Sinopsis Skate Into Love Episode 1
Dulu, Tang Xue adalah atlet speed skating yang berbakat. Namun entah apa yang terjadi padanya sehingga sekarang dia berhenti dan memutuskan untuk mengambil kuliah jurusan kedokteran hewan di LUU (Lincheng Union University).
Hari itu, dia sedang dalam perjalanan ke kampus barunya bersama temannya - Zhen Yu, yang masuk ke fakultas kedokteran.
Kebetulan universitas itu memiliki lapangan es sendiri, mereka bahkan memiliki tim es hoki andalan yang dipimpin oleh Li Yu Bing yang saking hebatnya, dia sampai dijuluki Dewa Es. Julukan itu sebelumnya milik seorang seniornya sekaligus idolanya yang bernama Xu Feng yang sekarang masuk tim es hoki nasional.
Saat mereka tak sengaja bertemu hari itu, Yu Bing begitu senang sampai-sampai tangannya gemetar saat bersalaman dengan Xu Feng dan mengaku bahwa cita-citanya adalah menjadi seperti Xu Feng dan masuk tim nasional.
Xu Feng langsung suka dengannya, dia punya ambisi. Tapi ingat, impian memang selalu indah. Tapi jalan untuk meraih impian itu sangat sulit, bahkan bisa sangat kejam. Pun begitu, dia menyemangati Yu Bing untuk tidak menyerah dengan mudah. Berjuanglah sampai akhir, dia akan menunggu Yu Bing di tim nasional.
Hari itu, tim Xdragons (tim es hokinya Yu Bing) tanding melawan tim universitas lain. Pertandingan berlangsung dengan seru dan cukup brutal dengan para pemain yang tubruk sana tubruk sini, saling menjatuhkan satu sama lain dengan ganas.
Awalnya tim lawan unggul satu angka, tapi Yu Bing dengan cepat menyamakan skor mereka. Bahkan pada babak terakhir, dia dengan hebatnya mengecoh keeper tim lawan hingga dia berhasil memasukkan puck (bola es hoki) ke gawang lawan dengan mudah.
Pastinya selain bakatnya dalam permainan es hoki, Yu Bing juga populer berkat ketampanannya. Bahkan para penonton dan pendukung mereka pun kebanyakan penggemarnya Yu Bing. Dia juga setia kawan. Saat salah satu tim lawan cari perkara dengan mendorong temannya - Da Jiang, Yu Bing tidak terima dan langsung menonjok orang itu.
Tapi dari percakapan manajer dan direktur Xdragons, sepertinya mereka sedang kesulitan merekrut asisten untuk tim mereka gara-gara tidak ada satupun kandidat yang cocok sama Yu Bing.
Setibanya di kampus bersama ratusan mahasiswa baru lainnya, Tang Xue langsung tertarik dengan brosur perekrutan asisten tim es hoki dan langsung mendaftarkan namanya.
Saat dia masuk kamar asramanya, temannya - Meng Huan, sudah tiba di sana duluan. Mereka satu jurusan, tapi Meng Huan punya selera yang cukup esktrem. Dia bahkan memelihara iguana, laba-laba, hamster dan juga kodok. Parahnya lagi, dia juga mempelajari buku anatomi pria cuma karena suka saja.
Tapi tampak jelas Tang Xue masih sangat menyukai skating. Dia tampak sedih saat dia menggantungkan sepatu skatingnya di tiang ranjang.
Setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh, Tang Xue ingin mandi. Tapi Meng Huan berkata kalau shower mereka lagi rusak dan baru bisa diperbaiki besok. Jadi dia menyuruh Tang Xue untuk mandi di gym kampus saja.
Tang Xue langsung pergi ke sana. Kebetulan kamar mandi di sana lagi kosong, tapi lampunya rusak, Tang Xue jadi tidak sadar kalau dia sudah salah masuk ke kamar mandi cowok.
Parahnya lagi, tepat saat itu juga, Yu Bing juga datang ke sana untuk mandi tepat di bilik sebelahnya Tang Xue. Awalnya keduanya sama-sama tidak sadar... sampai saat Yu Bing tiba-tiba bersuara minta shampoo sama dia.
Tang Xue kaget banget sampai-sampai dia tak sengaja menjatuhkan sabun batangnya ke kaki Yu Bing. Karena dia tidak bersuara, Yu Bing tetap tidak tahu kalau yang di sebelahanya adalah cewek dan santai saja menendang sabunnya kembali dan ngotot minta shampoo.
Berusaha agar tidak ketahuan, Tang Xue tetap diam dan dengan hati-hati menyodorkan botol shampoonya lewat atas. Yu Bing santai saja mengajaknya ngobrol sambil mengomentari bau shampoo-nya yang enak, tapi kayak shampoo cewek.
Dia terus saja nyerocos tanpa sadar kalau Tang Xue diam-diam kabur dari sana sambil menutupi kepalanya dengan baskom. Yu Bing lama-lama heran saat tak mendapat tanggapan apapun dari bilik sebelah, tidak pula saat dia mengembalikan shampoo-nya. Saat itulah dia baru sadar kalau orang di sebelah sudah menghilang.
Tapi gara-gara dia kabur terlalu terburu-buru, Tang Xue tidak sadar kalau kartu ID-nya dan dalemannya terjatuh di kamar mandi... dan ditemukan oleh Yu Bing. Hadeh! Ketahuan juga deh. Tapi anehnya, Yu Bing tampak sangat terkejut. Sepertinya dia mengenali Tang Xue.
Saat Manajer Ma memanggilnya untuk memilih kandidat asisten, dia tak sengaja melihat formulirnya Tang Xue yang kontan menarik perhatiannya. Seketika itu pula, dia tiba-tiba membayangkan sosok masa kecilnya menghasutnya untuk balas dendam pada Tang Xue, ini kesempatan emas baginya.
Maka Yu Bing pun menolak semua kandidat lain dan dengan senyum liciknya memaksa Manajer Ma untuk menjadikan Tang Xue sebagai asistennya apapun yang terjadi. Pokoknya Tang Xue harus jadi asistennya dengan cara apapun.
Keesokan harinya, Tang Xue bertemu teman sekamar mereka yang satunya, mahasiswi pemalu yang memperkenalkan namanya adalah Ye Liu Ying - jurusan filsafat.
Tapi saat Tang Xue mengaku kalau dia jurusan kedokteran hewan, Liu Ying mendadak berubah jadi sangat antusias dan langsung nyerocos panjang lebar membahas ucapan seorang filsuf tentang manusia dan hewan.
Setibanya di gedung fakultas, Tang Xue dan Meng Huan mendapati Zhen Yu sudah menunggu di sana dengan membawa sarapan. Meng Huan penasaran nih cowok siapa? Pacarnya Tang Xue? Zhen Yu jelas menyangkal, dia tidak buta.
Meng Huan refleks tersenyum mendengarnya, dan seketika itu pula Zhen Yu terpesona pada Meng Huan... sampai saat Tang Xue menendangnya dan membuatnya tersadar dari lamunannya.
Dia bahkan terang-terangan mengaku ke Tang Xue bahwa hatinya berdebar kencang saat Meng Huan tersenyum barusan. Dia jatuh cinta pada pandangan pertama. Tang Xue berusaha memperingatkannya bahwa Meng Huan bahkan membaca buku tentang ensiklopedia sterilisasi pria, tapi Zhen Yu malah merasa Zhen Yu itu imut dan menarik. Dia suka.
Kelas pertama Tang Xue hari itu diajar oleh seorang dosen killer yang memiliki julukan 'mata elang'. Parahnya lagi, gara-gara Tang Xue sibuk bisik-bisik menggosipkannya dengan Meng Huan, Pak Dosen langsung menargetnya dan tanya kenapa Tang Xue mengambil jurusan ini.
Dan Tang Xue dengan jujur mengaku alasannya cuma karena di-transfer ke jurusan ini. Pak Dosen jela tidak puas mendengar jawabannya. Pak Dosen lalu tanya apa impian Tang Xue.
Tang Xue langsung memikirkan speed skating, tapi dia cepat-cepat mengenyahkan pikiran itu dan ceplas-ceplos menjawab bahwa impiannya adalah ingin lulus tanpa perlu masuk kelas, mengerjakan PR apalagi ujian. Pfft!
Pak Dosen sinis mendengarnya. Dia juga ingin dapat gaji tanpa perlu mengajar. Saking tak senangnya sama Tang Xue, Pak Dosen memerintahkan Tang Xue harus menghadiri semua kelasnya dan dia juga akan selalu menguji Tang Xue.
Jika seseorang tidak memiliki impian, maka dia akan seperti mayat berjalan dan tidak akan punya gairah dalam mempelajari jurusan yang dia ambil. Ucapan Pak Dosen itu benar-benar menohok hati Tang Xue.
"Speed skating jarak pendek mungkin karir bagimu. Tapi sekarang, itu hanya sebuah hobi bagiku." Narasi Tang Xue.
Usai kelas, Zhen Yu mendadak datang dengan heboh memberitahu mereka tentang berita yang lagi viral. Kemarin malam ada cewek c~~~l yang menyerang Dewa Es. Pfft!
Ternyata kemarin saat Tang Xue kabur dari gym, dia tertangkap kamera CCTV. Tapi untungnya kepalanya tertutup baskom, jadi wajahnya aman tak terlihat. Dan untung saja Meng Huan juga tidak kepikiran kalau cewek itu Tang Xue, malah tanya apakah Tang Xue tidak melihat cewek itu semalam.
Tang Xue canggung mengklaim kalau dia kemarin mandi di kamar mandi perempuan. Zhen Yu sebenaarnya merasa familier dengan cara jalan cewek ini, tapi untungnya dia juga tidak kepikiran ke Tang Xue. Maka Tang Xue sengaja mengganti cara berjalannya biar tidak ketahuan.
Di universitas itu juga ada seorang wanita cantik dan anggun yang sepertinya mengenal Tang Xue. Tapi dia cuma melihat Tang Xue dari kejauhan sambil membain sinis, jelas dia tidak suka Tang Xue dan merasa dirinya jauh lebih segala-galanya daripada Tang Xue.
Bahkan saat melihat cara jalan anehnya Tang Xue, dia mengira Tang Xue sedang mencoba mengikuti jalannya yang anggun. Tang Xue bahkan tidak akan pernah bisa menirukan setengah dari keanggunannya biarpun dia belajar selama 500 tahun.
Tang Xue mendapat sms dari Manajer Ma yang mengumumkan dia diterima jadi asisten tim Xdragons. Jadi Tang Xue diminta datang ke gym untuk melapor siang ini.
Tang Xue pun langsung pergi ke sana, di mana Manajer Ma dengan gaya gemulainya nyerocos panjang lebar menjelaskan segala sesuatu tentang klub es mereka. Intinya klub es mereka bukan hanya memiliki tim es hoki, tapi juga ada figure skating dan juga speed skating.
Tapi posisi asisten Tang Xue nantinya hanya perlu mengurus atlet hoki terbaik mereka, yaitu Dewa Es. Langkah Tang Xue terhenti seketika mendengar nama itu. Dengan hati-hati dia mengungkit tentang orang yang mengintip Dewa Es saat mandi semalam. Apa orangnya sudah tertangkap?
Tentu saja belum. Penggemarnya Dewa Es banyak, lagipula dia tidak melihat orangnya dengan jelas. Jadi mereka memutuskan untuk melupakannya saja.
Tang Xue penasaran kenapa Manajer Ma memilihnya dari sekian banyak pelamar lainnya. Manajer Ma hampir saja keceplosan mengatakan yang sebenarnya, tapi dengan cepat dia mengklaim bahwa menurutnya Tang Xue-lah kandidat yang paling cocok setelah proses penyaringan yang ketat.
Tang Xue kan pernah jadi atlet speed skating, jadi dia pasti lebih memahami kebiasaan para atlet. Tapi jelas di kontraknya ada sesuatu yang ingin dia rahasiakan.
Saat Tang Xue tengah memelajari kontraknya, Manajer Ma terus berusaha untuk membuat Tang Xue tidak fokus pada kontraknya dengan nyerocos panjang lebar tentang Dewa Es dan segala macam kehebatannya, tentang tugasnya Tang Xue yang cuma mengurusi Dewa Es, juga tentang gajinya yang nilainya dua kali lipat dari pekerjaan paruh waktu lainnya.
Tang Xue juga boleh skating gratis di sana. Dia bahkan setuju-setuju saja saat Tang Xue meminta agar kedua temannya bisa bergabung ke klub es.
Dia lalu buru-buru mengklaim bahwa persyaratan kontraknya tidak begitu penting dan langsung membuka halaman akhir lalu menyodorkan pulpen biar Tang Xue segera menandatangani kontraknya. Dan Tang Xue dengan polosnya memercayainya dan langsung tanda tangan.
Setelah itu, Tang Xue dibawa masuk ke ruang ganti untuk bertemu sang Dewa Es. Tang Xue heran seketika, sepertinya dia familier dengan wajahnya, tapi siapa yah dia? Dia mencoba mengamatinya dengan baik-baik... hingga akhirnya dia melihat sebuah bekas luka kecil di bawah mata Dewa Es dan seketika itu pula dia langsung mengenalinya.
Dia Li Yu Bing... teman sebangkunya semasa SD yang dulu sering dia buli. Pernah suatu hari, Tang Xue kecil menjahili Yu Bing kecil dengan seekor ulat. Yu Bing kecil ketakutan setengah mati dan langsung melarikan diri.
Tapi Tang Xue malah tambah getol mengejarnya sampai Yu Bing terjatuh dan bawah matanya terluka sampai berdarah dan bekas lukanya masih membekas sampai dia dewasa.
Bersambung ke episode 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam