Sinopsis The Day of Becoming You Episode 2 - 1

Sesuai janjinya, Jiang Yi datang tepat waktu ke restoran. Sheng Sheng sudah menyiapkan segala peralatan rekamannya sebelum kemudian memulai wawancaranya.

Terlebih dulu dia memperkenalkan tentang akun medsosnya dan apa saja yang mereka bahas di sana, tapi Jiang Yi dengan dinginnya menyela dan menegaskan kalau dia tidak tertarik dengan itu.

Maka Sheng Sheng pun langsung to the point menanyakan tentang album solonya Jiang Yi dan kegiatannya saat sedang tidak bekerja.

Jiang Yi yang tampak jelas ogah-ogahan dengan wawancara ini, menanggapi semua pertanyaannya dengan jawaban singkat, padat, jelas saja.

Berusaha bersabar, Sheng Sheng ganti pertanyaan tentang acara variety show bertema keluarga yang selalu Jiang Yi tolak selama ini. Dia penasaran apakah Jiang Yi akan mengikuti acara itu pada season yang selanjutnya. Jiang Yi bilang tidak.

Sheng Sheng penasaran apakah itu karena Jiang Yi berasal dari keluarga broken home? Sheng Sheng tahu kalau orang tuanya Jiang Yi sudah bercerai. Pertanyaan itu kontan membuat Sheng Sheng semakin terdiam.

Dia menolak menjawabnya, malah menyindir Sheng Sheng, karena biasanya reporter kan suka menulis berita semau mereka sendiri, ucapannya sama sekali tidak penting.

Sheng Sheng sontak mengepalkan tangan, berusaha keras menahan kesalnya. Baiklah, saatnya serius. Sheng Sheng pun to the point menanyakan perasaan Jiang Yi pada Xu Shu Yi (wanita yang menjadi MC di acara fan meeting kemarin), Jiang Yi menyukainya kan?

Pertanyaan itu begitu mendadak sampai Jiang Yi kaget. Dengan canggung dia menyangkal, tapi tampak jelas dia berbohong. Sheng Sheng jelas tak percaya, soalnya dia memperhatikan dengan detil reaksi Jiang Yi terhadap Xu Shu Yi selama fan meeting waktu itu.

Beberapa kali dia melihat Jiang Yi melirik Shu Yi. Tapi setiap kali Shu Yi menatapnya, Jiang Yi langsung mengalihkan pandangannya. Mulut bisa bohong, tapi tatapan mata tidak akan bisa bohong.

Ditambah lagi, Jiang Yi tampak jelas merasa nyaman dekat dengan Shu Yi. Sangat berbeda dengan saat Jiang Yi berinteraksi dengan para penggemarnya.

Jiang Yi bersikeras kalau itu cuma karena Shu Yi adalah MC acaranya dan juga karena mereka berteman. Tapi jawabannya itu malah membuat Sheng Sheng jadi semakin yakin dengan dugaannya. Mulai kesal, Jiang Yi memperingatkan Sheng Sheng untuk berhati-hati dalam menulis artikelnya.

"Kau sendiri yang menyuruhku menulis semauku sendiri. Kenapa? Menyesal sekarang?" Balas Sheng Sheng.

Tapi jangan khawatir. Sheng Sheng tidak akan menulis berita hanya berdasarkan asumsi, dia tidak akan menulis berita tanpa bukti yang jelas. Tapi dia juga berharap agar Jiang Yi tidak asal berasumsi bahwa dia akan mengarang artikel sembarangan.

Karena itulah, untuk menghindari dia mengarang sembarang berita, jadi Sheng Sheng memohon Jiang Yi mau bekerja sama yang baik dengannya. Jiang Yi akhirnya melunak juga dan bersedia menjawab semua pertanyaan Sheng Sheng.

Hujan mulai turun deras saat mereka selesai wawancara. Sheng Sheng mau berterima kasih pada Jiang Yi, tapi saat dia berpaling dari jendela, Jiang Yi malah sudah menghilang bagai hantu. Bahkan saat Sheng Sheng mengejarnya ke lift, Jiang Yi tidak mau menunggunya.

"Dasar tidak sopan! Untung aku sukanya sama Jia Shu." Rutuk Sheng Sheng lantang... tepat saat pintu lift mendadak terbuka lagi dan Jiang Yi menatapnya tajam. Pfft!

Mereka diem-dieman sepanjang jalan. Tapi tiba-tiba lift berguncang lalu macet... dan Sheng Sheng refleks turun memeluk kaki Jiang Yi saking takutnya, mungkin mengira liftnya bakalan terjun bebas membunuhnya.

Jiang Yi santai saja memanggil sekuriti dan Sheng Sheng yang masih agak terengah-engah meminta maaf padanya. Masalahnya Sheng Sheng pernah terjebak di lift, makanya dia masih trauma.

Tiba-tiba lift berguncang, Sheng Sheng sontak refleks kembali memeluk kaki Jiang Yi sambil meremas celananya erat-erat sampai celananya jadi agak melorot.  Hadeh! Jiang Yi benar-benar harus bersabar menghadapinya, tapi dia prihatin juga melihat ketakutan Sheng Sheng. 

Maka dia mencoba menenangkan Sheng Sheng dengan mengajari Sheng Sheng tentang apa-apa yang harus dia lakukan jika lift macet. Yaitu bersandar di dinding, tekuk sedikit kaki, lalu tarik napas pelan-pelan.

Sheng Sheng mencobanya dan sepertinya lumayan berhasil. Sheng Sheng memanfaatkan kesempatan ini untuk setulus hati meminta maaf karena sudah berbohong, tapi temannya beneran penggemarnya Jiang Yi loh. Bagaimana kalau mereka berdamai? Dia janji akan menulis artikel yang bagus.

"Jika kau setuju, tolong beritahu Jia Shu bahwa aku sudah memujanya selama 7 tahun." Ujar Sheng Sheng antusias menawarkan jabatan tangan.

"Kurasa kita tidak akan bertemu lagi." Dingin Jia Yi menolak jabat tangan dengannya.

Tiba-tiba lift itu terjun bebas begitu cepat. OMG! Kita kemudian melihat Jiang Yi pingsan sembari melindungi Sheng Sheng. Sheng Sheng masih sadar tapi dia terlalu lemah.

"Konon, semua bintang memiliki rbit yang unik. Bintang itu terus mengitari orbitnya di alam semesta yang luas. Terus mengitari. Lalu suatu hari, dia bertemu bintang lain dan takdir mereka saling terkait."

Keduanya segera dilarikan ke rumah sakit. Saat Jiang Yi membuka matanya, dia tampak kebingungan melihat sekitarnya. Manajernya Jiang Yi lega melihatnya sudah sadar dan langsung mendekat sambil menyentuh pipinya.

Tapi anehnya, Jiang Yi entah kenapa ketakutan dengan sentuhannya dan PLAK! Menamparnya keras bak cewek korban pelecehan. Wkwkwk! Dia kenapa?

Anehnya lagi, saat dokter mau memeriksanya dengan memasukkan stetoskopnya lewat bawah piyamanya, Jiang Yi sontak menaboki si dokter dengan ofensif, lalu menyilangkan tangannya di dada dan menuntut untuk diperiksa dokter wanita saja. Hah?

Lebih anehnya lagi, Sheng Sheng yang juga sudah sadar di kamar lain, menatap ayah dan ibunya dengan kebingungan seolah tak mengenal mereka. Po Qing yang seorang dokter, juga ada di sana. Semua orang kebingungan melihat keanehan Sheng Sheng.

Po Qing berpikir kalau Sheng Sheng mungkin cuma masih shock. Tapi anehnya, Sheng Sheng malah tanya. "Kau siapa? Di mana manajerku?"

Dia tampaknya serius, dan jelas saja semua orang jadi semakin kebingungan dibuatnya. Manajer apa yang dia maksud? Lebih anehnya lagi, Sheng Sheng juga tampak kebingungan mendengar suaranya sendiri.

"Kalian siapa?" Tuntut Sheng Sheng agresif.

"Sheng Sheng, jangan menakuti kami." Cemas Ibu.

"Apa mungkin dia hilang ingatan?" Duga Ayah.

Sheng Sheng jadi semakin kebingungan saat melihat tangannya sendiri dan mendapati rambutnya panjang sebahu. Dia langsung lari ke kamar mandi untuk melihat dirinya di cermin, dan langsung shock melihat wajahnya sendiri.

Secara bersamaan, Jiang Yi mulai merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Dia mencoba melihat ke dalam dan langsung shock mendapatinya rata. Dia langsung minta cermin sama manajernya dan shock melihat wajahnya di cermin... Karena ternyata kecelakaan itu secara ajaib menyebabkan jiwa mereka tertukar. Jiang Yi berada di dalam tubuh Sheng Sheng dan begitu pula sebaliknya.

Saat Jiang Yi (yang ada dalam tubuh Sheng Sheng) keluar dari kamar mandi, dia langsung memanggil Po Qing dengan sebutan formal selayaknya memanggil orang asing dan menanyakan di mana keberadaan wanita ini... err... maksudnya Jiang Yi. Po Qing berkata di ruang VIP, Jiang Yi pun bergegas pergi ke sana.

Akan tetapi pada saat yang bersamaan, Sheng Sheng sudah dibawa pergi sama manajernya Jiang Yi untuk menghindari paparazzi. Jiang Yi berusaha mengejar mereka tapi gagal.

Begitu Sheng Sheng keluar gedung, dia sontak diserbu para reporter dan para fans-nya Jiang Yi. Kerumuman itu membuat Sheng Sheng jadi gugup. Apalagi para reporter yang melempar berbagai pertanyaan sekaligus, membuat Sheng Sheng jadi tambah pusing.

Alih-alih menjawab pertanyaan mereka, Sheng Sheng langsung saja menyalami mereka dan setulus hati mengucap terima kasih atas kedatangan mereka semua. Para reporter itu sampai shock berat bagai disambar petir di siang bolong gara-gara disalami Jiang Yi yang selama ini terkenal dingin.

Jiang Yi baru tiba saat itu, tapi manajernya Jiang Yi langsung menyeret Sheng Sheng masuk ke dalam mobil lalu mereka langsung ngebut pergi. Sheng Sheng akhirnya cuma bisa menatap tubuhnya yang sekarang didiami Jiang Yi dengan tak berdaya.

Setibanya di rumah mewahnya Jiang Yi, Sheng Sheng berniat mau kabur dengan alasan mau mengambil barangnya yang ketinggalan di rumah sakit. Tapi Manajer dengan cepat menangkapnya dan menyeretnya masuk ke dalam.

Tak ada yang bisa dilakukannya, ternyata Sheng Sheng menurut. Dia meletakkan sepatunya dengan rapi yang kontan membuat Manajer menatapnya dengan keheranan.

Mengingat sikap sopan Jiang Yi pada reporter tadi, Manajer sebenarnya merasa lega. Seandainya saja sikap Jiang Yi dari dulu seperti ini, mereka pasti bisa menghemat banyak uang.

Waktunya makan siang, Manajer menyajikan makanan sehat sayur mayur yang sama sekali tidak menggugah selera. Sheng Sheng cuma memandanginya dengan merana.

Manajer ingin melihat luka di dahinya, tapi Sheng Sheng refleks menjauh dengan defensif. Parahnya lagi, Manajer berkata bahwa sore nanti dia harus melakukan pemotretan majalah.

Waduh! Sheng Sheng kan bukan artis yang terbiasa melakukan begituan. Dia berusaha menggunakan sakitnya sebagai alasan untuk membatalkan jadwaal itu.

Tapi Manajer tak mau tahu dan langsung berusaha mengancamnya lagi dengan alasan mau mengundurkan diri jadi manajernya. Sheng Sheng kaget, kenapa dia mau mengundurkan diri?

"Masa kau tidak tahu alasannya?" Bingung Manajer.

"Mana kutahu." Sheng Sheng lebih bingung lagi.

"Ah sudahlah. Makan saja."

Masalahnya sedang tidak nafsu makan, mana makanannya nggak enak lagi. Dia keukeuh menolak makan. Manajer pun tak memaksanya dan menyuruhnya naik ke kamarnya saja.

Tapi setibanya di lantai atas, Sheng Sheng sontak membeku kebingungan karena ada 3 kamar, kamarnya Jiang Yi yang mana?

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments