nyawa seorang pasien sekarat yang sepertinya
sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Tapi tiba-tiba ada angin kencang
menghembus masuk, petir menggemuruh dan cahaya kilat yang sangat terang
menyilaukan mata mereka.
Kejadian itu cuma berlangsung sebentar. Tapi begitu badai itu selesai,
dokter dan suster malah kaget karena pasien mereka menghilang entah
kapan dan bagaimana.
Pasien itu sekarang berada di atap gedung RS dan err... seseorang tampak
sedang melakukan sesuatu padanya. Seperti sedang memakannya. Dua orang
satpam melihat mereka dan langsung mengkonfrontasi orang itu.
Pria itu bangkit. Tapi kemudian dia melarikan diri dan melompat dari
ketinggian dengan mudahnya. Saat kita akhirnya melihat wajahnya, dia
tampak memiliki buah taring tajam yang sangat menonjol dan wajah yang
sangat pucat. Dia vampir? Eh, tapi cakep juga vampirnya. wkwkwk.
Shifu dan Fei Niao menonton berita tentang kejadian aneh di atap itu.
Tapi yang paling menarik perhatian mereka adalah wajah si vampir yang
terlihat dari rekaman CCTV, sepertinya mereka berdua mengenalnya.
"Shifu, itu dia. Dia muncul!"
Shifu terdiam. Dalam kilasan-kilasan ingatan Shifu yang kabur, tampak
dua orang pria yang sepertinya awalnya berteman, tapi kemudian mereka
tampak bertarung dengan sengit.
Kemunculan si vampir tampaknya membuat Shifu ketakutan hingga kemudian
dia menggunakan kekuatannya untuk menciptakan perisai gaib untuk
melindungi rumah teh mereka ini.
Ye Yin keluar tak lama kemudian dengan muka ngambek dan mengancam tidak
mau lagi bicara dengan Shifu kalau Shifu lupa ini hari apa. Shifu santai
menciptakan kembang api secara sihir. Dia menjentikkan jarinya dan
muncullah kue ultah dan bunga.
"Xiao Yin, selamat ulang tahu yang ke-18."
Ye Yin langsung sumringah seketika. Shifu lalu mengingatkan Ye Yin akan apa yang pernah Ye Yin katakan waktu dia kecil dulu.
Flashback.
Ye Yin kecil dan Shifu menonton acara dansa di TV. (Sepertinya Ye Yin
tumbuh sejak kecil bersama Shifu dan Shifu yang dulu dengan yang
sekarang sama, sepertinya dia tidak menua).
Shifu memberitahu Ye Yin pada jaman dulu di negara barat, wanita akan
menghadiri pesta dansa dan melakukan dansa pertama sebagai pertanda
bahwa mereka sudah dewasa.
"Saat aku dewasa nanti, aku ingin melakukan dansa pertamaku bersama
Shifu." Kata Ye Yin kecil. "Ayo kita berjanji, Shifu tidak boleh
berdansa dengan orang lain sampai aku beranjak dewasa."
"Baik. Aku janji."
Bersambung ke part 2
1 Comments
Ini nontonnya du apk apa kak? Aku cari2 belum ketemu😪
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam