Sinopsis Leh Ratree Episode 6 - Part 2


Keesokan harinya, Kate memberikan daftar belanjaan pada A dan Bee dan menekankan bahwa bahan-bahan makanan yang harus mereka beli harus yang organik.
Tak lupa dia juga nitip dibelikan cetakan. Khun Ying dan Pa yang mendengarnya langsung penasaran, untuk apa Kate membutuhkan cetakan.

"Khun Sake ingin aku membuatkan makan malam untuknya malam ini"

"Sake ingin kau membuat makan malam untuknya? Aneh sekali, kenapa dia tiba-tiba ingin kau memasak untuknya?" Khun Ying dan Pa langsung saling berpandangan penuh arti.


Pu memberitahu ibunya bahwa dia akan mengambil semua tabungannya untuk membantu biaya perawatan Pattapon. Ibunya tak mempermasalahkannya selama Pu menggunakan uang itu dengan maksud membantu Kate sebagai teman saja.

Dia hanya berharap Pu tidak berpikir untuk menjadikan uang sebanyak itu untuk membuat Kate menikahinya.

Pu tidak terima dengan ucapan ibunya itu. Dia dan Kate saling mencintai dan pada akhirnya pasti akan menikah. Tapi ibu berusaha mengingatkannya bahwa hubungan mereka tidak akan sama lagi seperti dulu. Tapi Pu ngotot bahwa perasaan mereka masih sama pada satu sama lain.

"Pu, jangan terlalu banyak berharap. Pria dan wanita selalu bersama dan sangat dekat setiap hari, apapun bisa terjadi diantara mereka. Dan dia juga akan melahirkan seorang anak, bahkan sekalipun dia melakukannya lewat bayi tabung tapi tetap saja akan ada ikatan diantara mereka"


Pat dan Paet sedang menghitung uang untuk biaya perawatan ayah mereka. Untuk kali ini sepertinya cukup, tapi Pat stres memikirkan biaya-biaya selanjutnya.

Pu datang saat itu dan meyakinkan mereka bahwa dialah yang akan mengurusnya. Dia bahkan menyuruh mereka untuk menyimpan uang yang sedang mereka kumpulkan sekarang dan menyatakan bahwa dia sendirilah yang akan membayarnya.


Paet tak enak, apalagi biaya itu jumlahnya cukup besar. Tapi Pu tak peduli bahkan langsung pergi ke ruang administrasi saat itu juga. Tepat saat dia tiba, seorang pria baru saja keluar.

Begitu masuk, Pu langsung memberitahu si petugas tentang niatnya untuk membayar biaya kemonya Pattapon, tapi si petugas malah berkata bahwa sudah ada seseorang yang barusan datang membayar biaya perawatan pattapon.

Tak terima, Pu langsung menyambar cek itu dan menyerahkan uangnya sendiri sebagai gantinya lalu pergi mengejar orang yang barusan keluar.

Pu membuntuti orang itu sampai ke parkiran sampai akhirnya mendapati orang itu menghampiri Sake yang menunggunya di sana.


Pu langsung melabrak Sake dan menyatakan kalau Sake tidak berhak membantu biaya perawatan Pattapon. Dialah pacarnya Kate jadi hanya dia seorang yang berhak membantu Kate. 

Sake langsung emosi dan mengingatkan Pu bahwa dialah yang sebelumnya membantu Pattapon dalam mengurusi hutang judinya dan dia pulalah yang membiayai operasinya Pattapon.

Pu menyangkalnya, dialah yang membiayai operasi Pattapon dengan cara meminta bantuan Pa untuk membiayai operasinya Pattapon.

"Itu tidak cukup. Mengaku sajalah, kau tidak mampu mengurus Kate"

"Terus kau mau membantunya begitu? Kenapa kau membantu pacarku? Atau kau menyukainya?"

Sake langsung terdiam, tak menyangkalnya sedikitpun. Tak menyangka melihat reaksi Sake, Pu langsung menuduh Sake menerima Kate untuk mengandung bayinya sebenarnya hanyalah rencana licik Sake untuk mendapatkan Kate.


Sake menyangkal, tapi Pu tak percaya. Siapa juga yang tidak akan jatuh cinta pada wanita semanis Kate. Sake terus berusaha menyangkalnya tapi Pu tetap tak percaya.

"Kuberitahu kau. Kate dan aku saling mencintai dan kami akan menikah. Tak peduli apapun yang kau lakukan. Tak mungkin Kate akan jatuh cinta padamu. Jadi berhentilah melibatkan dirimu dengannya jika kau tidak ingin menjadi bodoh dan bersedih pada akhirnya"

Pu lalu memasukkan ceknya Sake kedalam jasnya Sake dan pergi.


A dan Bee akhirnya kembali dari belanja. Tapi saat Kate mengecek belanjaan mereka, dia malah mendapati cetakan bentuk heart padahal dia pesan bentuk bintang.

A dan Bee beralasan kalau mereka hanya bisa mendapatkan yang itu karena yang tersisa di toko yah cuma tinggal cetakan bentuk heart itu saja.

Kate tak mempermasalahnya dan bertekad untuk membuat makanan paling lezat hari ini, siapa tahu dengan ini Sake akan mengaguminya dan tidak terlalu membenci ayahnya. A dan Bee pun langsung menyatakan akan membantu Kate membuat omurice paling lezat sedunia.


Khun Ying dan Pa duduk di sebuah cafe. Chard menelepon dan mengabarkan bahwa Kate akan membuat makan malam untuk Sake. Menurut Pa, sepertinya Sake sudah mulai menyukai Kate. Khun Ying tak mempermasalahkannya, dia malah tampak senang sekali.

Jadi apa maksudnya Khun Ying tidak keberatan jika Sake menyukai Kate? tanya Pa. Apa Khun Ying tidak keberatan dengan fakta bahwa ayahnya Kate itu terobsesi dengan judi dan mencuri uang perusahaan mereka sampai lebih dari 30 juta baht.

"Ayah dan anak itu tidak sama, terutama Kate. Aku sudah menyewa orang untuk menyelidikinya. Kate bahkan bukan anak kandung Pattapon, tapi dia rela mengorbankan dirinya demi seseorang yang dia panggil sebagai ayah. Dia anak yang cukup baik"

Dan yang paling penting adalah siapapun yang bisa menyingkirkan Id dari hidup Sake, dia oke-oke saja dengan siapapun orang itu.


Tapi saat mereka keluar dari cafe, mereka bertemu dengan Pu yang langsung menuntut untuk bicara berdua dengan Pa. Mereka pun pergi bicara berdua di parkiran dan Pu langsung bertanya berapa sisa upahnya setelah Pa membayarkannya untuk biaya operasi Pattapon.

Pa langsung canggung "Aku... tidak begitu ingat jumlahnya. Tapi setelah mengurangi disana-sini, mungkin sekitar..."

"Kau tidak akan ingat... karena kau tidak pernah mengurangi upahku. Kau tidak pernah membayari biaya perawatan rumah sakit Paman Pat, kau malah menyuruh kakakmu untuk membayarinya. Kau mengkhianatiku!"

Pa akhirnya mengaku jujur dan meminta maaf, tapi dia punya alasannya sendiri untuk memberitahu kakaknya. Sake mengkhawatirkan Kate sebesar kekhawatiran Pu pada Kate.

Walaupun Pu mengklaim Kate sebagai pacarnya, tapi Kate juga salah satu orangnya Sake jadi Sake punya hak untuk mengurus Kate.

Pu tidak terima dengan pernyataan itu dan balik menuduh Sake ingin merebut Kate darinya "Kuberitahu kau. Uang tidak bisa membeli segalanya. Setidaknya tidak akan bisa membeli hati Kate."

"Kalau kau seyakin itu, lalu kenapa kau disini menceramahiku? Alasan kau marah-marah padaku, bukankah itu karena kau merasa takut kalah dari kakakku?"


Pu menyangkalnya, dia tidak takut pada siapapun atau apapun. Dan alasannya datang kemari adalah karena dia kecewa pada Pa yang sudah dia anggap sebagai teman, ternyata malah menusuknya dari belakang.

Merasa bersalah, Pa memaksa Pu untuk mendengarkan permintaan maafnya. Tapi bagaimanapun, Pu harus bisa menerima fakta bahwa hubungannya dengan Kate tidak akan pernah sama lagi. Tapi Pu bersikeras menolak pernyataan itu, justru hubungannya dengan Pa lah yang tidak akan pernah sama lagi.


Sake termenung memikirkan peringatan Pu untuk tidak lagi melibatkan diri dengan Kate kalau dia tidak mau menjadi bodoh. Terprovokasi, Sake bergumam sendiri menyatakan kalau dia tidak bodoh, tidak pernah.

Chard menelepon supirnya Sake untuk menanyakan kapan Sake akan pulang agar Kate bisa menyiapkan makan malam untuk Sake. Si supirpun menyampaikan pertanyaan Chard pada Sake.


Entah apa yang Sake pikirkan... tapi begitu Chard mendapat jawabannya, Kate pun mulai memasak omurice yang dibagian tengahnya dia bentuk heart dengan cetakan tadi.


Setelah masakannya jadi, Kate ganti baju dan bersiap menyambut kedatangan Sake. A dan Bee langsung menggodanya. Chard buru-buru datang dan menyuruh Kate untuk keluar menyambut Sake. A penasaran apakah Sake akan menyukainya. Bee yakin kalau Sake pasti akan suka, Kate kan sangat manis.

"Maksudku omurice-nya!"

"Tapi maksudku adalah Nong Kate. Apa kau tidak melihat betapa berbedanya Khun Sake saat dia melihat Kate? Semua orang di rumah juga memperhatikannya"

A langsung menempeleng kepala Bee dan mengingatkannya bahwa tujuan utama Kate di rumah ini adalah untuk bayar hutang dan bukannya melakukan sesuatu dengan seseorang. Selain itu, Kate sudah punya hubungan cinta dengan Pu. Bee tahu itu, tapi dia merasa Sake dan Kate punya kemistri, sedangkan dengan Pu tidak.


Begitu Sake datang, Kate langsung membawakan tas kerjanya dan bertanya apakah Sake mau makan sekarang atau mau mandi dulu. Sake hanya menatapnya dengan senyum licik tanpa menjawab pertanyaan Sake. Chard mengusulkan agar Sake sebaiknya makan saja dulu lalu menyuruh Kate untuk menyajikan makan malamnya.


Saat Kate menyajikan omurice-nya, Sake langsung menyindir sinis bentuk heart-nya. Tapi Kate tidak ngeh dengan sindirannya dan terus nyerocos panjang lebar bahwa bentuk heart itu memang terkesan agak berlebihan tapi dia merasa bentuknya sangat cocok dengan acara spesial ini. Tapi Sake tiba-tiba membentaknya untuk diam. Dan parahnya lagi, dia langsung membuang omurice itu ke tong sampah.


Jelas saja Kate kaget dan bingung, sama sekali tak mengerti kenapa Sake marah-marah, memangnya dia salah apa sampai Sake jadi marah.

"Kalau kau tidak menyukai omurice, seharusnya kau bilang dengan cara baik-baik agar aku bisa..."

"Tidak usah! Kau tidak usah melakukan apapun dan berhentilah menggangguku!"


Tak terima begitu saja, Kate langsung mengejar Sake dan menuntut apa yang sebenarnya terjadi? Apa sebenarnya salahnya? Kenapa Sake bersikap sekejam ini padanya? Sake sendiri yang menyuruhnya untuk memasak, Sake sendiri yang bilang kalau dia boleh memasak apapun. Dia tidak tahu kalau Sake tidak menyukai omurice.

"Aku bukannya tidak menyukai omurice"

"Lalu kenapa kau membuangnya?. Apa kau tahu berapa banyak usaha yang kulakukan untuk membuatnya? Aku ingin kau menyukainya. Aku ingin mau merasa puas"

"Kalau begitu jangan lakukan. Jangan lakukan apapun untukku. Jangan bersikap manis, berhentilah berusaha memuaskanku dan jangan membuatku menyukaimu"

Kate berkaca-kaca mendengarnya, sama sekali tak mengerti kenapa Sake jadi begini padahal dia hanya melakukan apa yang Sake suruh.


Tanpa mengucap apapun lagi, Sake masuk kamar lalu mengemasi baju-bajunya. Jiab yang sedang meneropong, tercengang sesaat melihat Sake mengemasi baju-bajunya, tapi kemudian langsung tersenyum senang karena punya tontonan baru yang asyik.


Chard mengomeli Kate karena dia yakin kalau Sake marah karena Kate telah melakukan sebuah kesalahan. Dan karenanya, dia memaksa Kate untuk memikirkan apa kira-kira kesalahannya.
.
Sesaat kemudian mereka melihat Sake turun dengan membawa tas dan menyatakan kalau dia mau menginap di hotel saja.

Sangat yakin Kate lah yang bersalah, Chard jadi semakin kesal pada Kate lalu menyeret Kate keluar menyusul Sake dan memaksa Kate untuk minta maaf pada Sake sekarang juga.

Kate tidak mau dan berusaha memberontak, Chard malah terus memaksanya bahkan sampai mendorong-dorong kepalanya untuk menunduk pada Sake.

Chard baru melepaskannya setelah Sake menyuruhnya. Kate ngotot tidak mau minta maaf. Kenapa juga dia harus minta maaf, dia tidak salah kok. (Salahnya Kate cuma mencuri hati Sake, wkwkwk!)

Lagipula kalau dia meminta maaf, Sake pasti akan menuduhnya cuma berakting demi mendapat simpatinya. Kesal, Sake langsung pergi.


Jiab langsung melaporkan masalah ini pada Id. Ibunya Id langsung ketawa ngakak saking senangnya. Tapi Id yang sudah bertekad untuk menggugat cerai dan menuntut harta gono-gini, tak terlalu senang mendengar berita ini. Kalau Sake dan istri barunya itu berpisah, maka dia akan kesulitan menuntut mereka.


Setelah mendengar kepergian Sake ke hotel, Khun Ying dan Pa langsung menyidang Kate. Apa yang sebenarnya Sake dan Kate perdebatkan hingga Sake mengemasi baju-bajunya dan meninggalkan rumah. Kate jujur mengaku tak tahu, dia sama sekali tidak mengerti dengan perubahan sikap Sake, padahal tadi pagi Sake baik-baik saja.

Chard menduga mungkin ada sesuatu yang merusak mood-nya di luar rumah. Sejak pulang tadi, raut wajah Sake memang tampak tidak baik. Tapi tetap saja kemarahan Sake pasti ada hubungannya dengan Kate.

Dan karena tugasnya Kate adalah mengurusi Sake, Khun Ying memerintahkan Kate untuk melakukan apa saja untuk membuat Sake kembali pulang. Jika Kate tidak melakukannya maka perjanjian mereka dengan ayahnya Kate akan batal.


Setelah semua orang pergi, Pa menginterogasi supirnya Sake. Hari ini Sake tidak ke kantor, jadi kemana saja Sake seharian ini, siapa orang yang ditemuinya dan apa yang membuatnya sampai kehilangan kontrol seperti itu.

Si supir langsung terdiam canggung. Yakin kalau si supir punya jawaban atas semua pertanyaannya, Pa langsung mempelototinya.


Keesokan harinya, Pa tiba-tiba muncul menyela rapatnya Pu dan melabrak perbuatan Pu pada kakaknya. Pu mengklaim kalau dia cuma berbuat baik supaya Sake tidak masuk neraka karena mencuri pacar orang.

"Itu namanya bodoh. Kau membuat P'Sake dan Kate marah pada satu sama lain dan kau sebut itu perbuatan baik? Kau tidak membiarkan P'Sake membantu Kate saat dia membutuhkan uang dan kau sebut itu berbuat baik? Itu namanya berbuat curang"

Atau Pu sebenarnya takut jika Kate melihat kebaikan Sake, maka Kate akan berubah pikiran dan jatuh cinta pada Sake? Jika itu maksudnya, itu namanya pengecut.

Pu menyangkal semua tuduhannya, dia tidak curang. Dia dan Kate saling mencintai satu sama lain dan mereka akan menikah.

"Itu kan baru 'Akan'. Kau masih belum menikah dengannya. Dan jika kau yakin kalau Kate benar-benar mencintaimu, lalu kenapa kau mengganggu kakakku?"


Kate berjalan ke ruangannya Sake dengan ragu, tapi dia tetap memberanikan diri untuk masuk dan membawakan segelas jus jeruk. Tapi Sake tetap dingin seperti kemarin.

Ladda ada di sana untuk membuatkan Sake kopi dan Kate langsung mengambil alih tugas itu. Tapi saat dia menyajikan kopinya, Sake menghindarinya dengan meneruskan pekerjaannya di sofa.

Kate jadi benar-benar bingung harus bagaimana. Walaupun tak tahu apa salahnya, Kate akhirnya berusaha untuk meminta maaf. Dia bahkan langsung berlutut di hadapan Sake dan memohon berkali-kali agar Sake mau kembali pulang.

Kalau Sake tidak pulang, Khun Ying pasti akan menuntut ayahnya. Tapi ayahnya sekarang sedang sakit jadi dia tidak mau membuat ayahnya cemas.


Sesaat, Sake tampak hampir luluh. Tapi sedetik kemudian raut wajahnya kembali mengeras lalu pergi mengacuhkan Kate. Saat sendirian di toilet, Sake tampak sangat galau. Tapi dengan cepat dia mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak melunak.


Sake kembali ke meja kerjanya dengan sedih. Pu menelepon tak lama kemudian dan Kate menjawabnya tanpa semangat.

Pu cemas mendengar suaranya, ada apa? Apa Kate bertengkar dengan seseorang? Kate membenarkannya, Sake marah padanya.

Pu jadi merasa bersalah mendengarnya, ternyata dia memang sudah membuat Kate dalam masalah. Tapi dia tidak memberitahu apapun pada Kate dan hanya mengingatkan Kate bahwa semua hal yang dia lakukan adalah karena dia mengkhawatirkan Kate.


Malam harinya, Kate bersama Chard, A dan Bee menunggu kedatangan Sake di halaman depan. Chard marah-marah lagi pada Kate dan menyalahkannya sebagai penyebab Sake minggat dari rumah. A dan Bee tak terima dan langsung membela Kate. Jadilah ketiga pembantu itu perang mulut.


Tapi perdebatan mereka terhenti saat mobilnya Sake akhirnya datang. Tapi Sake berkata pada Chard kalau dia cuma pulang sebentar lalu naik ke kamarnya tanpa melirik Kate sedikitpun.


Kali ini Sake bahkan mengeluarkan koper yang lebih besar. Tapi hmm... saat dia mulai mengeluarkan baju-bajunya dari dalam lemari, tampaknya dia mulai ragu bahkan terus menerus melirik keluar pintu, mengharapkan Kate.

Saat mendengar suara Kate datang, Sake langsung tersenyum. Tapi begitu melihat Kate muncul, dia langsung pura-pura cemberut lagi dan sengaja berlama-lama membuka kancing bajunya. Kate panik dan berusaha memohon agar Sake tidak pergi.

Dia bahkan berjanji akan kembali ke kamar lamanya jika Sake tidak mau melihat wajahnya. Tapi sedetik kemudian dia berubah pikiran, dia tidak bisa keluar dari kamar ini karena Khun Ying memerintahkannya untuk tetap di sini.

Saat Sake memasukkan baju-bajunya  ke dalam koper, Kate tiba-tiba kepikiran ide baru. Bagaimana kalau dia tidur didalam kamar mandi saja biar Sake tidak perlu melihat wajahnya. Sake kaget mendengarnya, Kate sudah gila apa?


"Aku tidak gila. Err... baiklah, aku memang gila. Aku bisa melakukan apa saja untuk membuatmu kembali"

Sake langsung tersenyum senang "Apa kau begitu menginginkanku untuk kembali?"

Iya, jawab Kate. Dia benar-benar ingin Sake pulang tapi dia tak tahu harus melakukan apa. Khun Ying juga sangat menginginkan Sake kembali. Tapi Sake tak usah cemas, mungkin sebentar lagi Sake tidak perlu melihat wajahnya lebih lama lagi.

Senyum Sake seketika menghilang mendengar ucapan Kate itu, kenapa Kate berkata seperti itu.


Kate lalu mengeluarkan sebuah dokumen prosedur bayi tabung. Khun Ying sudah membuat janji dengan dokter agar dia bisa hamil secepatnya dan setelah itu dia bisa pulang kembali ke keluarganya.

Dengan begitu dia dan Sake akan bisa kembali ke kehidupan normal mereka. Sake tak suka, jadi karena alasan ini Kate ingin dia pulang?

"Ingat baik-baik. Mulai sekarang, hidup kita tidak akan pernah sama lagi" Sake lalu pergi.


Pattapon sudah kembali ke rumahnya. Istri dan anak-anaknya mengurusnya dengan baik dan penuh perhatian. Malam ini mereka memaksanya tidur cepat karena besok Pattapon harus kemo.

Pat dengan manjanya berbaring di d~~a ayahnya sambil mengeluh manja karena besok tidak bisa menemani Pattapon kemo. Sementara Paet berjanji tidak akan membuat orang tuanya kesusahan lagi setelah dia lulus dan punya pekerjaan nanti.


Tapi Nun cepat-cepat mengingatkan mereka untuk keluar agar Pattapon bisa istrihat. Tapi setelah mereka semua keluar, Pattapon, menemukan gelangnya Pat yang terjatuh di kasur.


Nun dan kedua anaknya ternyata sedang menghitung uang di kamarnya Pat. Tapi Pat menggerutu kesal karena Pattapon harus menjalani banyak kemo dan gara-gara itu dia hampir tidak tahan lagi.

Belakangan ini dia harus kerja keras mencuci piring setelah pulang kuliah sampai tangannya jadi kasar sekarang. Apalagi salah seorang temannya pernah memergokinya ngepel lantai. Duh! dia malu setengah mati waktu itu sampai-sampai dia ingin sekali bumi terbelah dan menelannya.

"Pat, itu adalah pekerjaan yang benar. Kenapa juga kau harus malu?" omel Nun.

Tapi Pat tetap tak mau tahu. Lagipula bulan ini dia punya banyak kuis, jadi dia tidak mau melakukannya lagi. Kalau dia terus-menerus bekerja untuk membiayai perawatan ayahnya, lalu siapa yang akan bertanggung jawab kalau dia sampai tidak lulus. Pat terus menggerutu lantang, tanpa menyadari Pattapon mendengarkan segalanya dari luar dengan sedih.

Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments