Sinopsis General's Lady Episode 16 - 1

 Sesuai rencana, Xiao Su membawa laporan bukti palsu itu ke Kaisar dan meyakinkan Kaisar bahwa dia sudah memastikan kebenaran laporan itu. Dan sesuai keinginan Xiu Ming, Kaisar langsung menyatakan Xiu Ming sebagai koruptor dan karenanya dia diperintahkan untuk kembali ke ibu kota.

Xiu Ming menghabiskan waktu terakhirnya di barak dengan menunjukkan keahlian bela dirinya di hadapan para prajuritnya sebelum kemudian dia pergi dengan diiringi sorakan para prajurit. Sementara Shen Jin dengan sedih mengelilingi rumah yang akan segera ditinggalkannya tersebut. Para pelayan pun sedih saat harus berpisah dengannya dan Rou Rou.

Di ibu kota, keluarganya Shen Jin baru saja mendapatkan surat yang mengabarkan tentang korupsi yang dilakukan Xiu Ming dan karenanya dia akan kembali ke ibu kota. Kedua saudara tirinya Shen Jin langsung menghasut Ayah untuk putus hubungan dengan Xiu Ming dan Shen Jin biar perkara ini tidak melibatkan keluarga mereka.

Di kediaman Jenderal, Zi Tou melihat Xiao Cong sedang termenung sedih. Zi Tou pun langsung duduk di sisinya, menemaninya biar dia tidak sedih karena berpisah dengan Nyonya. Xiao Cong setulus hati berterima kasih atas perhatiannya.

"Tidak perlu berterima kasih. Kau menyukaiku, tentu saja aku tidak boleh mengecewakanmu."

Xiao Cong kaget. " Siapa yang menyukaimu?"

"Kau menyukaiku. Kau membuatku baju, ngobrol denganku dan suka menatapku."

"Jangan bicara omong kosong. Pergi saja, sana. Jangan kembali kemari."

Tapi karena Xiao Cong mengucap itu dengan raut muka panik, Zi Tou jadi mengira kalau Xiao Cong cuma malu digodain dan jadi semakin senang karenanya.

Rombongannya Xiu Ming akhirnya tiba di ibu kota. Shen Jin dan Rou Rou antusias banget melihat-lihat toko-toko langganan mereka yang mereka lewati. 

Tapi di tengah jalan, Xiu Ming menyuruh Shen Jin untuk pulang ke rumah keluarganya duluan, dia tidak bisa ikut sekarang karena harus menghadap Kaisar. Tak lupa dia mewanti-wanti Shen Jin untuk bersabar apapun yang terjadi sampai dia datang nanti.

Sesampainya di rumah, Shen Jin malah mendapati kedua saudara tirinya sedang memerintahkan para pelayan untuk mengeluarkan semua barang-barang ibunya sambil sinis mengejek dan merutuki Shen Jin.

Zi bahkan langsung memerintahkan para pelayan untuk menangkap 'istri kriminal' itu. Untung saja Rou Rou bertindak cepat melindungi Shen Jin dan mengingatkan semua orang bahwa Shen Jin adalah istri Jenderal. 

Berusaha bersabar, Shen Jin menyapa kedua saudara tirinya itu dengan sopan dan memberitahu bahwa dia datang untuk menemui ibunya.

Zi sinis mendengarnya sumbar sebagai istri jenderal. Semua orang juga sudah tahu kalau Xiu Ming kembali ke ibu kota karena dia melakukan kejahatan berat. Mungkin sebentar lagi Kaisar akan memenggalnya. Nyawa Shen Jin juga dalam bahaya dan dia malah berani datang kemari dengan angkuhnya.

"Kau pikir kau adalah nyonya bangsawan yang terhormat, padahal kau hanya seorang pecundang." Sindir Jing.

Tak gentar, Shen Jin mengingatkan bahwa mereka semua tidak akan berada dalam bahaya jika saja mereka tidak mendorongnya untuk menikahi Xiu Ming.

Di hampir saja mau menyerang Shen Jin saking kesalnya, tapi Jing dengan cepat mencegahnya dan sinis menyarankan bahwa jika Shen Jin ngotot mau tinggal di sini, maka sebaiknya mereka terima saja dia... Sebagai pelayan.

Kebetulan mereka memang lagi sibuk, taman depan belum dibersihkan. Jadi, bersedia kan 'Istri Jenderal' melakukannya?

Rou Rou hampir saja emosi melawan mereka, tapi Shen Jin cepat menghentikannya dan menerima perintah Zi itu. Puas mendengar jawabannya, Zi dan Jing pun pergi.

Shen Jin pun akhirnya bisa menemui ibunya yang saat itu sedang berdoa. Ibu benar-benar bahagia dan lega melihat putrinya kembali. Tapi Shen Jin pasti menjalani hidup yang berat di perbatasan, dia tampak kurusan.

"Jenderal mengurusku dengan sangat baik seperti yang ibu lakukan. Aku bebas makan dan menggunakan apa saja di kediaman. Orang-orang di sana sangat baik padaku. Hidupku sangat baik di sana."

"Syukurlah, ibu lega mendengarmu dan Jenderal saling mencintai. Jin'er-ku tidak perlu menderita lagi."

Tapi Shen Jin khawatir. Apa ayahnya memenuhi janjinya dulu? Apa orang-orang di sini menindas Ibu? Ibu buru-buru menyangkal dan meyakinkan Shen Jin untuk tidak perlu mengkhawatirkannya.

Shen Jin jelas tak percaya, apalagi setelah melihat perbuatan Zi dan Jing tadi. Kalau memang ayahnya tidak memenuhi janjinya, Shen Jin pasti akan menegakkan keadilan untuk Ibu.

"Ibu baik-baik saja, jangan khawatir. Yang Ibu khawatirkan adalah Jenderal."

"Aku yakin dia akan baik-baik saja. Sekarang dia sedang pergi melapor ke istana. Dia pasti akan segera kembali."

"Selama dua hari ini, ibu terus berdoa. Berharap kau akan bisa melewati segala kesulitan.

Kaisar dan ada pejabatnya sudah berkumpul di aula utama saat Xiu Ming datang, dan Kaisar langsung to the point melabrak kejahatannya. Xiu Ming pura-pura tak mengerti kejahatan apa yang telah dilakukannya. Selama bertahun-tahun dia setia menjaga perbatasan demi negara.

Maka Kaisar menyuruh salah satu menteri korup untuk menyebutkan segala kejahatan Xiu Ming. Dan si menteri melakukannya dengan senang hati sambil menunjukkan buku laporan keuangan militer itu sebagai bukti.

Salah satu menteri langsung maju untuk membela Xiu Ming, meyakinkan Kaisar bahwa pasukannya Xiu Ming sangatlah disiplin dan Xiu Ming benar-benar memperlakukan mereka bagai saudara sendiri. Jadi dia tidak mungkin melakukan penggelapan uang militer.

"Aku tahu kau tidak akan percaya karena kau pernah berperang bersamanya selama bertahun-tahun. Aku juga tidak ingin mempercayainya. Selama ini aku sangat menghargai jenderalmu, menyayanginya, menaikkan pangkatnya, bahkan menjadikannya bangsawan. Aku memberimu tanah dan hadiah-hadiah. Aku tidak pernah melakukan kesalahan apapun padamu!" Kesal Kaisar.

Tapi pikiran manusia sulit diprediksi, dan sekarang konspirasinya Xiu Ming sudah terbongkar. Xiu Ming benar-benar mengecewakannya.

Si menteri korup sinis menyindir Xiu Ming yang berani melanggar hukum padahal sebagai seorang bangsawan, harusnya dia sangat tahu hukum. Dia harus dihukum berat. Apa Xiu Ming punya alasan untuk kejahatannya itu. Apakah buku laporan keuangan militer ini adalah milik Xiu Ming? Apakah stempel yang ada dalam buku ini adalah milik Xiu Ming?

Xiu Ming tanpa ragu membenarkan, buku dan stempel itu adalah miliknya. Si menteri korup pun langsung meminta Kaisar untuk mengadilinya. Kecewa, Kaisar pun memutuskan untuk mencabut posisi dan kekuasaan militernya Xiu Ming. Apa ada lagi yang ingin Xiu Ming katakan? 

Xiu Ming tak mengatakan apapun, malah pejabat yang membelanya tadi yang maju ingin mengatakan sesuatu lagi.

Kedua saudara tirinya Shen Jin masih getol menggosipkannya. Jelas dari percakapan mereka kalau mereka sebenarnya iri pada Shen Jin yang lebih beruntung karena bisa menikah dengan Jenderal, sementara mereka sendiri belum menikah. Dan pada akhirnya Zi jadi menyalahkan Shen Jin, menuduh Shen Jin menghancurkan keberuntungannya untuk menikah.

Jing punya ide bagus untuk menindas Shen Jin. Ayah mereka kan belum pulang dan belum bertemu Shen Jin. Jadi mereka manfaatkan saja kesempatan ini untuk menyuruh Shen Jin membuat makan malam.

Zi setuju. Maka dengan sengaja dia meliburkan semua pelayan dapur. Jing datang tak lama kemudian dengan membawa Shen Jin. Dan Zi langsung to the point memerintahkan Shen Jin untuk menyiapkan makan malam untuk ayah mereka dengan alasan karena ini pertama kalinya Shen Jin pulang setelah menikah, jadi dia memberi Shen Jin kesempatan untuk membuat ayah mereka terkesan. Tapi jika dia melakukan kesalahan dan menyinggung Ayah, maka Shen Jin harus bertanggung jawab sendiri.

Rou Rou tidak setuju, jelas-jelas Zi dan Jing sedang menjebak Shen Jin. Tentu saja Shen Jin juga tahu itu, tapi dia tetap berusaha bersabar menghadapi mereka dan menerima perintah mereka. Dia bahkan tak masalah saat mereka memerintahkannya untuk mengerjakan semuanya sendiri dan memerintahkan Rou Rou untuk menyapu taman. Shen Jin awalnya bingung harus bagaimana. Tapi sedetik kemudian, tiba-tiba dia punya ide bagus.

Di istana, si pejabat berusaha membela Xiu Ming dengan memberitahu Kaisar tentang bagaimana kepemimpinan Xiu Ming selama ini dan pengorbanan Xiu Ming yang begitu besar demi melindungi negara mereka. Xiu Ming bahkan terluka parah dalam suatu peperangan tapi dia terus maju melawan musuh-musuh mereka hingga baju zirahnya basah kuyup oleh darah.

Pejabat kedua maju dan ikut membela Xiu Ming dengan mengingatkan Kaisar tentang saat Xiu Ming dan pasukannya dikepung oleh Suku Elang dan Xiu Ming tertusuk oleh anak panah. Tapi Xiu Ming tetap maju menyerang musuh demi mengambil alih kembali tanah mereka hingga mereka berhasil memenangkannya mengambil alih kembali tanah mereka.

Xiu Ming berkata bahwa tugas jenderal adalah melindungi negara. Semua jenderal seperti ini, para tentara mereka juga melakukan pengorbanan yang sama. Mereka semua meninggalkan kampung halaman mereka demi membela negara. Mereka mengorbankan nyawa mereka demi negara dan rakyat. 

"Saya yakin Yang Mulia akan memperlakukan para tentara dengan baik dan murah hati. Tapi para tentara kami hanya bisa menerima satu tael perak per orang setiap tahun, itu tidak cukup untuk merawat baju zirah mereka dan membeli senjata, apalagi untuk menghidupi diri mereka sendiri. Saya yakin Yang Mulia tidak tahu menahu tentang ini." 

Kaisar kaget mendengar semua pengakuannya. "Kau yakin?"

Sangat yakin. Xiu Ming yakin ada seseorang yang menutupi perkara ini. Karena itulah, Xiu Ming memohon pada Kaisar untuk menyelidiki perkara ini sampai ke akar-akarnya dan menangkap pelakunya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments