Tang Xue senang bertemu teman masa kecilnya lagi dan langsung memukul lengannya dengan akrab. Tapi Yu Bing pura-pura tak kenal, situ siapa yah?
"Tang Xue. Masa kau tidak ingat aku? Aku duduk di sebelahmu waktu SD."
Oh yah, Yu Bing 'baru' ingat. Dia Master Tang waktu mereka masih kecil dulu. Bagaimana mungkin dia lupa. Dibawah pengawasan Tang Xue, dia tidak pernah menghabiskan uang sakunya selama SD 6 tahun... karena semua uang sakunya justru habis buat membelikan berbagai macam barang untuk Tang Xue.
Jelas-jelas itu sindiran halus, tapi Tang Xue nggak nyambung, malah mengklaim kalau dulu mereka sangat dekat. Yu Bing hebat juga, baru masuk universitas, dia sudah terkenal jadi Dewa Es.
Yu Bing meralat, dia bukan 'baru masuk' universitas. Dia skip satu tahun SMA dan sekarang adalah tahun keduanya kuliah. Dia mengambil dua jurusan olahraga dan astronomi.
Wah! Tang Xue kagum, astronomi kan sulit. Yu Bing hebat juga, selalu jenius sejak dia masih kecil dan menjadi terbaik dari yang terbaik saat dia dewasa. Yu Bing penasaran Tang Xue ambil jurusan apa?
"Kedokteran hewan."
Oh, jadi Tang Xue dokter hewan. Tidak masalah apapun jurusannya, itu tidak lebih penting dibanding menjadi asistennya. Masih belum nyambung juga dengan sindirannya Yu Bing, Tang Xue mengaku lega ternyata bosnya ternyata Yu Bing, dia sempat khawatir mengira bosnya adalah orang aneh.
Dulu dia bosnya Yu Bing, tapi sekarang Yu Bing adalah bosnya. Apa Yu Bing mempekerjakannya untuk berterima kasih padanya?
Yu Bing heran mendengarnya, nih anak jauh lebih tidak tahu malu daripada dulu. Tapi dia hanya menyimpan rutukan itu dalam hatinya dan dengan ambigu dengan berkata kalau dia memang harus membalas kebaikan Tang Xue. Tang Xue percaya-percaya saja, bahkan dengan senang hati menanyakan apa yang perlu dia kerjakan?
"Lakukan apapun yang kusuruh." Ujar Yu Bing dengan senyum liciknya. Bertekad dalam hati akan memperlakukan Tang Xue sama persis seperti bagaimana Tang Xue memperlakukannya dulu.
Dalam flashback, Tang Xue pernah mengancam Yu Bing untuk tidak mendapatkan nilai sempurna. Soalnya Tang Xue perlu mendapatkan nilai sempurna biar kakeknya mengajaknya ke Disneyland.
Kalau Yu Bing sampai mendapatkan nilai sempurna, Tang Xue mengancam akan memasukan ulat di tasnya Yu Bing setiap hari. Ketakutan, Yu Bing langsung menghapus salah satu jawaban dan menggantinya dengan jawaban lain.
Di asrama malam itu, Tang Xue memberitahu Meng Huan tentang Yu Bing. Tapi dia merasa Yu Bing yang sekarang beda daripada yang dulu. Dulu Yu Bing selalu menuruti perintahnya. Tapi sekarang dia sudah tidak imut-imut lagi.
Meng Huan dengar para gadis menyebut Yu Bing itu seperti gunung es, seolah di dahinya terukir tulisan 'Menjauhlah para wanita'. Apa dia seperti itu juga waktu masih kecil? Tidak. Seingat Tang Xue, Yu Bing dulu anak yang santai.
Err... kayaknya itu cuma pikiran Tang Xue saja deh. Dalam flashback, Tang Xue pernah mendadani Yu Bing dengan sangat menor bak pemain opera, jelas-jelas Yu Bing tidak suka, tapi Tang Xue memaksanya untuk senyum. Dia bahkan mengecup paksa hidung Yu Bing.
Ingatan itu masih sangat membekas bagi Yu Bing sampai jadi mimpi buruk yang membuat tidurnya jadi tak tenang. Kesal, Yu Bing bersumpah akan membuat Tang Xue bermimpi buruk mulai sekarang.
Maka keesokan paginya, dia memulai balas dendamnya dengan mengumumkan pada semua anggotanya bahwa Tang Xue adalah saisten baru tim mereka. Hah? Tang Xue jelas bingung, katanya dia asisten pribadinya Yu Bing saja?
Yu Bing santai mengklaim bahwa dia berbagi miliknya dengan timnya, bukankah itu bagus? Dia belajar kedermawanan dari Tang Xue, dulu apapun miliknya adalah milik Tang Xue juga kan?
Dia bahkan mengumumkan bahwa mulai sekarang, Tang Xue-lah yang akan bertanggung jawab mengelap semua tongkat hoki mereka dan helm mereka. Tang Xue makin tercengang mendengarnya. Tapi Yu Bing heran, kenapa Tang Xue bawa sepatu skating segala?
"Katanya aku boleh skating gratis di sini?"
"Kami harus latihan."
"Aku tahu. Akan kulakukan setelah kalian selesai."
Yu Bing mengklaim lapar dan langsung menyuruh Tang Xue untuk membelikannya beberapa menu tapi syaratnya banyak banget. Tidak boleh ada ketumbarnya, tidak boleh ada pare, tidak boleh ada kacang hijau, tidak boleh ada usus, dll. Dan menginstruksikan Tang Xue untuk membawa makanannya ke ruang loker.
Dia juga sudah mengecek jadwalnya Tang Xue. Dan berhubung Tang Xue tidak ada kelas sore ini, jadi nanti setelah membelikan makanannya, Tang Xue harus kembali ke lapangan es untuk menemaninya latihan.
Dia cuma ngasih waktu 15 menit untuk membelikan makanannya. Tang Xue pun bergegas ke kantin. Tapi banyaknya permintaan tidak boleh ada ini dan itu yang disebutkan Tang Xue, membuat ibu kantin jadi kesal dan menyuruh Tang Xue pergi saja kalau dia tidak niat beli.
Yang lain juga mulai protes karena dia memperlambat antrian, terpaksa akhirnya Tang Xue beli saja semuanya dan baru setelah dia menyajikannya ke Yu Bing, dia memilah beberapa bahan yang tidak Yu Bing sukai.
Belum puas juga mengerjai Tang Xue, sekarang Yu Bing memerintahkannya untuk memindahkan beberapa kotak barang yang pastinya berat-berat. Tapi yang tak disangkanya, Tang Xue ternyata kuat banget memindahkan semua kotak itu sendirian. Sementara Tang Xue mulai kecapekan, Yu Bing enak-enakan makan.
Ini adalah aksi pembalasannya gara-gara waktu SD dulu dia harus jadi babunya Tang Xue dan harus bersusah payah membawakan tasnya Tang Xue yang berat, sementara Tang Xue malah enak-enakan main.
Usai makan siang, tim hoki meneruskan latihan sampai Tang Xue tidak mendapat kesempatan untuk skating. Dia terus berusaha bersabar dan menunggu... hingga akhirnya dia ngantuk dan ketiduran. Melihat itu, Yu Bing mendadak punya ide licik.
Tang Xue sampai tidak sadar saat latihan usai dan semua orang sudah pergi kecuali Yu Bing. Entah kenapa Yu Bing tersenyum geli saat dia membangunkan Tang Xue.
Tang Xue kecewa saat mendapati lapangan sudah ditutup. Dia bahkan belum sempat meluncur. Dia santai saja mengikuti Yu Bing keluar... tanpa menyadari mukanya sudah dirias jadi kayak topeng sama Yu Bing. Persis seperti yang pernah Tang Xue lakukan padanya dulu. Wkwkwk!
Mendadak dia berbaik hati menawari Tang Xue tumpangan pulang. Tang Xue dengan lugunya percaya. Tapi saat Tang Xue belum duduk dengan benar di sepedanya, Yu Bing langsung mengayuh sepedanya sehingga membuat Tang Xue terjatuh ke aspal, lalu pergi meninggalkannya begitu saja. Dasar!
Masih belum menyadari ada yang salah dengan mukanya, Tang Xue santai saja kembali ke asramanya dan tak sengaja berpapasan dengan salah satu mahasiswi yang langsung shock melihat mukanya. Pfft!
Teman-teman sekamarnya sontak ngakak sekeras-kerasnya begitu melihat wajahnya. Bingung, Tang Xue akhirnya melihat dirinya di cermin dan langsung murka mengutuki Yu Bing.
Dia masih sebal saat dia dan teman-temannya masak mie instan di atas toilet. Pfft! Yah apa boleh buat. Soalnya aturan asrama melarang mereka pakai peralatan listrik berdaya tinggi. Hanya di bagian toilet ini yang aman tanpa batasan listrik, jadi terpaksa deh mereka hanya bisa masak mie instan pakai panci eletrik di sini. Mood Tang Xue dengan cepat berubah membaik saat akhirnya mie itu matang dan rasanya enak banget.
Keesokan harinya, Tang Xue langsung balas dendam dengan membenturkan kepalanya ke kepalanya Yu Bing lalu menyuruh Yu Bing untuk memecatnya saja sekarang juga, RIGHT NOW!
Yu Bing bilang oke. Tapi... Tang Xue harus bayar kompensasi pelanggaran kontrak. Sudah tertulis kan di dalam kontrak. Jika Tang Xue membatalkan kontrak secara sepihak dan mengajukan pengunduran diri satu bulan lebih cepat, maka dia harus membayar penalti sebesar 100.000 Yuan. APA?! Tang Xue tak percaya. Dia yakin tidak ada syarat semacam itu di dalam kontraknya.
"Kau tidak membaca kontraknya dengan hati-hati yah? Kusarankan sebaiknya kau mengecek kembali kontrakmu, baru bicara kembali denganku."
Tang Xue jelas kesal mengutukinya, tidak terima diperlakukan seperti ini. Kenapa Yu Bing memperlakukannya seperti ini?
"Kau tahu sendiri apa yang kau perbuat." Santai Yu Bing lalu pergi.
Gara-gara ini, Tang Xue jadi terlambat ke kelasnya, dan jelas saja pak dosen jadi tambah kesal sama dia. Parahnya lagi, dia masih begitu emosi memikirkan Yu Bing sampai dia tidak sadar tempat dan seenaknya membanting bukunya. Sontak saja satu kelas langsung menatapnya, terutama pak dosen yang semakin tak suka sama dia.
Saat Zhen Yu mendengar ceritanya Tang Xue dari Meng Huan, dia langsung berkomentar bahwa mereka, para gadis tuh butuh pacar. Dewa Es pasti takkan berani membuli Tang Xue seandainya saja Tang Xue punya pacar. Tapi jelas Zhen Yu ngomong begitu dengan maksud mempromosikan dirinya sendiri buat jadi pacarnya Meng Huan.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam