Sinopsis I Hear You Episode 8

  Sinopsis I Hear You Episode 8


Lu Tian menelepon Er Duo untuk mengajaknya mencari buku referensi besok lusa. Sayangnya Er Duo tidak bisa karena dia diundang ke acara festival.


Lu Tian tahu acara itu dan mendadak antusias. Kabarnya banyak selebritis yang akan datang. Maka dia langsung saja memutuskan untuk datang juga ke acara itu untuk mendukung Er Duo.


Shu Wei terbangun dan kehabisan air minum. Maka kemudian dia memutuskan untuk mencoba loncengnya Er Duo.

Er Duo yang saat itu sudah ngantuk, langsung bergegas ke kamarnya Shu Wei dengan cemas, mengira terjadi sesuatu yang buruk pada Shu Wei. Tapi Shu Wei malah dengan entengnya bilang kalau dia cuma sedang mencoba loncengnya.

Er Duo jelas kesal. Apa Shu Wei berniat mempermainkannya malam-malam begini? Shu Wei beralasan kalau dia haus dan minta diambilkan air.


Kondisi Shu Wei sepertinya sudah membaik saat dia terbangun keesokan harinya. Dia langsung pergi ke kamarnya Er Duo untuk mengembalikan selimutnya dan mendapati Er Duo masih nyenyak tidur. Maka Shu Wei pun menggelar selimut itu untuk menyelimuti Er Duo.

Saat Er Duo terbangun tak lama kemudian, dia mendengar alunan biola di kejauhan dan dirinya yang memakai selimut pink. Er Duo kontan tersenyum menyadari Shu Wei sudah sembuh.


Shu Wei berterima kasih padanya atas semua yang Er Duo lakukan untuknya kemarin. Tapi sepertinya dia masih haus perhatian Er Duo, makanya sekarang dia mengklaim kalau dia sebenarnya belum baikan sepenuhnya. Dia tidak selera makan. Hah? Er Duo bingung, semalam selera makannya Shu Wei bagus kok.

Itu kan tadi malam. Begini saja, bagaimana kalau mereka belanja bahan-bahan masakan bersama? Er Duo setuju.


Mereka akhirnya belanja ke supermarket. Tapi Er Duo langsung mempermasalahkan harga-harganya yang mahal. Yang dia butuhkan juga tidak ada di sini, melainkan ada di tempat lain.

Dan akhirnya mereka pindah belanja ke pasar tradisional. Er Duo memilih sayur-sayuran di sebuah kios, dan Shu Wei malah sibuk sendiri merekam tempat itu.

Bibi penjual menyapa Er Duo dengan akrab dan menduga kalau Shu Wei pasti pacarnya Er Duo. Tapi Er Duo malah refleks menyangkal yang kontan mendapat tatapan tajam dari Shu Wei. Er Duo akhirnya meralat ucapannya dan membenarkan kalau Shu Wei memang pacarnya.

"Kalian sangat serasi. Gadis ini baik sekali. Kau beruntung, anak muda."


Bibi penjual bisa menduga alau Shu Wei pasti jarang datang kemari dan langsung menawarkan alas kaki plastik untuknya. Shu Wei mengulurkan tangan untuk mengambilnya, tapi Er Duo tiba-tiba saja menyela dan menolak tawaran Bibi.


Lu Lu ternyata juga ikut dalam acara festival itu, dia bahkan datang dengan membawa MUA dan stylist sendiri. Tapi kemudian dia melihat Er Duo datang dan langsung nyinyir.

Apalagi saat panitia mengonfirmasi kalau Er Duo juga peserta dalam acaara ini. Kesal, dengan sengaja dia menyenggol Er Duo lalu menuduh Er Duo tidak lihat-lihat jalan.

"Mataku tidak menghadap belakang, mana mungkin bisa melihatmu?" Balas Er Duo.

 

Lu Tian datang dan langsung berdiri bersama para penonton dengan membawa spanduk dukungan untuk Er Duo.

Kebetulan temannya juga ikut dalam acara itu. Tapi dia dan kelompoknya ada masalah karena kekurangan anggota, sementara dialog mereka sangat banyak. Seketika itu pula Lu Tian punya ide untuk membantu mereka.

Dia langsung menarik paksa Er Duo dari ruang gantinya dan memperkenlkannya pada kelompok temannya itu. Si ketua kelompok langsung  menjelaskan duduk perkaranya dan tujuan mereka adalah meminta bantuan Er Duo untuk tampil bersama mereka. Dia hanya perlu mengucap beberapa dialog saja.

Er Duo agak ragu awalnya, tapi kemudian dia mulai mencoba membaca dialog-dialognya. Mereka langsung kagum dengan kemampuannya dalam mempresentasikan beberapa dialog yang berbeda karakter.


Di rumah, Shu Wei lagi-lagi menerima paket yang ditujukan pada Er Duo. Tampaknya memang paket biasa. Tapi kemudian, Shu Wei melihat ada darah merembes di sisi kotaknya yang kontan membuatnya penasaran dan cemas.

Dia langsung membuka paket itu dan mendapati isinya adalah boneka berlumuran darah yang kontan membuatnya mencemaskan Er Duo.


Acara festival itu akhirnya dimulai. Para peserta tampil satu per satu dengan bakatnya masing-masing... hingga akhirnya tibalah giliran Er Duo cs tampil membawakan pertunjukkan dubbing. Dan berkat kehebatan Er Duo dalam mempresentasikan beberapa jenis suara yang berbeda, kelompok mereka sukses.

Di akhir acara, semua peserta dipanggil ke atas panggung untuk foto bersama. Tapi Lu Lu dengan sengaja memanggil semua teman-temannya yang tinggi-tinggi untuk menyingkirkan Er Duo hingga terpaksa dia harus pindah ke tepi.

Tapi untung saja teman-teman kelompoknya cepat bertindak menariknya ke tengah-tengah bersama mereka dan sontak membuat Lu Lu kesal. Si ketua kelompok bahkan menawarkan kerja sama lanjutan pada Er Duo yang kontan membuat Er Duo antusias.


Mereka akhirnya berpisah dan Lu Tian lari padanya sambil menunjukkan spanduknya dengan bangga. Tapi Er Duo tak suka, malu-maluin aja bawa beginian.

Dia langsung merebut benda itu dan jadilah mereka saling kerjar-kejaran sampai tak sengaja menabrak Shu Wei yang datang untuk menjemput Er Duo. Er Duo setuju-setuju saja. Tapi dia juga ingin Shu Wei ngasih tumpangan buat Lua Tian juga, dia searah kok dengan mereka.

Shu Wei memang tidak mengiyakannya, tapi juga tidak menolak, dan jadilah Lu Tian nebeng ke mobilnya. Tapi dia masih ngotot meminta Er Duo untuk menemaninya mencari buku referensi besok sore.


Kali ini Er Duo setuju. Mereka jadi keasyikan sendiri membahas rencana besok tanpa mempedulikan Shu Wei. Er Duo bahkan berjanji akan mentraktir Lu Tian demi membalas dukungan Lu Tian hari ini.

Saat itulah Er Duo menyadari melihat Shu Wei dan langsung berusaha membuatnya terlibat dalam percakapan mereka dengan menyuruh Lu Tian untuk minta tips-tips ke Shu Wei tentang mengemudi, soalnya Lu Tian kan katanya mau belajar menyetir. Lu Tian pun langsung meminta saran Shu Wei, apa yang harus dia perhatikan dalam menyetir?

"Jangan dengarkan orang." Singkat Shu Wei yang jelas saja membuat mereka bingung dengan maksudnya.


Er Duo mencoba memikirkannya hingga akhirnya dia mengerti, maksudnya Shu Wei itu, kalau nyetir nggak usah dengerin orang yang menyemangati kita, fokus nyetir aja.

"Oh, hahaha. Bahkan saat bercanda dia masih dingin. Kapan bisa sedikit ramah?" Komentar Lu Tian.

"Bei Er Duo, lain kali jangan pulang larut malam, demi keamananmu. Jauhi pria yang tidak baik."

Lu Tian merasa tersinggung, "Maksudmu aku pria tidak baik dan berbahaya?"

Er Duo yakin Shu Wei cuma bercanda, jadi Lu Tian tidak usah mengambil hati. Tapi Shu Wei dengan serius menegaskan kalau dia tidak bercanda. Ucapannya kontan membuat suasana jadi canggung.

Mereka menurunkan Lu Tian di tempat tujuannya. Tapi yang tidak mereka ketahui, dia sebenarnya bohong tentang tempat tujuannya yang katanya searah dengan merka. Bahkan begitu mereka sudah jauh, dia langsung menyeberang jalan dan naik taksi.


Setibanya di rumah, Er Duo melihat ada bekas tetesan merah yang jelas darah. Tapi Er Duo tidak curiga apapun dan santai saja mengelapnya pakai tisu.

Shu Wei pun sengaja merahasiakan masalah paketannya tadi dan hanya mengingatkan sekali lagi agar Er Duo jangan pulang terlalu malam, berbahaya. Er Duo santai saja, jalan di sekitar sini kan aman.


Keesokan harinya di toko buku, Er Duo malah melihat Lu Tian sedang asyik baca komik dan bukannya mencari buku referensi seperti katanya kemarin. Dia bahkan semangat mau ngasih spoiler episode terbaru suatu komik pada Er Duo, tapi Er Duo dengan cepat menghentikannya.

Tiba-tiba Li Zi menelepon karena ada masalah lagi. Ternyata ada orang yang berkomentar nyinyir tentang foto Er Duo yang berdiri di tengah-tengah peserta festival padahal dia bukan peserta.

Tapi Li Zi meyakinkannya untuk tidak khawatir, dia sendiri yang akan mengurusnya. Li Zi bahkan sudah menghubungi pembaca acaranya agar mereka menemukan video saat Er Duo ikut berpartisipasi sebagai peserta.


Untung saja setelah Li Zi menghubungi pihak penyelenggara acara, mereka dengan cepat menemukan video-nya Er Duo. Tapi masalah ini benar-benar membuat Li Zi jadi stres.

Er Duo selalu saja tidak tahu menahu tentang masalah-masalah seperti ini. Sekarang memang masih bisa diatasi, tapi entah bagaimana nanti.

Berusaha menghiburnya, Yu Zhong menawarinya makan malam bersama sekalian dia akan mengantarkan Li Zi pulang nantinya. Li Zi hampir saja senang, tapi kemudian Xing Zhen datang dan langsung menuntut Yu Zhong untuk mendiskusikan masalah kemarin dengannya. Li Zi cemburu, tapi tak ada seorangpun yang menyadarinya.


Dari toko buku dan makan malam, mereka minum di cafe sambil membicarakan tentang gigi bungsu gara-gara Lu Tian sakit gigi setelah makan malam barusan.

Shu Wei menghubunginya saat itu dan tanya Er Duo ada di mana. Er Duo memberitahukan keberadaannya tapi setelah itu Shu Wei tidak membalasnya lagi.

Er Duo jadi tidak memikirkannya lagi dan santai saja melanjutkan acara ngobrol tentang gigi bungsu. Padahal Shu Wei sebenarnya sudah berada di depan mall, berdiri sendirian menunggu Er Duo yang tak kunjung muncul sampai-sampai ada anak kecil yang dengan lugunya mengira Shu Wei itu anak hilang. Hehe.
 

Karena Er Duo tak kunjung keluar dan tak bisa menghubungi Er Duo juga gara-gara ponselnya mati, Shu Wei akhirnya berinisiatif meminta bantuan customer service untuk memanggilkan Er Duo untuknya.

Er Duo sendiri sebenarnya sudah mau pulang saat tersiar pengumuman yang memanggil dirinya, dia ditunggu pacarnya di meja CS. Er Duo sontak bergegas pamit dan berlari pergi ke Shu Wei.

"Ye Shu Wei, sedang apa kau di sini?"

"Menjemputmu."

"Menjemputku? Caramu mencari orang sangat unik."


Sesampainya di rumah, Er Duo menghubungi Moyu (si ketua kelompok dubbing) untuk berterima kasih padanya karena men-tag-nya di Weibo. Moyu benar-benar baik pada Er Duo, bahkan mengundangnya datang ke studio, dia suka sekali dengan suara Er Duo.

Mereka ada dubbing anime, datanglah besok, Moyu akan memberinya beberapa dialog. Er Duo sungguh senang dan terharu mendengarnya, dia sungguh berterima kasih pada Moyu.


Saat Li Zi dan Yu Zhong berjalan di parkiran, mereka malah melihat Xing Zhen kesulitan menyalakan mobilnya. Karena sudah malam, Yu Zhong langsung saja menawarkan tumpangan pulang untuknya. Xing Zhen menerimanya dengan senang hati.

Karena rumah Xing Zhen di arah berlawanan, Yu Zhong mau mengantarkan Li Zi pulang duluan saja. Xing Zhen langsung menyetujuinya dengan alasan rumahnya jauh biar Li Zi tidak pulang terlalu malam.

Li Zi kecewa sebenarnya, tapi terpaksa akhirnya dia menyetujuinya. Dia terus terdiam sepanjang perjalanan pulang, sementara Yu Zhong dan Xing Zhen malah asyik bercanda tawa sendiri.

Xing Zhen mencoba mengajaknya ngobrol tentang proyek-proyek selanjutnya. Tapi Li Zi tidak mood ngobrol dan menanggapinya dengan singkat saja.



Li Zi bahkan minta diturunkan agak jauh dari rumahnya. Dia agak terhibur saat saat Er Duo menelepon tak lama kemudian. Li Zi menasehati Er Duo untuk tidak mempedulikan segala komentar negatif tentang dirinya.

Er Duo santai saja. Dia sudah pernah melewati badai dan gelombang, masalah seperti ini tidak ada apa-apanya baginya. Dia hanya perlu bersabar dan menunjukkan kemampuannya.


Keesokan harinya, Er Duo terburu-buru keluar kelas. Dia harus bergegas pergi ke studionya Moyu, sudah hampir terlambat. Untung saja ada Lu Tian yang mengantarkannya dengan sepeda.

Tapi sesampainya di gedung itu, mereka malah bertemu Shu Wei dan anak-anak buahnya yang kontan menggoda Er Duo dengan sebutan 'Kakak Ipar'. Sedang apa dia sini, menemui Shu Wei?

"Aku ada urusan dubbing, pergi dulu yah!"

"Ayo pulang bersama nanti," ujar Shu Wei.

"Oke."

Bersambung ke episode 9

Post a Comment

0 Comments