Sinopsis Perfect and Casual Episode 7 - 1

 Yun Shu pulang dengan galau. Dia memberitahu Shi Nian bahwa kakaknya sudah mengetahui tentang hubungan kontrak mereka dan tidak menyetujui pernikahan kontrak mereka. Dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana sekarang.


Tapi dia sadar kalau ini pelanggaran kontrak, Yun Shu janji akan membayar ganti ruginya. Tapi Shi Nian dengan manisnya tidak akan mempermasalahkan hal itu, dia tidak akan memaksa Yun Shu untuk melakukan apapun.

Jika memang Yun Shu tidak bisa memenuhi kontrak mereka, dia akan memikirkan cara untuk menjelaskannya pada Kakek. Dia harus mempertimbangkan kondisi fisik dan mental Kakek terlebih dulu sebelum memberitahukan masalah ini pada beliau.

"Pak Zhang, maafkan aku."

"Apa kau sudah mengambil keputusan?"

Yun Shu minta waktu untuk memikirkannya lagi. Baiklah, Shi Nian setuju, Yun Shu bisa memberikan keputusannya sehari sebelum pernikahan agar dia bisa menjelaskannya pada Kakek. Sekarang dia pikirkan dulu baik-baik.

Yun Shu benar-benar bingung sepanjang malam. Dia merasa bersalah sama Shi Nian yang sudah sangat baik padanya dan banyak membantunya. Sekarang dia bahkan tidak bisa memenuhi janjinya pada Shi Nian. Kalau Kakek sampai tahu, apa yang akan terjadi pada beliau.

Mungkin saja Kakek akan sangat shock hingga penyakitnya kumat. Oh tidak! Ini pasti akan jadi pukulan berat untuk Kakek. 

Tapi jika dia meneruskan rencana ini dan membuat Kakek senang, maka kakaknya pasti akan marah besar hingga mungkin dia akan memutuskan hubungan mereka. Tidak bisa! Kakaknya adalah satu-satunya keluarganya. Yun Shu bingung harus bagaimana sekarang.

"Ayah, apa yang harus kulakukan?" Isak Yun Shu.

Keesokan harinya, akhirnya dia memutuskan untuk mencoba membujuk Yun Lan tentang jasa-jasa Shi Nian yang telah banyak membantunya selama ini. Makanya dia ingin membantu Shi Nian juga.

Yun Lan ngotot tak setuju. Balas budi bisa dilakukan dengan banyak cara lainnya, tidak harus dengan cara menikah dengannya. Yun Shu meyakinkan bahwa hubungan mereka hanya pernikahan kontrak, bukan nikah sungguhan. 

Dan lagi, umur Kakeknya Shi Nian mungkin hanya tinggal 1 tahun lagi. Keinginan terbesar beliau adalah melihat Shi Nian dan dia menikah. Jika dia tidak melakukan keinginan Kakek, maka Kakek pasti akan sangat sedih.

"Aku bersimpati tentang kondisi Kakek. Tapi baik secara hukum maupun moral, tidak bisa dijadikan alasan bagimu untuk menikah."

Yun Lan tidak mau diskusi lagi, pokoknya Yun Shu harus pindah ke rumahnya sekarang. Jika Yun Shu masih mau meneruskan pernikahan ini, maka mulai sekarang, mereka putus persaudaraan. Yun Shu galau.

Malam harinya, Yun Shu pulang sambil berusaha mengendap sepelan mungkin. Tapi tiba-tiba Shi Nian membuka pintu kamarnya. Bahkan sebelum dia sempat bicara, Yun Shu dengan gugup memberitahunya kalau dia belum membuat keputusan. Padahal sebenarnya yang ingin Shi Nian tanyakan bukan itu.

"Apa kau lapar? Aku menyimpan beberapa makanan untukmu." Ujar Shi Nian dengan manisnya. Yun Shu jadi semakin galau dengan semua ini.

Apalagi kemudian Kakek meneleponnya dengan antusias menanyakan pendapatnya tentang setelan baju yang paling bagus untuk dipakai di acara pernikahan mereka nanti.

Berusaha menahan emosinya, Yun Shu berusaha terdengar ceria saat dia menyarankan agar Kakek memakai setelan biru tua karena warna itu bisa membuat orang terlihat lebih menarik. Kakek langsung menyetujui pendapatnya dengan senang hati.

Yun Lan menelepon saat itu hanya untuk menanyakan apakah Yun Shu sudah berkemas? Kenapa Yun Shu belum datang-datang? Dia bisa menjemput Yun Shu kalau Yun Shu tidak bisa datang.

Yun Shu panik memohon pada Yun Lan untuk memberinya lebih banyak waktu. Dia akan mengurus segalanya besok. Melihat gambar kenangan liburannya bersama Yun Lan dan Ayah dulu, Yun Shu jadi semakin frustasi dan langsung meremas gambar itu lalu membuangnya ke tong sampah. 

Keesokan harinya, Shi Nian heran saat Yun Shu masih juga belum keluar dari kamar. Dia mencoba mengetuk pintu kamarnya, tapi tidak ada jawaban dari dalam. Aneh. Maka Shi Nian langsung saja masuk, tapi ternyata Yun Shu tidak ada di kamar. Sepertinya dia terburu-buru meninggalkan rumah tanpa membawa barang-barangnya.

Yun Lan menelepon seorang kenalannya untuk membantunya mencari sepupunya yang menghilang entah ke mana. Tiba-tiba Shi Nian datang menanyakan keberadaan Yun Shu. Tapi ternyata Yun Shu juga tidak ada di sana. Shi Nian benar-benar khawatir, Yun Shu pergi dari rumahnya dengan hanya membawa 5.000 dan tidak bisa dihubungi sama sekali.

Yun Lan langsung menghubungi Zhi Yi. Tapi ternyata Yun Shu juga tidak bersamanya, malah sudah 2 hari ini mereka belum bertemu. Zhi Yi yang awalnya mau kencan sama pacarnya, mendadak jadi panik berlarian kesana-kemari mencari Yun Shu sambil menelepon Lin Nuo. Lin Nuo langsung mengintip ke kamar Kakek, tapi Yun Shu juga tidak ada di sana.

Ujung-ujungnya Yun Lan malah jadi marah-marah merutuki Yun Shu. Tapi Shi Nian dengan bijak mengingatkan Yun Lan bahwa marah-marah tidak akan menyelesaikan masalah apapun.

"Lalu siapa yang harus disalahkan? Kau?" Debat Yun Lan kesal.

"Kalau kau punya komentar, silahkan kau hadapi aku langsung daripada mengalihkan tekanan ke Yun Shu."

"Aku justru melindunginya dan menariknya keluar dari jebakanmu!"

"Hati-hati dengan perkataanmu, aku dan Yun Shu menandatangani kontrak itu dengan adil." 

Tapi sedetik kemudian dia menyadari kesalahannya yang sudah membentak Yun Lan dan meminta maaf. Seharusnya mereka tenang dulu sekarang. Dia menyarankan agar mereka pulang dulu ke rumahnya, siapa tahu ada petunjuk yang ditinggalkan Yun Shu sehingga mereka akan tahu ke mana dia pergi.

Mereka pun mencoba menggeledah kamar Yun Shu, tapi tidak mendapati ada petunjuk apapun. Saat melihat buku perencanaan pernikahan mereka, Yun Lan terus saja nyerocos menyatakan ketidaksetujuannya akan pernikahan mereka. Apalagi acara pernikahannya sederhana banget, bagaimana bisa dia mempercayakan adiknya pada Shi Nian.

Mengabaikan cerocosannya, Shi Nian melihat gambar liburan di pantai yang dibuang di tong sampah itu. Sementara Yun Lan langsung ingat dengan gereja di tepi pantai yang ada di gambar buku perencanaan pernikahan itu. Ayah mereka dulu pernah membawa mereka ke tempat ini. Ada gereja di tepi pantainya.

Melihat gambar di buku itu dan membandingkannya dengan gambarnya Yun Shu, Shi Nian langsung sadar kedua gambar itu menggambarkan satu tempat yang sama. Di mana tempat ini?

Mereka pun bergegas ke sana. Dan benar saja, Yun Shu memang berada di sana, sedang melamun menatap laut seorang diri. Tapi sebenarnya dia tidak ada maksud untuk kabur kok. Dia bermaksud menghubungi mereka tadinya, tapi ternyata HP-nya lowbet dan mati. Dia datang kemari untuk berpikir. 

Yun Lan ngotot menuntutnya untuk pulang bersamanya saja dan tidak usah berpikir lagi. Shi Nian juga memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka. 

Dia tahu kalau Yun Shu tidak ingin memutuskan kontrak mereka karena Yun Shu mengkhawatirkan Kakek. Yun Shu juga masih memikirkannya sepanjang waktu, Yun Shu selalu memikirkan pilihannya, termasuk rencana pernikahan ini. Malah dia yang egois dan tidak pernah memikirkan perasaan Yun Shu.

Yun Shu tidak perlu mengkhawatirkan masalah kontraknya. Dia dan Yun Lan yang akan mengurus pembatalannya. Dan tidak perlu mengkhawatirkan masalah Kakek juga. Dia sendiri yang akan menjelaskannya pada Kakek besok.

Dia yakin efeknya tidak akan terlalu besar mengingat kondisi fisik Kakek dan toleransinya. Sejak awal dia tidak pernah memaksa Yun Shu, pilihan ada di Yun Shu sendiri. Dia lalu menjauh, meninggalkan kakak-adik itu berduaan.

Mendengar semua ketulusan Shi Nian, Yun Lan akhirnya mengakui kalau Shi Nian ternyata tidak seburuk yang dia kira. Tapi dia tetap tidak setuju dengan hubungan mereka. Yun Shu langsung tertunduk sedih mendengarnya.

"Kenapa? Enggan melepasnya?"

Yun Shu canggung menyangkal. Yun Lan sekali lagi menegaskan bahwa dia hanya melindungi Yun Shu. Mendengar itu, Yun Shu langsung mengingatkan Yun Lan akan kenangan liburan mereka di tempat ini dulu. Bagaimana dulu Yun Lan juga pernah berkata padanya bahwa Yun Lan tidak mau menikah dan hanya ingin melindunginya selamanya.

Yun Lan dengan sok angkuh mengklaim kalau dia tidak ingat tentang itu dan mengajak Yun Shu pulang saja sekarang. Shi Nian ingin mengantarkan mereka, tapi Yun Lan menolak.

"Baiklah. Besok aku akan mengirimkan barang-barangnya ke rumahmu."

Yun Shu masih merasa berat dan tak enak hati padanya, tapi Shi Nian meyakinkan bahwa dia tidak mempermasalahkannya. Mereka pun berpisah.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments