Sinopsis Perfect and Casual Episode 21 - 1

Yun Shu pulang dengan lesu dan sedih. Awalnya dia cuma beralasan kalau dia cuma lelah, tapi Shi Nian benar-benar khawatir menyadari Yun Shu tidak seperti biasanya.

Bahkan saat dia berpikir kalau Yun Shu sakit dan mau mengecek suhu tubuhnya, Yun Shu langsung menolaknya secara halus. Tapi akhirnya Yun Shu mau jujur mengutarakan kegelisahannya.

"Pak Zhang, apa kau dan Kak Chu Chu pernah berciuman?"

Shi Nian tanpa ragu mengakuinya. Tapi dia sama sekali tidak ada niat untuk membohongi Yun Shu waktu dia bilang Yun Shu adalah ciuman pertamanya.

Waktu dia di luar negeri, dia mendapat kabar kalau Kakek sakit. Makanya dia bergegas pulang. Saat dia hendak pergi, Chu Chu mengecup pipinya. Shi Nian pikir kalau itu hanya kecupan perpisahan.

Yun Shu tetap sedih dengan fakta itu, tapi dia memutuskan untuk tidak mempermasalahkannya lebih jauh dan langsung masuk kamarnya. Dia tidak bisa tidur saking gelisahnya dan akhirnya menghabiskan waktu dengan menggambar.

Namun akhirnya dia tertidur juga dan terbangun keesokan harinya oleh bunyi telepon dari Zhi Yi. Sepertinya ada masalah penting sampai Yun Shu bangun dengan kaget dan langsung buru-buru pergi.

Shi Nian baru mau memanggilnya untuk sarapan dan ingin membahas masalah kemarin. Tapi Yun Shu benar-benar tidak ada waktu untuk itu dan buru-buru pamit.

Ternyata Zhi Yi menyuruh Yun Shu bergegas menemuinya adalah untuk memberitahu kalau dia dan Lin Nuo putus. Tapi Yun Shu tak percaya kalau Lin Nuo akan berani memutuskan Zhi Yi. Makanya Yun Shu curiga kalau masalahnya ada pada Zhi Yi, apa dia terlibat hubungan tidak helas dengan Gu Xiao?

Zhi Yi tak percaya mendengarnya. "Yun Shu, apa di matamu, aku adalah orang semacam itu? Kau itu itu di pihakku atau pihak dia?"

"Tentu saja pihakmu. Jadi, apa yang sebenarnya terjadi pada kalian?"

Flashback.

Waktu dia sedang bersama Lin Nuo, ponselnya Zhi Yi tiba-tiba berbunyi dari Gu Xiao. Zhi Yi jadi canggung sama Lin Nuo, dan Lin Nuo pun tampak kesal sampai mukanya cemberut.

"Kenapa kau selalu begitu lemas? Tidak seru." Keluh Zhi Yi.

Maka Lin Nuo tiba-tiba mengajaknya untuk main game. Aturannya, Lin Nuo akan menanyakan dua pilihan dan Zhi Yi harus jawab salah satu dengan cepat. Zhi Yi setuju.

Tapi saat Lin Nuo tanya apakah Zhi Yi pilih dia atau Gu Xiao, Zhi Yi malah memilih Gu Xiao. Terang saja Lin Nuo jadi kesal dan Zhi Yi seketika menyesali jawabannya.

Lin Nuo langsung mengonfrontasi Zhi Yi karena dia yakin orang yang selalu meneleponnya itu Gu Xiao. Zhi Yi jujur mengakuinya, tapi dia meyakinkan kalau dia dan Gu Xiao benar-benar tidak ada apa-apa.

Dia berusaha menjelaskan, tapi Lin Nuo menolak mendengar penjelasan apapun. Lagipula dia dengar sendiri percakapannya dengan Yun Shu waktu itu. Karena itulah, dia memutuskan untuk putus sama Zhi Yi.

Flashback end.

Yun Shu bingung harus bagaimana menanggapinya, malah dengan santainya berujur bahwa ini bukan pertama kalinya mereka putus. Jadi Zhi Yi tenang saja, mereka cuma sedang bertengkar kecil, nanti juga mereka akan baikan.

Zhi Yi kesal mendengarnya. "Kau sengaja menusuk hatiku, yah?"

"Tidak. Semalam aku tidak bisa tidur. Sekarang pikiranku jadi buntu."

Hah? Yun Shu tidak bisa tidur? Memangnya dia kenapa sampai tidak bisa tidur? Maka Yun Shu pun memberitahu Zhi Yi bahwa cinta pertamanya Chu Chu yang menikah dengan orang itu, ternyata adalah Shi Nian. Bahkan waktu mereka di luar negeri, Chu Chu pernah mencium Shi Nian. Mereka berdua adalah pasangan yang luar biasa dan sempurna.

Zhi Yi tak sependapat. 2 orang yang sama persis, apa mungkin akan ada ketertarikan untuk jatuh cinta? Setiap hari bangun seperti melihat cermin. Apa Yun Shu pernah melihat 2 potongan puzzle yang sama bisa disatukan?

Kalau Pak Zhang sungguh-sungguh tertarik pada Chu Chu, apa mungkin dia akan menikahi Yun Shu? Hmm, Zhi Yi benar juga sih. Zhi Yi hebat juga.

"Tentu saja. Kapan aku pernah salah? Tapi daripada cuma bergumam curiga, kenapa tidak tanya langsung saja pada Pak Zhang?"

Masalahnya, begitu dia mengetahui kebenaran ini kemarin, pikiran Yun Shu jadi buntu. Tapi sekarang dia sudah hidup kembali. Kalau begitu, Zhi Yi langsung mendesaknya untuk tanya Pak Zhang sekarang juga.

Shi Nian sedang sibuk rapat saat pesan dari Yun Shu datang dan memintanya pulang lebih awal nanti malam. Chu Chu yang cemburu, dengan sengaja mengajak Shi Nian untuk makan malam bersamanya dan Meng Ran nanti malam, dan meminta Shi Nian untuk mengajak Yun Shu juga. Dia beralasan bahwa mereka teman kuliah sudah lama tidak berjumpa.

Shi Nian tanpa berpikir macam-macam, langsung menanyakan pendapat Yun Shu untuk itu. Tapi Zhi Yi dan Yun Shu memandang ajakan Chu Chu itu sebagai pernyataan perang.

Zhi Yi langsung emosi, bahkan mengambil alih ponselnya Yun Shu dan sengaja mengiyakan ajakan itu dengan kalimat bernada romantis dan jelas saja Shi Nian terheran-heran saat membaca chat itu. Zhi Yi lalu membawa Yun Shu shopping baju ke toko baju yang pernah didatangi Chu Chu, sengaja, memangnya Chu Chu doang yang boleh belanja di sini.

Shi Nian sudah menunggu di luar restoran saat akhirnya Yun Shu datang, tampak cantik dan anggun dengan gaun putih polos. Shi Nian sampai terpesona dibuatnya dan tak ragu untuk memujinya.

Tapi begitu masuk ke ruang private, mereka malah mendapati Chu Chu pakai baju yang sama persis seperti Yun Shu yang jelas saja membuat Yun Shu jadi canggung.

Shi Nian dengan manisnya membantunya duduk. Chu Chu mengklaim kalau dia tidak tahu menu apa yang enak, jadi dia menyuruh Yun Shu saja yang pesan.

Tapi setiap kali Yun Shu memesan, Chu Chu langsung membantahnya dan dengan sengaja menunjukkan segala hal yang dia ketahui tentang Shi Nian karena makanan-makanan yang Yun Shu pesan, rata-rata tidak cocok untuk Shi Nian. Baik karena mengandung alergen atau karena Shi Nian tidak suka sama makanan itu.

Padahal Shi Nian sendiri bahkan tidak peduli dan dengan manisnya membebaskan Yun Shu untuk pesan apa saja yang Yun Shu suka. Bahkan saat dia menyadari ketidaknyamanan Yun Shu, dia langsung mendekatkan kursinya ke Yun Shu dan menanyakan makanan apa yang ingin Yun Shu makan.

Yun Shu ingin makan iga, maka itulah yang Shi Nian pesan. Chu Chu sedih dan cemburu melihat itu. Pengacara Meng memperhatikan ekspresinya itu dan akhirnya berbaik hati memilihkan menu untuk Chu Chu.

Shi Nian sangat perhatian sama Yun Shu bahkan sampai mereka selesai. Dengan manisnya dia pamit lalu membantu Yun Shu masuk mobil.

Chu Chu memperhatikan tatapan Pengacara Meng terhadap Yun Shu dan langsung sadar kalau Pengacara Meng menyukai Yun Shu. Tapi Chu Chu ngotot tak percaya kalau Shi Nian mencintai Yun Shu.

Pengacara Meng setuju kalau kedua orang itu memang tidak selevel. Tapi kedua orang itu sangat cocok bersama dan sebaiknya mereka jangan mengganggu kedua orang itu.

Tapi yang tak disangkanya, Chu Chu entah bagaimana tahu kalau pernikahan Shi Nian dan Yun Shu adalah pernikahan kontrak dan langsung blak-blakan menanyakannya ke Pengacara Meng.

Di perusahaan komik, Geo Mei memberitahu Yun Shu bahwa dia sudah merekomendasikan karyanya Yun Shu ke pusat penerbitan. Jika komiknya Yun Shu terpilih, maka komiknya akan diterbitkan di luar negeri.

Yun Shu jelas senang mendengarnya. Tapi tiba-tiba Gao Mei membahas plot cerita komiknya yang menceritakan tentang nikah kontrak. Aduh! Itu kisah hidupnya sendiri dan Yun Shu langsung sadar kalau Chu Chu pasti tahu.

Yun Shu pun bergegas pergi menemui Chu Chu yang langsung membahas hubungan Yun Shu dan Shi Nian yang jelas-jelas hanya nikah kontrak berdasarkan cerita komiknya Yun Shu dan itu mereka lakukan demi Kakek.

Chu Chu bahkan langsung berusaha membujuk Yun Shu untuk mundur dan melepaskan Shi Nian. Dia mengklaim dirinya lebih layak sebagai pasangannya Shi Nian karena dia dan Shi Nian punya banyak kesamaan. Mereka punya visi yang sama, pandangan yang sama dan persepsi hidup yang sama.

Tapi Yun Shu tak gentar. Dia memberitahu Chu Chu tentang pandangan hidupnya. Menurutnya, hidup itu indah dan setiap harinya sangatlah berharga.

Masalah visi, dia dan Shi Nian memiliki visi hidup yang sama. Mereka sudah saling berjanji untuk menjaga Kakek dengan baik dan hidup bahagia bersama.

"Sedangkan persepsi hidup, bertemu Pak Zhang adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupku."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam